Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 176

Posted by

Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 176.
Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 176.
Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 176Ketika Ratu Jodha datang, Bakshi Bano tengah muntah-muntah dan meminta seorang pelayan membersihkan muntahannya. “Sudah lama aku mau menemuimu. Moti bilang kamu datang mendoakanku ketika aku berjuang melawan kematian,” tukas Ratu Jodha tersenyum. Bakshi Bano mengiyakan – semua itu dilakukan karena ia ingin kakak iparnya baik-baik saja. Kemudian, ia mempersilakan Ratu Jodha duduk.

Mereka duduk saling berhadapan. Bakshi Bano bertanya apa Ratu Jodha telah memaafkan apa yang telah dilakukannya – sementara Raja Jalal masih belum memaafkannya? ia memuji sifat Ratu Jodha yang sangat baik, meski sudah disakiti. Tatapan Bakshi Bano terlihat penuh kekhawatiran akan reaksi dari Ratu Jodha. “Anda tak seharusnya datang ke sini. Raja Jalal akan menghukum Anda,” tukas Bakshi Bano mengungkapkan pikirannya, dan mempersilakan Ratu Jodha pergi dari kamarnya.

Namun, Ratu Jodha menahan isyarat tangan Bakshi Bano dan mengatakan bahwa dirinya bisa mengerti apa yang dilakukannya hanyalah bukti kecintaannya terhadap suami. ia tetap menganggap Bakshi Bano adalah bagian dari keluarga, apapun permasalahannya. Hal ini sedikit memberi penghiburan terhadap Bakshi Bano, kemudian mengatakan jika dirinya berterima kasih atas kebaikan Ratu Jodha.

Ratu Jodha kemudian menjelaskan kedatangannya adalah untuk memberikan benang suci yang didapatnya saat melakukan perjalanan ke Sikri. Bakshi Bano mengulurkan tangannnya, membiarkan Ratu Jodha mengikatkan benang suci untuknya. Tiba-tiba Bakshi Bano muntah lagi.

“Apa kamu sakit?” tanya Ratu Jodha, “Biar kupanggilkan dokter jika begitu.” Namun, Bakshi Bano menolaknya. Mata Ratu Jodha menumbuk bebuahan mangga dan asam yang berada di keranjang buah. Ratu Jodha tersenyum – sepertinya ia tahu apa yang menyebabkan Bakshi Bano muntah. “Benar kamu tak apa-apa? Ayolah, jangan khawatir, katakan saja padaku.”

Sambil menangis, Bakshi Bano berkata, “Saya hamil.”

Berita ini membuat Ratu Jodha senang. ia berniat pergi untuk mengabarkannya kepada semua orang, tapi Bakshi Bano menahannya dan memintanya untuk tak menyebarkannya kepada siapapun. Bakshi Bano takut kakaknya akan marah besar jika dirinya dalam keadaan bunting, sementara suaminya si Sharifudin adalah seorang pesakitan (terhukum). Ratu Jodha bisa mengerti apa yang menjadi permasalahannya. ia genggam tangan Bakshi Bano dan berjanji takkan mengatakannya kepada siapapun.

Air mata Bakshi Bano makin meleleh. ia mengatakan kehamilannya tak membuatnya bahagia, pasalnya ia mengandung putra seorang pria yang telah dianggap mengkhianati kerajaan. Ratu Jodha lalu mengatakan akan mencari cara untuk mengeluarkan Sharifudin dari penjara.

Tuan Atgah Khan memberikan laporan mengenai kondisi kerajaan, terutama dari Mewad yang tengah menjalin kekuatan untuk menyerang Agra. Raja Jalal memberi perintah kepada Tuan Atgah Khan untuk mencari seorang pemimpin yang bisa membawa pasukan menghancurkan kekuatan pemberontak di Mewad. Selain itu, ia juga meminta keamanan dalam kota diperkuat, sehingga kejadian kaburnya tahanan seperti Abu Mali takkan terjadi lagi. “Sebelum lakukan itu, pindahkan Sharifudin ke Benteng Rohtaj!” perintahnya.

Tuan Atgah Khan menambahkan bahwa selain penjara, mereka memiliki kelemahan lain di beberapa titik – seperti bidang keuangan. ia memberitahu ada korupsi yang dilakukan di Departemen Keuangan. Jadi, saat Atta Begi berencana mengadakan 100 gerobak besi tak ada cukup uang. Raja Jalal sedikit terkejut dan minta dilakukan penyelidikan seksama. ia mengingatkan jika ada seseorang yang ketahuan korupsi, maka takkan ada ampunan baginya. Tuan Atgah Khan siap menjalankannya, dan ketika ia berniat menanyakan soal kasus Baaj Banadur, tiba-tiba Raja Jalal mendengar Ratu Jodha menanyikan Bhajan untuk Dewa Krishna. ia tercenung, seolah terhipnotis. Tuan Atgah Khan sadar jika sudah begitu maka tak ada yang bisa menganggunya. ia sepertinya menyadari tabiat baru Raja Jalal.

Selanjutnya, Raja Jalal mendekati kamar Ratu Jodha, di mana sang ratu tengah duduk di depan mandir. Raja Jalal melepas sandalnya. Kemudian duduk di kursi menatap Ratu Jodha penuh kekaguman tiada habisnya.

Selesai berdoa, Ratu Jodha memanggil Moti dan menyerahkan prasad padanya – menyuruhnya membagikan kepada orang-orang. Raja Jalal mendehem untuk menunjukkan keberadaan dirinya, dan berkata, “Ratu Jodha izinkan aku minta prasad itu juga.” Keberadaan Raja Jalal di sana membuat Ratu Jodha terkejut. ia menyalahkan Moti yang tak memberitahunya. Raja Jalal meminta Ratu Jodha tak menyalahkan dirinya, karena Moti juga tak tahu dirinya ada di sana.

Ratu Jodha bertanya apa yang membuat Raja Jalal datang ke kamarnya? Raja Jalal menjelaskan jika dirinya sedang bicara dengan Tuan Atgah Khan dan tiba-tiba mendengar Ratu Jodha bernyanyi. “Tapi, kalau kamu tak menginginkan aku di sini, aku bisa pergi kok,” ucapnya. Ratu Jodha menahan tangan Raja Jalal – mereka saling menatap sekilas. Ratu Jodha melepas tangan Raja Jalal dan meminta maaf. Raja Jalal tersenyum saja.

Saat keduanya duduk saling berhadapan, Raja Jalal mengungkapkan, “Aku sangat menikmati perjalanan ke Sikri. Oiya, kamu lebih suka perjalanannya atau kebersamaan denganku.”

Ratu Jodha protes Raja Jalal, “Pertanyaan macam apa itu?! Kita kan berjalan bersama?” Raja Jalal tertawa mendengar jawaban Ratu Jodha, seolah dirinya telah berhasil menggoda sang ratu. ia berkata, “Ratu Jodha, jawablah, itu bukan pertanyaan yang sulit kan?”

Ratu Jodha bingung harus menjawabnya, dan hanya bisa menundukkan kepala. Saat itu ia melihat kaki Raja Jalal lecet-lecet dan langsung meminta Moti mengambil air hangat. “Duduklah dengan tenang Paduka,” pinta Ratu Jodha. Meskipun bertanya-tanya apa yang dilakukan sang ratu, tapi Raja Jalal mengikuti apa yang dikatakannya.

Tidak lama kemudian, Moti membawakan baskom berisi air hangat. Ratu Jodha membantu Moti meletakkannya di lantai. Segera setelahnya, ia bersimpuh di hadapan Raja Jalal dan menjelaskan bahwa dirinya ingin merawat kakinya – kemudian, mengangkat kaki Raja Jalal dan memasukkannya perlahan-lahan ke dalam baskom. “Kamu ini aneh Ratu Jodha. Kamu tak mengizinkanku untuk menyentuh kakimu, tapi kamu sendiri justru menyentuh kakiku. Apa itu adil?”
Baca Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 177


Tags: Jodha Akbar, Jodha Akbar Mnctv, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 176. Please share...!

Blog, Updated at: 16:34