Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 227. Sementara itu Poornima datang ke apartemen keluarga Bhalla dan melihat Ishita sambil berdiri di depan pintu rumah, Poornima segera menyapa Ishita “Aku datang kesini untuk melihat lihat apartemennya” Ishita merasa senang melihat kedatangan Poornima lagi “Iyaaa, anda sudah mengatakannya tadi, ayooo mari masuk, silahkan duduklah”, “Aku kira suamimu tidak ada dirumah jadi aku bisa bertemu denganmu dan Ruhi” Ishita kemudian menceritakan tentang acara puasanya dan Raman yang memanggil para penjual itu kerumah untuk memberikan hadiah kain saree untuknya “Aku harus meminta pendapat suamiku”, “Apakah Raman ada dirumah ?” Ishita tertegun
“Anda kenal dengan Raman ?” Poornima langsung gugup dan berkata “Kamu mengenalkan dirimu sendiri sebagai Ishita Raman Bhalla kan ? jadi aku ingat kalau nama suamimu Raman”, “Kamu mau bertemu dengannya ? Aku akan memanggilnya” Poornima langsung menggeleng “Tidak, tidak usah, karena aku harus pergi” Ishita bersikeras namun Poornima langung tegang dan gelisah lalu buru buru pamit dan bergegas pergi dari sana, saat itu Raman keluar dari kamar setelah selesai menelfon namun tidak sempat melihat Poornima “Bagaimana, Ishita ,,, apakah kamu sudah memilihnya ?” tanya Raman
Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 227 |
Ashok bermaksud memberitahu kalau dirinya adalah presdir asosiasi pengusaha yang baru menggantikan Raman, Ashok memuji dirinya sendiri dengan berkata “Tuan Raman Kumar Bhalla itu tidak cocok untuk posisi ini, karena ia telah membeli posisi ini namun kemudian ia mengundurkan diri dan aku yang mendapatkan posisi ini” ujar Ashook bangga, Mihika yang juga yang sedang berada dikantor, mendengar semua ucapan Raman “Apa ? Raman mengundurkan diri ? namun kenapa ?” Mihika merasa heran, sementara itu dirumah Raman, Raman meminta Ishita untuk cepat memilih kain sareenya yang disukainya,
Saat itu Ishita mendapat telfon “Apa ? Terima kasih banyak” ujar Ishita dengan nada senang dan tertawa gembira, Ishita segera memberitahu Raman “Raman, aku baru saja mendapat berita yang sangat luar biasa” ujar Ishita sambil memegangi tangan Raman tanpa sadar karena saking gembiranya, Raman memperhatikan tangan Ishita, Ishita langsung sadar dan melepaskan pegangan tangannya itu “Raman, aku mendapatkan ijin praktekku lagi !”, “Benarkah ? Selamat yaa” Raman pura pura tidak tahu apa apa “Selamat juga untuk kamu, karena mereka menarik kembali kasus ini, aku benar benar sangat senang, Raman” ujar Ishita kemudian berlalu dari sana,
Dalam hati Raman berkata “Kedudukan sebagai seorang presdir tidak ada apa apanya dibanding kebahagiaanmu, Ishita ,,, aku bahagia kalau kamu juga bahagia” bathin Raman, Raman kemudian berkata pada Ishita “Ishita, makanlah apelmu dulu, aku sudah menyimpannya dimobil”, “Sudahlah pergilah sana karena aku akan memakan apelnya dirumah” balas Ishita “Baiklah namun hati hati dengan ibu” kemudian Raman bergegas pergi keluar Mihika masih bertanya tanya dengan berita yang didengarnya barusan “Aku benar benar tidak percaya ini, kenapa Raman mengundurkan diri dan merekomendasikan Ashok yang menjadi presdirnya ?” bathin Mihika heran,
Amma menelfon Mihika dan mengingatkan Mihika soal pemujaan yang akan di lakukan dirumah, setelah selesai menelfon, Mihika meminta ijin pada atasannya untuk pulang setengah hari karena ada keperluan keluarga “Tapi hari ini kita sedang sangat sibuk, Mihika ,,, dan kita juga ada meeting penting nanti”, “Tolonglah, pak ,,, karena hari ini dirumahku sedang ada pemujaan dan aku harus menghadirinya” pinta Mihika “Baiklah, biarkan ia pergi karena ia telah membantu kita sebagai model, jadi aku pikir kita bisa menyesuaikannya untuk hari ini”, “Terima kasih, tuan Ashok” Mihika menimpali ucapan Ashok “Ya sudah kamu boleh pergi, Mihika ,,, karena boss besarmu sudah mengijinkan kamu pulang” sela atasan Mihika, Mihika bergegas pergi dari sana sambil berujar dalam hati “Aku harus memberitahu kak Ishita tentang pengunduran diri Raman” bathin Mihika
Dirumah keluarga Bhalla, nyonya mengucapkan selamat pada Ishita “Ibu tahu kalau kamu pasti akan bisa mendapatkan kembali ijin praktekmu itu, apakah kamu sudah bilang sama Raman ?”, “Iyaa sudah tadi, ia sedang ke kantor sekarang” ujar Ishita senang “Ibu akan menelfon dia”, “Ibu, jangan !” Ishita mencoba mencegah ibu mertuanya “Ishita, kita harus mengatakan padanya untuk pulang sebelum bulan keluar malam ini”, “Ibu, ia pasti tidak akan suka” nyonya Bhalla merasa heran “Apakah kalian berdua bertengkar ?”, “Tidak, ia hanya khawatir dan aku tidak mengatakan padanya tentang puasa Nirajala, aku minta maaf kalau aku sudah berbohong” nyonya Bhalla malah terharu dan matanya pun berkaca kaca “Aku tidak pernah melihat seorang menantu yang begitu sangat peduli pada Raman, kenapa kamu tidak datang dalam kehidupannya sebelumnya ?” nyonya Bhalla kemudian memeluk Ishita dan memberikan restunya,
Shravan menemui Ishita dan memintanya untuk ikut dan bermain bersamanya karena tidak ada seorangpun yang mau bicara dan bermain dengannya, Ishita juga mengajak nyonya Bhalla untuk ke rumah Amma untuk melihat bagaimana mereka melakukan pemujaan, nyonya Bhalla setuju Ishita bergegas ke rumah Amma, didepan Mihika menghentikan langkahnya “Kakak, aku harus mengatakan sesuatu sama kakak, ini sebuah masalah yang sangat besar” namun saat itu Amma keluar dan langsung mengajak Ishita masuk sehingga Mihika belum sempat mengatakannya, Amma juga menyuruh Mihika untuk bersiap siap dan ikut dalam pemujaan, Ishita juga menyuruh Mihika mengenakan Kanjivaram dan ikut dalam pemujaa nanti, Ishita bergegas masuk kerumah Amma, Mihika merasa cemas “Raman sedang dalam masalah saat ini pasti” bathin Mihika cemas
Di kantor Raman, para awak media mulai menginterview Raman dengan berbagai macam pertanyaan tentang pengunduran dirinya dan apa yang dikatakan oleh Ashok tentang upayanya mendapatkan posisi tersebut, sementara itu pendeta memberitahu Ishita tentang puasa yang dilakoninya ini untuk kesejahteraan suaminya ”Aku melakukan puasa ini untuk kesejahteraan Raman dan aku ingin semua yang terbaik untuknya” ujar Ishita, saat itu dikantor Raman, Raman sedang berdebat sengit dengan media, para reporter itu berlaku tidak sopan pada Raman, Raman segera menyuruh security untuk mengeluarkan mereka semua, Mihir mencoba untuk bicara dengan mereka dan menangkan Raman, namun para reporter itu membuat Raman semakin marah dengan sindiran mereka “Toloong kalian semua tenang karena Raman melakukan ini semua semata mata hanya untuk istrinya, Ishita” Raman hanya terdiam. Baca Selanjutnya Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 228