Sinopsis Uttaran Jumat 5 Agustus 2016 - Episode 370. Saba bicara pada Khalid tentang keinginannya untuk menjodohkan Nilofer (adiknya Khalid) kepada Ashfaque.
Khalid : Ashfaque itu sedikit berbeda. gak ada yang tau dengan siapa ia bisa jatuh cinta.
Ashfaque menjahili Meethi yang sedang menyiram tanaman, ia sengaja menginjak selang air untuk membuat Meethi bingung. Meethi berbalik memeriksa selangnya, Ashfaque melepas pijakannya dan tiba-tiba seorang gadis berteriak karena Meethi gak sengaja mengangkat selang kearahnya.
Nilofer : Aaargh!
Khalid & Saba datang karena mendengar teriakan Nilofer.
Saba : Meethi, apa kau gak bisa melihat? Cepat ambilkan handuk!
Meethi bergegas mengambilkan handuk & memberikannya pd Nilofer. Wajah Nilofer malah kotor setelah ia lap dengan handuk. Saba memarahi Meethi karena membawakan handuk kotor, ia membawa Nilofer masuk kedalam.
Khalid : Ashfaque itu sedikit berbeda. gak ada yang tau dengan siapa ia bisa jatuh cinta.
Ashfaque menjahili Meethi yang sedang menyiram tanaman, ia sengaja menginjak selang air untuk membuat Meethi bingung. Meethi berbalik memeriksa selangnya, Ashfaque melepas pijakannya dan tiba-tiba seorang gadis berteriak karena Meethi gak sengaja mengangkat selang kearahnya.
Nilofer : Aaargh!
Khalid & Saba datang karena mendengar teriakan Nilofer.
Saba : Meethi, apa kau gak bisa melihat? Cepat ambilkan handuk!
Meethi bergegas mengambilkan handuk & memberikannya pd Nilofer. Wajah Nilofer malah kotor setelah ia lap dengan handuk. Saba memarahi Meethi karena membawakan handuk kotor, ia membawa Nilofer masuk kedalam.
 |
| Sinopsis Uttaran Jumat 5 Agustus 2016 - Episode 370 |
Ansari datang ke rumah Ashfaque untuk mengembalikan cincin pertunangan Babar. Rizvi mempersilahkannya bersantai sebentar sambil menikmati siaran pertandingan kriket Pakistan melawan India.
Ansari : Aku lebih tertarik dengan permainan lain antara kedua negara ini.
Rizvi : Setidaknya makanlah dulu gorengan yang dibuatkan oleh Fida (kalau ada Ansari, mereka semua memanggil Meethi Fida)
Ansari menyetujuinya, ia memakan gorengan buatan Meethi & memuji kelezatannya.
Ansari : Aku bahkan rela menonton pertandingan olahraga yang membosankan seperti golf jika diberi gorengan seperti ini.
Siaran pertandingan kriket dimulai, mereka antusias mendukung negara Pakistan. Pada Akhirnya India yang menang.
Meethi : India menang!!
Meethi bersorak sendiri, yang lain shock melihatnya.
Asgar memberi kode kepada Ashfaque.
Asgar : Katakan yang sebenarnya Ashfaque.
Ashfaque memberi sejumlah uang pada Meethi.
Ashfaque : ia bertaruh denganku, ia pegang India.
Ansari : Knp org Pakistan memegang India?
Meethi : Aku suka dengan pemainnya yang bernama Dhoni.
Ansari : Apa yang ada didlm diri Dhoni yang gak kau temukan di pemain Pakistan? Afridi lebih mendunia.
Meethi : Setiap org punya kesukaan masing2.
Ansari hendak pergi.
Asgar : Setidaknya tunggu sampai hasilnya diumumkan.
Ansari : Aku gak suka merayakan kekalahan Pakistan. Baik dlm permainan kriket maupun perang yang sebenarnya.
Akash mencari petunjuk lain dengan cara mengikuti rute perjalanan Meethi & Damini dari stasiun kereta api di Mumbai sampai ke stasiun Nangla.
Sementara itu Nilofer menyadari kalau Ashfaque menaruh hati pada Meethi setelah melihat bagaimana Ashfaque membohongi Ansari demi Meethi, ia salah paham mengira Meethi ingin mendekati Ashfaque walaupun Meethi sudah menikah.
Nilofer : Aku mencintai Ashfaque dan ingin menikah dengannya!
Meethi : Jika hubungan pernikahan adalah ikatan yang suci di Pakistan, begitupula di India! Aku gak akan melewati batas, aku sangat mencintai suamiku!
Disisi lain, Damini memberi informasi tentang Fida kepada polisi dan membantu pihak kepolisian membuat sketsa wajah Fida. Damini meminta bantuan polisi untuk mencari informasi keberadaan Meethi.
Sementara itu Akash sampai di stasiun Nangla, ia bertanya kepada penjual gorengan tempat dimana Meethi membeli gorengan untuk Fida, tapi penjualnya menjawab gak tau. Akash melanjutkan perjalanannya hingga stasiun Jammu. Dalam perjalanan menuju stasiun Jammu, Akash berdiri di pintu gerbong sambil mencium foto Meethi. Foto Meethi tiba-tiba terlepas dari tangan Akash dan jatuh ke sungai yang sedang dilintasi kereta api.
Akash : Meethi!!
Petugas kereta api memberitahu Akash, "Meethi mu (foto Meethi), sudah pergi menuju Pakistan sekarang. Sungai ini mengalir ke Pakistan".
Akash mendapat petunjuk, ia berfikir, "Orang India gak diizinkan pergi ke Pakistan, tapi mereka gak bisa menghentikan sesuatu yang masuk kedalam sungai dan mengalir sampai kesana. Apa mungkin Meethi berada di Pakistan? "
Chaubey menelfon Mr. rathore, ia ingin membicarakan masalah Ambika.
Mr. rathore : Jangan pernah menghubungiku lagi!
Mr. rathore membanting ponselnya hingga hancur.
Mr. rathore akhirnya datang menemui Chaubey. Chaubey sedang terbaring lemah diatas tempat tidur dengan alat bantu pernafasan.
Chaubey : Kumohon, tolong maafkan Ambika. ia adalah darah dagingmu sendiri.
Mr. rathore : ia bukanlah putriku. ia adalah putrimu.
Mr. rathore hendak pergi dari tempat itu.
Chaubey : Aku punya rahasia lain yang aku sembunyikan darimu. Istri pertamamu, Ibunya Ambika masih hidup.
Mr. rathore : Itu gak mungkin.
Chaubey : Hanya aku yang mengetahui keberadaannya. Aku akan memberitahu jika kau sudah memaafkan Ambika. Sekali saja, maafkanlah dia.
Mr. rathore : Itu bohong! Kau bohong!!
Mr. rathore pergi ke penjara untuk menemui Ambika. Ambika menyambutnya dengan kata-kata kasar(menyebut Mr. rathore ayah yang tak berguna)
Mr. rathore : Kufikir kau akan berubah setelah berada disini.
Ambika : Dengan tinggal ditempat ini, kebencian didalam diriku semakin bertambah! Aku akan membalaskan dendam pada semua orang, terutama kau!
Mr. rathore ingin pergi meninggalkan Ambika.
Ambika : Sudah dapat kabar tentang Meethi? Aku memang berada didalam sini tapi aku dapat semua info tentangnya.
Mr. rathore sedikit terkejut mendengar ucapan Ambika dan pergi dari tempat itu.
Ambika tertawa puas setelah membodohi ayahnya, ia melihat kearah foto Meethi yang ditempelkan pada papan pengumuman orang hilang didepan sel nya. Baca Selanjutnya Sinopsis Uttaran Sabtu 6 Agustus 2016 - Episode 371
Ansari : Aku lebih tertarik dengan permainan lain antara kedua negara ini.
Rizvi : Setidaknya makanlah dulu gorengan yang dibuatkan oleh Fida (kalau ada Ansari, mereka semua memanggil Meethi Fida)
Ansari menyetujuinya, ia memakan gorengan buatan Meethi & memuji kelezatannya.
Ansari : Aku bahkan rela menonton pertandingan olahraga yang membosankan seperti golf jika diberi gorengan seperti ini.
Siaran pertandingan kriket dimulai, mereka antusias mendukung negara Pakistan. Pada Akhirnya India yang menang.
Meethi : India menang!!
Meethi bersorak sendiri, yang lain shock melihatnya.
Asgar memberi kode kepada Ashfaque.
Asgar : Katakan yang sebenarnya Ashfaque.
Ashfaque memberi sejumlah uang pada Meethi.
Ashfaque : ia bertaruh denganku, ia pegang India.
Ansari : Knp org Pakistan memegang India?
Meethi : Aku suka dengan pemainnya yang bernama Dhoni.
Ansari : Apa yang ada didlm diri Dhoni yang gak kau temukan di pemain Pakistan? Afridi lebih mendunia.
Meethi : Setiap org punya kesukaan masing2.
Ansari hendak pergi.
Asgar : Setidaknya tunggu sampai hasilnya diumumkan.
Ansari : Aku gak suka merayakan kekalahan Pakistan. Baik dlm permainan kriket maupun perang yang sebenarnya.
Akash mencari petunjuk lain dengan cara mengikuti rute perjalanan Meethi & Damini dari stasiun kereta api di Mumbai sampai ke stasiun Nangla.
Sementara itu Nilofer menyadari kalau Ashfaque menaruh hati pada Meethi setelah melihat bagaimana Ashfaque membohongi Ansari demi Meethi, ia salah paham mengira Meethi ingin mendekati Ashfaque walaupun Meethi sudah menikah.
Nilofer : Aku mencintai Ashfaque dan ingin menikah dengannya!
Meethi : Jika hubungan pernikahan adalah ikatan yang suci di Pakistan, begitupula di India! Aku gak akan melewati batas, aku sangat mencintai suamiku!
Disisi lain, Damini memberi informasi tentang Fida kepada polisi dan membantu pihak kepolisian membuat sketsa wajah Fida. Damini meminta bantuan polisi untuk mencari informasi keberadaan Meethi.
Sementara itu Akash sampai di stasiun Nangla, ia bertanya kepada penjual gorengan tempat dimana Meethi membeli gorengan untuk Fida, tapi penjualnya menjawab gak tau. Akash melanjutkan perjalanannya hingga stasiun Jammu. Dalam perjalanan menuju stasiun Jammu, Akash berdiri di pintu gerbong sambil mencium foto Meethi. Foto Meethi tiba-tiba terlepas dari tangan Akash dan jatuh ke sungai yang sedang dilintasi kereta api.
Akash : Meethi!!
Petugas kereta api memberitahu Akash, "Meethi mu (foto Meethi), sudah pergi menuju Pakistan sekarang. Sungai ini mengalir ke Pakistan".
Akash mendapat petunjuk, ia berfikir, "Orang India gak diizinkan pergi ke Pakistan, tapi mereka gak bisa menghentikan sesuatu yang masuk kedalam sungai dan mengalir sampai kesana. Apa mungkin Meethi berada di Pakistan? "
Chaubey menelfon Mr. rathore, ia ingin membicarakan masalah Ambika.
Mr. rathore : Jangan pernah menghubungiku lagi!
Mr. rathore membanting ponselnya hingga hancur.
Mr. rathore akhirnya datang menemui Chaubey. Chaubey sedang terbaring lemah diatas tempat tidur dengan alat bantu pernafasan.
Chaubey : Kumohon, tolong maafkan Ambika. ia adalah darah dagingmu sendiri.
Mr. rathore : ia bukanlah putriku. ia adalah putrimu.
Mr. rathore hendak pergi dari tempat itu.
Chaubey : Aku punya rahasia lain yang aku sembunyikan darimu. Istri pertamamu, Ibunya Ambika masih hidup.
Mr. rathore : Itu gak mungkin.
Chaubey : Hanya aku yang mengetahui keberadaannya. Aku akan memberitahu jika kau sudah memaafkan Ambika. Sekali saja, maafkanlah dia.
Mr. rathore : Itu bohong! Kau bohong!!
Mr. rathore pergi ke penjara untuk menemui Ambika. Ambika menyambutnya dengan kata-kata kasar(menyebut Mr. rathore ayah yang tak berguna)
Mr. rathore : Kufikir kau akan berubah setelah berada disini.
Ambika : Dengan tinggal ditempat ini, kebencian didalam diriku semakin bertambah! Aku akan membalaskan dendam pada semua orang, terutama kau!
Mr. rathore ingin pergi meninggalkan Ambika.
Ambika : Sudah dapat kabar tentang Meethi? Aku memang berada didalam sini tapi aku dapat semua info tentangnya.
Mr. rathore sedikit terkejut mendengar ucapan Ambika dan pergi dari tempat itu.
Ambika tertawa puas setelah membodohi ayahnya, ia melihat kearah foto Meethi yang ditempelkan pada papan pengumuman orang hilang didepan sel nya. Baca Selanjutnya Sinopsis Uttaran Sabtu 6 Agustus 2016 - Episode 371
