Sinopsis Veera Antv Episode 90. Di rumah Ratan, Ratan terkejut ketika Ranvi bertanya apakah ayahnya sudah meninggal ? Ratan segera memperingati Ranvi “Ranvi ! Jangan katakan hal seperti itu !” hardik Ratan “Aku hanya ingin tahu, ibu.kenapa ayah tak datang menemui kita atau paling menelfon kita ?” Ranvi terus merengek pada ibunya “Kenapa ayah bahkan tak menulis surat untuk kita atau mengirimkan hadiah untuk kami, bu ?” Ranvi merasa yakin kalo ayahnya pasti masih mengingat pada mereka berempat “Iya, Ranvi.ibu juga yakin kalo ayahmu pasti akan segera kembali” ujar Ratan Sementara itu, Veera sedang duduk dibahu Nihal, Nihal membantunya memetik bunga untuk Veera dan Ranvi “Veera, apa yang kau ingin ayahmu lakukan untuk kau ?” tanya Nihal “Aku ingin melaporkan soal Baldev yang selalu mengejekku” ujar Veera polos, saat itu mereka berdua melihat Bladev di pasar, Nihal segera bertanya pada Baldev tentang apa yang telah Veera ceritakan tadi “Bukan aku, paman ! Tapi Veera itu yang selalu mengejek aku !” ujar Baldev sengit “Baldev, Veera memang sangat nakal tapi ia juga menyenangkan, jadi lebih baik kau jangan membuat masalah dengan Veera” ujar Nihal “Veera akan membalas kasih sayang yang kau berikan jika kau juga menghujaninya dengan kasih sayang” ujar Nihal, Kemudian Nihal dan Veera pergi ke toko permen, Veera sangat bingung ketika harus memilih rasa yang mana yang akan ia ambil, akhirnya Nihal menyarankan padanya untuk mengambil semua rasa yang ada, lalu Veera memamerkan permen yang baru dibelikan oleh Nihal pada seorang anak laki laki yang ada disana namun ia tak membagikan padanya, saat itu Nihal mendudukkan Veera diatas tumpukkan jerami, Nihal bertanya pada Veera kenapa dirinya tak mau membagikan permen yang baru dibelinya itu pada anak laki laki tadi “Anak itu selalu membuat masalah padaku, paman.jadi aku juga akan melakukan hal yang sama padanya” Nihal menggelengkan kepalanya “Veera, apa yang kau lakukan itu salah” Veera merasa heran “Paman, kenapa paman menegur aku ? Karena seorang seorang ayah tak melakukan hal ini sebab mereka mencintai anak anak perempuan mereka” ujar Veera polos “Veera, ini adalah tugas seorang ayah untuk membuat anaknya mengerti apa yang benar apa yang salah, kalo kau memberikan permen itu pada anak tadi maka ia akan menjadi teman kamu” Veera akhirnya meyakinkan pada Nihal kalo suatu saat nanti ia akan memberikan Joota padanya “Paman Nihal, ayahku mempunyai seekor kuda tapi kuda itu diberikan pada paman Pritam untuk di urus olehnya, kau tahu, paman.ayah telah memenangkan banyak piala dengan kuda itu, aku melihat piala ayah yang ada dirumah, yang bertuliskan kata Barthan” ujar Veera
Sesampainya dirumah, Ranvi bertanya pada Veera “Veera, kenapa kau tak bersama Gunjan ?” tanya Ranvi heran “Aku tadi bertemu dengan paman Nihal dijalan jadi Gunjan kembali pulang kerumahnya” ujar Veera “Oh iya, kakak.tadi aku dan paman Nihal bermain ayah ayahan” Ranvi dan Ratan tertegun “Kamu tahu, ibu.paman Nihal itu seorang ayah yang baik karena ia mengangkat aku di pundaknya seperti menunggangi seekor kuda, lalu kami memetik bunga dan membeli permen” ujar Veera polos, kemudian Veera mengundang Nihal untuk mampir ke rumah mereka untuk meminum segelas lassi pada piala yang bertuliskan nama Barthan” ujar Veera “Veera, piala atau trophy itu adalah sesuatu yang sangat besar yang telah dimenangkan dengan sebuah kerja keras” jelas Ratan “Tuan Nihal, apa yang Veera katakan ini tentang piala yang dimenangkan oleh Sampooran dalam kompetisi pacuan kuda yang diselenggarakan di Pritampura” jelas Ratan `
Saat itu Veera sedang bermain dan Ranvi sedang mengecek buku bukunya “Kakak, ibu guru menulisnya memang hanya seperti itu, jadi aku juga menulisnya seperti itu, apalagi saat itu bel berbunyi” Veera mencoba membela dirinya “Veera, kau harus belajar yang giat” pinta Ranvi, tiba tiba Ranvi mendengar ada suara diluar rumah mereka, rupanya ada seseorang yang mengetuk pintu rumah mereka, ternyata Ranvi dan Veera menerima sebuah hadiah, Ranvi segera membaca tulisan yang tertera diatas paket tersebut “Buat Ranvi dan Veera ku, dari ayah, Sampooran Singh” Ranvi dan Veera sangat senang sekali mendapatkan paket tersebut, bergegas mereka berdua memanggil ibu mereka untuk melihat paket yang dikirimkan oleh ayah mereka untuk mereka berdua, Ranvi sangat senang sekali karena kali ini kembali Tuhan telah melihat suratnya dan membuat ayah mereka mengerti, mereka berdua juga menunjukkan paket itu pada bibi Moti,
Bibi Moti sangat terharu melihatnya karena sebuah pesan telah dikirimkan dari Guddu-nya (panggilan kecil Sampooran), Ratan sendiri juga sangat bersemangat melihat paket tersebut, kemudian Ranvi dan Veera mulai membagi hadia hadiah itu satu sama lain, namun bibi Moti mulai curiga ketika Ratan sangat gembira dan mengatakan padanya kalo dupatta itu untuknya “Ibu, kenapa ayah tak mengirimkan apapun untukku ? Apakah karena ayah tak menyayangi aku ?” tanya Veera kesal, Ratan segera mengatasi permasalahan ini, kemudian Ranvi dan Veera saling mengikatkan Rakhi satu sama lain seperti yang terdapat dalam paket, mereka berdua lalu keluar rumah dan mengabarkan tentang hal ini pada seluruh warga desa, saat anak anak sudah pergi, bibi Moti menegur Ratan karena telah mempermainkan perasaan anak anak “Aku yakin kalo kau yang telah mengirimkan paket ini atas nama Guddu yang tak akan pernah melupakannya” ujar bibi Moti
Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Antv Episode 91.
Sesampainya dirumah, Ranvi bertanya pada Veera “Veera, kenapa kau tak bersama Gunjan ?” tanya Ranvi heran “Aku tadi bertemu dengan paman Nihal dijalan jadi Gunjan kembali pulang kerumahnya” ujar Veera “Oh iya, kakak.tadi aku dan paman Nihal bermain ayah ayahan” Ranvi dan Ratan tertegun “Kamu tahu, ibu.paman Nihal itu seorang ayah yang baik karena ia mengangkat aku di pundaknya seperti menunggangi seekor kuda, lalu kami memetik bunga dan membeli permen” ujar Veera polos, kemudian Veera mengundang Nihal untuk mampir ke rumah mereka untuk meminum segelas lassi pada piala yang bertuliskan nama Barthan” ujar Veera “Veera, piala atau trophy itu adalah sesuatu yang sangat besar yang telah dimenangkan dengan sebuah kerja keras” jelas Ratan “Tuan Nihal, apa yang Veera katakan ini tentang piala yang dimenangkan oleh Sampooran dalam kompetisi pacuan kuda yang diselenggarakan di Pritampura” jelas Ratan `
Saat itu Veera sedang bermain dan Ranvi sedang mengecek buku bukunya “Kakak, ibu guru menulisnya memang hanya seperti itu, jadi aku juga menulisnya seperti itu, apalagi saat itu bel berbunyi” Veera mencoba membela dirinya “Veera, kau harus belajar yang giat” pinta Ranvi, tiba tiba Ranvi mendengar ada suara diluar rumah mereka, rupanya ada seseorang yang mengetuk pintu rumah mereka, ternyata Ranvi dan Veera menerima sebuah hadiah, Ranvi segera membaca tulisan yang tertera diatas paket tersebut “Buat Ranvi dan Veera ku, dari ayah, Sampooran Singh” Ranvi dan Veera sangat senang sekali mendapatkan paket tersebut, bergegas mereka berdua memanggil ibu mereka untuk melihat paket yang dikirimkan oleh ayah mereka untuk mereka berdua, Ranvi sangat senang sekali karena kali ini kembali Tuhan telah melihat suratnya dan membuat ayah mereka mengerti, mereka berdua juga menunjukkan paket itu pada bibi Moti,
Bibi Moti sangat terharu melihatnya karena sebuah pesan telah dikirimkan dari Guddu-nya (panggilan kecil Sampooran), Ratan sendiri juga sangat bersemangat melihat paket tersebut, kemudian Ranvi dan Veera mulai membagi hadia hadiah itu satu sama lain, namun bibi Moti mulai curiga ketika Ratan sangat gembira dan mengatakan padanya kalo dupatta itu untuknya “Ibu, kenapa ayah tak mengirimkan apapun untukku ? Apakah karena ayah tak menyayangi aku ?” tanya Veera kesal, Ratan segera mengatasi permasalahan ini, kemudian Ranvi dan Veera saling mengikatkan Rakhi satu sama lain seperti yang terdapat dalam paket, mereka berdua lalu keluar rumah dan mengabarkan tentang hal ini pada seluruh warga desa, saat anak anak sudah pergi, bibi Moti menegur Ratan karena telah mempermainkan perasaan anak anak “Aku yakin kalo kau yang telah mengirimkan paket ini atas nama Guddu yang tak akan pernah melupakannya” ujar bibi Moti
Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Antv Episode 91.