Sinopsis Veera Antv Episode 89. Semua anak anak tertawa begitu meihat tempat makan siang Baldev penuh dengan kotoran sapi, Baldev sangat marah dan segera berlalu dari sana, sementara Ranvi memperingati Veera agar tak melakukan hal ini lagi, di tempat Kartar, Kartar teringat ketika Gurpreet berkata seseorang bisa mengambil tempat Kartar dikehidupan Ratan yaitu adalah Nihal, Kartar merasa heran mengapa dirinya marah ketika mendengar hal ini, memang apa salahnya Nihal membantu Ratan ? Suara hatinya berkata kalo dirinya harus bisa menerima laki laki lain dalam kehidupan Ratan karena perasaannya ke Ratan telah berubah,
Sementara itu ditempat Ratan, Ratan menceritakan ke Nihal tentang impian Sampooran yang sudah menjadi bagian hidupnya, Ratan juga menceritakan bagaimana mereka sering berbeda pendapat untuk semua hal yang berhubungan dengan pendidikan, lalu Ratan juga menceritakan tentang perdamaian yang mereka buat, Nihal yang saat itu berdiri dibelakangnya hanya bisa diam melihatnya, mencoba memahami kegembiraan Ratan tentang semuan rencana tersebut, Ratan baru menyadari kalo dirinya telah bicara panjang lebar tanpa berhenti dan bertanya pada Nihal “Ada apa, tuan Nihal ?” tanya Ratan kikuk “Aku teringat ketika dulu Sampooran pernah berkata kalo kamu suka sekali bicara tanpa henti, jadi kenapa sekarang kamu berhenti bicara ? tak seperti biasanya ?” ujar Nihal canggung “Ratan yang ceria dan suka bicara masih ada dalam diriku tapi saat ini ia sedang menunggu Sampooran kembali” balas Ratan sedih
Di rumah Gunjan, Veera dan Gunjan sedang bermain bersama, membuat sebuah mainan rumah rumahan dengan bantuan kursi kursi, kain saree dan lain sebagainya, Baldev yang melihat Veera dan Gunjan bermain dengan sangat senang mulai mengganggu mereka dengan mendorong kursi kursi tersebut dan menghancurkan mainan rumah rumahan mereka “Kakak ! Kenapa kamu melakukan hal ini ?” Gunjan sangat kesal dengan perilaku kakaknya “Itu karena kalian telah menaruh kotoroan sapi di dalam kotak bekal makan siangku !” balas Baldev sengit “Sekarang aku akan balas dendam kepada kalian berdua !” tak lama kemudian Gunjan melaporkan perbuatan Baldev pada ayahnya, bagaimana Baldev selalu membuat dirinya menangis dan bagaimana ibunya yang tak pernah menegur Baldev “Ayah, kenapa ibu hanya menyayangi kak Baldev ? Kenapa tak ada seorangpun menyayangi aku ?” pak kepala desa, ayah Gunjan mencoba menghibur Gunjan “Ayah kan menyayangi kamu, sudahlah jangan menangis” kemudian Balwant, ayah Gunjan membantunya membuatkan kembali mainan rumah rumahan, sementara Veera hanya diam sambil menatap kearah mereka,
Kemudian Balwant mendudukan Gunjan di pangkuannya dan menjelaskan padanya “Kamu tahu, seorang anak perempuan ibarat buah apel untuk ayahnya” saat itu Bansuri memperhatikan mereka dari kejauhan “Gunjan, berhentilah bermain dan sampai kapan Veera ada dirumah kita ?” tanya Bansuri kesal sambil berlalu ke kamarnya, di dalam kamar, Bansuri benar benar merasa kesal dan berkata pada suaminya “Balwant, aku tak bisa melihat Gunjan bermain main dengan Veera terus, karena bagaimanapun juga Veera itu anak yang tak diinginkan, anak haram” ujar Bansuri geram “Bansuri, kamu seharusnya berhenti membenci Veera karena Veera malah membawa kebahagiaan di desa kita” saat itu Bansuri hendak membalas ucapan suaminya, namun diurungkan niatnya ketika melihat Baldev ada didepan pintu kamar mereka sambil berkata “Aku ingin bicara sesuatu dengan ayah” ujar Baldev, setelah Baldev mengatakan sesuatu kemudian Baldev pergi berlalu dari kamar mereka “Aku tak akan bisa memaafkan Ranveera sampai aku mati !” ujar Bansuri sengit
Di rumah teman Ranvi, Ranvi dan teman temannya sedang belajar, tiba tiba telfonnya berdering, ternyata itu telfon dari ayah temannya “Ayah, jangan lupa nanti belikan hadiah untuk aku” ujar teman Ranvi, setelah menutup telfonnya, teman Ranvi bercerita tentang ayahnya yang akan membawakan banyak hadiah untuknya, mendengar hal ini Ranvi jadi sedih dan teringat pada ayahnya, Ranvi sangat merindukan ayahnya, kemudian Ranvi segera berlalu dari sana,
Sementara itu dalam perjalanan pulang ke rumah bersama Gunjan, Veera mulai bertanya “Kak Gunjan, jika aku punya seorang ayah, apakah ia juga akan menyayangi aku seperti yang ayah yang lain lakukan ?” tanya Veera penasaran “Seorang ayah pasti sangat menyayangi anak perempuannya” saat itu Nihal datang dan Gunjan berlalu dari sana, Veera segera menceritakan apa yang didengarnya tadi pada Nihal “Paman Nihal, tadi aku dengar dari ayahnya kak Gunjan kalo anak perempuan itu ibarat buah apel dimata ayahnya” Nihal menatapnya haru “Kalau nanti ayahku pulang, aku akan meminta banyak hadiah dari ayah” Nihal berusaha membuat Veera merasa senang
Di rumah Ranvi, Ranvi menceritakan pada Ratan ketika ayah temannya menelfon teman Ranvi dari Canada “Ibu, kenapa ayah tak pernah menelfon kita ? Aku juga ingin sekali bicara dengan ayah, kenapa tak ibu saja yang menelfon ayah ?” Ranvi mulai merengek pada ibunya “Ranvi, ibu tak mempunyai nomer telfon ayahmu” ujar Ratan bimbang “Ibu, apakah ayah sudah meninggal ?” Ratan langsung kaget begitu mendengar ucapan Ranvi. Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Antv Episode 90.
Sementara itu ditempat Ratan, Ratan menceritakan ke Nihal tentang impian Sampooran yang sudah menjadi bagian hidupnya, Ratan juga menceritakan bagaimana mereka sering berbeda pendapat untuk semua hal yang berhubungan dengan pendidikan, lalu Ratan juga menceritakan tentang perdamaian yang mereka buat, Nihal yang saat itu berdiri dibelakangnya hanya bisa diam melihatnya, mencoba memahami kegembiraan Ratan tentang semuan rencana tersebut, Ratan baru menyadari kalo dirinya telah bicara panjang lebar tanpa berhenti dan bertanya pada Nihal “Ada apa, tuan Nihal ?” tanya Ratan kikuk “Aku teringat ketika dulu Sampooran pernah berkata kalo kamu suka sekali bicara tanpa henti, jadi kenapa sekarang kamu berhenti bicara ? tak seperti biasanya ?” ujar Nihal canggung “Ratan yang ceria dan suka bicara masih ada dalam diriku tapi saat ini ia sedang menunggu Sampooran kembali” balas Ratan sedih
Di rumah Gunjan, Veera dan Gunjan sedang bermain bersama, membuat sebuah mainan rumah rumahan dengan bantuan kursi kursi, kain saree dan lain sebagainya, Baldev yang melihat Veera dan Gunjan bermain dengan sangat senang mulai mengganggu mereka dengan mendorong kursi kursi tersebut dan menghancurkan mainan rumah rumahan mereka “Kakak ! Kenapa kamu melakukan hal ini ?” Gunjan sangat kesal dengan perilaku kakaknya “Itu karena kalian telah menaruh kotoroan sapi di dalam kotak bekal makan siangku !” balas Baldev sengit “Sekarang aku akan balas dendam kepada kalian berdua !” tak lama kemudian Gunjan melaporkan perbuatan Baldev pada ayahnya, bagaimana Baldev selalu membuat dirinya menangis dan bagaimana ibunya yang tak pernah menegur Baldev “Ayah, kenapa ibu hanya menyayangi kak Baldev ? Kenapa tak ada seorangpun menyayangi aku ?” pak kepala desa, ayah Gunjan mencoba menghibur Gunjan “Ayah kan menyayangi kamu, sudahlah jangan menangis” kemudian Balwant, ayah Gunjan membantunya membuatkan kembali mainan rumah rumahan, sementara Veera hanya diam sambil menatap kearah mereka,
Kemudian Balwant mendudukan Gunjan di pangkuannya dan menjelaskan padanya “Kamu tahu, seorang anak perempuan ibarat buah apel untuk ayahnya” saat itu Bansuri memperhatikan mereka dari kejauhan “Gunjan, berhentilah bermain dan sampai kapan Veera ada dirumah kita ?” tanya Bansuri kesal sambil berlalu ke kamarnya, di dalam kamar, Bansuri benar benar merasa kesal dan berkata pada suaminya “Balwant, aku tak bisa melihat Gunjan bermain main dengan Veera terus, karena bagaimanapun juga Veera itu anak yang tak diinginkan, anak haram” ujar Bansuri geram “Bansuri, kamu seharusnya berhenti membenci Veera karena Veera malah membawa kebahagiaan di desa kita” saat itu Bansuri hendak membalas ucapan suaminya, namun diurungkan niatnya ketika melihat Baldev ada didepan pintu kamar mereka sambil berkata “Aku ingin bicara sesuatu dengan ayah” ujar Baldev, setelah Baldev mengatakan sesuatu kemudian Baldev pergi berlalu dari kamar mereka “Aku tak akan bisa memaafkan Ranveera sampai aku mati !” ujar Bansuri sengit
Di rumah teman Ranvi, Ranvi dan teman temannya sedang belajar, tiba tiba telfonnya berdering, ternyata itu telfon dari ayah temannya “Ayah, jangan lupa nanti belikan hadiah untuk aku” ujar teman Ranvi, setelah menutup telfonnya, teman Ranvi bercerita tentang ayahnya yang akan membawakan banyak hadiah untuknya, mendengar hal ini Ranvi jadi sedih dan teringat pada ayahnya, Ranvi sangat merindukan ayahnya, kemudian Ranvi segera berlalu dari sana,
Sementara itu dalam perjalanan pulang ke rumah bersama Gunjan, Veera mulai bertanya “Kak Gunjan, jika aku punya seorang ayah, apakah ia juga akan menyayangi aku seperti yang ayah yang lain lakukan ?” tanya Veera penasaran “Seorang ayah pasti sangat menyayangi anak perempuannya” saat itu Nihal datang dan Gunjan berlalu dari sana, Veera segera menceritakan apa yang didengarnya tadi pada Nihal “Paman Nihal, tadi aku dengar dari ayahnya kak Gunjan kalo anak perempuan itu ibarat buah apel dimata ayahnya” Nihal menatapnya haru “Kalau nanti ayahku pulang, aku akan meminta banyak hadiah dari ayah” Nihal berusaha membuat Veera merasa senang
Di rumah Ranvi, Ranvi menceritakan pada Ratan ketika ayah temannya menelfon teman Ranvi dari Canada “Ibu, kenapa ayah tak pernah menelfon kita ? Aku juga ingin sekali bicara dengan ayah, kenapa tak ibu saja yang menelfon ayah ?” Ranvi mulai merengek pada ibunya “Ranvi, ibu tak mempunyai nomer telfon ayahmu” ujar Ratan bimbang “Ibu, apakah ayah sudah meninggal ?” Ratan langsung kaget begitu mendengar ucapan Ranvi. Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Antv Episode 90.