Sinopsis Uttaran Senin 30 Mei 2016 - Episode 269. menceritakan mengenai masa-masa sulit setelah kepergian icha. kembali dibuat meneteskan airmata lantaran kesedihan mendalam yang dialami Tapasya saat setelah mengetahui sahabat karibnya meninggal dunia.
Sebelum mengetahui kematian icha, Tapasya selalu menanyakan keberadaan sahabatnya itu, namun tak ada yang bisa menjawab. Tapasya hanya tahu sebelumnya bahwa icha sedang pergi jauh.
Jawaban itu memang benar, "Icha sedang pergi jauh". Tapi kenyataan yang belum diketahui tapasya adalah "icha pergi takkan kembali".
Belum lagi kenyataan bahwa Sahabat sejatinya itu telah memberikan Jantungnya sendiri yang kini sedang berdenyut didada Tapasya.
Sebelum mengetahui kematian icha, Tapasya selalu menanyakan keberadaan sahabatnya itu, namun tak ada yang bisa menjawab. Tapasya hanya tahu sebelumnya bahwa icha sedang pergi jauh.
Jawaban itu memang benar, "Icha sedang pergi jauh". Tapi kenyataan yang belum diketahui tapasya adalah "icha pergi takkan kembali".
Belum lagi kenyataan bahwa Sahabat sejatinya itu telah memberikan Jantungnya sendiri yang kini sedang berdenyut didada Tapasya.
 |
| Sinopsis Uttaran Senin 30 Mei 2016 - Episode 269 |
Hingga akhirnya Tapasya pulang, terdiam dan membatu saat melihat sebuah karangan bunga melingkar pada foto icha sahabat kecilnya.
Sanggupkah Tapasya menerima kenyataan itu?
Tapasya meminta Damini datang menemuinya, karena kabarnya Ichcha sedang pergi jauh. Damini kemudian masuk ke dlm kamar Tapasya.
Tapasya : Ibu(Damini) lihatlah, Ichcha sama sekali gak mencemaskanku. Hey, kenapa ibu menangis? hari-hari penuh penderitaan telah berakhir. Sekarang semua orang akan berbahagia.
Tapasya memegang tangan Damini dan meletakkannya di dada sebelah kirinya. Ia berusaha menghibur damini dengan memperlihatkan kebahagiaanya sekarang.
Tapasya : Jantungku berdetak mengucapkan terimakasih atas donornya, dalam kebahagiaan ini sahabatku tdk ada disini. Katakan padanya, tdk usah kembali, tak apa, aku baik2 saja.
Damini merasa sangat sedih, baik karena kehilangan putrinya maupun karena Ketidaktahuan Tapasya. Namun ia berusaha tegar dan meyakinkan Tapasya agar tetap bahagia.
Damini : ia selalu ada bersamamu Tapasya.
Mukhta meneteskan air mata mendengar ucapan Damini. Divya kemudian mengajak Damini pulang (karena masih ada ritual 13 hari kematian Ichcha). Tak Lupa Tapasya meminta Divya mengirimkan doa untuk seseorang yang telah mendonorkan jantungnya.
Tapasya : Ibu, boleh aku menanyakan satu hal? Siapa orang yang telah mendonorkan jantungnya padaku?
Tentu saja Semua orang terdiam. Merasa tak sanggup lagi Divya kemudian menangis memeluk Tapasya.
Divya : ia adalah orang yang berhati mulia.
Tapasya : Baiklah, gak apa2. Jangan menangis.
Di Aatishgarh, Mr.rathore & Tuan Takhur sdh menemukan rumah keluarga Chatterjee dan Mendatanginya. Mereka memperlihatkan foto Meethi&Akash kepada penghuni rumah. Tapi Agarth & Kak Nir sengaja mengelak, dengan mengatakan tak mengenal orang di foto tersebut.
Tak lama setelah itu, Meethi berjalan membawakan minuman untuk tamu yang datang, posisi Meethi berada dibelakang tempat duduk Mr.rathore&Tuan Takhur.
Tapi sayang, sebelum Mr.rathore maupun Tuan Takhur melihat Meethi, Kak Nir cepat-cepat menghalangi Meethi. Meethi pun tdk bisa melihat mereka, begitupula sebaliknya.
Sepertinya Belum waktunya Mr.rathore&Tuan Takhur membawa Meethi pulang.
Tapasya berencana memberikan kejutan kepada keluarganya, ia pulang tanpa memberitahu siapapun. Hal ini membuat nenek yang saat itu bersamanya menjadi kerepotan. nenek sudah melarangnya, tapi seperti biasa, Tapasya tetap keras kepala.
Nenek lalu menelfon semua orang untuk memberi tahu bahwa Tapasya akan pulang, tapi tdk ada yang mengangkat.
Kemudian saat Nenek & Tapasya sedang berada diperjalanan menuju rumah, Tuan Takhur menelfon nenek, bagaimanapun juga semuanya sudah terlambat. Mereka hampir sampai.
Tapasya turun dari mobil lalu tanpa sengaja menyentuh tempat abu jenazah Ichcha, ia terus berjalan masuk ke dalam rumah.
Tapasya : Puja untuk apa ini?
Tapasya lalu melihat foto Ichcha dgn kalung bunga.
Tapasya: Ichcha..
Tapasya sock, terdiam dan membatu. Pandangan matanya kosong. Tapasya merasa tak percaya akan apa yang dilihatnya. Sampai akhirnya ia kehilangan kesadaran dan jatuh pingsan.
Dalam pingsannya,Tapasya bertemu dengan Ichcha..
Tapasya : Ichcky, mau pergi kemana kau? Kenapa kamu meninggalkanku? kamu gak boleh pergi tanpa memberitahuku, aku juga akan ikut bersamamu.
Ichcha : gak Tappu, kamu gak bisa ikut denganku. Aku harus pergi sendiri. gak ada yang pergi kesana bersama orang lain.
Tapasya : Tunggu Ichcky, kamu pergi ke kuil untuk mendoakan kesembuhanku tetapi mengapa kamu meninggalkan aku seperti ini? Sampai sekarang kamu gak bisa membuat keputusan apapun dalam hidupmu. Aku yang memutuskannya. Mulai dari makanan, pakaian, sekolah, waktu bermain kita, hanya aku yang membuat keputusan untuk semuanya. Aku akan ikut bersamamu, aku gak bisa hidup tanpa sahabatku.
Ichcha : "Ini bukan keputusanku, tapi kehendak dewa. ia menginginkanku untuk pergi. Sekarang waktuku telah habis. Aku telah memenuhi semua kewajibanku. "
Ichcha :"Selama bertahun2 kamu telah hidup jauh dari keluargamu. Sekarang giliranmu menghabiskan waktu yang berharga bersama keluargamu. Semua tanggungjawab ada ditanganmu sekarang, terutama tanggungjawab atas Mukhta&Meethi. Mereka adalah tanggungjawabmu sekarang."
Ichcha : "Jagalah mereka baik2. Mereka sangat membutuhkanmu. Ingatlah, ketika seseorang meninggalkan dunia ini hanya kenangannya yang tersisa bagi orang lain. Saat kamu pergi, pergilah setelah melakukan hal yang benar. Aku harus pergi sekarang. kamu juga harus kembali sekarang. Semua orang sedang menunggumu. Pergilah "
Keluarga Takhur menangis memanggil2 nama Tapasya.
Damini : Tapasya!Tapasya!Kau harus bangun demi sahabatmu.
Tapasya akhirnya membuka matanya.
Damini : Nyonya Takhur, mungkin ini adalah kehendak dewa. Sudah waktunya kita memberitahu yang sebenarnya. Tapasya, jantung Ichcky ku sekarang ada didalam tubuhmu. ia telah memberikan jantungnya kepadamu ketika ia pergi meninggalkan dunia ini agar ia tetap bisa tinggal bersamamu selamanya. ia tetap tinggal bersama kita semua.
Damini mulai menangis.
Tapasya : Di dalam tubuhku ada jantung Ichcky?
Damini menganggukkan kepalanya, Tapasya melihat kearah foto Ichcha.
Tapasya : Ichcky, kamu benar2 telah pergi meninggalkanku sendirian.
Tapasya menangis dan memutuskan untuk mengikuti puja kematian sahabatnya.
Sanggupkah Tapasya menerima kenyataan itu?
Tapasya meminta Damini datang menemuinya, karena kabarnya Ichcha sedang pergi jauh. Damini kemudian masuk ke dlm kamar Tapasya.
Tapasya : Ibu(Damini) lihatlah, Ichcha sama sekali gak mencemaskanku. Hey, kenapa ibu menangis? hari-hari penuh penderitaan telah berakhir. Sekarang semua orang akan berbahagia.
Tapasya memegang tangan Damini dan meletakkannya di dada sebelah kirinya. Ia berusaha menghibur damini dengan memperlihatkan kebahagiaanya sekarang.
Tapasya : Jantungku berdetak mengucapkan terimakasih atas donornya, dalam kebahagiaan ini sahabatku tdk ada disini. Katakan padanya, tdk usah kembali, tak apa, aku baik2 saja.
Damini merasa sangat sedih, baik karena kehilangan putrinya maupun karena Ketidaktahuan Tapasya. Namun ia berusaha tegar dan meyakinkan Tapasya agar tetap bahagia.
Damini : ia selalu ada bersamamu Tapasya.
Mukhta meneteskan air mata mendengar ucapan Damini. Divya kemudian mengajak Damini pulang (karena masih ada ritual 13 hari kematian Ichcha). Tak Lupa Tapasya meminta Divya mengirimkan doa untuk seseorang yang telah mendonorkan jantungnya.
Tapasya : Ibu, boleh aku menanyakan satu hal? Siapa orang yang telah mendonorkan jantungnya padaku?
Tentu saja Semua orang terdiam. Merasa tak sanggup lagi Divya kemudian menangis memeluk Tapasya.
Divya : ia adalah orang yang berhati mulia.
Tapasya : Baiklah, gak apa2. Jangan menangis.
Di Aatishgarh, Mr.rathore & Tuan Takhur sdh menemukan rumah keluarga Chatterjee dan Mendatanginya. Mereka memperlihatkan foto Meethi&Akash kepada penghuni rumah. Tapi Agarth & Kak Nir sengaja mengelak, dengan mengatakan tak mengenal orang di foto tersebut.
Tak lama setelah itu, Meethi berjalan membawakan minuman untuk tamu yang datang, posisi Meethi berada dibelakang tempat duduk Mr.rathore&Tuan Takhur.
Tapi sayang, sebelum Mr.rathore maupun Tuan Takhur melihat Meethi, Kak Nir cepat-cepat menghalangi Meethi. Meethi pun tdk bisa melihat mereka, begitupula sebaliknya.
Sepertinya Belum waktunya Mr.rathore&Tuan Takhur membawa Meethi pulang.
Tapasya berencana memberikan kejutan kepada keluarganya, ia pulang tanpa memberitahu siapapun. Hal ini membuat nenek yang saat itu bersamanya menjadi kerepotan. nenek sudah melarangnya, tapi seperti biasa, Tapasya tetap keras kepala.
Nenek lalu menelfon semua orang untuk memberi tahu bahwa Tapasya akan pulang, tapi tdk ada yang mengangkat.
Kemudian saat Nenek & Tapasya sedang berada diperjalanan menuju rumah, Tuan Takhur menelfon nenek, bagaimanapun juga semuanya sudah terlambat. Mereka hampir sampai.
Tapasya turun dari mobil lalu tanpa sengaja menyentuh tempat abu jenazah Ichcha, ia terus berjalan masuk ke dalam rumah.
Tapasya : Puja untuk apa ini?
Tapasya lalu melihat foto Ichcha dgn kalung bunga.
Tapasya: Ichcha..
Tapasya sock, terdiam dan membatu. Pandangan matanya kosong. Tapasya merasa tak percaya akan apa yang dilihatnya. Sampai akhirnya ia kehilangan kesadaran dan jatuh pingsan.
Dalam pingsannya,Tapasya bertemu dengan Ichcha..
Tapasya : Ichcky, mau pergi kemana kau? Kenapa kamu meninggalkanku? kamu gak boleh pergi tanpa memberitahuku, aku juga akan ikut bersamamu.
Ichcha : gak Tappu, kamu gak bisa ikut denganku. Aku harus pergi sendiri. gak ada yang pergi kesana bersama orang lain.
Tapasya : Tunggu Ichcky, kamu pergi ke kuil untuk mendoakan kesembuhanku tetapi mengapa kamu meninggalkan aku seperti ini? Sampai sekarang kamu gak bisa membuat keputusan apapun dalam hidupmu. Aku yang memutuskannya. Mulai dari makanan, pakaian, sekolah, waktu bermain kita, hanya aku yang membuat keputusan untuk semuanya. Aku akan ikut bersamamu, aku gak bisa hidup tanpa sahabatku.
Ichcha : "Ini bukan keputusanku, tapi kehendak dewa. ia menginginkanku untuk pergi. Sekarang waktuku telah habis. Aku telah memenuhi semua kewajibanku. "
Ichcha :"Selama bertahun2 kamu telah hidup jauh dari keluargamu. Sekarang giliranmu menghabiskan waktu yang berharga bersama keluargamu. Semua tanggungjawab ada ditanganmu sekarang, terutama tanggungjawab atas Mukhta&Meethi. Mereka adalah tanggungjawabmu sekarang."
Ichcha : "Jagalah mereka baik2. Mereka sangat membutuhkanmu. Ingatlah, ketika seseorang meninggalkan dunia ini hanya kenangannya yang tersisa bagi orang lain. Saat kamu pergi, pergilah setelah melakukan hal yang benar. Aku harus pergi sekarang. kamu juga harus kembali sekarang. Semua orang sedang menunggumu. Pergilah "
Keluarga Takhur menangis memanggil2 nama Tapasya.
Damini : Tapasya!Tapasya!Kau harus bangun demi sahabatmu.
Tapasya akhirnya membuka matanya.
Damini : Nyonya Takhur, mungkin ini adalah kehendak dewa. Sudah waktunya kita memberitahu yang sebenarnya. Tapasya, jantung Ichcky ku sekarang ada didalam tubuhmu. ia telah memberikan jantungnya kepadamu ketika ia pergi meninggalkan dunia ini agar ia tetap bisa tinggal bersamamu selamanya. ia tetap tinggal bersama kita semua.
Damini mulai menangis.
Tapasya : Di dalam tubuhku ada jantung Ichcky?
Damini menganggukkan kepalanya, Tapasya melihat kearah foto Ichcha.
Tapasya : Ichcky, kamu benar2 telah pergi meninggalkanku sendirian.
Tapasya menangis dan memutuskan untuk mengikuti puja kematian sahabatnya.
Baca Selanjutnya Sinopsis Uttaran Selasa 31 Mei 2016 - Episode 270
Baca Juga
:
