Sinopsis Uttaran Minggu 17 Juli 2016 - Episode 362-363

Posted by

Sinopsis Uttaran Minggu 17 Juli 2016 - Episode 362-363. Tapasya mengunjungi Meethi di kantor polisi.

Tapasya : kamu gak bersalah. Bibi tau itu. Ibunya pemberani, putrinya juga pemberani. Ibumu juga sudah menghadapi banyak badai dalam hidupnya, namun dia gak pernah menyerah. Kuatkanlah dirimu.

Tuan Takhur : Kebenarannya akan segera terungkap. Masa-Masa sulit selalu ada, namun kebohongan gak akan berlangsung lama. kamu harus menguatkan dirimu. Ini adalah ujian untukmu. Jangan khawatir.

Tapasya melihat lebam/luka goresan ditangan Meethi. Polisi wanita yang kejam itu mengetuk pintu dengan tongkatnya.

Polisi : Waktu kalian sudah habis.

Tapasya berjalan mendekatinya.
Sinopsis Uttaran Minggu 17 Juli 2016 - Episode 362-363
Sinopsis Uttaran Minggu 17 Juli 2016 - Episode 362-363

Tapasya : Seragam ini untuk melindungi masyarakat. Jika kamu gak bisa berada dijalan yang benar, maka kamu juga gak akan bisa menghargai seragam ini.

Polisi : Aku gak pernah memakainya tanpa rasa hormat. Dan aku hanya mendukung kebenaran.

Tapasya : Aku gak akan membiarkan jika putriku mendapatkan goresan luka lagi. Aku sudah memainkan permainan yang kamu mainkan sekarang ini dimasa kecilku.

Polisi : kamu gak bisa bicara seperti ini pada petugas kepolisian! Apa kamu ingin masuk kedalam sel bersama wanita ini?

Tuan Takhur : Beberapa orang sepertimu terlalu menyombongkan seragam dan mengancam masyarakat. Jangan lakukan itu untuk membuat kami takut terhadapmu.

Tapasya : Meethi, jangan takut pada siapapun. Kita semua tau bahwa kebenaran akan muncul dihadapan semua orang.

Tapasya dan Tuan Takhur berjalan di koridor kantor polisi.

Tuan Takhur : Kebenarannya akan segera muncul dan Meethi akan dibebaskan.

Tapasya : Aku juga pernah melakukan banyak kesalahan dan seringkali berbohong untuk membuktikan kebenaran sebagai kebohongan. namun aku selalu kalah. Kebenaran akan selalu datang dengan mudah.

Mukhta berlari memeluk ibunya.

Mukhta : Aku sangat merindukan ibu. Lihat apa yang terjadi disini.

Tapasya : Maafkan ibu.

Mukhta : Meethi gak bersalah bu.

Tapasya : Ibu tau itu. Dia adalah anak yang baik.

Tuan Takhur : Lebih baik jangan membicarakan masalah ini disini. Kita harus keluar.

Tapasya menghapus airmata Mukhta.

Tapasya : Sekarang serahkan saja pada ibumu ini.

Vishnu datang ke ruangan Yuvi untuk membicarakan masalah pekerjaan. Vishnu hendak keluar karena Yuvi gak ada, namun tiba-tiba telfon berdering. Vishnu berfikir mungkin itu telfon penting, dia mengangkatnya untuk memberitahu kalau Yuvi sedang gak ada ditempat, Vishnu terkejut melihat foto Mukhta diatas meja kerja Yuvi.

Vishnu berfikir, "Sepertinya ini foto lama, namun kenapa ada disini? Sepertinya dia punya niat buruk. Dia pasti sedang merencanakan sesuatu. Aku harus memberitahu Mukhta sekarang juga. ". Vishnu lalu mengurungkan niatnya karena Mukhta sekarang sedang bersedih memikirkan nasib Meethi, ia pun membawa foto itu keluar.

Yuvi kembali ke ruang kerjanya, ia terkejut melihat foto Mukhta gak ada didalam bingkainya. Vishnu kembali ke ruangan Yuvi.

Yuvi : Datang lagi nanti. Aku sibuk sekarang.

Vishnu : Apa kamu sedang mencari sesuatu? Mungkin aku bisa menolongmu?

Yuvi : Apa kamu punya pekerjaan yang lebih penting? Untuk apa datang kemari menanyakan itu? kamu bisa pergi sekarang.

Vishnu keluar namun terus menatap curiga dari pintu kaca. Vishnu berfikir, "Dia bahkan gak bisa mengatakan apa yang sedang ia cari. Aku yakin niatnya gak baik. Aku harus mencari tau kenapa dia sangat tertarik pada Mukhta".

Vishnu membuat duplikat kunci ruang kerja Yuvi dan kembali malamnya. Vishnu hampir tertangkap basah saat Yuvi masuk ke ruang kerjanya dalam keadaan mabuk bersama seorang wanita. Syukurlah Yuvi keluar setelah wanita itu merayunya. Vishnu mulai mencari petunjuk lain, dia menemukan foto-foto keluarga Tapasya & Ichcha.

Vishnu bicara sendiri, "Apa alasan dibalik ini semua? Pasti ada rahasia besar yang disembunyikan". Vishnu kemudian memotret foto Yuvi menggunakan kamera ponselnya.

Vishnu datang ke rumah Takhur untuk menemui Damini dan menanyakan keadaannya.

Damini : Entah apa yang terjadi padaku. Aku bahkan gak tau apa Meethi bisa dibebaskan atau tidak.

Tuan Takhur : Vishnu ingin membicarakan sesuatu padamu.

Vishnu memperlihat foto Yuvi diponselnya.

Vishnu : Apa nenek mengenal orang ini?

Damini : Siapa dia?

Vishnu : Dia adalah orang luar yang kurasa ada hubungannya dengan keluarga ini.


Akash dibantu pengacaranya memeriksa barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, Akash gak bisa menemukan jam tangan itu lagi.

Akash : Dimana jam tangan emas itu?

Polisi : kamu pasti menemukannya di kotak itu kalau memang ada. Bukan kebiasaan kami menyembunyikan barang bukti.

Polisi itu menunjukkan kertas daftar barang buktinya, namun jam tangan gak tertulis disana. Akash merasa ditipu, ia menarik kerah baju polisi tersebut.

Akash : Pembohong! Kalian semua bekerjasama dalam hal ini! Hingga kemarin jam tangannya ada disini namun sekarang sudah lenyap. kamu merubah semua berkasnya.

Polisi : Tenanglah atau kamu akan berada dibalik jeruji besi.

Pengacara : Jangan melakukan sesuatu yang bisa membuat kita semakin lemah dalam kasus ini.

Chaubey menemui bawahannya yang membawakan jam tangan tersebut.

Chaubey : Kalau Akash berhasil mendapatkan jam tangan ini, kasusnya akan jadi berbeda. Aku pastikan jabatanmu akan dinaikkan tahun depan.

Polisi tersebut memberi hormat dan meninggalkan rumah Chaubey.

Chaubey ingin menyembunyikan jam tangan itu dibawah tanaman bunga dihalaman rumahnya.

Mr. rathore : Bagaimana kabarmu Dharamvir Chaubey?

Chaubey : Kau?

Mr. rathore : Apa yang sedang kamu lakukan?

Chaubey : Aku ingin menanam bunga untuk mengenang Ambika. Aku merindukannya karena ini adalah hari ulangtahunnya. Dia sangat menyukai bunga karena itu aku menanam bunga ini untuk mengingatnya. Aku gak suka jika seseorang melihatku bersedih.

Mr. rathore : Karena itu kamu menyembunyikannya?

Chaubey : Menyembunyikan apa?

Mr. rathore : Kesedihanmu. Atau ada yang lain? Aku ingin datang hari itu namun kamu dan Sankrant masih sangat terguncang. Aku ingin menanyakan tentang upacara terakhirnya.

Chaubey : Pastikan pembunuhnya mendapatkan hukuman mati. Dia adalah putrimu namun aku yang membesarkannya seperti putriku sendiri. Sampai saat ini pembunuhnya belum dihukum, lalu bagaimana bisa dia mendapatkan kedamaian.

Setelah Chaubey kembali kedalam rumahnya, Mr. rathore memeriksa bunga yang ditanam Chaubey tadi, ia menemukan jam tangan yang disembunyikan Chaubey.  Baca Selanjutnya Sinopsis Uttaran Senin 18 Juli 2016 - Episode 364-365


Tags: Sinopsis, Uttaran

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Uttaran Minggu 17 Juli 2016 - Episode 362-363. Please share...!

Blog, Updated at: 00:09