Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 228. Dirumah keluarga Iyer, seluruh keluarga Iyer sedang melakukan pemujaan untuk memperingati hari raya yang dianut oleh keturunan Tamil, pendeta memberitahu Ishita tentang pentingnya melakukan puasa, sementara itu dikantor Raman, Mihir berusaha membuka mata Raman “Raman, kalau kamu mengundurkan diri, hal ini akan berimbas pada bisnis kita juga”, “Aku tahu, Mihir ,,, aku melakukan semua ini untuk Ishita” kebetulan saat itu Romi hendak masuk ke ruang kerja Raman dan mendengar semua pembicaraan Raman dan Mihir “Mihir, aku tak menyesal, karena aku pantas mendapatkan ini” ujar Raman tenang, sementara itu dirumah pendeta meminta semua perempuan yang ikut pemujaan untuk menyebut nama suami mereka masing masing dan mulai melakukan pemujaan, tak lama kemudian pemujaan pun selesai,
Saat itu di kantor Raman, Raman masih ngobrol dengan Mihir “Mihir, ada beberapa hubungan dimana berbagai macam pengorbanan apapun akan terlihat sangat kecil bila dibandingkan, Ashok dan kakaknya itu mencabut ijin praktek Ishita, ia bekerja itu karena ia memang suka, passionnya ada disana bukan karena uang” Raman mencoba menjelaskan ke Mihir “Tapi Raman, mungkin ada cara yang lain yang bisa kita lakukan”, “Mihir, Ishita sangat penting untukku, ia telah membuat banyak sekali pengorbanan untukku selama ini” jelas Raman “Tapi aku memikirkan tentang masa depan perusahaan kita, Raman ,,, Ashok tak akan tinggal diam, ia tak akan berhenti sampai disini saja”, “Biarkan saja ia berkoar koar, sesekali kita tak hanya melihat soal untung dan rugi saja, Mihir ,,, ada sesuatu yang disebut keluarga di mana itu lebih penting dari segalanya” ujar Raman tulus
Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 228 |
Romi datang menemui Ishita dan berkata “Kak Raman melakukan ini semua untuk kamu, kakak ipar” Ishita tercengang “Aku mendengar pembicaraan kak Raman dan Mihir tadi, kak Raman melakukan hal ini karena Suraj mau mengembalikan ijin praktekmu, apakah kakak mengira kalau kak Raman akan takut sama Ashok dan melakukan hal ini ? tak !” jelas Romi “Kenapa aku tak menduga hal ini ? Semua drama kue dan pertengkarannya dengan Ashok ternyata untuk ijin praktekku” Ishita teringat pada pertengkaran Raman dan Suraj di kliniknya tempo hari “Raman melakukan semua ini untukku, ia mengundurkan dirinya dari posisinya sebagai presdir hanya untukku” Ishita merasa sedih dan mulai menangis tapi kemudian Ishita bangkit dari rasa sedihnya “Ini tak boleh terjadi ! ia seharusnya ia bertanya padaku dulu, aku tak bisa membuatnya melakukan hal ini”, “Ini semua tentang karirmu, kakak ipar ,,, dan kakak tahu kan bagaimana kak Raman ? ia telah berusaha keras dan ketika tak mencapai titik temu, akhirnya ia menyetujui permintaan Ashok, kak Raman telah melakukan banyak hal untukmu, kakak ipar” Ishita mengangguk
“Iyaaa tapi hal ini bukanlah perkara yang sepele, hal ini sangat besar, Romi ,,, ia adalah presdir dan reputasinya selama bertahun tahun akan hancur hanya karena aku dan ijin praktekku, aku sendiri bahkan tak bisa memikirkannya, kenapa ia melakukan semua ini ?” ujar Ishita heran “Aku seharusnya bisa mengerti kalau Suraj tak akan menarik kembali kasusini dengan begitu mudah karena ia adalah kakaknya Ashok, aku benar benar bodoh, aku tak berfikir bagaimana caranya aku bisa mendapatkan itu lagi” ujar Ishita sedih “Kakak ipar, jangan menangis, pikirkan saja kalau kak Raman melakukannya untuk kamu”, “Iyaa Romi, kakakmu itu memang melakukannya untukku tapi itu bukan berarti kalau aku akan membuatnya melakukan hal ini” ujar Ishita geram “Kakak ipar, tolong jangan katakan pada kak Raman tentang hal ini, kalau tak nanti ia bisa menggantung aku, aku bilang ke kakak karena aku pikir kakak seharusnya tahu tentang semuanya”, “Tenang saja, Romi ,,, aku tak akan bertanya pada Raman tentang hal ini tapi hari ini aku akan tetap berpuasa untuknya, untuk kehormatannya dan posisinya, aku akan memberikan sebuah pelajaran yang baik pada Suraj dan mengembalikan posisi Raman” ujar Ishita geram
Nyonya Bhalla mengenakan pakaian Pagdi ke Shravan “Nah, sekarang kamu terlihat seperti seorang Punjabi”, “Aku seperti gambar kartun” Shravan menimpali ucapan nyonya Bhalla, nyonya Bhalla tertawa geli “Tidak, kamu malah kelihatan lebih bagus dari pada Ruhi, coba kamu pamerkan sana sama Ruhi dengan menjadi seorang anak Punjabi” pinta nyonya Bhalla, saat otu Amma melihat penampilan Shravan, Amma merasa heran “Kenapa Shravan mengenakan baju seperti itu ?” nyonya Bhalla menghampiri Amma kemudian mereka berdua pun berdebat satu sama lain kembali, Romi juga keluar dan tertawa melihat Shravan “Shravan terlihat seperti tokoh kartun yang punya banyak warna ditubuhnya” ujar Romi sambil tertawa geli,
Shravan segera mengganti bajunya, sementara Amma dan nyonya Bhalla masih terus bertengkar “Kenapa kamu mengatakan pada semua orang tentang Romi ?”, “Bukan seperti itu, Toshi ,,, aku hanya gelisah lalu aku menceritakannya ke Vandu, setelah itu semua orang jadi tahu, aku minta maaf, aku tak bermaksud demikian, kamu bisa memberikan aku hukuman, Santoshi”, “Nyonya Toshi !” sahut nyonya Bhalla, Amma langsung mengatupkan kedua tangannya didepan dada meminta maaf pada besannya ini, saat itu Ruhi menghampiri mereka dengan mengenakan pakaian Punjabi, nyonya Bhalla langsung memeluk cucunya yang satu ini
Ishita dam Romi sedang dalam perjalanan “Aku akan mencoba bicara dengan Suraj, kenapa ia melakukan hal ini ? Aku melakukan hal ini untuk Raman”, ”Kakak ipar, mereka itu orang orang yang jahat, kita harus meminta bantuan kak Raman” pinta Romi cemas “Aku akan menghadapi dia, Romi ,,, kalau kamu mau ikut, ayo ikut” saat itu Ishita melihat Suraj sedang mengadakan meeting dengan beberapa orang “Kakak ipar, apakah kamu sudah yakin ? Aku kenal mereka berdua”, “Aku tak perduli dengan mereka, Romi” ujar Ishita santai “Kakak ipar, ia itu bandar terbesar di Delhi” Romi kemudian tersenyum “Kena kamu ! Permainan telah dimulai dan mereka sedang mengatur skor pertandingan” Ishita kaget “Kamu yakin ?” Romi langsung mengangguk mengiyakan “Lihat saja permainan apa yang akan aku mainkan sekarang untuk Raman” ujar Ishita senang
Tuan dan nyonya Bhalla mendengar kabar tentang pengunduran diri Raman, mereka berdua kemudian menelfon Raman dan menyalakan speaker di ponselnya, saat itu Romi dan Ishita baru datang dan ikut mendengarnya “Ini semua terjadi dalam bisnis, ayah”, “Tapi apa yang nanti akan dipikirkan oleh semua orang ?” tanya tuan Bhalla cemas, Raman malah marah “Sudahlah, ayah ,,, ayah tak usah ikut campur !” tuan Bhalla juga merasa kesal dan langsung mematikan telfonnya “Ayahmu sedang merasa cemas, biarkan saja ia sendirian” ujar nyonya Bhalla, tuan Bhalla kemudian berlalu dari sana, Ishita merasa sedih melihat semua ini,
Raman bertemu dengan kepala asosiasi “Tuan Raman, kenapa anda mengundurkan diri ? Kami membutuhkan anda, saat ini masih ada waktu, tolong pertimbangkan lagi keputusanmu ini”, “Iyaaa Raman, pikirkan lagi” Mihir menimpali ucapan kepala asosiasi “Ini sudah final, ini adalah keputusan terakhir” sahut Raman, saat itu Ashok dan Parmeet mendatangi tempat tersebut dan meminta Raman untuk menandatangani berkasnya “Kami akan mengumumkannya secara formal besok tentang anda yang menjadi presdir yang baru, tuan Ashok” ujar kepala asosiasi, Ashok langsung menyindir Raman, Raman segera menandatangani kertas tersebut lalu menutup filenya dan berkata “Sepertinya kamu tak suka dengan sesuatu yang aku berikan padamu, aku ini bahkan telah memberimu segalanya, Ashok ,,, kamu telah mempunyai semuanya yang aku tolak, itu memang cocok untuk kamu” sindir Raman sinis. Baca Selanjutnya Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 229