Sinopsis Veera Episode 436. Di rumah Ratan, pagi itu, bibi Chaiji dan Veera sedang ngobrol satu sama lain tentang ulang tahun Ranvi “Bibi, apa yang akan bibi rencanakan untuk hari ulang tahun kakak nanti ?” saat itu Gunjan lewat di dekat mereka dan mendengar semua pembicaraan mereka dan berkata dalam hati “Aku harus merencanakan sesuatu yang terbaik untuk Ranvi” kedua bola mata Gunjan bersinar terang sambil membayangkan hadiah apa yang akan diberikannya nanti pada Ranvi, suaminya, sementara itu bibi Chaiji dan Veera masih terus memikirkan kira kira hadiah apa yang tepat untuk Ranvi, tiba tiba bibi Chaiji nyeletuk dengan sebuah ide yang konyol “Nah ! Bagaimana kalau kita melakukan mata da jagrana ?” Veera benar benar gemas dengan ide bibi gendutnya ini “Aduuuh, bibi ,,, sudah lebih baik bibi kupas kentangnya saja, aku yang akan memikirkan semua ini” tepat pada saat itu Ratan menemui mereka “Veera, ayooo antar ibu ke balai desa” Veera dan Ratan akhirnya berlalu dari sana
Sinopsis Veera Episode 436 |
Gunjan sedang mengecek tabungannya di kamar, saat ini tabungan Gunjan baru berjumlah 15.000 rupee, Gunjan mulai memikirkan “Kira kira apa yaaaa yang akan aku belikan untuk Ranvi sebagai kado ulang tahunnya ?” sekilas diliihatnya mandolin Ranvi tergeletak diatas meja, Gunjan langsung mendapat sebuah ide “Nah ! Aku tau ! Aku akan membeli mandolin (gitar kecil) untuk Ranvi karena mandolinnya yang saat ini kan sudah sangat tua” Gunjan sangat senang memikirkannya
Di tempat nongkrong Baldev, Baldev dan kedua sahabatnya, Jaggi dan Billa sedang menikmati teh dan cemilan mereka sambil ngobrol tentang Veera “Bos ! Veera itu kan musuh kamu, kenapa kamu membantunya ?” tepat pada saat itu Veera sampai di tempat nongkrong Baldev “Haiii Baldev !” Baldev dan kedua sahabatnya langsung menengok ke arah Veera yang sedang tersenyum manis ke arah mereka, Jaggi dan Billa merasa bingung dengan kemunculan Veera, sedangkan Baldev nampak salah tingkah ketika Veera mencarinya “Kalian berdua lebih baik pergi dulu, nanti aku menyusul” akhirnya kedua sahabat Baldev meninggalkan Baldev dan Veera, begitu mereka pergi, dengan santai Veera mengambil sisa kue yang ada ditangan Baldev lalu memakannya, Baldev kaget kemudian Veera meminta Baldev menggeser posisi duduknya, Baldev semakin bingung dengan sikap Veera “Baldev, aku ingin merencanakan sesuatu untuk kakakku” kata Veera sambil mengambil gelas yang berisi teh yang dipegang oleh Baldev lalu meminumnya dengan santai,
Baldev semakin tak mengerti dengan sikap Veera padanya, apalagi ketika siku Veera bersandar di bahu Baldev, Baldev jadi malu dan langsung berdiri sehingga Veera sedikit terjatuh “Apa apaan ini ? Apa yang kamu lakukan ini, Veera ?” Veera jadi bingung begitu mendengar ucapan Baldev “Aku hanya ingin berteman denganmu, Baldev ,,, baiklah, aku akan menjauh dari kamu tapi sekarang, berikan aku saran terlebih dulu, kira kira hadiah apa yang pas yang bisa aku berikan ke kakakku di hari ulang tahunnya nanti ?” Baldev pun tertawa sambil berkata “Bawa saja Ranvi ke toko penjual anggur maka ia akan senang sekali disana !” Veera sangat kesal mendengar saran dari Baldev, Veera pun segera pergi dari sana dengan kesal
Baldev nampak senang bisa menggoda Veera kembali sambil tertawa tawa riang tepat pada saat itu Gunjan sampai juga ditempat nongkrongnya Baldev, Baldev hanya bisa terdiam begitu melihat adik kandungnya “Kakak, aku tau kalau kita berdua ini telah saling menjauh selama pemilihan calon kepala desa ini, tapi sejujurnya aku masih sayang sama kamu” Baldev tersenyum “Aku tau bagaimana kamu” Gunjan sangat senang kakaknya tak marah padanya “Kakak, aku ingin membeli sesuatu di kota terdekat, apakah kakak bisa mengantar aku kesana ?” Baldev langsung menyetujui permintaan adiknya itu “Baiklah, aku akan mengantar kamu kesana, ayooo kita pergi !” Gunjan dan Baldev segera pergi dari sana
Sesampainya dirumah, Veera terus menerus memikirkan tentang hadiah apa yang akan diberikan pada Ranvi, tak lama kemudian Veera membaca diary yang ditulis oleh Ranvi, Veera sangat bersemangat ketika membaca puisi buatan Ranvi dan teringat pada nyanyian Ranvi yang dulu sempat didengarnya di ladang ketika Karan masih berada di desanya “Jadi suara itu adalah suara kakak, lagunya sangat menyentuh hati, aku tak percaya kalau kakak itu benar benar sangat berbakat” kata Veera senang
Gunjan akhirnya sampai di rumah sambil membawa sebuah kardus yang sangat besar, Ratan dan bibi Chaiji sangat penasaran dengan apa yang dibawa oleh Gunjan “Gunjan, apa itu ?” tanya Ratan penasaran “Aku membawa barang barang ini dari rumah ibuku, ibu” kemudian Gunjan masuk ke dalam kamarnya, tak lama kemudian Veera turun dari lantai atas dan mengabarkan sebuah kabar gembira pada ibu dan bibi gendutnya, Veera menceritakan tentang puisi yang ditulis oleh Ranvi “Tapi mengapa kakak menyembunyikannya dari kita selama ini ?” Veera benar benar penasaran, Veera kemudian menelfon Ranvi untuk menanyakan tentang keberadaannya,
Lalu Veera menemui Dalbeer di warung makannya, Dalbeer merasa bingung “Ada apa, Veera ?” saat itu Dalbeer melihat buku diary Ranvi “Ooooh jadi sekarang ia telah menceritakan tentang semua keinginannya” Veera semakin bersemangat “Kak Dalbeer, apakah kamu benar benar telah mendengar lagunya ?” Dalbeer mengangguk “Aku sudah sering mengatakan padanya berulang kali tapi kakakmu itu selalu malu, Veera ,,, ia itu memang benar benar tipe laki laki yang berbeda dari yang lainnya” setelah mendapat banyak masukan dari Dalbeer, Veera pun segera berlalu dari sana dan pulang ke rumahnya sendiri namun ternyata rumahnya sepi, Veera tak mendengar suara siapapun, tak itu ibunya atau bibi gendutnya
Sementara itu Baldev masih terus terbayang bayang dan bermimpi tentang Veera, dalam mimpinya Veera memanggil Baldev, namun Baldev merasa ketakutan saat itu Bansuri memasuki kamar Baldev dan menemuinya, Bansuri segera membangunkan Baldev “Baldev ! Bangun ! Kamu ini mimpi apa tadi ?” Baldev pun hanya bisa berbohong pada ibunya “Aku bermimpi nonton pertandingan cricket, ibu ,,, sudahlah ibu lebih baik pergi saja dan istirahat” Baldev berusaha menghindari pertanyaan ibunya selanjutnya . Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Episode 437
Di tempat nongkrong Baldev, Baldev dan kedua sahabatnya, Jaggi dan Billa sedang menikmati teh dan cemilan mereka sambil ngobrol tentang Veera “Bos ! Veera itu kan musuh kamu, kenapa kamu membantunya ?” tepat pada saat itu Veera sampai di tempat nongkrong Baldev “Haiii Baldev !” Baldev dan kedua sahabatnya langsung menengok ke arah Veera yang sedang tersenyum manis ke arah mereka, Jaggi dan Billa merasa bingung dengan kemunculan Veera, sedangkan Baldev nampak salah tingkah ketika Veera mencarinya “Kalian berdua lebih baik pergi dulu, nanti aku menyusul” akhirnya kedua sahabat Baldev meninggalkan Baldev dan Veera, begitu mereka pergi, dengan santai Veera mengambil sisa kue yang ada ditangan Baldev lalu memakannya, Baldev kaget kemudian Veera meminta Baldev menggeser posisi duduknya, Baldev semakin bingung dengan sikap Veera “Baldev, aku ingin merencanakan sesuatu untuk kakakku” kata Veera sambil mengambil gelas yang berisi teh yang dipegang oleh Baldev lalu meminumnya dengan santai,
Baldev semakin tak mengerti dengan sikap Veera padanya, apalagi ketika siku Veera bersandar di bahu Baldev, Baldev jadi malu dan langsung berdiri sehingga Veera sedikit terjatuh “Apa apaan ini ? Apa yang kamu lakukan ini, Veera ?” Veera jadi bingung begitu mendengar ucapan Baldev “Aku hanya ingin berteman denganmu, Baldev ,,, baiklah, aku akan menjauh dari kamu tapi sekarang, berikan aku saran terlebih dulu, kira kira hadiah apa yang pas yang bisa aku berikan ke kakakku di hari ulang tahunnya nanti ?” Baldev pun tertawa sambil berkata “Bawa saja Ranvi ke toko penjual anggur maka ia akan senang sekali disana !” Veera sangat kesal mendengar saran dari Baldev, Veera pun segera pergi dari sana dengan kesal
Baldev nampak senang bisa menggoda Veera kembali sambil tertawa tawa riang tepat pada saat itu Gunjan sampai juga ditempat nongkrongnya Baldev, Baldev hanya bisa terdiam begitu melihat adik kandungnya “Kakak, aku tau kalau kita berdua ini telah saling menjauh selama pemilihan calon kepala desa ini, tapi sejujurnya aku masih sayang sama kamu” Baldev tersenyum “Aku tau bagaimana kamu” Gunjan sangat senang kakaknya tak marah padanya “Kakak, aku ingin membeli sesuatu di kota terdekat, apakah kakak bisa mengantar aku kesana ?” Baldev langsung menyetujui permintaan adiknya itu “Baiklah, aku akan mengantar kamu kesana, ayooo kita pergi !” Gunjan dan Baldev segera pergi dari sana
Sesampainya dirumah, Veera terus menerus memikirkan tentang hadiah apa yang akan diberikan pada Ranvi, tak lama kemudian Veera membaca diary yang ditulis oleh Ranvi, Veera sangat bersemangat ketika membaca puisi buatan Ranvi dan teringat pada nyanyian Ranvi yang dulu sempat didengarnya di ladang ketika Karan masih berada di desanya “Jadi suara itu adalah suara kakak, lagunya sangat menyentuh hati, aku tak percaya kalau kakak itu benar benar sangat berbakat” kata Veera senang
Gunjan akhirnya sampai di rumah sambil membawa sebuah kardus yang sangat besar, Ratan dan bibi Chaiji sangat penasaran dengan apa yang dibawa oleh Gunjan “Gunjan, apa itu ?” tanya Ratan penasaran “Aku membawa barang barang ini dari rumah ibuku, ibu” kemudian Gunjan masuk ke dalam kamarnya, tak lama kemudian Veera turun dari lantai atas dan mengabarkan sebuah kabar gembira pada ibu dan bibi gendutnya, Veera menceritakan tentang puisi yang ditulis oleh Ranvi “Tapi mengapa kakak menyembunyikannya dari kita selama ini ?” Veera benar benar penasaran, Veera kemudian menelfon Ranvi untuk menanyakan tentang keberadaannya,
Lalu Veera menemui Dalbeer di warung makannya, Dalbeer merasa bingung “Ada apa, Veera ?” saat itu Dalbeer melihat buku diary Ranvi “Ooooh jadi sekarang ia telah menceritakan tentang semua keinginannya” Veera semakin bersemangat “Kak Dalbeer, apakah kamu benar benar telah mendengar lagunya ?” Dalbeer mengangguk “Aku sudah sering mengatakan padanya berulang kali tapi kakakmu itu selalu malu, Veera ,,, ia itu memang benar benar tipe laki laki yang berbeda dari yang lainnya” setelah mendapat banyak masukan dari Dalbeer, Veera pun segera berlalu dari sana dan pulang ke rumahnya sendiri namun ternyata rumahnya sepi, Veera tak mendengar suara siapapun, tak itu ibunya atau bibi gendutnya
Sementara itu Baldev masih terus terbayang bayang dan bermimpi tentang Veera, dalam mimpinya Veera memanggil Baldev, namun Baldev merasa ketakutan saat itu Bansuri memasuki kamar Baldev dan menemuinya, Bansuri segera membangunkan Baldev “Baldev ! Bangun ! Kamu ini mimpi apa tadi ?” Baldev pun hanya bisa berbohong pada ibunya “Aku bermimpi nonton pertandingan cricket, ibu ,,, sudahlah ibu lebih baik pergi saja dan istirahat” Baldev berusaha menghindari pertanyaan ibunya selanjutnya . Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Episode 437
Kumpulan Sinopsis Anak Jalanan RCTI
Kumpulan Sinopsis Zoya Indosiar
Kumpulan Sinopsis Fatmagul Antv
Kumpulan Sinopsis Ranveer dan Ishani
Kumpulan Naagin SCTV
Kumpulan Sinopsis Anandhi Antv
Kumpulan Sinopsis Savitri
Kumpulan Sinopsis Veera
Kumpulan Sinopsis Kaali dan Gauri
Kumpulan Sinopsis Ashoka