Sinopsis Bunga Yang Terluka Minggu 23 Oktober - Episode 21

Baca Juga:

Sinopsis Bunga Yang Terluka Minggu 23 Oktober - Episode 21. Feride sudah sampai rumah. ia kemudian ke dapur dan melihat pancuran airnya tadi sudah diperbaiki. ia tersenyum.ia jadi lebih ternsenyum ketika melihat kertas tagihan. jadi begini lho tadi, toprak meninggalkan tukang pipa tadi karena ia mendapat telpon dari feride, ia lupa membayar pak tukang akhirnya pak tukang meninggalkan pesan. W
Toprak sendiri mau membuang sampah, dan feride pas keluar. Halo toprak, terima kasih ya sudah memperbaiki.. sembari senyam senyum feride. Toprak pun berlagak sok hebat.untung feride ndak ngasih kertas tagihan tadi. Feride lalu masuk rumah dan sambil senyam senyum.

Di panti eylul dan songul mau membuat kue. Mereka ke dapur dan mencampur adonan.wah wah songul ini ya pintar bikin nuke juga  rupanya. Sementara kader masih saja menunggu telepon ibunya lagi, sampai ia diejek penghuni panti lain. Lalu eylul dan songul datang mengajak kader ikut.

Sinopsis Bunga Yang Terluka Minggu 23 Oktober - Episode 21

Kemudian mereka menemui Cemre. oh cemre ultah hari ini ternyata. Cemre pun memenjamkan mata dan pura-pura meniup lilin lalu berdoa meminta sesuatu. Padahal kue tadi ga ada lilinya. Dan geng songul pun jadi gembira malam itu, mereka tersenyum senang sembari menikmati kue ultah untuk cemre.

Paginya meral menemui neriman di ruangannya. ia seperti mengadu tapi malah diusir oleh keriman. Sedangkan di dalam kamar semua juga bersiap tapi hanya kader yang enggak. Cemre bilang kamu enggak berangkat? Enggak jawab kader. Lalu Songul bilang sesuatu yang membuat kader tersinggung.

Kader pun marah pada songul, tapi langsung songul membentak kader agar ia sadar, gak usah muluk-muluk mengharapkan kehadiran ortu, toh semenjak kecil kita sudah terbiasa begini. Kita harus menerima takdir ini. Songul muntab dengan sikap kader yang cengeng, eylul dan cemre pun berusaha menenangkan songul lalu mereka berangkatg sekolah. Kader hanya diam di kasurnya.

Di rumah anak mesude menangis. Kemudian datang tetangga mesude, karena ia kasihan melihat nasib mesude tetangga itu pun memberikan uang kepada mesude. Mesude berterima kasih dan menerimanya.

Kembali ke panti kader masih saja menunggu telpon ibunya. Salah seorang anak melihatnya dan mengejeknya tapi kader gak menggubris. ia kembali menunggu telpon dari ibunya sampai hilang kesabaran dan marah-marah sendiri. ia mau balik ke kamar tapi telepon berdering. ia mengangkat dan ibunya benar-benar menelpon. Kali ini ibu kader memberikan kabar baik kalau ia bakal menemuinya kelak. Kader senang sekali, ia tersenyum dan kembali ke kamar. Baca Selanjutnya Sinopsis Bunga Yang Terluka Senin 24 Oktober - Episode 22