Sinopsis Mahabharata Di ANTV Episode 205 - 207. Kunti yg gundah curhat pada Bhishma tentang siapa yg harus dibuang & dipertahankan. Bhishma sudah tahu rahasia Kunti jadi Bhishma langsung menjawab "Karna & Arjuna sudah bersumpah untuk saling membunuh. Melindungi Karna bukan tanggung jawabku & Arjuna tidak butuh perlindungan siapapun."
Kunti: Tapi Karna juga cucu Kamu.
Bhishma: Anakmu yg lahir sebelum pernikahan tidak termasuk dinasti Kuru.
Duryudana sedang membahas strategi perang. Dia menyuruh Dursasana selalu melindungi adik-adiknya. Sedangkan dia akan dilindungi oleh Bhishma. Karna berkata bahwa nanti dialah yg akan melindungi Duryudana. Sengkuni meragukannya & Karna tersinggung sebab kompetensinya diragukan. Bhishma mengumumkan dia melarang Karna masuk medan perang. Duryudana yg mempertahankan Karna berdebat dengan Bhishma. Akhirnya Bhishma berkata "Jika Karna masuk medan perang, aku tidak akan berperang. Jika kau tetap pada keputusanmu maka limpahkan saja tanggung jawab melindungi pasukan pada Karna."
Kunti: Tapi Karna juga cucu Kamu.
Bhishma: Anakmu yg lahir sebelum pernikahan tidak termasuk dinasti Kuru.
Duryudana sedang membahas strategi perang. Dia menyuruh Dursasana selalu melindungi adik-adiknya. Sedangkan dia akan dilindungi oleh Bhishma. Karna berkata bahwa nanti dialah yg akan melindungi Duryudana. Sengkuni meragukannya & Karna tersinggung sebab kompetensinya diragukan. Bhishma mengumumkan dia melarang Karna masuk medan perang. Duryudana yg mempertahankan Karna berdebat dengan Bhishma. Akhirnya Bhishma berkata "Jika Karna masuk medan perang, aku tidak akan berperang. Jika kau tetap pada keputusanmu maka limpahkan saja tanggung jawab melindungi pasukan pada Karna."
Duryudana yg marah meninggalkan pertemuan. Karna menyusul untuk menenangkannya dengan berkata, "Aku senang kau memberiku kehormatan sebesar itu tapi kau tidak perlu berdebat seperti itu terhadap Bhishma Yang Agung. Tapi sebelum kau memutuskan, aku ingin memperlihatkanmu sesuatu."
Di luar kemah pasukan sedang berlatih berbaris sambil menyanyi yel-yel yg menunjukkan loyalitas pada Bhishma. Karna menjelaskan bahwa semua prajurit hanya loyal pada Bhishma. Mereka percaya ketika perang nanti jendralnya, Bhishma akan melindungi mereka. "Oleh karenanya, turutilah perintah Bhishma Yang Agung. Aku akan tetap di luar medan perang menunggu perintahmu."
Arjuna jadi galau melihat para prajurit berlatih, Bima yg sedang melatih pancapKamuwa (upapKamuvas), istri prajurit mengikatkan jimat pelindung, dan putra-putranya makan bersama. Di hari H, Krishna datang menawarkan dirinya sebagai kusir Arjuna selama perang. Arjuna awalnya menolak karena tidak bisa memberikan orang terhormat posisi yg rendah. Krishna tidak memusingkan hal itu. Malah dia menjamin "Selama aq memegang tali kekang ini, takkan ku biarkan pikiranmu berubah-ubah." Arjuna setuju.
Kurawa memuja Dewa Shiva sebelum berperang. Selesai pooja pasukan berangkat ke Kurusetra. Ada Karna di tempat pooja tapi tidak ada yg mengacuhkannya kecuali Duryudana. Duryudana berkata selama Karna tidak mengangkat busur panahnya di pihaknya maka mereka belum bisa menang. Karna juga berkata menunggu datangnya hari itu.
PKamuwa memuja Kaalbhairav (wujud lain Dewa Shiva) sebelum berperang. Putra-putranya PKamuwa meminta restu pada Drupadi. Kunti datang menemui PKamuwa. Dia berkata kemenangan PKamuwa sudah pasti. Nantinya seluruh dinasti Kuru & penduduk di wilayah Arya akan menjalani hidup yg bahagia. "Musuh kalian adalah juga musuh masyarakat. Jangan berbelas kasihan pada mereka. Penuhilah wadah Kaalbhairav ini dengan darah," kata Kunti.
PKamuwa & Kurawa berhadapan di medan perang. Sebelum perang dimulai, Yudhistira tidak meninggalkan dharma nya. Dia memohon pada Bhishma untuk diberi izin berperang atau perintahkan PKamuwa menyerahkan senjata. Duryudana bertanya jika kalian tidak diizinkan berperang, apa kalian akan menyerahkan senjata? Yudhistira menjawab tentu saja. Bhishma merestui PKamuwa menghukum musuh-musuhnya & menegakkan dharma, bahkan memberkati mereka memperoleh kemenangan.
GKamuri mengadakan ritual Maha Mrityunjay (=ritual besar untuk menolak kematian). Destarastra dibimbing Sanjaya berjalan dengan tersandung padahal dia berjalan di kerajaannya sendiri. Destarastra menyadari dia benar-benar sudah buta. Mpu Wiyasa datang. Dia membawa kabar duka yaitu Satyawati meninggal dunia. Mpu Wiyasa menyerahkan abunya pada Destarastra & berpesan agar abu segera dilarung. Mpu Wiyasa menawarkan penglihatan Dewata agar bisa melihat apa yg terjadi di Kurusetra. Namun Destarastra, GKamuri & Vidura menolak. Akhirnya penglihatan Dewata diberikan pada Sanjaya.
Di Kurusetra, rupanya Arjuna masih ragu untuk berperang. Dia ingin mengecek pasukannya & pasukan lawan. Krishna menghentikan waktu. Krishna memarahi Arjuna yg masih ragu hingga berkata, "Apa kau punya kuasa untuk menciptakan & menghancurkan? Dewa lah yg berkuasa untuk itu. Kau hanya perantaranya saja."
Di luar kemah pasukan sedang berlatih berbaris sambil menyanyi yel-yel yg menunjukkan loyalitas pada Bhishma. Karna menjelaskan bahwa semua prajurit hanya loyal pada Bhishma. Mereka percaya ketika perang nanti jendralnya, Bhishma akan melindungi mereka. "Oleh karenanya, turutilah perintah Bhishma Yang Agung. Aku akan tetap di luar medan perang menunggu perintahmu."
Arjuna jadi galau melihat para prajurit berlatih, Bima yg sedang melatih pancapKamuwa (upapKamuvas), istri prajurit mengikatkan jimat pelindung, dan putra-putranya makan bersama. Di hari H, Krishna datang menawarkan dirinya sebagai kusir Arjuna selama perang. Arjuna awalnya menolak karena tidak bisa memberikan orang terhormat posisi yg rendah. Krishna tidak memusingkan hal itu. Malah dia menjamin "Selama aq memegang tali kekang ini, takkan ku biarkan pikiranmu berubah-ubah." Arjuna setuju.
Kurawa memuja Dewa Shiva sebelum berperang. Selesai pooja pasukan berangkat ke Kurusetra. Ada Karna di tempat pooja tapi tidak ada yg mengacuhkannya kecuali Duryudana. Duryudana berkata selama Karna tidak mengangkat busur panahnya di pihaknya maka mereka belum bisa menang. Karna juga berkata menunggu datangnya hari itu.
PKamuwa memuja Kaalbhairav (wujud lain Dewa Shiva) sebelum berperang. Putra-putranya PKamuwa meminta restu pada Drupadi. Kunti datang menemui PKamuwa. Dia berkata kemenangan PKamuwa sudah pasti. Nantinya seluruh dinasti Kuru & penduduk di wilayah Arya akan menjalani hidup yg bahagia. "Musuh kalian adalah juga musuh masyarakat. Jangan berbelas kasihan pada mereka. Penuhilah wadah Kaalbhairav ini dengan darah," kata Kunti.
PKamuwa & Kurawa berhadapan di medan perang. Sebelum perang dimulai, Yudhistira tidak meninggalkan dharma nya. Dia memohon pada Bhishma untuk diberi izin berperang atau perintahkan PKamuwa menyerahkan senjata. Duryudana bertanya jika kalian tidak diizinkan berperang, apa kalian akan menyerahkan senjata? Yudhistira menjawab tentu saja. Bhishma merestui PKamuwa menghukum musuh-musuhnya & menegakkan dharma, bahkan memberkati mereka memperoleh kemenangan.
GKamuri mengadakan ritual Maha Mrityunjay (=ritual besar untuk menolak kematian). Destarastra dibimbing Sanjaya berjalan dengan tersandung padahal dia berjalan di kerajaannya sendiri. Destarastra menyadari dia benar-benar sudah buta. Mpu Wiyasa datang. Dia membawa kabar duka yaitu Satyawati meninggal dunia. Mpu Wiyasa menyerahkan abunya pada Destarastra & berpesan agar abu segera dilarung. Mpu Wiyasa menawarkan penglihatan Dewata agar bisa melihat apa yg terjadi di Kurusetra. Namun Destarastra, GKamuri & Vidura menolak. Akhirnya penglihatan Dewata diberikan pada Sanjaya.
Di Kurusetra, rupanya Arjuna masih ragu untuk berperang. Dia ingin mengecek pasukannya & pasukan lawan. Krishna menghentikan waktu. Krishna memarahi Arjuna yg masih ragu hingga berkata, "Apa kau punya kuasa untuk menciptakan & menghancurkan? Dewa lah yg berkuasa untuk itu. Kau hanya perantaranya saja."
SELANJUTNYA