Cerita Perjalanan Cinta King Suleiman Dan Hurrem

Posted by

Cerita Perjalanan Cinta King Suleiman Dan Hurrem. Kisah Ini ada di Abad Kejayaan Antv Episode 17.Gulfem keluar dari kamar Khatijah sultan, dia bertemu dengan Ibrahim dan menyapanya.

Ibrahim mengucapkan terima kasih karena telah banyak membantunya saat dia dan khatijah berhubungan, dia tak tahu harus membalas dengan apa atas kebaikan Gulfem.

Gulfem mengatakan cukup dengan membuat Khatijah sultan bahagia dan tak mematahkan hatinya”itu sudah cukup”.katanya kepada Ibrahim.

Nigal mendatangi kamar Mahi untuk memberitahukan bahwa Sultan mengundangnya untuk acara pemberian nama bagi anak ketiga Hurrem. Mahi datang kekamar Hurrem dimana Sultan dan Ibu suri sudah menunggu. Sultan menggendong putranya, Mahi menyelipkan kalung dileher si bayi.”semoga dia akan tumbuh sehat dan kuat yang mulia”kata Mahi
 
http://informasidiary.blogspot.com/2015/03/cerita-perjalanan-cinta-king-suleiman-dan-hurrem.html
“Terima kasih Mahidevran sultan”kata Suleiman, dia kemudian menamai anak itu Selim. Pangeran Selim

Ibrahim masuk kekamar dan melihat Khatijah yang sedang duduk, begitu Ibrahim datang Khatijah sultan segera berdiri.

Mereka berdua hanya berpandangan tak sepatah katapun terucap dari bibir keduanya.

Mereka berdua saling mendekat, Ibrahim kemudian berlutut dan mencium ujung baju Khatijah

Ibrahim kembali berhadapan dengan istrinyaia lalu berjalan dan berdiri di belakang Khatijah dan melepas kalung mempelai wanita ini.

Keduanya kembali berhadapan ..akhirnya mereka saling berciuman.
Setelah mendengar isi surat tersebut, Roma memutuskan untuk menjalin hubungan baik dengan Ibrahim pasa, selain dia bisa berbahasa venesia, dia lahir dari seorang ibu Venezia

Venesian Ambassador seharusnya mengirimkan sebuah hadiah.katanya

Khatijah sultan mengunjungi Hurrem dan keponakan barunyaia melihat hadiah untuk Selim dari Mahi dan itu sangat indah. dia berharap keduanya bisa hidup rukun.

“apa kau bahagia??” tanya Hurrem.

“sangatrasanya seperti terbang ke awan.”kata Khatijah , dengan pandangan penuh arti.
Sultan suleiman sedang mengajari Pangeran Mustafa memanah. Ibrahim mendatanginyaIa mengatakan bahwa utusan venezia akan datang. Suleiman meminta Ibrahim yang menerimanya. Ibrahim juga mengundang Sultan ke istananya

Leo telah menyelesaikan pekerjaannya, Matrakci tampak takjub melihat indahnya lukisan diistana Ibrahim yang dikerjakan oleh Leo

Tiba tiba Sadika masuk, lalu dia hendak keluar lagi. Matrakci mendekatinya, dia berharap bisa bertemu sadika ditaman. Semula sadika menolak, tapi ketika Matrakci menjelaskan bahwa disini bukan istana Sultan, sadika terdiam

Khatijah berpamitan kepada Hurrem, tiba tiba Mahi masuk.
Ketika Khatijah keluar kamar, Mahi mendekati Hurrem dan berkata ..”jangan terlalu senang karena kau punya dua pangeran, karena yang terpenting adalah pangeran mana yang menduduki tahta dan menjadi Sultan berikutnya..”

Hurrem melotot mendengar perkataan Mahidevran.

Master nasuh atau Matrakci mengulang kata kata yang nanti akan dia ucapkan kepada Sadika, tapi ketika Sadika sudah ada dibelakangnnya semua kata itu hilang.
ia  menunjukkan kepada Sadika lukisan wajah sadika, tapi sadika hanya diam tak berucap sepatahpun. Matrakci berharap sadika melihat wajahnya, tapi sadika tak mau melakukannya. dia lalu pergi meninggalkan Matrakci sendirian .

Ibrahim menerima Senor Mocenigo, Ambasador Venezia. dia memberikan hadiah perkawinan untuk Ibrahim dan segera dikirim ke istananya. Senor juga menyampaikan surat dari Pendeta Luther di Roma.
Hurrem curhat kepada Nigal tentang apa yang Mahi katakan kepadanya.Tiba tiba pelayang datang dan berkata bahwa sultan sudah menunggu Hurrem di teras, mereka akan pergi. Hurrem memandang Nigal dengan senyuman

Khatijah mengundang Ibu suri dan semua anggota keluarga kerajaan untuk makan malam di istana barunya.ia bermaksud mengundang Hurrem , tapi Daye datang dan berkata bahwa Hurrem sudah pergi dengan Sultan.

Semua orang kaget, apalagi Mahi

Sultan suleiman dan Hurrem telah naik kekereta. Hurrem bertanya kemana mereka akan pergi

Sultan tersenyum”semua tergantung dari apa yang keluar dari bibir indahmu, kereta ini akan membawamu ke tempat yang kau inginkan.”

Hurrem tersenyum lalu berkata”tanah yang kau injak adalah surga bagiku.”

Ibrahim melihat Matrakci duduk sendiri di gazebo taman. dia mendatanginya

Matrakci meminta saran kepada Ibrahim tentang sadika yang malah lari darinya, Ibrahim berkata kepada Matrakci untuk bersabar. matrakci tersenyum,
Suleiman dan Hurrem telah tiba di tujuan, mereka berjalan di tengah tengah hutan, menghirup udaara segarHurrem melepas sepatunya.

“apa yang kau lakukan”tanya Sultan begitu melihat Hurrem melepas sepatunya.

“ibu tercintaku bilang, menapaklah ditanah dengan kaki telanjang. tanah akan menghapus sakit dan dukamu.tanah akan memberimu kesenangan dan kebahagiaan”

“ibumu benarorang akan mendapatkan kebahagiaan dari tanah, tapi aku tak tahu dibawah tanah atau diatas tanah..”kata sultan hehehe

Semua gadis diharem membicarakan Hurrem yang semakin istimewa di mata Sultan sejak melahirkan pangeran keduaMahi mendengarnya, dia jadi sebal.

Ibrahim tampak puas memandangi hadiah dari mocenigo, Khatijah juga menyukainya. Satu set meja makan yang indah dan berkilau.

Ibrahim dan Khatijah duduk berhadapan dimeja makan yang menghidangkan banyak makanan. Ibrahim memandangi Khatijah dan berkata bahwa dia sangat terpesona dengan kecantikannyaKhatijah menjadi malu dengan pujian Ibrahim.
Sultan sendiri masih diluar dengan Hurrem. Mereka berdua sedang makan bersama, suap suapan malah hehehe. Duduk berdua didalam tenda dan dikelilingi oleh api unggun, sangat dekat sangat romantisSultan banyak mengucapkan kata kata romantis kepada Hurrem.keduanya bernar benar dimabuk asmara.

Mahii curhat kepada Ibu suri tentang Hurrem yang juga tak segera kembali. Ibu suri menenangkannya,  “Hurrem akan segera kembali, karena ada tiga anak yang menunggunya, lagipula nanti sore ada undangan makan di tempat Khatijah, Suleiman takkan lupa.”

Mahi nampak cerah begitu mendengar perkataan Ibu suri

Hurrem telah tiba diistana sambil membawa burung hadiah dari Suleiman, dia berpapasan dengan Nigal yang langsung menyapanya. Hurrem bercerita kepada Nigal semalam mereka tidur dihutan, burung ini adalah pasangan yang jatuh cinta seperti dirinya dan Sultan sekarang..Mahi mendengarkan pembicaraan itu dan langsung menahan sakit hati

Sultan suleiman mendatangi Ibrahim pasa dan para menterinya yang sedang rapat. Ibrahim melaporkan mengenai pergerakan yang dilakukan Ahmed pasha di Egypt.

Dikamarnya Hurrem bercengkerama dengan mehmet dan Mihrimah, mereka bertiga bermain bersama burung hadiah dari sultan. Gulnihal ikut bahagia melihatnya.

Ibu suri, Mahi dan Gulfem tiba lebih dahulu di Istana Ibrahim, Disusul oleh Suleiman dan Hurrem sultan. leo sudah menunggu dipintu untuk melihat Alexandra kekasihnya

Sultan masuk dan memandangi barang barang yang ada diistana Ibrahim”ibukukita seperti berada di istana eropa..”

Tanpa sengaja Sultan melihat kearah sadika yang berdiri persisi dibelakang Hurrem. Hurrem langsung tahu apa yang terjadi.

Sadika masuk kedalam, dia berpapasan dengan Matrakci, Matrak meminta sadika untuk tak takut padanya, dia cukup mengirimkan pesan padanya, dia akan lakukan apapun untuk sadikaAkhirnya sadika berkata kepada Matrakci bahwa dia hendak berkirim surat kepada keluarganya. Matraki tentu saja membantu sadika mengirimkan surat itusadika mengecup pipi Matrakci yang hanya berdiri seperti patung.

Semua anggota keluarga berkumpul dimeja makan, Ibu suri bilang dia puas dengan jamuan makan itutapi dia tak ingin gaya eropa itu masuk kedalam istananya, Sultan mengikuti kemauan ibunya

Sultan meminta Ibrahim untuk mengundang crimean artist datang kepadanya.

Leo masuk keruangan itu, dia tampak gugup apalagi Hurrem, dia kaget luar biasa. matanya seperti mau copot.


Tags: Abad Kejayaan, King Suleiman, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Cerita Perjalanan Cinta King Suleiman Dan Hurrem. Please share...!

Blog, Updated at: 01:44