Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 161. |
Ruq menanyai Jalal tentang apa yang terjadi di danau, mengapa ia melarang penjaga pergi bersamanya dan pengemudi perahu juga tak ikut. Ruq terlihat gusar dan mengancam, "kalau kamu tak bertanggung jawab seperti itu, maka aku harus menjaagamu.." Jodha tertunduk mengaduk salep di tanganya. Jalal melirik Jodha dan menyindir, "Ruqaayah aku tahu kamu sangat perduli padaku, kamu tak pura-pura khawatir..." Jodha terkesiap mendengarnya. Ruq binggung. Jalal meminta Ruq tak cemas karena setiap serangan padanya pasti gagal. Ruq menyangkal, "tidak yang Mulia, karena kamu baik-baik saja, bukan berarti kamu aman. kamu tak perduli dengan keselamatanmu, tapi aku perduli..."
Jodha meminta izin pada Jalal untuk mengoleskan salep agar lukanya tak infeksi. Ruq setuju dengan permintaan Jodha. Ketika Jodha hendak mengoleskan salep, Ruq menahan tangan Jodha dan merebut salep itu sambil berkata kalau dirinya yang akan mengoleskan salep itu. Lalu Ruq mengusir Jodha. Jodha terlihat tak terima. ia menatap Jalal. Jalal tak bereaksi dan membiarkan saja perlakuan Ruq pada Jodha. Dengan tatapan terluka Jodha melangkah pergi di ikuti tatapan geli dari Jalal.
Hamdia sedang berdoa dikamarnya ketika Salima datang. Salima memberi salam. Hamida mempersilahkan Salima duduk. ia ingin bertanya tentang kasus Benazir, "apakah sudah di temukan bukyi kalau benazir wanita beracun?" Salima menggeleng, "belum bu, tapi ratu Jodha berhasil menjauhkan Benazir dari yang mulia..." Hamdia heran, "bagaimana?" Salima menceritakan aapa yang terjadi di danau. Hamida sangat geram dan hendak melabrak Benazir, tapi salima melarang. ia meminta agar mereka tak ikut campur. Hamdia tambah heran. Salima memberitahu Hamida tentang perasaan Jodha pada Jalal. Salima ingin Jodha mendapat kesmeptan untuk bersama Jalalagar jalal tahu kalau Jodha yang telah menyelamatkan nyawanya. hamida sedang mendengar pendapat Salima dan berdoa untuk kebaikan Jodha dan Jalal. Salima mengaminkan.
Jodha kembali kekamarnay dengan mata berkaca-kaca menahan kesal. Moti bertanya aapakah Jodha sudah memberikan salep pada jalal? Jodha mengadu pada Moti kalau Ruqayah melarangnya mengoleskan salep itu dan mengusirnya. Moti menuduh Jodha telah jatuh cinta pada Jalal, karena itu ia ingin menemuinya terus, padahal Jalal sedang marah padanya. Jodha menegur Moti sambil menyangkal, "dia mungkin marah padaku, tapi aku tak marah padanya. Dan lagi aku sedang melakukan tugasku sebagai istri..." Setelah berkata begitu, Jodha melangkah pergi di ikuti senyum moti. Dalam hati Moti berkata, "..mereka berdua terluka karena saling mencintai, namun menolak untu mengakuinya..."
Ruq terlihat geram. ia teringat insiden semalam ketika ratu jodha hendak mengoleskan salep ke luka Jalal dan ia merebutnyaa. Maham datang dan menyapa Ruq, "kau kenapa ratu Ruqayag? Apakah kamu baik-baik saja? Aku dengar kamu tak mau maakan, karena kamu sedang sedih. Hoshiyar yang memberitahuku..." Ruq mengiyakan. Maham membujuk Ruq agar makan biar tak sakit. Ruq menolak. ia terlihat gusar saat mengatakan kaalau ia kesal pada Jodha yang selalu berusaha mendekati jalal. Maham tersenyum, "jadi itu alasannya mengapa kamu sedih?" Lalu Maham membujuk Ruqayah agar makan. Ruq mengambil apel dan mengigitnya.
Ruq terlihat kesal saat menceritakan apa yang terjadi semalam, bahwa ia telah menunjukan tempat Jodha sebenarnya dengan mengusir Jodha dan mengoleskan obat buatan Jodha ke tangan Jalal. Ruq kesal karen aJOdha sellau berusaha mendekati jalal meski jalal tak memperdulikannhyha. Maham menyesalkan tindakan Ruqayah itu, karena itu artinya Ruq telah menyelesaikan tugas Jodha, dan Jalal akan semakin bersimpati padanya. Maham menegur dan memperingatkan Ruq tentang pesona Jodha bahwa jalal telah tertarik padanya. Ruq menyangkal. Maham mengingatkan Ruq satu persatu kesalahan yang di perbuat Jodha dan keluarganya, tapi mereka tak menerima hukuman layaknya pendosa yang lain. Ruq meminta solusi dari maham untuk menjauhkan Jodha. Maham bilang hanya ada satu pilihan, yaitu mengusir Jodha dari Agra. Setelah berkata begitu maham pergi. Ruqayah terlihats angat gusar dan geram. ia beroikir bagaimana caranya menjauhkan Jodha dari jalal.
Benazir tdia sabar ingin membebaskan abul mali dari penjara. Sakira datang membawa buah semangkah. Benazir tak tertarik. Zakira berkata kalau itu bukan semangka biasa. Zakira memotong semangkah itu dan mengeluarkan selembat kerta dari dalamnya. kerta itu berisi peta penjara bawah tanah di mana Abul Mali di penjara. Benazir sangat gembira dan bergegas pergi untuk menemui kamal khan.
Salkam dan Jodha berdiskusi tentang langkah selanjutnya untuk menjauhkan Jalal dari benazir. Moti datang dan memberitahu keduanya kalau Benazir keluar istana dan terlihat pergi kesuatu tempat. Jodha dan Salima saling pandang dan memutuskan untuk membuntutinya.
Jalal bersama para menteri di Diwan e Khas. ia bertanya pada Atgah tentang perang Chanderi di mana Mirza dan Maan Singh sedang berperang melawan pemberontak. Atgah menyampaikan kaabar bagus, "Mirza hakim telah mengalahkan musuhnya. ia mengepung dari berbagai sisi dan sekarang musuh tak bisa lari kemana-mana. Bahkan pangeran Amer, Maan Singh telah menunjukan keahlian berperangnya yang hebat..." Maham dan Adham saling pandang dengan kesal. Jalal terlihat puas dengan pencapaian Mirza dan Maan Singh. Jalal berniat menjadikan Maan SIngh komandan. Adham gusar. Maham pura-pura mendukung ide itu tapi ia mengingatkan jalal kalau Maan SIngh terlalu kecil. Jalal menyamakan dengan dirinya sendiri, bahwa saat menjadi komandan ia pun masih sangat muda. Maham tak bisa membantah.
lalu jalal bertanya tentang Shivani dan Tejwan. Atgah berkata kalau prajurot masih terus mencari. Jalal meminta jumlah prajurit pencari di tambah karena ia ingin SHivani dan Tejwan segera tertangkap. Atgah mengangguk takjim. Maham ikut bertanya pada Atgah tentang penyerang jalal? Jalal tersenyum tipis. Atgah menggeleng, "belum..." Maham terlihat tak puas dan menengur Atgah karena tugasnya adalah melindungi yang Mulia. Jalal menegur Maham dan memintanya agar tak khawatir, "aku tahu jika si pembunuh itu adalah orang terdekatku, jangan khawatirkan masalah ini. AKu sendiri yang akan mencari tahu siapa dia.."
Lalu Jalal ternampak Adham dan bertanya apa yang ia lakukan di Agra, "kau seharusnya ada di malwa untuk menyerang baaz bahadur.." Adham berkat akalau ia mengetahui gerakan Bahadur dan akan menyerang dengan mendadak. Jalal memujinya, "bagus sekali.." Maham tersenyum senang. Jalal membubarkan dewan.
Jodha dan Salima membuntuti benazir hingga ke pasar dengan pakaian pelayan. Benazir melihat penyamaran mereka saat sedang membenahi gelang kakinya. Benazir kaget, "...ratu Jodha dan Ratu Salima sedang menyamar sebagai pelayan. Sekaarang Ratu Salima sudah curiga padaku. Apa yang akan terjadi selanjutnya? AKu harus segera bertemu kamal Khan. Apa yang harus aku lakukan??"
benazir coba mengalihkan perhatian Jodha dan Salima dan pergi ke kedai gelang. Jodha dan Salima masih membuntutinya. Benazir melihat keduanya dari bayangan di cermin. Benazir heran karena Jodha masih belum menyerah. Lalu Benazir bergegas pergi. Jodha dan Salima merasa heran melihat kelakuan benazir. mereka merasa kaalau benazir sengaja membuang-buang waktu. Salima menduga kalau Benazir tahu kalau mereka membuntutinya. Jodha pun merasakan hal yang sama. mereka berpikir kalau benazir sedang merencanakan sesuatu. Ratu Jodha mengajak Salima kembali ke istana.
Kumpulan Sinopsis di Informasi
Diary – Blog Sinopsis
Keduanya hendak berbalik pergi ketika terdengar pengumuman tentang sumur beracun. Warga di larang mengambil minum di sumur itu karena banyak orang mati keracunan setelah meminum airnya. Dan sebabnya belum di ketahui. Jodha kaget, karena sumur yang di maksud adalah sumur di mana Benazir terjatuh. Salima merasa kalau mereka telah menemukan bukti. Tapi Jodha merasa sangsi
Baca Selanjutya Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 162