Sinopsis Elif Season 2 Sctv Episode 268

Posted by

Sinopsis Elif Season 2 Sctv Episode 268. Di ruang besuk tahanan,Selim berkata pada Zeynep dengan sedikit emosi pasca memperlihatkan beberapa lembar foto Zeynep dengan Erkut,dan Zeynep dengan gugupnya mengucap "Se..see..Setaaan eeh salah Selim hehe" dan Selim berkata sambil membanting foto itu dan keduanya terus ngobrol namun tanpa emosi Selim yang berlebihan justru Zeynep sedikit memukul meja lalu dia berdiri bicara pada Selim dan Selim sekali bicara dengan nada bicara yang agak meninggi dan keduanya terus ngobrol hingga akhirnya Zeynep duduk kembali sambil menangis dan Selim menatap Zeynep juga dalam kesedihan.

Di rumah Emiroglu,
Di depan/luar pintu rumah,Seher bicara pada Muhsin dan Muhsin berkata lalu keduanya ngobrol hingga Seher mengusir/menyuruh Muhsin pergi saja namun Muhsin bicara sambil menunjukkan bukti dia datang dengan membawa kantong perhiasan dan uang milik Arzu dan Muhsin ingin masuk ke dalam bersama Aysegul (Elif) tapi Seher mencegahnya hingga keduanya terus ngobrol dan Muhsin tetap ingin masuk dan Seher tetap mencegahnya dengan berbagai alasan yang pasti Seher cemas hingga akhirnya Seher mengajak Muhsin dan Ayseguk ke rumah kecil,kamar ART.

Di kantor Polisi,
Di ruang besuk tahanan,Selim bicara pada Zeynep masih sedikit emosi dan Zeynep meski bersedih dia juga bicara sedikit emosi menjelaskan pada Selim menyebut nama Erkut dan Selim berkata seakan tak percaya ucapan Zeynep dan Zeynep bicara lagi dan keduanya terus ngobol bersama dengan Zeynep yang sudah menjelaskan namun Selim masih keras kepala kemakan omongan/fitnahan Tuan Necdet dengan foto-foto itu dan Selim pun berdiri berkata pada Zeynep lalu Selim pergi dan Zeynep hanya bisa duduk diam memegang kepalanya dan bersedih dengan sifat Selim yang keras kepala,batu (kayanya Selim tak menginginkan kandungan Zeynep,tidak ingin bayi dalam perut Zeynep itu)

Di rumah sewaan Simsek,
Di kamar,Vasial bicara pada Tulay soal Zeynep yang hamil seperti yang di ucapkan Melek pada Vaisal dan Tulay berkata lalu keduanya ngobrol bersama hingga obrolan mereka sambung dengan gantian Tualay yang bicara soal kecurigaannya kepada Vaisal hingga akhirnya Tulay mengambil profosal/surat dalam laci dan memperlihatkan sikap buruk Vaisal yang memanfaatkan Melek dan Vaisal berkata namun gugup dan sulit hingga Tulay bicara banyak pada Vaisal dan keduanya terus ngobrol hingga sekali Vaisal bicara dalam hatinya dan keduanya lanjut ngobrol hingga akhirnya Tulay keluar kamar dan Vaisal hanya terdiam (ga tau dah tuh orang nyebelin sadar apa kagak udah mau jadi calon Kakek tapi kelakuan kayak gitu hehe)

Di rumah Emiroglu,
Di dalam kamar ART,Seher bicara pada Muhsin dan Muhsin berkata dan keduanya pun terus ngobrol dengan Muhsin yang selalu memegang kantong perhiasan dan uang milik Arzu dan niat Muhsin yang hanya ingin mengembalikan kantong itu bukan Aysegul (Elif) karena Muhsin ga tau apa-apa soal siapa Aysegul (kalau tau mah Muhsin niatnya datang nyerahin Elif,orang dia datang hanya ingin mengembalikkan kantong itu tapi bawa Aysegul yang bikin Seher panik) lalu Muhsin keluar dari kamar itu,keluar dari rumah kecil kamar ART dan ingin masuk kerumah Emiroglu tapi Nurten mengikuyinya sambil bicara dan di halaman rumah Emiroglu,Seher dan Muhsin kembali ngobrol dengan salju yang turun di langit Turki (waaah seruuu liatnya ada salju,coba adegan ZeySel hehee ) dan Seher sempat ingin mengambil/meminta kantong itu dari tangan Muhsin tapi Muhsin ga mau Seher yang menyerahkan kepada pemiliknya (Arzu) hingga akhirnya Muhsin berkata pada Aysegul untuk pulang saja dan kantong itu tetap Muhsin bawa pulang dan Seher berkata sendiri lalu dia menuju rumah Emiroglu (yaaah sabar yaa Elifers,Elifnya pulang lagi hehehe)

Di rumah Bibinya Farida,
Di kamar,Nurten bicara sendiri lalu dia menelpon (Arzu).

Di rumah Emiroglu,
Di kamar Arzu,Arzu sedang bercermin sambil menyisir rambutnya lalu handphonenya di atas laci berdering dan Arzu melangkah kemudian dia berkata karena tak mengenal nomer baru itu dan Arzu pun mengangkat telepon itu dan Nurten bicara memperkenalkan dirinya kalau yang telepon itu adalah Nurten dan keduanya pun terus ngobrol via telepon,kemudian terlihat Seher membawa nampan makanan dan ingin mengetuk pintu kamar Arzu tapi dia mendengar Arzu bicara via telepon dan Seher menguping berkata "Abla/Kakak" dan Arzu terus ngobrol berduaan dengan Nurten tanpa dia tau ada Seher yang menguping dan sepertinya Arzu janjian dengan Nurten untuk ketemuan di Bekos,dan telepon pun usai.
Kemudian Arzu berkata dan menelepon seseorang entah siapa yang pasti orang suruhan/bayaran dan Arzu bicara via telpon dan Seher yang masih menguping pun kaget dengan apa yang Arzu ucapkan via telepon itu dan Seher bicara sendiri dengan paniknya dan khawatir kepada Nurten sang Kakak.

Di sebuah jalan penuh salju menumpuk,
Zeynep berjalan kaki sambil menangis dan bicara sendiri lalu sejenak menghentikan langkahnya dan terus menangis hingga Zeynep kembali melanjutkan perjalanannya.

Di kantor Polisi,
di kamar narapidana,Selim duduk di tepi ranjangnya dengan foto-foto itu ditangannya lalu Selim merobeknya dan mengambil sebuah piring yang dia letakkan di ranjang dan juga korek api lalu Selim membakar semua foto-foto itu kemudian dia letakkan foto-foto yang terbakar itu diatas piring hingga terbakar habis.

Di jalan hutan yang di selimuti salju,
Muhsin yang berjalan menggandeng tangan Aysegul (Elif) bicara sendiri lalu langkah mereka terhenti dan Aysegul berkata "Muhsin Amca/Paman Muhsin" dan Muhsin berkata dan Elif bicara pada Paman Muhsin dan Paman Muhsin juga bicara lalu Elif terlihat berfikir dan berkata lalu Paman Muhsin juga berkata.

Di rumah Bibinya Farida,
Di kamar,Nurten sedang mengepel lantai sambil bicara sendiri menyebut nama Nyonya Arzu,lalu handphone Nurten yang ada di ranjang berdering dan Nurten mengambilnya sambil berkata karena Seher yang menelepon lalu Nurten pun mengangkat telepon itu dan bicara via telepon dengan Seher yang berada di kamar ARTl,kemudian keduanya pun ngobrol via telepon dengan Seher yang memberi info kepada Nurten soal rencana Arzu yang sepertinya ingin berbuat jahat,tapi Nurten bicara seolah tak percaya atau apalah itu sehingga Seher bicara dengan nada bicara yang meninggi dan Nurten berkata "Ne/Apa?"

Di rumah Emiroglu,
Di kamar Arzu,Arzu sedang berdiri di dekat jendela kamarnya sambil bicara sendiri dengan handphone ditangannya.

Di rumah Bibinya Farida,
Di kamar,Nurten yang masih berdiri berkata pada Seher masih via telepon dan Seher yang juga masih dikamar ARTnya bicara pada Nurten dan Nurten juga bicara lalu Seher berkata sambil duduk dan kedunya terus ngobrol via telepon bahkan hingga Seher menceritakan soal Muhsin yang datang ke rumah Emiroglu bersama Aysegul membawa kantong perhisan dan uang itu dan Nurten juga kaget soal itu "Ne/Apa?" Dan Seher juga Nurten pun terus ngobrol via telepon,hingga telepon usai Nurten bicara sendiri menyebut nama Muhsin dan ingin menelepon Muhsin.

Di jalan hutan,
Muhsin yang masih menggandeng tangan Aysegul (Elif) terus jalan bersama sambil Muhsin bicara pada Aysegul,lalu handphone Muhsin berdering dan langkah keduanya terhenti Muhsin bicara sambil melihat handphonenya yang dia tau itu telepon dari sang Isteri Nurten dan Muhsin terus bicara namun tak mengangkat telepon itu lalu Muhsin dan Aysegul kembali berjalan kaki.

Di sebuah cafe,
Zeynep sedang duduk sambil memegangi perutnya dan bicara dalam hatinya,lalu Zeynep bicara sendiri kemudian handphone Zeynep berdering dan itu panggilan dari sang Ibu Mertua yang menghubunginya di ruang tamu sambil sang Ibu mondar-mandir bicara sendir berharap Zeynep mengangkat teleponnya dan Zeynep juga bicara sendiri tak mau mengangkat telepon dari sang Ibu dan sang Ibu bicara sendiri lalu duduk diam di singgasananya.

Di sebuah pinggir jalan,
Aysegul (Elif) bicara pada Muhsin sambil keduanya melihat sebuah rumah yang ada di bawah jalan yaitu rumah dimana dulu Elif dipungut/tinggal di rumah Bapak Tua kejam dan keduanya terus ngobrol dengan Aysegul yang cerita juga soal temannya yang bernama Hamit dan Muhsin hendak mengajak Aysegul kerumah itu tapi Elif berkata dan Muhsin juga berkata dan kedunya terus ngobrol dan keduanya hanya melihat rumah itu dari kejauhan saja.
Dan waktu terus berlalu...

Di rumah Emiroglu,
Di ruang tamu,Ny.Aliya sedang duduk di singgasananya seorang diri lalu datang Zeynep menghampiri yang baru pulang dan sang Ibu melihat Zeynep datang pun berkata sambil berdiri mendekati "Zeynep..Kezem/Zeynep...Sayang" dan sang Ibu berkata namun Zeynep hanya diam dan sang Ibu bicara padanya menyebut Selim yang akan jadi Ayah dan Zeynep berkata dan sang Ibu juga berkata namun Zeynep hanya menunduk sedih dan sang Ibu berkata lagi dan Zeynep berkata dengan air mata yang menetes membasahi pipi dan sang Ibu masih berkata/bertanya dan Zeynep bicara sambil menangis lalu pergi menuju kamarnya dan sang Ibu bicara sendiri lalu duduk diam lagi di singgasananya.

Dirumah sewaan Simsek,
Di ruang santai,Melek yang duduk di sofa sedang memegang dan memeperhatikan foto Elif lalu datang Tulay menghampiri dan duduk di sofa yang sama dan Tulay bicara pada Melek dan Melek berkata "Evet/Iya" dan Tulay berkata dan Melek mengucap satu kata dan Tulay bicara lagi dan Melek hanya diam dan Tulay kembali berkata lalu Melek yang masih depresi berkata pada Tulay sambil menyebut Elif yang ada dalam foto itu dan tersenyum pada Tulay dan Tulay mau ga mau ikut tersenyum dan diam melihat Melek yang mencium foto Elif (hehe dipikiran Melek cuma ada Elif Elif dan Elif,percuma membahas apapun di depan Melek kalau intinya Melek tetap Elif yang ada di pikirannya,jadi Melek masih depresi yaa obatnya hanya Elif baru sembuh hehe)

Di sebuah pinggir jalan,
Muhsin bicara pada Aysegul (Elif) untuk segera turun dan masuk ke rumah Bapak tua kejam,namun Aysegul berkata "Dur Muhsin Amca/Tunggu Paman Muhsin" kemudian dari dalam rumah itu keluar Hamit sambil dipukulin bapak tua kejam hingga Hamit terjatuh dan Aysgul kaget "hiiiii" lalu bersembunyi di balik kaki Muhsin sambil berkata "Hamit" dan Paman Muhsin berkata "ssssttttt" agar Aysegul jangan keras-keras bicaranya dan Aysegul bicara pada Muhsin sambil kedunya melihat Samit yang dianiaya dan di usir itu lalu Bapak tua kejam masuk kedalam rumahnya dan Aysegul memanggil "Hamiiittt" dan Hamit menoleh sambil berdiri dan berkata "Ayseguul".

Di sebuah pabril batako/genteng (apalah itu hehe)
Arzu bicara pada orang suruhannya dan pria itu berkat dan Arzu bicara seolah mengatur rencana lalu pria suruhan itu pergi atu sembunyi dan Arzu yang memegang sebuah koper besar bicara sendiri sambil menunggu Nurten datang.

Di sebuah taman,
Muhsin,Aysegul (Elif) dan Hamit duduk satu bangku sambil Samit memakan roti pemberian Muhsin dan Muhsin berkata dan Hamit bicara dan Muhsin berkata lagi dan Hamit juga bicara lagi lalu Aysegul berkata pada Hamit dan Hamit berkata dan Muhsin bicara kemudian Muhsin berkata seakan ada keperluan atau apalah itu dan Aysegul berkata "Muhsin Amca/Paman Muhsin" namun Muhsin sudah berlari bak orang kebelet
Baca Selanjutnya Sinopsis Elif Season 2 Sctv Episode 269


Tags: Elif, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Elif Season 2 Sctv Episode 268. Please share...!

Blog, Updated at: 10:41