Sinopsis Bunga Yang Terluka Senin 24 Oktober - Episode 22

Baca Juga:

Sinopsis Bunga Yang Terluka Senin 24 Oktober - Episode 22 defne lagi bincang sama gengnya. Dan kini meral sudah menjadi babu mereka, meral datang membawa minuman. Kemudian meral duduk bersama mereka. Ada guney dkk yang lain ping pong.

Defne menyapa guney kemudian datanglah songul tersenyum pada guney. Songul dan defne malah langsung debat, guney jadi sok-sokan ni, dia mengira dia menjadi rebutan dua gadis. Guney mau membelai songul. Songul menampar guney dan menjadi tertawaan semua siswa. Guney marah karena malu dan menantang semuanya, tapi tak ada yang berani. Lalu guney pergi.

Di ruang lain cemre mendatangi serkan, dia berterima kasi pada sahabatnya itu. Kemudian eylul melihat mereka berdua mesra, eylul agak cemburu kayaknya. Serkan memanggilnya lalu cemre pamit. Emang eylul cemburu ya kelihatan sekali. Santai lah kak eylul, kak cemre menurutku baik kok, dia tahu kalau kalian saling suka, kak cemre ga bakal ngrebut deh kak eylul.

Sinopsis Bunga Yang Terluka Senin 24 Oktober - Episode 22

Sisi lain kader yang sudah mendapat telpoin dari ibunya, dia semangat dan segera berangkat ke sekolah. ketika dijalan dia berpapasan dengan bibi tua yang menanyakan sesuatu. Kader pun membantu bibi itu. Kader memilih mengantarkan bibi itu karena tak tahu jalan .

Eylul kembali ke kelas. Sudah ada cemre dan songul yang lagi bincang. dia pun gabung. Kali ini mereka sepakat mau lihat pentas musik sekolah, go mereka pun bergegas.  Di panggung indoor defne sudah berjoget diiringi band dan menyanyikan lagu top.

Semua siswa ikut bergoyang dan bertepuk. Guru-guru juga bertepuk melihatnya. Serkan juga nonton dan menikmati lagu kembarannya itu. Meral tampak melas, dia ingin jadi seperti defne kayaknya, dia ingin jadi gadis kaya cantik dan popular.

Kemudian kader masih bersama bibi tadi. Mereka melewati jalan sepi, tiba-tiba kemal muncul dari belakang dan membekap kader dan mengancam. Kemal memberi duit pada bibi tua. Bibi tua pergi dan kader dibawa ke rumah kosong.

Kembali ke pentas audisi, defne selesai dan semua orang senang termasuk guru juri. Kini giliran meral naik panggung. Semua meremehkan meral tak ada yang memberi semangat. Merak mau nyanyi dan busra mengritiknya. Meral berhenti. Untunglah songul dkk tiba, mereka langsung memberi semangat meral. Meral pun jadi pede lagi dan dia mulai bernnyanyi. Meral memilih lagu sedih, karena begitu mengilhami lagu itu semua siswa pun jadi merinding dibuatnya.

Guru juga juri takjub melihat meral nyanyi, defne pun prengat-prengut karena dia tak suka ada saingan. Sampai lagu selesai semua pun suka dan tepuk tangan termasuk serkan. Defne marah karena serkan ikut tepuk tangan. Serkan bilang ini kompetisi defne. Meral berhasil membuat semua orang melirik padanya. Baca Selanjutnya Sinopsis Bunga Yang Terluka Selasa 25 Oktober - Episode 23