Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 106 Dipondok attahan, efsun nuran mucella dan ilyas merenungi kesedihannya, efsun tak berhenti menangis, nuran menangis sambil berdoa, tak lama hasret dan bahar datang, hasret menuntun bahar, bahar yang sudah sangat pucat dengan pandangan yang kosong berjalan lemas, nuran langsng memeluk erat bahar dan menangis, bahar mengatakan "ates telah pergi" sambil menangis, hasret menenangkan bahar dan meyakinkan polisi akan menemukannya, bahar terus menangis, hasret menitipkan bahar ke nuran, ilyas memeluk bahar erat dan menenangkannya
Dirumah attahan, hulya arda fulya dan edibe masih berdebat masalah perusahaan, fulya mengatakan sesuatu lalu pergi
Dirumah attahan, hulya arda fulya dan edibe masih berdebat masalah perusahaan, fulya mengatakan sesuatu lalu pergi
Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 106 |
Efsun dan nuran sedang berbincang di dapur, efsun terdiam lalu menangis,
efsun menyebut nama ates, efsun langsnf memeluk nuran, nuran pun ikut
menangis ngejer
Ditempat ziarah, nuran dan sakine sedang berdoa nuran memohon dengan sangat, sakine pun tak kalah khusu' dengan nuran, selesai berdoa mereka sdkit berbincang dan memutari makam, nuran pun keluar, sakine berdoa sebelum keluar sakine pun keluar, mereka berbincang dan menyebut nama ates lalu pergi
Dikantor attahan, efsun sudah ada didepan ruangan tn senar, efsun menyiapkan apa yang akan ia katakan, efsun pun mengetuk pintu dan masuk, efsun terus berbicara tapi tn senar terus menulis sesuatu tanpa mengjiraukan efsun, efsun terus berbicara dan akhirnya tn senar pun menjawabnnya efsun pun pergi, ia bertemu dengan onur lalu berbincang, onur pun pergi dan efsun bertemu dengan hulya dan arda yang sudah rapih ingin memimpin rapat, efsun terus berbicara tanpa titik koma, tapi hulya dan arda hanya saling melirik dan pergi efsun terlihat malu dan pura2 menegor resepsionist
Diruang rapat, hulya sedang memimpin rapat mengeluarkan keputusan yang tidak disukai oleh para karyawan, hulya dan arda pun tersenyum sinis
Dilosmen, bahar sedang duduk termenung sndiri, lalu ates duduk dihadapannya, bahar sangat terkejut dan gembira, ates menggenggam erat tangan bahar dan mengatakan "jikau kau kehilangan harapan, maka kau akan kehilangan aku" sambil tersenyum, bahar memejamkan matanya dan menggenggam erat tangan ates, hamid dan temannya datang menyadarkan bahar dari lamunannya, bahar sadar dan terkejut hamid mengucapkan belasungkawa atas kejadian yang menimpa ates, bahar pun berterimakasih dan menangis, hasret datang dan memeluk bahar
DiTKP ismail sedang menelpon seseorang, sedang para polisi masih mencari ates, salah satu polisi menemukan dompet dan cincin tunangan ates. DiLosmen, hulya dan arda sedang mengarahkan sesuatu ke tn senar dan petugas lainya, tn edim yang sudah memperhatikan hulya terlihat geram, tn edim memanggil hulya dan mengatakan sesuatu, mereka berdebat, hulya menyuruh arda untuk pergi, hulya pun naik keatas ke tempat hasret bekerja
Ditempat hasret, bahar sedang melamun, hulya datang dan iba melihat keadaan bahar, hulya mengucapkan belasungkawa ke bahar, bahar pun berterimakasih, hulya mengatakan sesuatu ke hasret yang membuat bahar marah , hasret pun menenangkan bahar, hulya mencoba menjelaskan oelan2 ke bahar lalu pergi , hasret masih menenangkan bahar, bahar memeluk hasret dan menangis, ponsel bahar berbunyi dan ismail memberi kabar menemukan barang milik ates, bahar bergegas ke TKP
Dikantor polisi, fulya datang menjenguk mehmet, mereka melepas rasa rindunya, fulya menangis dan mengataka sesuatu tentang ates, fulya juga mengatakan keserakahan hulya yang akan menggusur losmen, mehmet kaget dan terlihat marah, fulya pun menangis dan mencium mehmet
Di TKP efsun dam bahar sedang menangis ditepi jurang ismail datang dan menatap keduannya, efsun melihat ke arah bahar dan berkata "Ayolah Ates, keluarlah... demi Bahar, adikku. Aku sgt mencintaimu, aku tak peduli kau tidak mencintaiku. Melihatmu dan menghirup aromamu saja sdh cukup" ismail menghampiri bahar dan mengatakan sesuatu, ismai memberikan dompet dan cincin tunangan milik ates, bahar menangis dan mencium cincin ates, bahar terduduk lemas dan menangis, ismail menenangkan bahar dan meyakinkan bahar (lagu sedih pun dimainkan )
Ditempat ziarah, nuran dan sakine sedang berdoa nuran memohon dengan sangat, sakine pun tak kalah khusu' dengan nuran, selesai berdoa mereka sdkit berbincang dan memutari makam, nuran pun keluar, sakine berdoa sebelum keluar sakine pun keluar, mereka berbincang dan menyebut nama ates lalu pergi
Dikantor attahan, efsun sudah ada didepan ruangan tn senar, efsun menyiapkan apa yang akan ia katakan, efsun pun mengetuk pintu dan masuk, efsun terus berbicara tapi tn senar terus menulis sesuatu tanpa mengjiraukan efsun, efsun terus berbicara dan akhirnya tn senar pun menjawabnnya efsun pun pergi, ia bertemu dengan onur lalu berbincang, onur pun pergi dan efsun bertemu dengan hulya dan arda yang sudah rapih ingin memimpin rapat, efsun terus berbicara tanpa titik koma, tapi hulya dan arda hanya saling melirik dan pergi efsun terlihat malu dan pura2 menegor resepsionist
Diruang rapat, hulya sedang memimpin rapat mengeluarkan keputusan yang tidak disukai oleh para karyawan, hulya dan arda pun tersenyum sinis
Dilosmen, bahar sedang duduk termenung sndiri, lalu ates duduk dihadapannya, bahar sangat terkejut dan gembira, ates menggenggam erat tangan bahar dan mengatakan "jikau kau kehilangan harapan, maka kau akan kehilangan aku" sambil tersenyum, bahar memejamkan matanya dan menggenggam erat tangan ates, hamid dan temannya datang menyadarkan bahar dari lamunannya, bahar sadar dan terkejut hamid mengucapkan belasungkawa atas kejadian yang menimpa ates, bahar pun berterimakasih dan menangis, hasret datang dan memeluk bahar
DiTKP ismail sedang menelpon seseorang, sedang para polisi masih mencari ates, salah satu polisi menemukan dompet dan cincin tunangan ates. DiLosmen, hulya dan arda sedang mengarahkan sesuatu ke tn senar dan petugas lainya, tn edim yang sudah memperhatikan hulya terlihat geram, tn edim memanggil hulya dan mengatakan sesuatu, mereka berdebat, hulya menyuruh arda untuk pergi, hulya pun naik keatas ke tempat hasret bekerja
Ditempat hasret, bahar sedang melamun, hulya datang dan iba melihat keadaan bahar, hulya mengucapkan belasungkawa ke bahar, bahar pun berterimakasih, hulya mengatakan sesuatu ke hasret yang membuat bahar marah , hasret pun menenangkan bahar, hulya mencoba menjelaskan oelan2 ke bahar lalu pergi , hasret masih menenangkan bahar, bahar memeluk hasret dan menangis, ponsel bahar berbunyi dan ismail memberi kabar menemukan barang milik ates, bahar bergegas ke TKP
Dikantor polisi, fulya datang menjenguk mehmet, mereka melepas rasa rindunya, fulya menangis dan mengataka sesuatu tentang ates, fulya juga mengatakan keserakahan hulya yang akan menggusur losmen, mehmet kaget dan terlihat marah, fulya pun menangis dan mencium mehmet
Di TKP efsun dam bahar sedang menangis ditepi jurang ismail datang dan menatap keduannya, efsun melihat ke arah bahar dan berkata "Ayolah Ates, keluarlah... demi Bahar, adikku. Aku sgt mencintaimu, aku tak peduli kau tidak mencintaiku. Melihatmu dan menghirup aromamu saja sdh cukup" ismail menghampiri bahar dan mengatakan sesuatu, ismai memberikan dompet dan cincin tunangan milik ates, bahar menangis dan mencium cincin ates, bahar terduduk lemas dan menangis, ismail menenangkan bahar dan meyakinkan bahar (lagu sedih pun dimainkan )
Baca Selanjutnya Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 107