Sinopsis Abad Kejayaan Kosem Episode 242

Posted by

Sinopsis Abad Kejayaan Kosem Episode 242. Desas desus diIstana tentang siapa pengganti sultan ahmet, meski ada beberapa yang tahu namun sebagian besar masih berpikir jika osman lah yang akan menjadi penerus.
Mehemt sedang bersama kosem, .”malam ini adalah malam terakhirku, dan ketika saudaraku osman naik tahta maka ia akan membunuhku, benar kan??” tanya mehmet. jangan takut, mulai sekarang gak akan ada saudara yang mati kata kosem. bagaimana kau bisa yakin??jika kau ingin aku dan saudaraku selamat maka akulah yang seharusnya duduk disinggasana kata mehmet. percayalah kepadaku, gak akan ada yang menyakitimu, apakah aku akan membiarkannya?? kata kosem.

Safiye dan hum sedang duduk bersama, ia berkata jika kosem tanpa ahmet gak berarti apa apa dan sekarang ia akan kehilangan anaknya.”aku rasa kau salah, osman gak akan membunuh saudaranya, ia gak akan gak taat kepada kosem”kata hum. safiye berkata jika menyangkut kekuasaan tetap saja darah akan mengucur, lala omar adalah orang kita dan selama bertahun tahun ia sudah menanam kan keraguan dihati osman tentang kosem yang bukan ibu kandungnya, dan waktu itu akan segera tiba kata safiye.

Sinopsis Abad Kejayaan Kosem Episode 242
Sinopsis Abad Kejayaan Kosem Episode 242
Kosem pergi menemui osman. aku pikir ayah akan hidup lama namun ternyata ia pergi begitu cepat. osman berkata jika ia akan naik tahta dan gak akan mengecewakan kosem.”suatu hari kau pasti naik tahta yang sangat berharga itu namun gak sekarang”kata kosem kemudian membuat osman kaget. pada saat yang ssama mustafa memohon kepada ibunya agar gak memberitahu ahmet tentang kejadian dikandang kuda itu, halime lalu memberitahu mustafa jika ahmet sudah mati, tampak kesedihan terpancar diwajah mustafa. mulai dari sekarang setiap orang akan takut kepadamu, dan kita , besok adalah hari baik dan kau akan naik tahta ujar halime.

Osman terlihat emosi.”apa ini maksudnya? menurut peraturan akulah yang naik dan kau gak bisa memutuskan ?” kata osman. kosem minta osman untuk mendengarkannya dahulu. mehmet benar, kau ingin meletakkan ia diatas singgasana kata osman. kosem lalu memberitahu jika mustafa lah yang akan bertahta. osman berteriak itu gak mungkin karena ia adlaah pangeran yang sakit.

“jadi kau tahu soal itu ??” tanay kosem

osman-yang-kecewa-kepada-kosem“kenapa aku gak bertahta, katakan alasananya, kediaman ini, kau meragukan aku kan? kau berpikir aku akan membunuh saudaraku ketika naik tahta, itulah mengapa kau mencegahnya, benar kan?” tanya osman. bgaimana bisa kau berpikir seperti itu? apakah aku akan melakukan hal seeperti itu?? kata kosem. kosem lalu menjelaskan jika ia hanya mencoba mengubah tradisi namun rupanya osman sdh terlanjur curiga, ia beranggapan jika mehmet ada dipoisisinya maka kosem gak akan melakukan hal ini. tentu saja aku akan melakukan hal yang sama kata kosem, namun belum selesai ia bicara osman sudah menyelanya.

“jangan membodohi dirimu sendiri, aku tahu kau gak akan pernah”kata osman dan langsung pergi. sedangkan kosem sendiri kembali kekamarnya dan menangis. sementara itu osman sendiri pergi keruang has oda, ia menatap lama kearah tempat dimana biasanya sultan ahmet duduk.

Tak lama kemudian cennet datang .”kosem berpikir jika mustafa pantas untuk duduk ditahta dan berseberangan denganku, jika aku mampu maka aku akan melawan itu”kata osman.  aku juga terkejut, kosem mengalami krisis dan aku harap ia gak menyesal dengan apa yang ia lakukan kata cennet. osman berkata jika ia merasa putus asa, hatiku rasanya hancur. cennet berkata jika istana berbahaya untuknya jadi mereka akan pergi ketika upacara penobatan. apakah aku akan melarikan diri??tanya osman penuh tanda tanya.

Ketika osman dan cennet hendak pergi, tiba tiba mehmet muncul dan bertanya apakah kau akan melarikan diri?? cennet berusaha menutupinya.”pasti kaau senang karena aku gak naik tahta kan??” tanya osman kepada mehmet. kenapa aku gak senang?? kau kan membunuhku dan saudaraku, aku senang ibu membuat pencegahan kata mehmet.

Osmaan berkata jika ia gak akan melakukan hal itu, Tuhan saksinya, meski paman mustafa duduk ditahta itu gak akan merubah apapun, tahta adalah milikku dan ketika saatnya tiba aku akan mengambil hakku kata osman. biasanya kau memanggilnya ibu dan sekarang bagimu ia adlah kosem sultan kata mehmet sinis. Baca Selanjutnya Sinopsis Abad Kejayaan Kosem Episode 243


Tags: Abad Kejayaan 2 Kosem, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Abad Kejayaan Kosem Episode 242. Please share...!

Blog, Updated at: 17:36