Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 214. Tuan dan nyonya Bhalla merawat Ishita dengan baik karena tangan Ishita masih sakit, mereka juga mengambil tanggung jawab dalam merawat Ruhi, Ishita sangat berterima kasih pada mereka, Raman juga bersikap sangat baik dan murah hati tapi tidak henti hentinya menyindir Ishita, Ishita hanya tersenyum mendengarnya, ketika Ishita hendak memotong buah apel, tiba tiba Raman mengambil apel tersebut dan mulai memotong motongnya untuk Ishita, kemudian menyuapkannya sambil berkata “Cepat makanlah apel ini, aku punya banyak pekerjaan dalam hidupku” sindir Raman kesal, Ishita hanya tersenyum sambil memakan apel tersebut, Ishita merasa senang karena sebenarnya Raman begitu perhatian padanya dibalik semua sindirannya yang kadang begitu pedas didengarkan,
Tak lama kemudian Pammi dan Dolly datang kerumah mereka dan meminta nyonya Bhalla untuk mengajak Amma dan Simmi ikut juga karena anggota arisan kitty ingin melakukan sebuah kegiatan yang berguna “Dulu Ishita pernah menyarankan pada kami agar mengadakan kegiatan sosial yaitu dengan mengajak beberapa sekolah yang khusus untuk anak buta untuk pergi berpiknik bersama dan kami telah membicarakan hal ini dengan asosiasi sekolah anak anak buta, lalu mereka memberikan tanggalnya besok pada kami untuk mengadakan piknik tersebut” kata Pammi senang “Waaah, menyenangkan sekali, tapi sayangnya aku tidak bisa ikut karena Ishita butuh bantuanku”, “Ibu mertua, tidak apa apa, ibu ikut saja, ibu bisa pergi piknik bersama mereka karena Raman kan ada disini, ia pasti akan bisa merawatku” Ishita meyakinkan ibu mertuanya, akhirnya nyonya Bhalla setuju untuk ikut piknik “Makanannya harus yang terbaik karena biasanya selalu akan kurang, apapun yang kita lakukan untuk anak anak” kata Pammi, kemudian Pammi dan Dolly pamit pulang dulu
Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 214 |
Di kantor Ashok, Ashok sangat marah karena lagi lagi Raman yang memenangkan penghargaan dan ia kembali kalah “Raman memang telah memenangkan setiap permainan” Parmeet malah berusaha semakin membuat Ashok marah, ketika itu Mihika meminta maaf pada atasannya karena telah merusak gaun yang sangat mahal, atasan Mihika memarahi keteledorannya, tepat pada ketika itu Ashok dan Parmeet mendengarnya, Mihika mulai menangis, Ashok bergegas memberikan saputangannya ke Mihika, Mihika kaget “Tuan, anda ,,,” Ashok menganggu, Mihika mengambil saputangan itu dan mulai menyeka airmatanya dengan saputangan Ashok, Ashok kemudian membela Mihika dengan menyalahkan staffnya itu yang menjadi atasan Mihika
“Ambil uang itu dan pergi kamu dari sini, hal seperti bisa saja terjadi pada siapa saja ! Ini hanya sebuah kesalahan kecil !” bentak Ashok kemudian pergi dari sana, Mihika segera mengejar Ashok dan berkata “Tuan, ini adalah kesalahanku, aku yang akan membayarnya, biar nanti diambil dari gajiku sebulan” kata Mihika sambil mengembalikan saputangan Ashok dan berlalu dari sana, Parmeet langsung angkat bicara begitu Mihika sudah pergi “Perempuan ini mempunyai harga diri yang sangat tinggi”, “Dia itu kartu AS-ku, Shagun telah mengabaikan aku demi Raman dan aku akan melakukan hal ini untuk menyakiti Shagun dan Raman, aku akan memasuki rumah Raman untuk menyakitinya, aku tahu bagaimana membidik dua target dengan satu anak panah !” kata Ashok sinis sambil memperhatikan Mihika dari kejauhan
Di kantor Raman, Raman sedang memikirkan sesuatu dengan perasaan gelisah sambil berjalan mondar mandir, Mihir memasuki ruangan Raman dan memberikan ucapan selamat padanya “Selamat, Raman ! Selamat untuk kemenanganmu ! Heiii kenapa kamu tegang ?” tanya Mihir heran yang melihat sikap Raman “Ini tentang pesta nanti, kamu tahu kan tangan Ishita sedang sakit dan hal ini pasti akan sangat sulit untuk membantunya berdandan”, “Aku tidak mengerti” Raman merasa kesal karena Mihir tidak tahu maksudnya “Ishita pasti akan memakai kain saree tapi siapa yang akan membantunya mengenakan kain saree itu ?”, “Kamu !” kata Mihir santai “Kamu tuli apa ? Apakah aku mengenakan kain saree ? Bagaimana aku bisa ?” Mihir tertawa geli dan berkata
“Percayalah padaku, aku akan membantumu, membutuhkan banyak waktu ketika aku melakukan hal ini, aku harap aku masih bisa mengingatnya dengan benar” Mihir kemudian mengajari Raman bagaimana caranya mengenakan kain saree dengan benar, Raman mencoba mengingat setiap detailnya hingga akhirnya Mihir selesai mengenakan kain saree itu dan mengkrudungkan bagian kepalanya ke kepalanya sendiri “Woooow ! Aku kira Mihika yang akan mengajari kamu mengenakan kain saree setelah kalian menikah” sindir Raman sambil mengangkat kerudung yang dipakai oleh Mihir,
Saat itu Romi masuk ke ruang kerja kakaknya dan langsung tertegun begitu melihat tingkah mereka yang konyol dengan kain saree itu “Kakak, tuan Subbu memberikan dokumen ini untuk kakak”, “Simpan saja dulu dokumennya, Romi ,,, dan pergilah” pinta Mihir, Romi bergegas keluar sambil terus memperhatikan mereka sambil berkata dalam hati “Apa yang terjadi pada kak Raman dan Mihir ? Apa yang aku pikirkan ini ?” Romi merasa aneh dengan perbuatan konyol mereka. Baca Selanjutnya Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 215