Sinopsis Uttaran Jumat 12 Agustus 2016 - Episode 377

Posted by

Sinopsis Uttaran Jumat 12 Agustus 2016 - Episode 377. Mukhta melihat Chameli berlari diseberang jalan.

Mukhta : Chameli?

Chameli mengajak Rani berjalan mendekati Mukhta.

Chameli : Tolong bantu aku menyimpan ini nyonya.

Mukhta melihat isi bungkusan yang diberikan Chameli, ia shock melihat uang didalamnya. Chameli memberitahu kalau nyawanya sedang dalam bahaya, awalnya Mukhta menolak, namun Chameli sedikit memaksa.

Chameli : Kalau kamu bisa membantuku untuk menyimpankannya aku akan sangat berterimakasih padamu.

Chameli & Rani berlari meninggalkan Mukhta yang kebingungan memegang bungkusan itu.
Sinopsis Uttaran Jumat 12 Agustus 2016 - Episode 377
Sinopsis Uttaran Jumat 12 Agustus 2016 - Episode 377
Sementara itu, Vishnu sedang mengasuh Manav saat Meethi menelfonnya. Vishnu mendekatkan telfonnya ketelinga Manav.

Meethi : Bibi sangat merindukanmu.

Vishnu : Datanglah berkunjung ke rumah kami Meethi.

Meethi : Beberapa hari ini aku sedang mengurus rencana pernikahan Sankrant.

Mukhta pulang ke rumah, Vishnu melihat bungkusan yang dibawa Mukhta.

Vishnu : Mukhta, apa itu?

Mukhta teringat bagaimana Chameli memberikan bungkusan berisi uang itu kepadanya. Mukhta : Nanti akan aku jelaskan.

Vishnu pergi ke dapur membuatkan teh untuk Mukhta, Mukhta bicara dengan Meethi lewat telfon.

Meethi : kamu tau Mukhta? Sankrant sudah setuju untuk menikahi kak Kajri.

Mukhta : Benarkah? Ini berita bagus.

Meethi : Semoga Ambika mau menandatangani surat cerai itu agar semuanya berjalan lancar.

Mukhta : Apa kamu tau dimana Ambika berada?

Meethi : Aku tidak tau, sepertinya Sankrant tau. ia bilang ia akan segera mendapatkan tandatangannya.

Mukhta : Aku merindukan ayahku. ia bisa menolongku dan kamu juga. Meethi, teman yang baru kukenal (Chameli) menitipkan bungkusan berisi uang padaku, aku tidak tau harus berbuat apa. Aku merasa gelisah.

Meethi : Kalian sudah menjadi teman hanya dalam waktu beberapa hari dan ia memberikanmu tanggungjawab itu yang artinya ia sangat mempercayaimu. Jangan cemas, semuanya akan baik-baik saja. ia tau kalau kakakku sangat cerdas. Aku senang kamu memutuskan untuk membantu orang yang belum begitu kamu kenal.

Mukhta : Aku melakukan hal yang sama seperti yang kamu lakukan terhadap kak Kajri.

Meethi : Kita sudah banyak belajar dari kedua ibu kita.

Mukhta : kamu benar Meethi.

Ambika melihat Sankrant memarkirkan mobil di parkiran depan rumahnya, ia berpura-pura sedang melakukan pooja saat Sankrant masuk.

Ambika : Kenapa kamu datang kemari?

Sankrant terdiam, ia teringat malam terakhir saat ia dan Ambika berada diatas 1 ranjang.

Sankrant : Aku ingin minta maaf padamu untuk hari "itu". Aku tidak tau bagaimana aku bisa sampai kemari dan melakukan semua itu.

Ambika : Aku juga tidak mengerti apa yang terjadi denganmu. Jangan takut, aku tidak minta imbalan apa2. Itu adalah sebuah kesalahan dimatamu namun bagiku itu adalah kewajibanku. Kalau aku mau aku bisa membuat laporan untuk melawanmu namun sebagai istrimu, itu adalah kewajibanku untuk melayanimu.

Sankrant : Aku datang untuk memintamu melakukan sesuatu. Ini adalah berkas perceraian. Aku sudah menandatanganinya, hanya butuh tandatanganmu untuk melengkapinya.

Sankrant memberikan map berkas itu kepada Ambika, Ambika melemparnya kelantai.

Ambika : kamu fikir hubungan kita adalah lelucon? Aku akui aku adalah seorang penjahat, namun aku sudah menyelesaikan hukumanku. Aku tidak menyangkal kalau aku pernah melakukan kesalahan namun sekarang aku sudah menebus dosaku. Aku juga punya martabat. Apa kamu tidak merasa malu sudah memanfaatkanku?

Sankrant : Aku benar-benar tidak ingat apa yang terjadi malam itu.

Ambika : Aku datang kesana untuk minta maaf padamu dan memintamu untuk berhenti minum minuman keras. Apa yang terjadi sudah terjadi. Tinggalkan berkas itu disini, aku akan menandatanganinya.

Sankrant : Terimakasih.

Ambika : Mulailah kehidupan yang baru dengan orang lain. Aku tidak akan menghalangimu. Sekarang pergilah. Pooja ku belum selesai.

Sankrant pergi meninggalkan Ambika.

Ambika bicara dalam hati, "Ini adalah ketenangan sebelum badai datang. Gelombangnya akan segera menghancurkan keluargamu dan kamu akan kehilangan segalanya".

Chameli menelfon Mukhta dan memintanya datang ke suatu tempat. Chameli dan Rani masuk kedalam taksi Mukhta.

Mukhta : Siapa anak ini? Aku juga melihatnya denganmu hari itu.

Chameli : ia adalah putriku, namanya Rani.

Mukhta : Cantik sekali.

Rani tersenyum mendengarnya.

Mukhta : Chameli? Kenapa bibirmu terluka?

Chameli tidak menjawabnya.

Chameli : Aku ingin menemui seseorang 2 menit. Sementara itu maukah kamu menjaga putriku? Aku akan menceritakan semuanya padamu nanti.

Chameli meminta Rani menurunkan posisi duduknya.

Chameli : Jangan lihat keatas.

Chameli bicara pada Mukhta sebelum meninggalkan taksinya.

Chameli : Jika ada seseorang yang menanyakan tentang ibunya padamu, jangan beritahu mereka kalau ia adalah putri dari seorang wanita prostitusi. Di dunia ini tidak ada yang mau menerima keberadaan putri dari seorang wanita prostitusi.

Chameli pergi meninggalkan Mukhta & Rani. Mukhta berfikir, "Kenapa ia menyuruh putrinya bersembunyi? ".

Mukhta menelfon Chameli 2 jam kemudian namun ponsel Chameli tidak aktif.

Mukhta : Sudah 2 jam setelah ia pergi. ia bilang kalau hidupnya sedang dalam bahaya. Apa yang harus aku lakukan?

Mukhta duduk disamping Rani.

Mukhta : Kenapa kamu terlihat ketakutan? Apa ada masalah? kamu tidak perlu takut padaku.

Rani ingin menjawab pertanyaan Mukhta namun tidak jadi karena teringat ucapan ibunya, "Aku akan melakukan apapun, aku bersumpah, aku akan melindungimu dari dunia ini. Aku akan pergi jauh selama beberapa hari namun jangan katakan pada siapapun bagaimana latar belakang kehidupanmu. Bersumpahlah padaku!".

Mukhta membawa Rani ke kantor polisi untuk mencari keberadaan Chameli, namun Inspektur mengatakan bahwa laporan mengenai orang hilang hanya bisa diproses kalau orang yang tersebut sudah menghilang diatas 48jam.

Inspektur : Jangan cemas karena orang-orang seperti itu. Mereka selalu mendapat masalah.

Mukhta : Apa yang harus aku lakukan dengan putrinya?

Inspektur : Tinggalkan saja ia di panti asuhan.

Mukhta berjalan mendekati Rani dan menghiburnya.

Mukhta : Tidak perlu mencemaskan apapun. Aku tau apa yang harus aku lakukan dan kemana harus membawamu.

Meethi & Akash sedang menulis nama-nama tamu di kartu undangan pernikahan Sankrant & Kajri. Tiba-Tiba angin berhembus kencang dan menerbangkan kartu undangan tersebut kearah pintu. Ambika yang baru saja tiba kemudian memungutnya, semua orang terkejut melihat Ambika.

Ambika : Boleh aku masuk? Aku datang kemari bukan untuk meminta apapun, namun untuk memberikan sesuatu.

Meethi : Silahkan, kamu pernah menjadi bagian dari keluarga ini. Aku hanya memintamu untuk tidak membuat drama disini.

Ambika : Aku datang kemari untuk menandatangani surat cerai ini.

Ambika meminjam pena dari Meethi, ia menandatangani surat cerai itu didepan semua orang dan memperlihatkannya kepada mereka.

Ambika : Periksalah apa ada berkas yang terlewatkan.

Meethi : Terimakasih.

Ambika : Boleh aku bicara berdua dengan Sankrant sebentar saja?

Meethi : Silahkan.

Ambika berjalan mendekari Sankrant.

Ambika : Hapus sindoor ini dari dahiku.

Sankrant menghapusnya perlahan sambil meneteskan airmata. Ambika menyerahkan surat cerai itu pada Sankrant.

Ambika : Kita sudah bercerai sekarang. Kita tidak punya hubungan apa-apa lagi. namun aku punya 1 pertanyaan, apa yang kamu lakukan terhadapku itu benar?

Sankrant terdiam, Ambika berbalik dan tersenyum licik.

Ambika berjalan keluar dan berbalik menghadap kearah mereka semua, ia menangkupkan kedua telapak tangannya.

Ambika : Kumohon tolong maafkan semua kesalahanku di masa lalu. Mungkin ini pertemuan terakhir ku dengan kalian.

Ekadish : Pergi dan jangan tunjukkan wajahmu dihadapan kami lagi!

Sankrant terdiam memandangi surat cerainya.

Rani menekan tombol bel rumah Mukhta. Vishnu bingung melihat Rani masuk begitu saja setelah ia membukakan pintunya.

Vishnu menanyakan alamat dan orangtua Rani, namun Rani hanya menjawabnya dengan gerakan tubuh yang menunjuk kesana kemari.

Vishnu : Ayo aku antar kamu bertemu dengan orangtua mu.

Rani mendorong Vishnu dan bersembunyi dibelakang Mukhta yang baru masuk kedalam rumah.

Vishnu : Mukhta, lihatlah. Anak perempuan ini masuk kedalam seenaknya.

Mukhta : Akan aku jelaskan nanti. Rani, paman ini adalah suamiku. Beri salam padanya.

Rani menangkupkan kedua telapak tangannya.

Rani berjalan mendekati Manav sementara Mukhta menjelaskan semuanya pada Vishnu, termasuk dengan uang yang dititipkan oleh Chameli.

Mukhta : Aku tidak punya pilihan lain jadi aku membawanya kemari.

Vishnu : Tindakanmu itu benar, namun di rumah ini hanya 1 orang yang bekerja. Sekarang ada 4 orang yang akan tinggal disini.

Mukhta : Kita akan mendapatkan jalan keluarnya. Tuhan akan memberikan jalan.

Mukhta & Vishnu tersenyum melihat Rani yang sedang asik bermain dengan Manav.

Di rumah bordir tempat Chameli bekerja, Ratna Bai (germonya) memerintahkan 2 orang pria mencari keberadaan Rani.

Malam itu Rani bermimpi buruk. Chameli memaksanya pergi dari tempat itu.

Rani : Aku tidak mau pergi, aku suka suasana ditempat ini.

Chameli : Seorang saudagar sudah membayar mahal kepada Ratna Bai. ia akan membawamu ke Dubai! Mereka adalah iblis. Mereka akan menghabisimu! kamu mau mati? ! Rani terbangun dari mimpi buruknya.

Rani : Tidak!

Mukhta & Vishnu datang karena mendengar teriakan Rani.

Mukhta : Ada apa nak? kamu pasti bermimpi buruk.

Vishnu mengambilkan minum untuk Rani namun Rani menepisnya. Rani tidur dipangkuan Mukhta dengan wajah ketakutan.

Mukhta bicara dalam hati, "Dimana kamu sekarang Chameli? Kenapa kamu meninggalkan Rani denganku? " 


Tags: Sinopsis, Uttaran

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Uttaran Jumat 12 Agustus 2016 - Episode 377. Please share...!

Blog, Updated at: 11:59