Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 462

Posted by

Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 462. Jodha terlihat berlari kehutan sendirian. dia duduk menangis teringat siksaan dan penghinaan yang diderita Jalal. “Semua in terjadi karena salah ku. Suami ku datang kemari karena aku, dan dia harus menanggung semua penderitaan ini juga karena aku. Kenapa aku tidak mati saja sebelum melihatnya menderita?” Tiba2 tangan seseorang memegang bahunya. Ternyata Jalal datang menghampirinya disana. (Kali ini Kang Jalal beneran bukan peran pengganti lho. Krn wajah Rajat dan Paridhi sempat sekelibat tampak berdampingan dlm satu frame. Cihuy fans berat AKDHA pasti loncaT2 gembira nih). Jalal duduk dihadapan Jodha. Jalal bertanya kenapa Jodha menyalahkan dirinya sendiri? “Kau telah berlaku adil sebagai seorang  hakim. Aku tahu kau merasakan sakit ku sebelum aku sendiri merasakannya. Kita berdua bisa saling merasakan satu sama lain. Inilah keindahan dari cinta kita berdua. Tetapi jika kau menangis terus bagaimana aku bisa kuat menjalani semua ini? Jangan menangis lagi istri ku”  dia menggemgam tangannya dan memeluk sang istri. Jodha menangis tersedu2 dalam pelukan suaminya.
http://informasidiary.blogspot.com/2015/03/sinopsis-jodha-akbar-antv-episode-462.html
SOUL TALK- Arwah Jalal berkata ini adalah hukuman balasan yang harus ku tanggung atas rasa sakit dan penderitaan yang kuberikan kepada rakyat ku. Jodha berkata sebuah hukuman yang akan ku ingat sepanjang hayat. Bekas luka yang akan kau rasakan akan membekas dihatiku selamanya. Kau harus disiksa karena perintah ku.
Adegan memperlihatkan matahari pagi yang baru terbit dimana Salim, Qutub dan Murad berada. Mereka duduk ditenda dan membicarakan strategi perang. Qutub bilang ada 25ribu tentara Mirza Hakim. Salim berkata sedangkan kita hanya separuhnya dari itu. Oleh karenanya kita harus berperang melawannya dengan memakai siasat cerdik. Qutub bertanya mengapa Salim menempatkan diri diposisi yang paling sulit dilapangan nanti?  Salim menjawab bahwa pemimpin yang kuat harus ada didepan memimpin tentaranya maju dengan berani, maka semua yang berada dibelakang akan turut menjadi kuat  bersatu. Aku akan bersama pasukan ku sampai titik darah penghabisan. Salim berkata kepada Qutub bahwa dia beruntung karena ada istri yang mendoakan keselamatannya. Sedangkan org yang dicintai Salim malah mengutuknya.

Sementara itu di istana Anarkali tampak selesai sembahyang dan berdoa ketika Ibunya Zil datang. Ibunya memintanya berdoa juga utk Salim. Tetapi Anarkali menjawab dia hanya akan mendokan prajurit Mughal krn Salim hanya gemar dengan tari2an. Zil bilang jangan meremehkan Salim karena dia telah berpengalaman hidup dimedan perang sejak kecil. Zil pergi meninggalkan ruangan. Kemudian adegan memperlihatkan Anarkali berdoa untuk Salim sambil teringat kepadanya dan Salim yang sedang teringat Anarkali.

Jodha terlihat sedang berbicara dengan Moti Bai. Moti bertanya tentang Jalal. Tiba2 ada seorg perempuan datang mengatakan bahwa Jagdev ingin bertemu dengan Rahda-ji alias Jodha. Moti berkata dia ingin membunuh Jagdev krn sangat kesal sudah memfitnah Jalal.  Jagdev terlihat sudah senyum2 berdiri diluar tenda Jodha tidak sabar ingin bertemu. Jodha melihatnya dan berbicara dengannya dari jendela tenda. Jodha tidak tampak antusias. Jagdev menyapa:”Pranam Radha-ji” (ucapan salam hormat yang mendalam dalam arti merendahkan ego org yang mengucapkannya). Jodha berkata kepada Jagdev bahwa dia tahu Jagdev pasti masih kesal soal Surjan alias Jalal. Wajah Jodha tidak terlihat ramah seperti biasanya. Jagdev menjawab dia tidak apa2 akan tetapi justru dia mengerti Jodha terganggu karena dia seorang wanita yang halus budinya. Jodha dengan ketus menjawab ini tidak ada hubungan dengan persaan wanita akan tetapi krn dia  percaya Surjan tidak bersalah. Jagdev kemudian menyampaikan akan ada perayaan Holi besok. Kaushalia Ibu Tetua desa datang ikut berbicara. dia memuji Jagdev katanya Raja mrk telah lalai utk memberikan kebahagiaan bagi rakyatnya. Jodha menepis hal itu, katanya tanpa Raja maka rakyat yang beragama Hindu tidak bisa sebebas sekarang merayakan upacara2. Jodha terlihat kesal.

Jalal sedang berbaring di tendanya dan Mehtab datang menengok. dia menyentuh bahu Jalal. Wajah Mehtab sedih berurai air  mata. Jalal berusaha menenangkannya. dia berbicara sambil menggunakan bahasa isyarat. dia mengatakan bahwa dia tidak apa2. Luka2nya tidak apa2 krn dia adalah seorang kesatria dan Mehtab pun seorg kesatria disini bekerja tanpa lelah membantu rakyat. Jalal bilang dia bangga akan Mehtab. tidak lama kemudian Ruqaiya pun datang dan diikuti Jodha.  Jodha mengatakan Jagdev akan merayakan Holi disini besok. Sdh saatnya mereka membongkar siapa sebenarnya Jagdev agar semua org tahu Jalal tidak bersalah. Jalal bilang dia telah mengirim pesan ke Birbal.

Malam itu penduduk berkumpul dilapangan. Jalal dan Ruqaiya juga hadir disana. Jagdev terlihat mendekati mereka berdua dan berkata bahwa dia tidak mengusir Jalal dari sini karena dia ingin Jalal tahu, bahwa baginya dia tidak lebih dari serangga yang mudah diinjak2. Jalal terlihat geram mendengarnya. Jodha memperhatikan dari jauh. Kemudian Jagdev berjalan mendekati Jodha dan berbicara dengan gaya sopan sekali tentang idenya utk merayakan Holi. Ibu tetua desa pun mendukung ide Jagdev. Jodha berkata Holi adalah perayaan dimana org2 melupakan dendam dan kita akan berupaya membakar dosa2 diapi. Jagdev setuju dan dia memaafkan kesalahan Surjan alias Jalal. Jadgev menyerahkan api kpd Jodha. Jagdev mempersilahkan Jodha utk memulai menyalakan api akan tetapi dia menolak. Jodha menyampaikan dia ingin Surjan yang jadi orang pertama menyalakan api itu. dia bertanya kenapa org terus menghukumnya dengan hinaan padahal dia telah menebus kesalahannya itu. Mengapa kita tidak memberikan kesempatan baginya utk melanjutkan hidup seperti biasa?  Jodha pun berjalan mendekati Jalal membawa lentera api. Jalal menerimanya dan dia pun menyalakan api unggun.  Semua yang hadir berdoa mengucap syukur. Mereka berjalan mengelilingi api unggun tersebut. Ibu tetua desa bertanya kenapa Jodha tdk ikut mengelilingi api unggun (Parikama). Jodha menjawab dia tidak bisa karena itu hanya utk pasangan2 suami istri. Kemudian Ruqaiya meminta  Jodha agar berjalan dibelakang Jalal:” Kau telah memaafkan suami ku aku bisa berada disini bersamanya karena kau. Ayo mari berjalan dibelakang Surjan. Aku akan merasa sangat terhormat jika kau mau. Jodha pun mengikutinya. Jalal terlihat tersenyum dan menoleh2  kebelakan mencuri pandang ke Jodha istri tercintanya. Sementara itu Jagdev pun boak balik menengok ke belakang. dia terlihat agak cemburu melihat ke arah Jodha. Catatan saya: Secara tersirat Jodha sekaligus menyampaikan pembelaan bagi Shahenshah yang tengah mulai menebus kesalahan2nya kepada rakyatnya. Sedangkan Ruqaiya tampaknya mulai memahami betapa mulianya hati Jodha dan betapa betapa dia berhutang budi kepadanya. Kelihatannya butuh waktu cukup lama bagi Ruqaiya utk menyadari cinta tidak dapat dipaksakan.

Haider seperti biasa sedang kesal terhadap Shama yang budeq. Shama bilang kenapa kamu kamu kok “Nawaab” (gelar yang diberikan kepada seorg pejabat senior) Haider menjawab dengan kesal:”Siapa yang bilang “Nawaab” aku bilang “jawaab” (menjawab yang artinya sama dengan bhs Indonesia) Javeda datang dan Haider pun kabur meninggalkan Shama.

Jodha sedang duduk sendirian di dalam tenda sambil berkata kepada dirinya sendiri:"Ini adalah perayaan Holi pertamanya tanpa didampingi Jalal disisinya". Moti datang menyapa dan menorehkan bubuk warna ungu ke pipi kanan Jodha dan mengajaknya merayakan Holi. "Dimana Ruqaiya?" tanya Jodha. Moti bilang Ruks tidak suka dengan bubuk2 warna. Mehtab pun menorehkan bubuk warna kuning ke pipi kiri Jodha. Jodha terlihat tersenyum. Moti & Mehtab mengajak Jodha keluar merayakan Holi dan bermain bubuk warna (Rang daala).

Sementara itu Madra alias Ruqaiya tidak mau keluar dari tendanya karena tidak mau kena kotor bubuk warna warni itu. Beberapa wanita berdiri didepan tendanya memintanya keluar bermain bersama. Madra tidak menjawab dan berharap orang2 pergi meninggalkannya. Kaushalia Ibu tetua desa datang dan menyuruh mereka pergi dari situ. "Sudahlah jangan ganggu org yang  tidak mau ikutan perayaan". Madra alias Ruks keluar mengucapkan terimakasih tetapi ternyata Kaushalia malah menepuk wajah Ruks dengan bubuk warna ungu. Salah seorang perempuan datang menyiram kepala Ruks dengan air dan Ruks pun menjerit kesal. Ruks ngambek dan masuk kedalam tendanya.

Sementara Moti dan Mehtab tertawa2 melihatnya. Jalal terlihat berada diantara penduduk lainnya wajah dan bajunya sudah cemong2 terkena berbagai macam warna. dia memandang wajah Jodha yang terlihat sedang menorehkan Tilak ke dahi bbrp orang sakit sambil mengucapkan semoga Tuhan memberkati kita semua. (Jalal tersenyum bahagia bagaikan anak kecil di toko mainan) Ruks yang mukanya cemong2 terlihat sedang berdiri memandang ke arah Jalal yang tidak hentinya tersenyum memandangi Jodha. Tetapi kali ini Ruks tidak jutek seperti biasanya akan tetapi terlihat dia terlihat asli gembira. Jodha melihat Jalal yang sedang senyum2 kepadanya. Dengan isyarat mata Jodha melarangnya dan menyuruh Jalal berhenti memandanginya (Ia takut orang lain tahu dan rahasia mereka bisa terbongkar). Akan tetapi Kang Jalal tidak henti2nya tersenyum. (Heheheh Kang Jalal senyum2 sendirian ntar dikira orgil lagi). dia tidak sanggup menahan perasaannya itu. Jalal bergerak akan mendekati Jodha dan Jodha menggelengkan2 kepalanya agar dia tidak mendekat. Ibu tetua desa bertanya ada apa gerangan dengan Jodha? Jodha menjawab:”Ah tidak ada apa2 hanya sedikit pegal dileher belakang” (Hehehehe Neng Jodha salting). Kang Jalal semakin mendekat dengan sepiring bubuk warna ditangannya siap ditumpahkan ke Jodha. Melihat itu Jodha pun berjalan mendekat ke Jalal sambil melirik kanan-kiri aman ngak nih? Kang Jalal terlalu bahagia hingga kesandung dan hampir aja jatuh. Bubuk warna yang digenggamnya terjatuh ke tanah tapi sebagian lagi terkena juga ke muka Jodha. Keduanya tampak tersenyum bahagia. Jodha membungkuk pura2 mengambil piring yang jatuh tadi dan menyentuh ujung kaki Jalal sejenak sebagai tanda hormat seorang istri Hindu kepada suaminya. Jalal sebagai balasannya menyentuh kepala Jodha dan memberkatinya. Mereka saling bersapa sebentar dan Jodha melanjutkan berjalan ke arah lain. Jodha kelihatan bahagia karena bisa melaksanakan ritual dengan suaminya tanpa ada orang yang tahu.

Jagdev muncul di perayaan itu dan dia tersenyum2 dari jauh memandang kearah Jodha. Orang2 kepercayaan Jagdev datang menorehkan bubuk warna dan memanggil orang2 lain agar datang melakukan yang sama. Jalal terlihat kesal melihat kedatangannya disana. dia mendekat dan berdiri membelakangi Jodha dan berkata:" Sudah saatnya dia dberikan pelajaran! Sementara dia sibuk disini orang2 kita akan mencari tahu dimana dia sembunyikan karung2 gandum itu?". Jagdev berjalan perlahan mendekati Jodha. dia menghayalkan menorehkan bubuk warna di pipi kiri Jodha dan menuangkan seluruh bubuk yang tersisa piringnya keatas kepala Jodha sambil tersenyum2. “Kau akan mewarnai hidup ku Radha-ji. Aku akan menjadikan Holi kali ini menjadi yang paling istimewa bagi mu Radha”. (Hehehe Jagdev mau bikin rayuan gombal nih)  Tetapi dia pun tersadar ketika seseorang menorehkan bubuk warna (rang daala) dikeningnya. Jalal meihatnya dan berkata dalam hati sementara kau sibuk disini prajurit akan mencari dimana kau sembunyikan gandum2  itu. Jagdev pun meneruskan berjalan. Dengan semangat dia melempar segenggam bubuk Rang daala ke arah Jodha dan membuat Jodha kelilipan. Sebagain besar bubuk itu masuk terhirup ke hidung dan mulut Jodha. Orang disekitar Jodha kaget dan seorang lelaki menegur Jagdev agar tidak melempar bubuk dengan kasar. Jalal terlihat geram dan bergerak mau menghampiri Jagdev.  Jodha melihat kearah Jalal dan menggelengkan kepalanya.  dia tidak ingin Jalal kena masalah lagi. Jalal menghentikan langkahnya dan memandang dengan geram sambil mengepal2 tangannya menahan amarah. Salah seorang lelaki menyapa Surjan dengan nama Shahenshah ternyata dia salah seorang prajurit dari istana. Jalal bertanya mengenai gandum2 yang disembunyikan Jagdev. Org itu berkata mereka belum berhasil menemukannya. Sementara itu Jagdev meminta maaf karena tidak sengaja. dia berkilah ingin melempar ke orang lain akan tetapi terkena Jodha. Jodha memaafkan Jagdev karena dia tidak sengaja. Jagdev mengundang Jodha utk hadir di acara anak lelakinya malam ini. Jodha kesal akan tetapi dia hrs kelihatan tetap tenang. Jodha mengiyakan undangan itu. Lalu Jagdev berkata kpd dirinya sendiri bhw malam ini dia akan menghabiskan wkt bersama Jodha. Sambil tersenyum memandangi Jodha. Jalal memandang kerah Jagdev kesal dan berkata dalam hatinya malam ini Jagdev kedok mu akan terbuka. Catatan saya: tampaknya Jagdev sangat cerdik menyembunyikan timbunan karung2 gandum itu. Orang2 Jalal belum berhasil menemukannya. Tampaknya Jagdev berniat tidak baik kepada diperayaan malam ini?


Tags: Jodha Akbar, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 462. Please share...!

Blog, Updated at: 00:57