Sinopsis Mohabbatein Rabu 4 Oktober - Episode 67. Mihika : saat ini bukan tentang romantis, namun peduli.
Ishita : Raman sangat kasar, ia tidak bisa romantis dengan gadis manapun.
Semua orang mendengar mereka.
Parmeet : Shagun ceritakan saat-saat romantismu, kau bs berbagi apapun.
Shagun : ya, aku punya banyak saat-saat romantis dalam hidupku, aku ingin berbagi momen khusus yang akan membuktikan tidak ada yang bisa lebih romantis daripada Raman.
Semua orang melihatnya.
Shagun mengatakan tentang kota Delhi yang hujan dgn cuaca sangat romantis dan Raman membawanya piknik.
Shagun : Raman pergi selama 10mins dan aku menunggunya.
Sinopsis Mohabbatein Rabu 4 Oktober - Episode 67 |
Shagun menceritakan tentang bunga mulai turun dan Raman meletakkan di atasnya, Raman memegang tangan Shagun dan menyentuh Shagun dengan cinta. Raman mencium dan menghilangkan bunga dari wajahnya)
(Masa skg)
Shagun : ya, aku harus mengatakan ini, saat itu adalah saat yang paling romantis.
Ishita merasa kesal.
Ibu Bhalla menegur Shagun dalam hati.
Shagun: Ishita Raman adalah yang yang paling romantis, dia selalu tahu bagaimana membuat menyanjung hatiku.
Raman : ya, namun situasi sdh merubah orang.
Shagun : ya, denganku, cinta juga pergi dengan aku.
Adi dan Shravan bermain dengan Ruhi.
Adi : Shravan ayahmu tidak tahu permainan anak-anak itu tidak membosankan, minta dia untuk belajar dari Ashok, dia memberiku video game terbaru.
Shravan : ayahmu tidak menghabiskan waktu, sehingga dia memberikanmu.
Romi datang dan meminta Adi untuk datang dan bermain kabaddi.
Adi : apa itu.
Shravan tertawa.
Romi : kita akan membuat tim dan membaginya, Adi tim mana yang akan kau pilih.
Adi : aku tidak akan bermain dengan gadis-gadis bodoh.
Shravan membela Ruhi.
Romi meminta Adi untuk menghormati adiknya.
Ibu Bhalla : berhenti bicara sekarang, lupakan saja.
Ibu bhalla meminta Romi untuk memutar musik dan menutup mulut.
Shagun : aku akan melihat Adi.
Parmeet : ya, pergilah, Adi ada di kamar Ruhi.
Parmeet datang ke Ishita.
Parmeet : Shagun tahu bagaimana untuk menyakiti orang, apakah kau merasa buruk Nyonya Ishita, kau memiliki citra yang baik dan aku tidak peduli, semua sampah akan pergi. Aku senang melihatmu seperti ini kesakitan.
Parmeet pergi.
Ishita dan Mihika bicara.
Mihika : semua sdh pergi, semua orang juga tidur, kita akan bekerja besok.
Ibu Bhalla dan Amma berbicara tentang Shagun.
Amma : jangan memberikan kepentingan dia, bersantailah, minum cola ini.
Ibu Bhalla : kau yang memaksa aku.
Amma : ini pesta, kita juga harus menari.
Bala : kita akan pergi sekarang, aku memiliki empat kelas besok.
Vandu : tp kita tidak punya mobil, dan ini sepertinya juga mau hujan.
Mihir : aku akan mengantarkan mereka.
Raman : apa kau hilang akal, tetap bersama Mihika dan aku dengan Ishita, apa kau pikir aku akan meninggalkan mereka, ikutlah.
Ishita : bye kakak.
Mihir pergi ke Mihika.
Mihir : Mihika aku merasa sangat lapar.
Mihika : bhukkad.
Mihir : beri aku makanan.
Mihika : baiklah, Mihir aku merasa buruk bagi kak Ishita, karena mereka tidak memiliki momen romantis, aku ini terlalu, mereka memiliki jarak di antara mereka, namun pernikahan membutuhkan cinta juga, aku merasa ada ketidaklengkapan diantara mereka.
Mihir : mereka saling menyukai, namun mereka perlu satu momen romantis untuk mewujudkan cinta.
Mereka berharap Raman dan Ishita mendapatkan momen seperti itu segera.
Raman dan Ishita berada di jalan setelah mengantarkan Vandu dan Bala.
Ishita : Raman hentikan mobil, hujannya sangat deras.
Raman menghentikan mobil.
Raman membuka radio.
Raman : kita akan menari.
Ishita : mengapa tiba-tiba, apa kau akan menari dalam hujan.
Raman tersenyum dan keluar dari mobil.
Raman membuka pintu mobil Ishita.
Raman meminta Ishita untuk ikut.
Raman : mari kita lihat apa aku benar-benar tidak sensitif dan kasar, aku mendengarmu tadi.
Ishita memegang tangannya.
Lagu Kabhi ji badal Barse dimainkan...
Raman membuka rambut Ishita dan mereka punya saat-saat jatuh cinta pertama mereka.
Mereka menari dgn romantis.
Mereka saling menatap dan semakin mendekat.
Raman memegang wajah Ishita, dan ishita menutup matanya.
Raman tersenyum dan bergerak kembali.
Ishita berpikir : bagaimana Raman tahu aku perlu ini saat hari ini, mgkn ini adalah saat dimana sesuatu terjadi di hatiku.
Ishita membuka matanya dan melihat Raman ada di belakangnya.
Ishita merasa terluka. (Raman gak peka yaa padahal dlem hati Ishita dia udah ngarep banget)
Ishita lalu kembali masuk ke dalam mobil.
Paginya, Ishita bangun dan bersin saat terkena dingin.
Raman bangun dan bersin juga.
Ishita meminta Raman utk memberi beberapa obat-obatan.
Raman : jadi aku yang menjadi dokter hari ini.
Ishita : kau tinggal memberikan saja.
Raman : berbaringlah, aku tidak bisa memberikan obat antibiotik.
Raman memberikan balsem di leher Ishita dan Ishita menutup mata dan hidungnya.
Ishita berpikir tentang tarian hujan mereka.
Raman meminta Ishita untuk memakaikan dia jg.
Raman : apa kau tidak bisa memakaikanya untukku, ayo lakukan.
Ishita : skg duduk.
Ishita memegang tangannya.
Raman meminta Ishita untuk mengikat rambutnya atau melakukan mundan.
Ishita : mundan?
Ishita memakaikan balsem juga utk lehernya.
Raman menatapnya.
Ishita : balsem ini akan menyembuhkan rasa dinginku, namun tidak ada balsem yang dibuat untuk menyembuhkan rasa sakit kepalaku yang kau berikan.
Ishita : kau begitu kasar.
Raman mengambil handuk dan pergi ke kamar kecil.
Ishita dan Raman duduk untuk sarapan.
Raman bersin.
Ibu Bhalla : Tuhan memberkati kalian berdua.
Raman : ibu ini pemandangan yang buruk dan mataku mendapat infeksi karena dia.
Ibu bhalla : bagaimana apakah kalian merasa kedinginan.
Raman : ibuku adalah setelah kau dan kau adalah setelah aku, dia menyuruh menghentikan mobil dan menari-nari di hujan, dia juga membuat aku menari.
Ishita : kapan aku melakukan ini.
Raman : jangan berbohong, kau juga menikmati hujannya.
Ibu Bhalla : kalian berdua seperti anak kecik, sekarang minumlah susu Haldi ini.
Ibu bhalla pergi.
Ishita : apa masalahmu, kau menuduhku di depan ibu mertua, kau ini mmg tidak sensitif dan juga kasar.
Raman : ya, namun aku juga punya saa sesuatu terjadi pada hatiku.
Ishita . apa, jangan mengatakan kepada dunia, berapa lama kau harus menyimpan itu ke kami.
Raman tersenyum.
Raman : aku akan ke kantor dan kau akan pergi lalu mematahkan gigi orang.
Ishita tersenyum.
Ishita : Kuch kuch Hota Hai (terjadi sesuatu di hatiku) Baca Selanjutnya Sinopsis Mohabbatein Kamis 5 Oktober - Episode 68