Sinopsis Thapki Antv Episode 209. Nenek berkata pada bihaan bahwa ia sangat mempercayai thapki sebelumnya, tapi sekarang ia telah kehilangan kepercayaan itu. Nenek meminta Bihaan pergi untuk menebarkan abu kakek disungai, dan mengatakan kalau suaminya benar-benar telah meninggalkannya hari ini. Nenek menangis dan memeluk bihaan. Bihaan merasa sedih. Thapki menangis dikamarnya. Bihaan datang ke sana dan melihat thapki. Bihaan mengajak thapki pergi.
Polisi datang keumah aditi. Diwakar dan orang tuanya tersenyum. Diwakar mulai melakukan drama.
Diwakar berkata "mereka adalah mertua yang sangat berbahaya untukku dan istriku, mereka telah memukuliku."
Krishnakant mengatakan "dia sudah berbohong."
Inspektur berkata "tapi ia tak mengajukan tuntutan."
Aditi mengatakan "dia hanya melakukan drama."
Diwakar mengatakan kalau ia bicara kebenaran.
Inspektur berkata "biarkan ia tinggal dirumah ini."
Diwakar mengatakan "orang tuaku harus tinggal bersama mereka"
Inspektur mengatakan "tinggallah di sini dan beritahu aku jika ada seseorang yang menyulitkanmu."
Diwakar berterima kasih. Inspektur pergi. Diwakar tertawa dan memasuki rumah.
Diwakar mengatakan"kalian panggillah thapki dan bihaan." Diwakar tertawa.
Sinopsis Thapki Antv Episode 209 |
Bihaan berkata "aku tahu kamu tak dapat melakukan kesalahan ini, kamu menyalahkan diri sendiri dan menangis, jadi aku di sini untuk menaburkan abu ini, kita akan melakukan ritual Visarjan nya."
Thapki mengatakan "tidak bihaan, apa pun yang terjadi, aku tak pantas untuk melakukan hal ini." Bihaan memegang tangan thapki.
Bihaan berkata "nenek kesal, tapi aku tahu kakek dapat melihat segala sesuatu, ia juga tahu kamu tak melakukan apa-apa, itu bukan kesalahanmu."
Bihaan meyakinkan thapki dan meminta thapki untuk melakukan hal ini sebagai pertobatan. Thapki meminta maaf kepada kakek. Mereka menebarkan abu disungai dan berdoa.
Paginya, Nenek berkata "balu ini waktunya aku minum obat." Thapki membawa obat-obatan untuk nenek. Nenek mengatakan "balu bawa obat-obatan kekamarku." Nenek pergi.
Bau ji berkata pada thapki "Thapki, nenek tak akan marah begitu lama, cobalah untuk memenangkan hatinya." Vasu dan Shraddha melihat mereka.
Vasu berkata "ini sangat sulit untuk membuat thapki jatuh dimata bau ji."
Shraddha mengatakan "ayah juga akan segera membenci thapki."
Vasu berkata "kita harus menunggu waktu yang tepat." Mereka pergi ke kuil.
Shraddha mengatakan "orang-orang lemah menunggu kesempatan, aku akan membuat kesempatannya, lihatlah apa yang aku lakukan dengan ayah, bagus memang jika ibu tidak
mengetahuinya, atau ia akan menentang rencanaku." Shraddha tertawa.
Shraddha pergi ke bau ji dan berbicara kepadanya.
Shraddha berkata "aku khawatir terhadap thapki, semua orang kesal dengan dia, thapki akan sendiri dirumah ini."
Bau ji mengatakan "ya, waktu akan membuat semuanya baik kembali."
Shraddha mengatakan "aku pikir kita tak harus meninggalkan thapki sendirian, thapki sangat menghormatimu."
Bau ji berkata "ya, aku bisa melakukan apa pun untuknya."
Shraddha kemudian memanggil thapki. Shraddha berkata pada bau ji,"berikan ia pekerjaan untuk membuatnya sibuk."
Bau ji mengatakan "aku akan mewarnai jenggot dan kumisku sekarang."
Shraddha berkata "baiklah, aku akan meminta thapki untuk mempersiapkan warna."
Bau ji mengatakan benar panggilah thapki.
Shraddha berkata "aku akan memanggilnya."
Thapki datang ke bau ji dan bertanya "ayah memanggilku."
Bau ji berkata "aku memintamu untuk persiapkan pewarna rambut."
Thapki mengatakan "tidak, aku akan menyuruh pelayan, aku dapat melakukan kesalahan lagi."
Bau ji berkata "aku percaya padamu, pergilah." Thapki setuju.
Shraddha bersembunyi dan senang.
Shraddha mengingat kata-kata bau ji tentang jenggotnya.
Shraddha berkata "sekarang bau ji akan membenci thapki." Thapki mempersiapkan pewarna.
Shraddha berpikir untuk membuat thapki keluar dari dapur dan mencampur sesuatu dikrem pewarna rambut, supaya jenggot bau ji rontok.
Shraddha membuat sesuatu jatuh. Thapki berhenti dan tak pergi.
Shraddha berkata "apa yang harus aku lakukan." Thapki mengambil pewarna.
Shraddha menghentikan thapki, da nmeminta tolong thapki untuk memotongkan nanas untuknya.
Thapki berkata "aku akan memberikan pewarna rambut ini ke ayah terlebih dahulu."
Shraddha mengatakan "nanti saja, hanya 2 menit memotong ini, aku benar-benar ingin memakan nenas sekarang."
Thapki setuju dan menyimpan pewarna. Shraddha mencoba untuk menambahkan sesuatu kedalam krim pewarna.
Thapki mengambil mangkuk dan berkata "saat ini harus tak ada kesalahan yangterjadi."
Thapki memotong nanas dan memberinya ke shraddha. Thapki mengambil pewarna mangkuk dan pergi. Thapki memberikan pewarna ke bau ji.
Bau ji berkata "baik, kamu tak melakukan kesalahan, jangan khawatir, kamu tak dapat melakukan kesalahan apapun, pergilah beristirahat sekarang." Thapki pergi.
Shraddha melihat bau ji memakai pewarna dan berpikir bagaimana caraku menambahkan krim di dalamnya. Shraddha menelpon ayahnya. Shraddha berkata "aku kesal, kamu tak berbicara dengan ayah mertuaku, ini tentang rasa hormatku kepadanya, bicara kepadanya sekarang," shraddha berkata pada bau ji "ayah, ayah ku ingin berbicara denganmu."
Bau ji berbicara dengan ayahnya dan meletakkan pewarna. Shraddha menambahkan krim dalam pewarna dan mengaduknya. Bau ji memberikan telepon kembali ke shraddha.
Shraddha berkata "ayah warnai kembali jenggotnya."
Bau ji mengatakan "aku merasa senang berbicara dengan Singh setelah beberapa hari."
Shraddha pergi keluar dan melihat bau ji. Bau ji memakai pewarna untuk jenggot dan kumisnya. Shraddha tersenyum. Bau ji mulai gatal dan bau ji menggaruk.
Bau ji terkejut melihat rambutnya rontok. Shraddha sangat senang. Shraddha mengatakan "ini adalah pintu keluar terakhir rumah ini untuk thapki, kasihan thapki, apa yang akan ia lakukan sekarang."
Baca Selanjutnya Sinopsis Thapki Antv Episode 210