Sinopsis Veera Antv Episode 56. Bibi Moti langsung menangis begitu mendengar ucapan Ranvi yang terus bertanya tanya kenapa ada perbedaan antara dirinya dan Veera “Bibi, kenapa bibi menangis ?”, “Tidak apa apa, Ranvi.bibi akan pergi ke pasar dan selama itu kamu harus menyembunyikan Kurthamu” pinta bibi Moti “Bibi, kenapa ibu membelikan aku sebuah Kurtha yang bagus dan membelikan Veera cuma sebuah dupatta yang biasa saja ?” tanya Ranvi penasaran “Ranvi, kenapa kamu bicara seperti itu ?” tanya bibi Moti, lalu bibi Moti mengajak Ranvi ke dapur dimana ada Ratan disana “Kakak, tolong berikan susu ini buat mereka berdua, Ranvi dan Veera” pinta Ratan “Ibu, panggil kami Ranveera saja, kedengarannya lebih bagus kan ? Oh iya, ibu.kita semua sedang libur hari ini tapi kenapa ibu tak libur ?” tanya Ranvi heran “Ibu akan pergi dan bergabung dengan kalian nanti, oh ya bagaimana dengan Kurtha mu ? Apakah pas ?” Ranvi bingung mau jawab apa tapi bibi Moti langsung menyela pembicaraan mereka, tepat pada saat itu Veera juga ikut menyela “Ibu, apa yang ibu belikan untukku ?”, “Kakak, tolong berikan padanya baju itu” kata Ratan kemudian berlalu meninggalkan mereka “Maafkan, aku.aku tak bisa tinggal diam” kata Veera dengan wajah memelas “Ya sudah, Ranvi.kamu urus adikmu ini ya, bibi akan membeli sebuah Kurtha yang baru buat kamu di pasar” kata bibi Moti
Sementara itu, Nihal sedang bertanya tentang seorang dokter yang praktek di desa itu “Tempatnya agak jauh, tuan” kata warga desa tersebut sambil memperhatikan kemunculan Ratan dengan traktornya, pada saat yang bersamaan bibi Moti sedang berada di sebuah toko sedang mencari Kurtha yang sama seperti punya Ranvi, penjual toko menunjukkan padanya banyak sekali model Kurtha tapi bibi Moti tak menyukainya bahkan bibi Moti sempat berdebat dengan si penjual toko “Sebenarnya Kurtha yang bagaimana yang ingin kamu beli, nyonya ?” kemudian bibi Moti menjelaskan Kurtha yang ingin dibelinya “Sepertinya saya punya yang seperti itu” kemudian salah satu pelayan datang membantunya dan berkata “Dari stock yang tersisa, sepertinya masih ada tertinggal satu Kurtha yang sama” kemudian penjual toko memintanya untuk melihatnya, akhirnya bibi Moti mendapatkan Kurtha untuk Ranvi dan juga sebuah dupatta berwarna merah muda Sementara itu Kartar sedang membawa istrinya, Gurpreet ke Gurudwara tapi tiba tiba di tengah jalan, Gurpreet merasa kesakitan, Kartar segera berlari untuk mengambil obat, saat itu ada bibi Moti “Kakak, tolong kamu jaga ia dulu” pinta Kartar, namun bibi Moti menolak “Gurpreet, lebih baik kamu mengurusi dirimu sendiri karena kamu ini bukan satu satunya orang yang tak diberkati Tuhan dengan seorang anak” kata bibi Moti “Meskipun Kartar merasa sedih tapi ia juga menyayangi anak anak dan Ranvi adalah kehidupannya, kamu pasti merasa sangat bersalah, perlu aku katakan padamu, Gurpreet.lupakanlah semuanya dan tetaplah hidup berbahagia dengan saling mendukung satu sama lain” kata bibi Moti “Tapi ia tak begitu dekat denganku, kak.maka bagaimana caranya aku bisa mendukungnya ?” tanya Gurpreet lirih “Yang kamu perlukan itu adalah kepercayaan, Gurpreet.percaya pada suamimu sendiri, Kartar.semua anggapan miring tentang Kartar dan Ratan adalah salah, aku sangat tahu siapa Ratan, ia itu sangat menyayangi kamu, ia memperlakukan kamu seperti seorang adik baginya, seharusnya kamu tak mendengarkan ocehan para warga desa dan apapun yang telah kamu katakan padanya, itu sangat menyakiti perasaannya, hari ini adalah hari perayaan Lohri, perbaikilah hubungan kalian berdua maka kamu akan merasa lebih baik” tepat pada saat itu Kartar datang menemui mereka “Kartar, bawa istrimu ke rumah sekarang” kata bibi Moti lalu meninggalkan mereka berdua “Ayoo, Gurpreet kita pergi” pinta Kartar
Di rumah Ratan, Ratan memanggil Ranvi dan bibi Moti, saat itu Veera yang menghampirinya dan berkata “Ibu, bibi Moti sedang pergi” kata Veera lirih “Veera, kenapa suara kamu pelan sekali ?” tanya Ratan heran “Karena ibu sedang tidur” kemudian Ratan langsung bangun, Veera memegang kening Ratan dan berkata “Ibu, apakah kepala ibu pusing ? Apakah aku boleh mengoleskan balsem ?” pinta Veera “Tidak usah, ini hanya pusing biasa” kemudian Veera berlari ke dapur untuk mengambilkan segelas air utk Ratan, Veera sangat senang melihat Ratan yang meminum air yang diberikannya “Veera, apakah kamu mengenakan Salwar ?”, “Aku tak tahu kalau ibu membelikan aku sebuah dupatta yang sangat indah, meskipun kakak tak mengatakannya padaku, buatkan satu lagi dupatta untuk bonekaku ya, bu” pinta Veera “Nanti aku buatkan, sekarang aku capek”, “Baiklah, aku akan pergi dan mencari dupatta itu” kata Veera,
Tak lama kemudian bibi Moti datang dan ketika hendak naik ke lantai atas, Ratan melihat kedatangannya dan segera menghentikan bibi Moti “Kakak, kamu dari mana saja ?” saat itu Veera masih terus mencari dupattanya “Ratan, kenapa kamu berdiri saja disini ? Apakah kamu tak ingin membuatkan aku minuman ?”, “Hari ini cuacanya dingin, aku akan membuatkan teh untukmu, lebih baik kakak duduk dulu” saat itu bibi Moti hendak masuk ke kamar namun Ratan kembali menyuruhnya untuk duduk “Kakak, seharusnya kamu pergi ke Khet”, “Aku akan datang besok, Ratan” kata bibi Moti “Oh iya, kakak.Veera tadi ingin melihat dupattanya” kata Ratan lagi “Kalau begitu aku akan mengambil pakaian yang sudah kering” Ratan kembali mencegah bibi Moti beranjak dari tempat duduknya “Aku sudah mengambilnya tadi, kak” bibi Moti benar benar bingung bagaimana caranya agar dirinya bisa menghindar Ratan, sementara itu Veera masih terus mencari dupattanya, sedangkan bibi Moti mencoba untuk mengelabui Ratan dengan berkata “Oh iya, aku lupa.aku harus ke lantai atas, semua pakaian bisa jatuh, aku akan mengumpulkan mereka” kata bibi Moti sambil hendak berjalan ke lantai atas, saat itu Veera datang dengan mengenakan dupatta dan bertanya “Lihat, bagaimana penampilanku, bibi Moti ?” bibi Moti berbalik dan melihat ke arah Veera, bibi Moti kaget, Ratan sendiri sangat sedih melihat hal ini, apalagi ketika melihat Kurtha milik Ranvi yang baru dibelinya, sedangkan Veera hanya tersenyum senang Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Antv Episode 57.
Sementara itu, Nihal sedang bertanya tentang seorang dokter yang praktek di desa itu “Tempatnya agak jauh, tuan” kata warga desa tersebut sambil memperhatikan kemunculan Ratan dengan traktornya, pada saat yang bersamaan bibi Moti sedang berada di sebuah toko sedang mencari Kurtha yang sama seperti punya Ranvi, penjual toko menunjukkan padanya banyak sekali model Kurtha tapi bibi Moti tak menyukainya bahkan bibi Moti sempat berdebat dengan si penjual toko “Sebenarnya Kurtha yang bagaimana yang ingin kamu beli, nyonya ?” kemudian bibi Moti menjelaskan Kurtha yang ingin dibelinya “Sepertinya saya punya yang seperti itu” kemudian salah satu pelayan datang membantunya dan berkata “Dari stock yang tersisa, sepertinya masih ada tertinggal satu Kurtha yang sama” kemudian penjual toko memintanya untuk melihatnya, akhirnya bibi Moti mendapatkan Kurtha untuk Ranvi dan juga sebuah dupatta berwarna merah muda Sementara itu Kartar sedang membawa istrinya, Gurpreet ke Gurudwara tapi tiba tiba di tengah jalan, Gurpreet merasa kesakitan, Kartar segera berlari untuk mengambil obat, saat itu ada bibi Moti “Kakak, tolong kamu jaga ia dulu” pinta Kartar, namun bibi Moti menolak “Gurpreet, lebih baik kamu mengurusi dirimu sendiri karena kamu ini bukan satu satunya orang yang tak diberkati Tuhan dengan seorang anak” kata bibi Moti “Meskipun Kartar merasa sedih tapi ia juga menyayangi anak anak dan Ranvi adalah kehidupannya, kamu pasti merasa sangat bersalah, perlu aku katakan padamu, Gurpreet.lupakanlah semuanya dan tetaplah hidup berbahagia dengan saling mendukung satu sama lain” kata bibi Moti “Tapi ia tak begitu dekat denganku, kak.maka bagaimana caranya aku bisa mendukungnya ?” tanya Gurpreet lirih “Yang kamu perlukan itu adalah kepercayaan, Gurpreet.percaya pada suamimu sendiri, Kartar.semua anggapan miring tentang Kartar dan Ratan adalah salah, aku sangat tahu siapa Ratan, ia itu sangat menyayangi kamu, ia memperlakukan kamu seperti seorang adik baginya, seharusnya kamu tak mendengarkan ocehan para warga desa dan apapun yang telah kamu katakan padanya, itu sangat menyakiti perasaannya, hari ini adalah hari perayaan Lohri, perbaikilah hubungan kalian berdua maka kamu akan merasa lebih baik” tepat pada saat itu Kartar datang menemui mereka “Kartar, bawa istrimu ke rumah sekarang” kata bibi Moti lalu meninggalkan mereka berdua “Ayoo, Gurpreet kita pergi” pinta Kartar
Di rumah Ratan, Ratan memanggil Ranvi dan bibi Moti, saat itu Veera yang menghampirinya dan berkata “Ibu, bibi Moti sedang pergi” kata Veera lirih “Veera, kenapa suara kamu pelan sekali ?” tanya Ratan heran “Karena ibu sedang tidur” kemudian Ratan langsung bangun, Veera memegang kening Ratan dan berkata “Ibu, apakah kepala ibu pusing ? Apakah aku boleh mengoleskan balsem ?” pinta Veera “Tidak usah, ini hanya pusing biasa” kemudian Veera berlari ke dapur untuk mengambilkan segelas air utk Ratan, Veera sangat senang melihat Ratan yang meminum air yang diberikannya “Veera, apakah kamu mengenakan Salwar ?”, “Aku tak tahu kalau ibu membelikan aku sebuah dupatta yang sangat indah, meskipun kakak tak mengatakannya padaku, buatkan satu lagi dupatta untuk bonekaku ya, bu” pinta Veera “Nanti aku buatkan, sekarang aku capek”, “Baiklah, aku akan pergi dan mencari dupatta itu” kata Veera,
Tak lama kemudian bibi Moti datang dan ketika hendak naik ke lantai atas, Ratan melihat kedatangannya dan segera menghentikan bibi Moti “Kakak, kamu dari mana saja ?” saat itu Veera masih terus mencari dupattanya “Ratan, kenapa kamu berdiri saja disini ? Apakah kamu tak ingin membuatkan aku minuman ?”, “Hari ini cuacanya dingin, aku akan membuatkan teh untukmu, lebih baik kakak duduk dulu” saat itu bibi Moti hendak masuk ke kamar namun Ratan kembali menyuruhnya untuk duduk “Kakak, seharusnya kamu pergi ke Khet”, “Aku akan datang besok, Ratan” kata bibi Moti “Oh iya, kakak.Veera tadi ingin melihat dupattanya” kata Ratan lagi “Kalau begitu aku akan mengambil pakaian yang sudah kering” Ratan kembali mencegah bibi Moti beranjak dari tempat duduknya “Aku sudah mengambilnya tadi, kak” bibi Moti benar benar bingung bagaimana caranya agar dirinya bisa menghindar Ratan, sementara itu Veera masih terus mencari dupattanya, sedangkan bibi Moti mencoba untuk mengelabui Ratan dengan berkata “Oh iya, aku lupa.aku harus ke lantai atas, semua pakaian bisa jatuh, aku akan mengumpulkan mereka” kata bibi Moti sambil hendak berjalan ke lantai atas, saat itu Veera datang dengan mengenakan dupatta dan bertanya “Lihat, bagaimana penampilanku, bibi Moti ?” bibi Moti berbalik dan melihat ke arah Veera, bibi Moti kaget, Ratan sendiri sangat sedih melihat hal ini, apalagi ketika melihat Kurtha milik Ranvi yang baru dibelinya, sedangkan Veera hanya tersenyum senang Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Antv Episode 57.