Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 92. Bharmal memgucapkan terima kasih pada Jalal, kerana dirinya semua selamat. Bharmal juga mengatakan kalau gara-gara insiden ini nama baik Amer telah di pertaruhkan. Jalal merang raja Bharmal untuk memikirkan hal yang gak terjadi. Atgah mengatakan kalau seseorang telah memberi makan pada gajah (hawai) sesuatu yang membuatnya mengamuk. Jalal berkata, "pelsaya pasti sudah menduga kalau saya akan mencoba mengendalikan Hawai, dan dapat terluka atau terbunuh dalam upaya itu. tetapi dia gak tau kemampuan ku." Bharmal pensaran siapa yang tega melsayakan itu. Atgah meminta Jalal untuk lebih berhati-hati. Jalal berkata, "maksudmu akau haru shidup dalam ketsayatan? Atgah saya ini raja, jika saya khawatir terhadap hal-hal sepele, bagaimana saya akan mengatur kerajaanku yang besar? Jika saya duduk saja karena tsayat mati, itu berarti musuh telah berhasil. Itulah keinginan musuh, menyerang saat kita ketsayatan."
Maham menemui Hamida berkata kalau mereka harus memasang mata dan waspada karena Jalal telah di serang di Amer, mereka harus mengambil tindakan, jangan berdiam diri saja seperti pengecut. Hamida menjawab, "terkadang berdiam diri itu lebih baik, Maham. Semua orang tau, mughal bukanlah pengecut. tetapi sekarang situasinya berbeda. Sukanya segera menikah." Maham berkata, "yang mulia, anda mengkhawatirkan pernikahan Sukanya. Apakah anda mengkhawatirkan anak mu Jalal?" Hamida dengan bijak berkata, "saya tau kau yang mengasuh Jalal, tetapi saya yang melhirkannya. Darah yang sama mengalir di tubuh kami. saya juga khawatir seperti dirmu. tetapi kadang-kadang berpikir lebih baik daripada bertindak. Musuh bisa saja berasal dari Agra. Apa kau lupa Jalal sudah di serang saat sebelum datang ke Amer. Seseroang telah menghalangi kedatangan Tabib besar dari gwalior. Dalam perjalanan ke amer juga di serang. Semua orang tau jalal sangat menyayangi Hawai. Pelsayanya adalah satu diantara kita sendiri. Dan Jalal lebih tau tentang hal itu. karena itu jalal diam, dan saya mendukung dia sepenuhnya." Maham meminta maaf, dia melsayakan itu hanya karena dirinya sangat menyayangi Jalal. Hamida berkata, "Maham, kata-kata seperti anak panah, seseorang harus berlatih mengendalikannya sebelum melesatkannya. Jika gak, kita akan melukai orang lain. Kau perdana menteri kerajaan, kau harusnya lebih peka dan gak mudah emosi." Maham setuju. Dia memberi salam dan pergi dari hadapan hamida. -
Bharmal sepertinya sangat tegang, dia memarahi menterinya, "saya gak perduli bagaiman caranya, saya ingin tau pelsayanya. Kit aharus bawa pelsayanya ke hadapan raja."
Di kamarnya, Sharif menegur adham, "saya gak tau bagaimana mengatakannya agar kau paham, kenap akau tak memikirkan akibatnya?" Adham berkata kalau dia gak butuh nasihat Sharif, sharif bukan durunya dan dia bukan muridnya. Sharif berkata kalau rencana adham selalu gagal, bahkan membuat rencana-rencana lain berantakan karena kini penjagaan semakin di perketat. Adham berkata dia akan terus berusaha, dan pasti suatu hari nanti dia akan berhasil membunuh Jalal. Dia hanya salah karena menggunakan Hawai, karena Hawai ternyata sangat menyayangi Jalal. Sharif berkata sudah tau itu, kenapa masih menganggu hawai? Adgam dan Sharif terlibat pertengkaran. Sharif mengatakan kalau adham gak tau caranya berkonspirasi. Adham mengatakan kalau dirinya laebih baik dari pada shraif, karena segaknya dia sudah mencoba, tetapi sharif gak melsayakan apa-apa hanya menunggu buah jatuh dari pohon. tetapi adham lebih senang memetiknya. Sharif bertanya, buah apa yang sudah di petik Adham? Sharif memint aadham agar sabar dan menunggu kesempatan yang baik, mereka pasti gak akan gagal.
Menawati berkata kalau dia sangat khawatir Jalal mungkin marah. Bagaimana gajah bis amengamuk? Menawati sama sekali gak mengerti. Seseorang pasti telah mengganggunya. tetapi kenapa di hari pernikahan Sukanya? Menawati menyuruh Jodha menemui Jalal dan bicara dengannya, mungkin saja Jalal butuh sarannya. Jodha setuju.
Dokter hewan menemui Jalal dan mengatakan kalau dia sudah membuat obat gaha. Setelah dia meminumnya, dia akan segera baik-baik saja. Jalal meminta doktermenyerahkan obat itu padanya. Dia sendiri yang akan meminumkannya pada hawai. Hawai sakit karena dirinya, kalau dia merawat dan membelainya dia akan baik-baik saja. Dokter pergi mengambil obat. Atgah datang memberitau Jalal kalu dia sudah mengupayakan segalanya, tetapi gak menemukan petunjuk siapa pelsayanya. Jalal maklum, siapa saja bisa jadi musuhnya dan bersekongkol untuk membunuhnya, bakhan Atgah sekalipun. Atgah sedikit kaget, Jalal meralat kata-katanya dan mengatakan agar atgah gak khawatir karena dia gak mencurigainya. Pelsayanya bisa saja Rajvanshi atau mughal, bahkan saat ini Jalal gak lagi mempercayai bayangannya sendiri.
Jodha datang menemii Jalal. Melihat itu atgah segera pergi. Jalal bertanya kenapa Jodha kesini? Jodha berkata, "saya datang untuk memintamu pergi dari sini." Jalal kaget dan bertanya, "kenapa?" Jodha heran mendengarnya, "anda gak tau kenapa? Apakah anda gak sadar kalau hidupmu dalam bahaya? Pertama anda di serang saat di perahu, sekarang menggunakan Hawai untuk menyerangmu. Itu 2 serangan yang serius, tolong pergilah dari sini." Jalal menatap Jodha dengan pandangan menyelidik, "kau mulai mengkhawatirkan saya, ratu Jodha?" Johd amenjawab dengan cepat, "gak! saya mengkhawatirkan pernikahan Sukanya, saya mengkhawatirkan Amer, bila terjadi sesuatu padamu di Amer, perkawinan Sukanya akan berakhir, suasana pesta akan berganti suasana berkabung. Dan oarang -orang akan menunjuk keluargsaya, lalu Amer dalam bahaya. Itulah mengapa saya memintamu, tolong tinggalkan Amer." Jalal dengan rasa kecewa dan terluka, dia berkata, "terima kasih tuhan, ratu Jodha. Sesaat saya pikir kau peduli padsaya. Terima kasih telah menjelaskan dan membuat saya sadar bahwa saya salah. Kau tau? saya punya banyak musuh, tetetapi hanya sedikit yang datang kedepanku dan menunjukan kebencian mereka secara terbuka, salah satuny adalah dirimu. Terima kasih karena sudah mengatakan kau gak peduli padsaya. " Jalal melepas jubahnya dan menyuruh Jodha memakainya. Jodha menatap heran, "apa?" Jalal mamakaikan jubah itu ketubuh Jodha. Di ajuga menyerhakan pedangnya dan menyuruh Jodha memegangnya. Jalal melepas turban dan memasangkan di kepala Jodha. Jalal meminta Jodha berpikir kalau dirinya seorang raja. Apa yang akan terjadi kalau dia tiba-tiba pergi melatikan diri dari Amer hanya karena tsayat mati? Bagimana seorang pensayat melindungi rakyatnya? tetapi kalau diriny atetap tinggal, rajvanshi atau mughal yang menjadi musuhnya dapat melkukan apa saja untuk mencelakainya. Jalal berkata, "katakan, apa yang harus kulsayakan?" Jodha tertegun. Jalal berkata, "gak ada yang mengerti posisiku, ada banyak ular di balik lengan jubahku." Jodha berkata, dia merasa kasihan pada Jalal, "hidupmu memang sulit, saya gak bisa membayangkan hidup seperti itu. Anda gak puny aseoranpun untuk dipercayai. kaubahkan mencurigai bayanganmu sendiri. saya gak bisa hidup seperti itu walaupun hanya 5 menit" Jodha mengembalikan pedang Jalal dan berkata, "inilah hidupmu dan itu keputusanmu." Jodha mengembalikan turban dan melepas jubah yang di pakainya dan memberikannya pada Jalal, lalu berkata, "inilah yang kurasakan, saya kasihan padamu." Jodha akan melangkah pergi, tetapi Jalal menahanya dan berkata, "tunggu, ratu Jodha. Di masa depan, jangan buat kesalahan dengan mengasihani saya, kuanggap itu sebagai penghinaan. Kau bahkan gak tau kenapa saya punya musuh, kau tau kenapa mereka membenciku, kau tau kenapa mereka ingin saya mati? Mereka melkukan semua itu karena saya raja. Dan raja itu akan memimpin, seperti singa. Sing dan raja berjalan sendirian. saya tak bisa memilih nasibku, saya di takdirkan untuk memimpin, saya hidup dengan cara ini." Jodha terdiam, dia menunggu beberapa saat, setelah Jalal gak bicara lagi, dia pergi, tanpa pamit.
Acara mehndi akan segera di langsungkan. Hamida datang kesana di sambut oleh menawati. Menawati berkata dia merasa sangat senag atas kedatangan Hamida dan para wanita dari agra, Mena menyuruh mereka masuk dan mempersilahkan duduk. Par gadis duduk mengelilingi Sukanya, memasangkan hena sambil saling ledek antara satu sama lain. Kakak ipar sukanya berkata, kalau ini luar biasa, mereka belum meletakan hena di tangan Sukanya, tetapi tanganya sudah telapak tanganmu sudah terlihat cantik. Ada yang bilang dengan hena suami jadi semakin sayang. Jodha berkata, sukanya akan lebih terlihat cantik setelah memakai kunyit (haldi). Sukanya berkata, "gak, Jodha. kau yang paling terlihat cantik, wajahmu bercahaya. karena itu kakak ipar menemanimu pergi ke mandir, dan menunggumu berdandan sampai selesai sebelum ke pesta, juga ketika turun dari tangga, dia terus memandangmu, jiji." Kakak ipar sukanya membenarkan hal itu, "kau benar sukanya, yang mulia terus saja memandang Jodha." Bebrapa wanita setuju saat ada yang mengatakan kalau jalal sangat tampan, ahli senjata dan ksatria yang tangguh. Meski begitu, pada anak-anak Jalal sangat baik dan lembut. Jodha menatap dengan satu ekspresi saja, antara bangga dan gak terima. Jodha mengalihkan pembicaraan dengan membahas calon suami sukanya. tetapi mereka gak melepaskan Jodha begitu saja. Nenek mengatakan kalau calon suami sukanya sangat tampan dan baik. Para wanita berkata karena itu jalal memilih dia. Jodha protes, kenapa selalu membicarakan Jalal? Anak anak datang meminta pada Jodha agar mereka yang di pasangkan hena dulu. karena saat pernikahanny adulu, tangan mereka yang terakhir di pasangi hena. Jodha mendekati anak-anak dan bekata, "baiklah tuann puteri kecil, kalian yang pertama, seseorang akan melukis hena di tangan kalian semua. Setelah itu kalian semua menari." Putri kecil berkata, "bahkan saat raja datang untuk perasayaan kan?" Para wanita mengoda Jodha, "kau dengar Jodha, bahkan anak-anak juga membicarakan yang mulia." Jodha hanya bisa pasrah. Anak-anak mengatakan, kalau mereka yakin jalal akan datang. Jodha memberitau mereka kalau hanya perempuan yang boleh datang, laki-lai gak boleh. Jodha mengajak anak-anak untuk mengikutinya. Para wanita kemudian membantu memasang hena di tangan anak-anak.
Maham dan Javeda juga hadir diacara mehndi. Menawati mempersilahkan keduanya duduk. Javeda menatap sekeliling dan melihat mehndi di tangan anak-anak. Dia ingin juga di pasangi hena. JOdha menyuruhnya mendekat, tetapi dadisa memgajaknya. Maham berkata pada jiji angga kalau dia gak mengerti kenapa mereka datang ke acara ini. Jiji angga mengatakan kalau ini perintah ratu. Maham bertanya kenapa jiji angga gak memberi dia penjelasan, hamid apasti mau mendengarnya. Jiji angga dengan sabar berkata kalau acara ini adalah salah satu ritual, kenapa dia ingin menyakinkan yang mulia ratu? Coba ingat apakah menantu maham sendiri pernah menuruti dirinya? maham teringat Javeda, dia mencarinya. Jiji angga memberi tau maham di mana Javeda, dia sedang duduk dan di pakaikan hena. Maham terkejut. Jiji angga berkata kalau Javeda bukan hanya datang ke acara ini, tetapi juga ikut serta. Maham segera menemui Javeda. Javeda menunjukan hena di tanganya. Dadisa memuji Javeda, karena dia sangat ramah, mudah akrab dan baik. Javeda memuji hena buatan nenek sangat bagus. Maham berkata persis seperi dirimu. Dadisa memgajak Javeda memeriksa apakah acara sudah akan di mulai. Javeda akan mengikutinya, tapai maham memegang tanganya dan mengacam agar javeda gak memberitau siapapun kalau di adalah menantu maham karena dia gak ingin nama baiknya ternoda lebih jauh lagi.
sedang berjalan hilir mudik di halaman. Anak-anak datang menemuinya dan memamerkan mehndi di tanganya dan meminta Jalal memberi tau mereka apakah gambarnya bagus? Jalal mendekati anak-anak dan berkata kalau mereka membuatnya tsaya. Anak-anak bertanya kenapa jalal tsayat pada mereka? jalal menjawab karena mereka keponakan ratu Jodha, karena itu dia tsayat pada mereka. Anak-anak meminta agar Jalal gak tsayat pada mereka dan memberi tau apakah gambar henanya bagus? jalal mengamati telapak tangan mereka satu persatu dan berkata, "wow... semua gambar terlihat cantik." Anak-anak mengatakan kalau ini belum seberapa, semu aorang bilang kalau desing hena Jodha adalah yang terbaik dan Jodha juga terlihat sangat cantik saat menari. Jalal jadi penasaran. Anak-anak menyesal karena telah memberitau Jalal. Jalal bertanya kenapa? Mereka berkat akalau ada yang tau mereka memberi tau Jalal, mereka akan terkena masalah. Jalal kemudian menyuruh semua pengawal pergi. Jalal bertanya di mana Jodha akan menari. Anak -anak menunjukan tempatnya, tetapi sebelum mereka pergi mereka memberitau Jalal kalau laki-laki gak boleh datang kesana. Jalal berdiri sendirian dan berpikir, "Jodha akan menari, dan saya tak boleh melihatnya. saya akan tetap kesana, saya raja, saya boleh kemana saja sesuksaya. Dan saya juga suaminya.
Cerita Episode Selanjutnya
Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 93
Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 94
Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 97
Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 98
Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 99
Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 100
KUMPULAN SINOPSIS SERIAL INDIA
Sinopsis MahabharataSinopsis Mahadewa