Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 461

Posted by

Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 461. Adegan dibuka dengan Jagdev dan orang2 nya disebuah  gudang persembunyian lain. Ia menyuruh anak buahnya membuka terpal penutup. Dan tampaklah karung2 gandum yang tadinya berasal dari gudang dimana Jalal menemukannya. Mereka kagum karena Jagdev berhasil mengelabui semua orang. Mereka bertanya bagaimana caranya bisa tahu Surjan alias Jalal ada disana? Jagdev bilang ia melihat Surjan mengendap2 melarikan diri dari gudang tadi. Jagdev memerintahkan mereka untuk mengawasi ketat gudang ini sampai orang2nya Mirza Hakim datang mengambilnya kesini.

Jalal terlihat sedang berjalan di hutan. Jalal terlihat sangat kesal atas apa yang terjadi malam ini. Jalal menengadah ke langit dan bertanya:” Mengapa Tuhan?  Mengapa kamu harus menyakiti istri ku Jodha. Mengapa kamu membuat Jodha tidak berdaya harus memilih? Disatu sisi ia adalah istri ku tercinta dan di sisi lain ada rakyat yang sudah amat mempercayainya. Aku memohon jawabannya”. Sementara itu angin kencang dan bunyi petir terus terdengar dan penampakan anak kecil berbaju serba putih tiba2 muncul dihadapan nya. Jalal terdiam dan mendengarkan penampakan itu berbicara kepadanya:”Apabila kamu menyakiti satu orang, maka kamu sekaligus telah menyakiti banyak orang lainnya. kamu menyebut bahwa istri mu tersakiti akan tetapi kamu lupa akan orang-orang lain yang telah kamu sakiti sebelumnya. Orang2 tercinta mereka juga ikut tersakiti oleh mu. Siapa yang menabur angin maka ia akan menuai badai. kamu telah menyakiti banyak orang maka sekarang waktunya kamu akan merasakan sakitnya”  Lalu Jalal pun bertanya siapa kamu sebenarnya? Kenapa tidak ada orang lain yang dapat melihat mu?  Penampakan anak itu menjawab:”Aku adalah jiwa mu. Aku adalah siang hari yang memisahkan malam dari diri mu. Aku adalah rasa bahagia di dalam hati mu itu, Aku adalah rasa sakit yang kamu berikan kepada orang2 lain itu. Dan kini kamu harus merasakan rasa sendiri sakit mereka itu.
http://informasidiary.blogspot.com/2015/03/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-461.html
Seperti datangnya yang tiba2 maka penampakan itu pun hilang begitu saja secara tiba2 pula. Jalal pun terbengong2 sendirian disana. Ia mencari2 kesana kemari dan tidak menemukan jejak anak itu. Ia menengadah ke langit yang dipenuhi awan hitam dan kilatan petir.  Catatan dari saya: seperti yang sudah saya tulisakan di episode 460 kemarin tahap perjalanan spiritual Jalal telah melewati tahap “Revelation”, tahap dimana penampakan dan komunikasi dengan sesuatu yg gaib itu memperlihatkan dan mengajarkan kepadanya tentang kebenaran. Maka sekarang tibalah tahap “Redemption” dimana Jalal diselamatkan dari jalan yang salah oleh Malaikat anak kecil tadi lewat penampakan dan penjelasannya tentang realita kebenarannya. Jalal harus belajar introspeksi  diri, mengakui dan menerima kesalahan2nya lalu memperbaikinya dengan menebus dosa2nya itu.                    

Tampak seluruh keluarga kerajaan, Salim dan Qutub berdiri dibalkon istana memandang  kebawah dimana rakyat dan prajurit meneriakan teriakan2 penyemangat. Salima datang mendeka dan menyentuh kepala Salim dan memberikan doanya. Anarkali berdiri paling belakang diantara kerumunan rakyat memandang ke Salim. Ia berkata dalam hati ia ingin berjumpa dengan Anarkali kali ini tanpa ada kemarahan dan permusuhan. Salim mencari2 Anarkali diantara kerumunan akan tetapi tidak melihatnya. Birbal datang memberi kabar kepada Salim bahwa Jalal akan menyusul bergabung di peperangan nanti. Anarkali berkata kepada temannya Sakina bahwa semua ini hanya demi pencitraan semata bagi Salim. Prajurit akan berperang dan mati untuknya kemudian ialah yang akan menikrmati kemenangan itu. Tentar akan berguguran sementara sibuk Salim mabuk2an dan menikmati tari2an.

Jodha terlihat seorang diri dihutan sedang berdoa sambil berlinang air. Angin kencang dan petir terus begemuruh dilangit. Ia memohon kepada Dewa Krishna agar dberikan perlindungan dan kekuatan menghadapi semua cobaan ini. Ia berkata:”Aku tidak mungkin menjatuhkan hukuman kepada suami kuk sendiri. Tidak! Apalagi sampai menyakitinya. Tidak tidak akan pernah!” Tiba2 ada bayangan lelaki datang dari arah depan Jodha. Karena gelap Jodha tidak dapat melihat wajahnya. Orang itu mendekat. Ternyata lelaki itu adalah Jalal. Jodha pun menarik nafas lega. Mereka saling memandang

dan Jalal menggenggam kedua tangan Jodha. Jodha memandangnya penuh rasa cemas. Jalal berkata kepada Jodha:” Istri ku kamu harus menjatuhkan hukuman pada ku disidang besok! Jika tidak maka kaulah yang akan kesulitan!” Jalal memandang  Jodha dengan serius. Jodha menjawab:”Tidak aku

tak bisa! Aku akan mengatakan yang sebenarnya tentang hubungan kita berdua!” Jalal menerangkan ke Jodha:”Hal ini bukanlah sebuah hukuman dari mu untuk ku. Akan tetapi ini adalah bagian dari penebusan dosa2 ku yang lalu kepada rakyat ku. Aku telah banyak menyakiti rakyat dan sekarang aku harus membayarnya. Jodha bertanya siapa yang mengatakan hal ini kepada Jala?  Jalal menjawab:”Penampakan anak kecil berbaju putih yang dahulu aku ceritakan kepada mu itu. Ia terus berkali2 menampakan dirinya kepada ku. Aku tidak tahu siapa dirinya? Akan tetapi ia mengatakan bahwa kamu akan

menghukum ku. ia bilang kamu adalah Hakim nya ditempat ini maka kamu harus menegakkan keadilan”. Jodha menjawab:”Sebagai istri mu aku tahu benar kesalahan2 mu”. Jalal berkata:”Aku sadar akan semua kesalahan2 ku itu. Lupakan kalau aku ini suami mu. Aku harus menerima hukumanitu dan kamu lah yang harus menghukum ku. Tolong lah istri ku ingat lah hal ini saat kamu menjatuhkan keputusan mu besok. Jalal pun pergi meninggalkan Jodha sendirian.

Jagdev tiba2 muncul tidak jauh dekat sana ia melihat seseorang pergi meinggalkan Jodha disana. Ia tidak melihat dan tidak tahu kalau orang itu adalh Surjan alias Jalal. Jagdev bertanya2 pada diri sendiri:”Siapa sih yang ditemui Radha-ji tadi? Sedang apa Radha-ji disanan dimalam begini? Ah mungkin seseorang yg mendesak meminta obat2an. Radha-ji yang cantik tentunya banyak didekati lelaki” (Oh Jagdev memang mulai naksir Neng Jodha ya?)

Keesokan paginya tampak Jagdev dan Jalal berdiri dihadapan Jodha dan rakyat. Mereka tampaknya akan mendengarkan peradilan Jalal dan keputusan Jodha. Jodha berkata bahwa Surjan bersalah telah berbohong dan mencuri dan menghukumnya dengan mengusirnya dari desa penampungan ini. Jodha tampak tegang dan ragu2 menyampaikan keputusannya itu. Jalal kaget dan ia pun memohon kepada Jodha. Jalal membungkuk ditanah dan menyentuh ujung kaki Jodha. Dan Jodha pun kaget lalu menarik kakinya. Jalal memohon kepada Jodha agar tidak memberikan hukuman itu. Ini terlalu berat baginya karena keluarganya banyak di desa ini. Ia tidak dapat pergi jauh dari mereka.   Jagdev berkata ada cara satu lagi utk menghukum pencuri. Jalal bilang:” Baiklah hukum lah aku akan tetapi aku tidak akan meninggalkan mu. Eh maksud saya tidak akan meninggalkan desa ini. (oops Kang

Jalal ceroboh ketelepasan ngomong untun selamet) Jalal meyentuhlagi ujung kaki Jodha. Jodha  kaget dan ngomel ke Jalal. Katanya hukuman mu adalah mengusir mu dari desa. Jalal hrs segera pergi. Jalal merengek memohon diberi hukuman kedua aja. Sementara itu Ruqaiya yang tidak tahu

apa2 kesal dan mengajak Jalal segera pergi dari sini. Ruks disuruh diam oleh Jalal. Kemudian Jalal menyembahkan telapak tangannya dan memohon utk diubah hukumannya. Wajah Jodha semakin tegang ia bilang tapi hukuman pilihan nya adalah di cambuk. Jodha memaksa Jalal pergi saja. Jalal menjawan bahwa bersedia dihukum cambuk. Jodha pun menjadi semakin tegang ketakutan. Sementara Mehtab yg hadir disana terihat sedih melihat Jalal dan Jagdev merasa senang. Jodha akhirnya membuat keputusan finalnya Jalal akan dihukum cambuk. Jodha tampak sedih akan tetapi Jalal malah terlihat tersenyum menerima keputusan itu. Ruks dan Moti terheran2 akan keputusan Jodha. Jagdev tersenyum menang.

Haider sedang berbaring di kamar krn sait kepala dan tiba2 Shama muncul dengan suaranya yg cempreng dan tingkahnya yang centil. Ia membuat Haider kesal. Shama bilang ia senang sekali Haider tidak pergi  perang. Ia menawarkan Haider minuman yang dibawanya. Haider pun meminumnya akan tetapi sehabis minum ia pun merasa tidak enak.  Haider malah mulas ia pun marah2 dan meninggalkan Shama.

Malam itu tampak Jalal akan melaksanakan hukumannya. Ia akan dihukum cambuk untuk menebus kesalahannya. Semua penduduk dan Jagdev hadir disana. Madra alias Ruqaiya datang memohon kepada Radha-ji alias Jodha agar tidak menyakiti Jalal dan mereka akan pergi meninggalkan desa.  Akan tetapi Jalal sekali lagi memarahi dan menyuruhnya diam:”Jika memang hukum yg menegakkan keadilan maka aku akan rela menerima nya”.  Jodha tampak tegang dan serba salah karena tidak tega melihat suaminya disakiti. Tetapi kita tahu bahwa Jalal mampu menahan rasa sakit yang ekstrim saat ia terluka diperang dan saat ia disiksa anak buah Abu Mali dahulu. Inilah yang membuat Jalal memilih hukuman cambuk dari pada diusir dari sana. Ruks datang mendekati Jalal yang berdiri dengan kedua tangannya terbentang diikat ke tiang. Ruks berkata kenapa kamu membiarkan semua ini? Kenapa kamu tidak mengatakan siapa kamu sebenarnya agar mereka takut?” Jalal menengkannya Ruks dengan berkata jangan membuat Jodha susah ia bisa menerima ini. Siksaan yang lebih berat pernah diterimanya. Jodha tertunduk sedih dan Ruks ditarik keluar oleh perempuan lain. Jalal menerima

siksa pecut itu dengan tegar. Ia mengingat akan semua hal2 buruk yang menimpa rakyatnya karena ulahnya yang nyeleneh dan menyamakan dirinya dengan Tuhan. Bayangan dan perkataan Malaikat kecil muncul dalam adegan flash back Jalal.

Wajah Jodha terlihat seperti tersayat2 hatinya ia segera memalingkan mukanya ke arah lain sementara

itu Jagdev tampak menikmati kemenangannya. Ruks, Mehtab dan Moti Bai terlihat

memandang dengan penuh rasa iba. Hukuman cambuk pun diteruskan banyak darah

mengalir dari bagian belakang bandan Jalal. Tampaknya Jalal tetap tegar

menerima semuanya. 10 kali sudah selesai dan ikatan tangan Jalal pun

dilepaskan. Jalal terlihat terjatuh ke tanah dan Jodha reflex hendak segera

berlari ke arahnya akan tetapi ia sadar bahwa hal ini bisa membongkar penyamaran

dan membahayakan nyawa mereka. Ia pun menghentikan langkahnya dan membiarkan Ruqaiya

menghampiri Jalal. Jodha hanya tertunduk sedih. Jalal terlentang di tanah

memandang kearah Jodha dan Jodha menahan air matanya.

Keesokan paginya

tampak Jalal sedang berbaring tengkurap dan Ruks menyiapkan kain berisi rempah untuk

mengobati luka2 Jalal. Jodha datang menghampiri mereka. Wajah Jodha penuh

kesedihan dan air matanya pun jatuh. Jalal memandang balik ke arahnya. Jodha

hendak menyentuh Jalal akan tetapi dilarang Ruks dan dimarahinya. Ruks bilang

jangan sentuh. Demi menyelamatkan posisi mu kamu tega mengorbakan suami mu! Kau

sungguh tidak tahu malu!” low, Ruks rupanya tetap clueless tidak mengerti

kesepakatan dan sandiwara ini. Jodh hanya tertunduk menangis. Jalal

menggelengkan kepalanya memberi isyarat kepada Ruks agar jangan memarahi Jodha.

Jodha pun menerangkan bahwa: “Benar Ruqaiya aku memang berdosa membiarkan

Shaneshah disiksa dan aku tidak dapat membelanya. Aku telah melakukan sesuatu yg

tak bisa dimaafkan. Aku melaksanakan perintah Raja yg maha berat bagi ku,

sehingga aku diharuskan menyakiti suami ku sendiri. Inilah hukuman bagi ku

bahwa aku tidak diperbolehkan mengobati luka2 yg diderita suami ku”.  Pukul lah aku dan balaslah kemarahan mu kepada

ku. Aku rela” Jodha menarik kedua tangan

Ruqaiya untuk memukulnya. Akan tetapi Ruks diam saja. Jodha berdiri

hendak pergi ketika Jalal meraih tangan Jodha dan menariknya ke arahnya. Lagu

Ishaq terdengar dilatar belakang. Jalal meminta minum. Ruqaiya akhirnya

mengerti akan semuanya ia tidak mengerti kepedihan hati Jodha. Ia meminta Jodha

untuk membantunya mengambilkan air bagi Jalal.

Maan Singh sedang

berbicara dengan salah seorang kepercayaanya tentang Mirza Hakim. Sementara itu

diluar terlihat banyak prajurit yang sedang jaga malam.

Jodha datang kembali

menghampiri Jalal membawa air. Jalal dan Jodha saling berpandangan. Jalal menggemgam

tangan kanan Jodha sambil berkata:”Kau tauy ini bukan kesalahan mu”. Jodha

menjawab kenapa kamu tidak memilih pergi saja dari sini? Jalal berkata ia ingin

merasakan sakitnya dicambuk. Sakit ini tidak seberapa dibanding apa yang

dirasakan rakyatnya. Sementara Lagu Ishaq terdengar di background. Jalal

menceritakan tentang penebusan dosa2nya dan apa yang ia dengar dari perkataan

malaikat kecil itu


Kembali ke tenda

Maan Singh. Rupanya ia ditahan oleh Mirza Hakim disana. Ia bilang ia akan kabur

dan pasti Mirza akan mengirim pasukan mengejarnya. Maka perhatian dan

konsentrasi Mirza akan terpecah. Ia berganti pakaian dengan orang

kepercayaanya. Maan Singh terlihat mengendap2 kabur dari arah belakang

tendanya.


Jodha malam itu

sedang menjalankan tugas2nya membagikan obat. Ia berkata kepada mereka. Sementara

Jalal kelihatannya membaik karena ia terlihat sedang mengahaluskan rempat2 obat

utk Jodha. Akan tetapi penduduk ada yang menolak obat yang ditumbuk Jalal.

Mereka tidak mau menerima obat dari seorang pencuri nanti malah diracuni. Jodha

hanya melihat prihatin dari jauh. Jalal meninggalkan tempat itu akan tetapi ia

dimarahi orang lain dan disuruh mengangkut 2 karung bahan pangan. Jodha tampak

kesal karena ia tahu Jalal belum sembuh benar.  Jalal diam saja dan mengangkut 2 karung pangan

itu dibelakangnya. Ia tampak menahan rasa sakitnya. Jodha menahan nafasnya

karena tidak tega melihat Jalal sakit. Akan tetapi Jalal kemudian menguatkan

dirinya dan terus mengangkut karung2 tsb. Jodha pun menjadi sedikit lega.
Baca Selanjutnya : Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 462


Tags: Jodha Akbar, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 461. Please share...!

Blog, Updated at: 05:46