Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 460. Jalal terlihat berjalan di gelap malam ke hutan tidak jauh dibelakangnya Jodha menyusul. Mereka bertemu dan Jodha bertanya kabar apa yang ingin kau sampaikan? Jalal:”Aku mendapat kabar dari Maan Singh” Wajah Jodha terlihat agak lega mendengar berita ttg Maan Singh. Mereka berbincang serius tapi dialog tidak diperdengarkan. Mungkin Jalal menceritakan tentang lelaki suruhan Maan Sing yg terluka parah dan akhirnya mati setelah berhasil menyampaikan sebagian pesan dari Maan Singh. Ditengah percakapan itu Jodha terlihat terharu dan meneteskan air mata. Kemudian Jodha mengucap puji syukur karena Maan Singh terbukti tidak berkhianat. Ia bangga akan para kesatria Rajput dari Amer. Jalal bilang:” Kau bisa bangga akan para eksatria Amer sementara aku malu akan perilaku seorang yg berdarah Mughal yg juga adik ku sendiri, Mirza Hakim. Ia kini memusuhi ku dan ingin menyerang kita”. Jalal menceritakan bhw orang yg bertanggung jawab akan semua ini adalah Mirza Hakim dan sekutunya Shariffudin. Mereka merencanakan menyerang Agra. Mirza ingin membalas dendam atas kematian Ratu Mahchuchak. Mirza mengira Jalal lah yang membunuh Ibunya itu. Padahal Abu Mali lah orang yg sebenarnya bertanggung jawab atas kematian Ratu Machuchakk. Jalal juga menceritakan bahwa Salim sekarang yang mengambil alih pimpinan dan bersiap pergi perang menumpas Mirza Hakim dkk. Jodha bilang ia tidak tahu apa yg terjadi pada diri Mirza Hakim sehingga ia berubah. Lalu Jodha bertanya apakah perlu ia menemui Mirza Hakim dan berbicara langsung dengan nya? Jalal bilang Mirza tidak akan lagi mau mendengar siapapun termasuk Jodha. Jalal bilang sekarang kita tidak perlu menganggapnya sebagai adiknya lagi akan tetapi sebagai Raja dari kerajaan lawan. Jodha berkata kepada Jalal ia bangga akan Salim. Salim sudah dapat mengerti tugas2 nya sebagai seorang Putra Mahkota dan calon pewaris tahta ini kelak. Selesai berbicara mereka pun kembali sendiri2 ke penampungan. Mereka tidak sadar bahwa ada salah seorang pegawai Jagdev yang mengintip mereka. Orang itu berkata bahwa ia sudah mengira ada apa2 dengan mereka berdua. Dan ia akan membeberkannya dimuka penduduk.
Sharifuddin tampak memasuki penampungan dalam penyamarannya. Ia bertanya ke seorang lelaki disana apakah bisa minta pengobatan dan makanan disini. Siapa yang bertanggung jawab disini? Orang itu menyebut nama Radha-ji (Jodha). Orang itu mengajak Sharifuddin utk bertemu dengan Radha-ji. Mereka sampai di depan tenda dimana Jodha sedang merawat orang sakit. Sharifuddin disuruh menunggu diluar dahulu akan tetapi ia telah melihat wajah Jodha disana. Betapa kagetnya Sharifuddin. Wajah culasnya pun muncul. Masih ingat kan teman2 bhw Sharifuddin jatuh cinta kepada Jodha dan menjadi amat terobsesi dengannya. Si lelaki tadi mengatakan ada musafir yg minta bantuan obat dan makan ia akan menuju ke Agra. Sharifuddin buru2 menutupi sebagian wajahnya ketika Jodha datang menghampiri. Ia berbicara membelakangi Jodha. Dalam hatinya ia bertanya ngapain Neng Jodha ada disini? Jodha mengijinkan nya tinggal di penampungan dan menyuruhnya duduk menunggu di dekat tenda tadi. Sharifuddin pun duduk dan memperhatikan Jodha dari jauh. Ia rupanya masih saja terobsesi dengan Neng Jodha. tidak lama kemudian ia dikejutkan dengan pemandangan lain. Ia melihat Ruqaiya juga ada di dekat sana sedang membagi2kan makanan lalu Jalal pun ada disana. Shatrifuddin pun bersiasat. Wajah jahatnya terlihat. Ketika Jodha menghampiri tempat dimana ia duduk tadi Sharifuddin sudah menghilang. Jodha pun bertanya2 kemana perginya musafir tadi? Kata seorang perempuan mungkin ia sdh dapat makanan dan langsung pergi lagi.
Jodha melanjutkan pembagian obat2an. Ia memandangi dengan bangga suaminya yang juga sedang membagi2 ransum makan malam pada penduduk. Tiba2 langit gelap dan terdengar gemuruh petir. Angin pun mulai kencang bertiup. Jalal dan Jodha tampak kaget dan kuatir. Jalal bilang pasti akan hujan sebentar lagi. Ibu kepala desa menghampiri Jodha melapor bahwa angin spt ini biasanya berubah cepat menjadi hujan besar. Jodha pun menyuruh semua orang pergi berlindung. Tiba2 Jalal melihat penampakan Malaikat anak lelaki kecil berbaju putih lagi. Ia berlari2 memainkan sebatang dahan. Jalal memangil anak itu agar segera berlindung. Anak itu berpaling sambil tersenyum ke arah Jalal. Kemudian ia pun lanjut berlari lagi. Jalal pun berlari mengejarnya sampai melewati hutan sambil terus berteriak memanggilnya. Jalal kehilangan padangan akan anak itu karena
penampakan anak itu memasuki pintu gerbang. Jalal akhirnya melihat gerbang yg terbuka itu pula. Tanpa di sadarinya Malaikat itu membawanya masuk kesebuah gudang dan penampakan Malaikat puff hilang begitu saja. Jalal berlari2 mencari anak itu ia belum sadar akan apa yg ada disekelilingnya. Jalal berada di dalam gudang itu sendirian. Akhirnya ia berhenti dan sadar akan apa yg ada disana. Ia terheran2 melihat ada banyak karung2 gandum milik Kerajaan Mughal disana. Kenapa perbekalan gandum milik Mughal disimpan disini? Tiba2 terdengar sekelompok laki2 datang dan Jalal pun bersembunyi. Orang2 itu terdengar menyebut2 nama Mirza Hakim. “Bekal makanan utk Mirza Hakim cukup utk selama 6 bulan. Mereka membutuhkannya utk menyerang Agra” begitu kata salah seorang dari laki2 itu. Mereka datang untuk mengangkut beberapa karung gandum. Jalal pun memperlihatkan diri dan menyapa orang2 tsb. Apakah aku dapat membantu kalian mengangkut karung2 gandum ini? Salah seorang nya bertanya siapa kau? Aku Surjan Singh. Kami tidak tak kenal katanya lalu mereka menghunuskan pedang dan pertarungan pun terjadi. Mereka pikir mereka akan mudah mengalahkan lelaki biasa yg tidak bersenjata. Jalal dengan sigap menepis serangan dan merebut pedang lalu menghabisi mereka. Satu persatu mayat mereka ditarik oleh Jalal dan disembunyikan. Jalal juga merapikan kembali karung2 gandum yg berserakan tadi. Jalal duduk menunggu disana. Tiba2 terdengar suara Jagdev. Jalal pun waspada dan bersembunyi dibalik tumpukan karung gandum. Jagdev dan org2 nya masuk ke gudang. Jagdev bilang kenapa pintu gudang terbuka? Jalal mengendap2 pergi keluar dari gudang dan kembali ke penampungan.
Lho kok beda dengan gossip yg disebar di media? Media melaporkan tokoh Jagdev adalah tokoh positif yg mendukung kerajaan Mughal dan akan jatuh cinta sama Neng Jodha. Lah kenapa kenyataannya ia malah jahat kerjasama dengan Mirza Hakim? Wah wah kita tertipu sama gossip yg disebarkan Ektha di media. Atau jangan2 Jagdev juga seperti Maan Singh nantinya. ia pura2 membantu Mirza Hakim? Ngak tahu ah binun jadinya.
Jodha terlihat sedang menumbuk ramuan obat sendirian. Jalal mengatakan bahwa ia melihat Jagdev dan ia menceritakan apa yang terjadi disana. Suara percakapan Jalal dan Jodha tidak diperdengarkan. Tetapi wajah Jodha terlihat amat terkejut akan keterlibatan Jagdev yg selama ini membantu membawa supply pangan. Ia selalu tampak sopan dan baik hati. Jalal kemudian bilang ia terlibat dengan Mirza Hakim. Jodha bilang ia akan mengumpulkan penduduk untuk menanyai Jagdev.
Adegan memperlihatkan Jagdev berdiri ditengah2 kerumunan rakyat sedang diminta keterangan oleh Jodha tentang temuan gudang gandum tadi. Penduduk tidak percaya Jagdev jahat. Jodha bilang Jagdev hanya berpura2 baik. Akan tetapi ia malah menimbun gudangnya sendiri dengan gandum jatah rakyat. Jagdev berkilah bahwa ia memberikan semua jatah pangan ke rakyat. Jalal marah dan bilang kalau Jagdev itu bohong. Jodha bilang Jalal yg menemukan berkarung2 gandum disebuah gudang milik Jagdev. Jagdev bilang ke Jodha kenapa kau lebih percaya orang ini drpd aku. ia menuduh ku yang bukan2. ia bohong besar. Orang kepercayaan Jagdev membela nya dan mengatakan justru Surjan yg mencurigakan menyelinap malam2 bertemu dengan orang di hutan. Jalal bilang ia sama sekali tidak berbohong. Jodha menengahi dan meminta Jagdev membuktikan kalau memang ia tidak bersalah. Jagdev kelihatan canggung. Gelagatnya aneh.
Jalal mengajak semua orang mendatangi dan melihat sendiri ke gudang itu. Mereka tiba disana dan gudang sudah kosong. Rakyat marah dan berteriak: ”Apa2an ini? Ini lelucon yang tidak lucu! Mana karung2 gandum yg kau bilang tadi?” Jalal berkata ia tidak bohong ia melihatnya sendiri tadi semua ada disini. Jagdev berbalik menuduh Jalal yg berbohong. Ia bertanya tentang 2 karung gandum yang ia simpan disini utk jatah keluarganya sendiri? Kemana perginya? “Pasti kau yg mencurinya Surjan!” Jagdev bilang mereka harus menggeledah tenda Surjan. Ruqaiya membela Jalal dan berkata bahwa suami nya tidak mungkin mencuri. Jalal mempersilahkan jika mau memeriksa tendanya. Jodha menyetujui dan mereka pergi kembali kepenampungan. Adegan Flash back memperlihatkan Jagdev melihat Surjan yang mengendap2 kabur dari gudang.
Sementara itu di istana Daniyal berkata kepada Salim seharusnya ia bisa pergi berperang bersama Salim. Kemudian Salim berkata bahwa Daniyal memiliki tanggung jawab lebih besar lagi karena ia harus mengurus rakyat dan pemerintahan disini. Haider akan tinggal disini untuk membantu. Terlihat Hamida datang dan Salim memohon doa restu Hamida sebelum berangkat perang. Hamida melakukan ritual Aarti dan menorehkan tilak ke kening Salim lalu Murad. Hamida bilang bahwa biasanya ritual ini selalu dilakukan Jodha. Sekarang ia mewakilinya. Hamida menasihati Salim dan menyebut agar jangan menyerang sampai memang dirasa sangat perlu sekali untuk membela diri. Mirza Hakim itu masih pamannysendiri karena ia juga anak dari Raja Humayun spt Jalal. Darah Mughal mengalir di darahnya juga. Kemudian Hamida memberikan sepatu yg biasa dipakai Raja Humayun Kakeknya Salim. Hamida juga memberikan pedang yg biasa dipakai Raja Humayun. Dahulu ia berperang dengan gagah berani memakai pedang ini. Salim pun menerima pedang itu dan memakai sepatunya pula. Ia terlihat bangga.
Surjan alias Jalal dimarahi2 penduduk katanya ia berbohong. Jodha dan Ruqaiya tampak amat cemas. Di dalam hati Jodha memohon doa ke Dewa Krishna utk keselamatan mereka semua. Orang2 Jagdev membongkar kemah Surjan dan menemukan bbrp karung2 gandum disana. Mereka bilang Surjan yg mencurinya. Jalal bilang bukan dia. Lagi pula untuk apa ia mencuri gandum? Pasti ada org yg ingin memfitnah nya. Jodha kaget dan semakin gemetar ketakutan. Jagdev lanjut menyudutkan Surjan alias Jalal. Jagdev bilang kita semua tahu bahwa di saat musim kering gandum2 ini bisa bernilai selangit seperti harga emas. Surjan pasti mencuri dan menyimpannya lalu akan menjualnya lagi dengan harga mahal. Jalal marah dan berkata pasti ada orang lain yang menaruhnya disana utk memfitnahnya. Penduduk pun mulai berteriak mendukung Jagdev. Ruks terlihat ketakutan. Jagdev meminta agar Surjan dihukum. Ibu Kepala Desa datang dan berkata bahwa besok pagi Radha-ji akan memutuskan apa yg harus dilakukan terhadap Surjan. Jodha sangat terpukul dengan kejadian ini dan berdoa dalam hati agar diberi perlindungan oleh Tuhan. Bagaimana ia bisa menghukum
suaminya nanti?
Baca Selanjutnya Jodha Akbar Antv Episode 461
Jodha melanjutkan pembagian obat2an. Ia memandangi dengan bangga suaminya yang juga sedang membagi2 ransum makan malam pada penduduk. Tiba2 langit gelap dan terdengar gemuruh petir. Angin pun mulai kencang bertiup. Jalal dan Jodha tampak kaget dan kuatir. Jalal bilang pasti akan hujan sebentar lagi. Ibu kepala desa menghampiri Jodha melapor bahwa angin spt ini biasanya berubah cepat menjadi hujan besar. Jodha pun menyuruh semua orang pergi berlindung. Tiba2 Jalal melihat penampakan Malaikat anak lelaki kecil berbaju putih lagi. Ia berlari2 memainkan sebatang dahan. Jalal memangil anak itu agar segera berlindung. Anak itu berpaling sambil tersenyum ke arah Jalal. Kemudian ia pun lanjut berlari lagi. Jalal pun berlari mengejarnya sampai melewati hutan sambil terus berteriak memanggilnya. Jalal kehilangan padangan akan anak itu karena
penampakan anak itu memasuki pintu gerbang. Jalal akhirnya melihat gerbang yg terbuka itu pula. Tanpa di sadarinya Malaikat itu membawanya masuk kesebuah gudang dan penampakan Malaikat puff hilang begitu saja. Jalal berlari2 mencari anak itu ia belum sadar akan apa yg ada disekelilingnya. Jalal berada di dalam gudang itu sendirian. Akhirnya ia berhenti dan sadar akan apa yg ada disana. Ia terheran2 melihat ada banyak karung2 gandum milik Kerajaan Mughal disana. Kenapa perbekalan gandum milik Mughal disimpan disini? Tiba2 terdengar sekelompok laki2 datang dan Jalal pun bersembunyi. Orang2 itu terdengar menyebut2 nama Mirza Hakim. “Bekal makanan utk Mirza Hakim cukup utk selama 6 bulan. Mereka membutuhkannya utk menyerang Agra” begitu kata salah seorang dari laki2 itu. Mereka datang untuk mengangkut beberapa karung gandum. Jalal pun memperlihatkan diri dan menyapa orang2 tsb. Apakah aku dapat membantu kalian mengangkut karung2 gandum ini? Salah seorang nya bertanya siapa kau? Aku Surjan Singh. Kami tidak tak kenal katanya lalu mereka menghunuskan pedang dan pertarungan pun terjadi. Mereka pikir mereka akan mudah mengalahkan lelaki biasa yg tidak bersenjata. Jalal dengan sigap menepis serangan dan merebut pedang lalu menghabisi mereka. Satu persatu mayat mereka ditarik oleh Jalal dan disembunyikan. Jalal juga merapikan kembali karung2 gandum yg berserakan tadi. Jalal duduk menunggu disana. Tiba2 terdengar suara Jagdev. Jalal pun waspada dan bersembunyi dibalik tumpukan karung gandum. Jagdev dan org2 nya masuk ke gudang. Jagdev bilang kenapa pintu gudang terbuka? Jalal mengendap2 pergi keluar dari gudang dan kembali ke penampungan.
Lho kok beda dengan gossip yg disebar di media? Media melaporkan tokoh Jagdev adalah tokoh positif yg mendukung kerajaan Mughal dan akan jatuh cinta sama Neng Jodha. Lah kenapa kenyataannya ia malah jahat kerjasama dengan Mirza Hakim? Wah wah kita tertipu sama gossip yg disebarkan Ektha di media. Atau jangan2 Jagdev juga seperti Maan Singh nantinya. ia pura2 membantu Mirza Hakim? Ngak tahu ah binun jadinya.
Jodha terlihat sedang menumbuk ramuan obat sendirian. Jalal mengatakan bahwa ia melihat Jagdev dan ia menceritakan apa yang terjadi disana. Suara percakapan Jalal dan Jodha tidak diperdengarkan. Tetapi wajah Jodha terlihat amat terkejut akan keterlibatan Jagdev yg selama ini membantu membawa supply pangan. Ia selalu tampak sopan dan baik hati. Jalal kemudian bilang ia terlibat dengan Mirza Hakim. Jodha bilang ia akan mengumpulkan penduduk untuk menanyai Jagdev.
Adegan memperlihatkan Jagdev berdiri ditengah2 kerumunan rakyat sedang diminta keterangan oleh Jodha tentang temuan gudang gandum tadi. Penduduk tidak percaya Jagdev jahat. Jodha bilang Jagdev hanya berpura2 baik. Akan tetapi ia malah menimbun gudangnya sendiri dengan gandum jatah rakyat. Jagdev berkilah bahwa ia memberikan semua jatah pangan ke rakyat. Jalal marah dan bilang kalau Jagdev itu bohong. Jodha bilang Jalal yg menemukan berkarung2 gandum disebuah gudang milik Jagdev. Jagdev bilang ke Jodha kenapa kau lebih percaya orang ini drpd aku. ia menuduh ku yang bukan2. ia bohong besar. Orang kepercayaan Jagdev membela nya dan mengatakan justru Surjan yg mencurigakan menyelinap malam2 bertemu dengan orang di hutan. Jalal bilang ia sama sekali tidak berbohong. Jodha menengahi dan meminta Jagdev membuktikan kalau memang ia tidak bersalah. Jagdev kelihatan canggung. Gelagatnya aneh.
Jalal mengajak semua orang mendatangi dan melihat sendiri ke gudang itu. Mereka tiba disana dan gudang sudah kosong. Rakyat marah dan berteriak: ”Apa2an ini? Ini lelucon yang tidak lucu! Mana karung2 gandum yg kau bilang tadi?” Jalal berkata ia tidak bohong ia melihatnya sendiri tadi semua ada disini. Jagdev berbalik menuduh Jalal yg berbohong. Ia bertanya tentang 2 karung gandum yang ia simpan disini utk jatah keluarganya sendiri? Kemana perginya? “Pasti kau yg mencurinya Surjan!” Jagdev bilang mereka harus menggeledah tenda Surjan. Ruqaiya membela Jalal dan berkata bahwa suami nya tidak mungkin mencuri. Jalal mempersilahkan jika mau memeriksa tendanya. Jodha menyetujui dan mereka pergi kembali kepenampungan. Adegan Flash back memperlihatkan Jagdev melihat Surjan yang mengendap2 kabur dari gudang.
Sementara itu di istana Daniyal berkata kepada Salim seharusnya ia bisa pergi berperang bersama Salim. Kemudian Salim berkata bahwa Daniyal memiliki tanggung jawab lebih besar lagi karena ia harus mengurus rakyat dan pemerintahan disini. Haider akan tinggal disini untuk membantu. Terlihat Hamida datang dan Salim memohon doa restu Hamida sebelum berangkat perang. Hamida melakukan ritual Aarti dan menorehkan tilak ke kening Salim lalu Murad. Hamida bilang bahwa biasanya ritual ini selalu dilakukan Jodha. Sekarang ia mewakilinya. Hamida menasihati Salim dan menyebut agar jangan menyerang sampai memang dirasa sangat perlu sekali untuk membela diri. Mirza Hakim itu masih pamannysendiri karena ia juga anak dari Raja Humayun spt Jalal. Darah Mughal mengalir di darahnya juga. Kemudian Hamida memberikan sepatu yg biasa dipakai Raja Humayun Kakeknya Salim. Hamida juga memberikan pedang yg biasa dipakai Raja Humayun. Dahulu ia berperang dengan gagah berani memakai pedang ini. Salim pun menerima pedang itu dan memakai sepatunya pula. Ia terlihat bangga.
Surjan alias Jalal dimarahi2 penduduk katanya ia berbohong. Jodha dan Ruqaiya tampak amat cemas. Di dalam hati Jodha memohon doa ke Dewa Krishna utk keselamatan mereka semua. Orang2 Jagdev membongkar kemah Surjan dan menemukan bbrp karung2 gandum disana. Mereka bilang Surjan yg mencurinya. Jalal bilang bukan dia. Lagi pula untuk apa ia mencuri gandum? Pasti ada org yg ingin memfitnah nya. Jodha kaget dan semakin gemetar ketakutan. Jagdev lanjut menyudutkan Surjan alias Jalal. Jagdev bilang kita semua tahu bahwa di saat musim kering gandum2 ini bisa bernilai selangit seperti harga emas. Surjan pasti mencuri dan menyimpannya lalu akan menjualnya lagi dengan harga mahal. Jalal marah dan berkata pasti ada orang lain yang menaruhnya disana utk memfitnahnya. Penduduk pun mulai berteriak mendukung Jagdev. Ruks terlihat ketakutan. Jagdev meminta agar Surjan dihukum. Ibu Kepala Desa datang dan berkata bahwa besok pagi Radha-ji akan memutuskan apa yg harus dilakukan terhadap Surjan. Jodha sangat terpukul dengan kejadian ini dan berdoa dalam hati agar diberi perlindungan oleh Tuhan. Bagaimana ia bisa menghukum
suaminya nanti?
Baca Selanjutnya Jodha Akbar Antv Episode 461