Sinopsis Efsun dan Bahar Antv Episode 31. Bahar berada di ruangan Tn Mehmet. Dia curhat tentang hubungannya dengan
Ates yang blm mendapat restu dr Nuran. Tn Mehmet yang mengerti perasaan
Bahar, mulai bercerita tentang kisah cintanya dulu dengan Hasret yang
juga tidak direstui ortu Hasret. Bahar ikut sedih mendengarnya. Bahar
menunjukkan cincin pertunangannya dengan Ates, Tn Mehmet berusaha
menyemangati Bahar sambil menggenggam tangannya, lalu Tn Meh met
mengecup kening Bahar sambil berkata “Aku menyayangimu spt putriku....’.
Bahar sgt terharu dengan perlakuan Tn Mehmet. .
Etsun yang semenjak tadi membuntuti Hasan, tiba2 kehilangan jejak pria itu. Efsun kebingungan mencarinya. Hasan keluar dr persembunyiannya lantas mencekik sambil mengancam Efsun.
Nuran tiba dikantor Bahar. Alp melihat & bertanya apa yang Nuran lakukan dikantor ini. Nuran pun mengatakan Ingin menemui Bahar. Lalu Alp mengajak Nuran masuk. Saat akan melewati pintu putar, Nuran ketakutan karena baru pertama kalinya mehhat pintu seperti Itu .. Lalu Alp menggandeng Nuran melewati pintu tsb. Sesampainya didim, Alp menelfon Bahar memberitahukan kedatangan Ibunya. Bahar sedikit terkejut lalu bergegas ke lobby menemui Nuran. Nuran sedang terkagum2 dengan kemegahan gedung saat Bahar datang menemuinya. Mereka duduk dibangku yang tersedia lalu Nuran mulai meyakinkan Bahar agar pulang ke rumah.
Etsun yang semenjak tadi membuntuti Hasan, tiba2 kehilangan jejak pria itu. Efsun kebingungan mencarinya. Hasan keluar dr persembunyiannya lantas mencekik sambil mengancam Efsun.
Nuran tiba dikantor Bahar. Alp melihat & bertanya apa yang Nuran lakukan dikantor ini. Nuran pun mengatakan Ingin menemui Bahar. Lalu Alp mengajak Nuran masuk. Saat akan melewati pintu putar, Nuran ketakutan karena baru pertama kalinya mehhat pintu seperti Itu .. Lalu Alp menggandeng Nuran melewati pintu tsb. Sesampainya didim, Alp menelfon Bahar memberitahukan kedatangan Ibunya. Bahar sedikit terkejut lalu bergegas ke lobby menemui Nuran. Nuran sedang terkagum2 dengan kemegahan gedung saat Bahar datang menemuinya. Mereka duduk dibangku yang tersedia lalu Nuran mulai meyakinkan Bahar agar pulang ke rumah.