Sinopsis Elif Season 2 Sctv Episode 267

Posted by

Sinopsis Elif Season 2 Sctv Episode 267. Di rumah Tuan Necdet Kagakmelar,
Di ruang tamu,Tuan Necdet yang duduk di singgasnanya bicara pada Erkut dan ada seorang anak buah yang berdiri lalu Erkut bicara pada Tuan Necdet dan Tuan Necdet kembali bicara dan Erkut berkata lalu handphone Erkut berdering dan Erkut menyebut "Zeynep" kemudian Erkut mengangkat telepon dari Zeynep itu yang ternyata Zeynep menelepon sudah berada di jalan sekitaran rumah Tuan Necdet,dan telepon pun tak lama lalu Tuan Necdet berkata "Zeynep" dan Erkut bicara kemudian Tuan Necdet juga bicara seolah menyuruh/mempersilahkan Erkut menemui Zeynep dan Erkut pun segera menghampiri Zeynep yang sedang menunggunya lalu Tuan Necdet berkata menyuruh anak buahnya yang berdiri untuk melakukan sesuatu (memoto Zeynep & Erkut)
Sedangkan di jalan sekitaran rumah Tuan Necdet,Zeynep tengah berdiri menanti Erkut dan terlihat Erkut sedang berjalan menghampiri Zeynep lalu Erkut berkata/menyapa Zeynep dan Zeynep pun bicara pada Erkut dengan emosinya dan Erkut bicara tapi Zeynep memotong pembicaraan Erkut dan Zeynep masih bicara dengan emosinya sambil menangis,kemudian dari kejuahan terlihat anak buah Tuan Necdet mengangkat handphonenya dan mengambil gambar Erkut sedang berduaan dengan Zeynep dan Zeynep yang bicara pada Erkut sambil menangis dan memukul-mukul manja dada Erkut dan Erkut memegang tangan Zeynep sambil bicara lalu saat Erkut memegang tangan Zeynep,keduanya pun terfoto lagi oleh anak buah Tuan Necdet itu dan Zeynep yang menangis masih terus bicara pada Erkut lalu Zeynep bicara sambil memegang jaz Erkut,dan lagi-lagi ini jadi moment yang bagus buat anak buah itu mengabadikan gambar Erkut dan Zeynep,kemudian Erkut bicara pada Zeynep seolah bertanya dan Zeynep menganggukkan kepalanya dan Erkut bicara lagi lalu terdiam sejenak dan Erkut berkata dengan menyebut nama Selim entah itu sayarat atau apa,Zeynep pun terdiam memandang Erkut lalu berkata "Ne/Apa?" Dan Erkut menegaskan dengan berkata menyebut Selim lagi dan Zeynep berkata lalu Erkut berkata lagi sambil memegang tangan Zeynep dan Zeynep berkata lalu anak buah yang memoto itu pun masuk kedalam rumah lewat jalan samping/belakang rumah dan Zeynep juga Erkut sedang berdiam diri.
Kemudian di ruang tamu,Tuan Necdet yang tengah duduk di singgasnananya tengah asyik dengan handphone anak buahnya sambil melihat foto-foto hasil bidikan anak buahnya itu dan Tuan Necdet tersenyum dan berkata lalu anak buahnya juga berkata dan keduanya ngobrol kemudian handphone itu kembali diberikan kepada anak buannya yang langsung pergi dan Tuan Necdet tertawa sambil memegang brewoknya.
Sedangkan masih di jalan sekitaran rumah Tuan Necdet,Zeynep bicara pada Erkut dan Erkut juga bicara lalu keduanya ngobrol dengan Erkut yang selalu cinta pada Zeynep dan Zeynep berkata lalu pergi meninggalkan Erkut.

Di rumah Emiroglu,
Di kamar ZeySel,sang Ibu Mertua membuka pintu kamar sambil membawkan nampan berisikan sarapan dan mengucapkan "Günaydın Kezem/Selamat Pagi Sayang" sambil berkata namun Zeynep tak ada di kamarnya dan sang Ibu memanggilnya "Zeyneeep" ALLAH ALLAH" karena tak ada jawaban,sang Ibu pun kembali keluar masih memanggil "Zeyneeep"

Di jalan hutan Necdet,
Zeynep berjalan kaki sambil bicara sendiri lalu ia menghentikan langkahnya dan masih bicara sendiri seolah kesal akan ucapan Erkut lalu Zeynep pun kembali melangkahkan kakinya.

Di rumah Tuan Necdet,
Di ruang tamu,Tuan Necdet yang masih duduk di singgasnanya kini tengah asyik dengan foto-foto yang sudah jadi habis di cuci yang ia lihat satu persatu lalu datang Erkut menghampiri dan bicara pada Tuannya itu dan sang Tuan Necdet juga bicara lalu memberikan foto-foto itu pada Erkut dan Erkut menerima foto-foto itu dan melihatnya satu persatu lalu Erkut berkata pada Tuan Necdet dan Tuan Necdet juga berkata dan Erkut terdiam (waah foto itu bisa jadi fitnah yang sangat kejam,meski Tuan Necdet suka main pistol tapi fitnah lebih kejam dari pada....GA FITNAH hahahaha)

Di rumah Emiroglu,
Di ruang tamu,Ny.Aliya sedang menjahit/merajut lalu datang Arzu menghampiri "tak tok tak tok suara sepatu Arzu" dan Arzu berkata/bertanya dan Ny.Aliya berkata/menjawab lalu keduanya ngobrol ngomongin Zeynep dan Ny.Aliya melepas kaca matanya dan Arzu bicara lalu pergi lagi dan Ny.Aliya terdiam seakan berfikir atas ucapan Arzu itu.

Di rumah Paman Muhsin,
Muhsin masuk kedalam rumahnya sambil membawa plastik berisikan banyak roti Turki yang panjang bentuknya hehe dan Mushin berkata sambil membuka jaketnya kemudian Nurten sang Isteri menghampiri sambil bicara dan Muhsin memberikan roti itu dang Nurten menerima dengan juteknya lalu kedunya ngobrol,kemudian Nurten masuk ke dalam kamarnya sambil bicara sendiri dan membuka lemari ingin mangambil kantong perhiasan dan uang yang ia sembunyikan dari Muhsin,namun kantong itu tak ada dan Nurten bicara sendiri sambil terus mencari-cari lalu Nurten terdiam dan teringat/terbayang obrolannya malam itu dengan Seher dekat pintu rumah.
Dan usai mengingat/membayangkan itu,Nurten bicara sendiri menyebut nama Seher kemudian dengan emosinya Nurten berteriak memanggil "Seheeer...Seheeeeeeeerrr" dan Seher pun datang/masuk menghampiri Nurten ke kamarnya dan berkata/bertanya pada Nurten dan Nurten dengan emosinya bicara sambil menjambak rambut Seher dan Seher yang belum faham maksud Nurten kembali bertanya dan keduanya pun ngobrol sambil Nurten menjelaskan kalau kantong perhiasan dan uangnya yang ia simpan dalam lemari hilang dan Seher sendiri pun mencoba mencari namun memang tak ada dan Seher sempat menyebut nama Muhsin mungkin yang mengetahuinya dan Nurten yang emosi tetap menuduh Seher yang mencurinya lalu di luar kamar dapur itu pun ada Muhsin yang menguping dan Seher yang tak terima tuduhan Nurten pun juga emosi hingga keduanya bertengkar sampai Nurten ingin menampar Seher namun tak jadi dan Seher bicara dengan emosinya lalu Nurten mencekik kedua pipi Seher sambil bicara dan keduanya bertengkar hebat hingga akhirnya Seher pergi dari kamar itu dan Nurten bicara sendiri lalu Muhsin masuk dan keduanya ngobrol dengan emosinya Nurten yang menyuruh Muhsin keluar dan Muhsin pun keluar tanpa Nurten tau bahwa Muhsin lah yang menyembunyikan kantong perhiasan dan uang itu.

Di rumah Emiroglu,
Bel rumah berbunyi dan Ny.Aliya segera membukakan pintu dan yang datang/masuk itu adalah Zeynep dan sang Ibu bertanya/berkata pada Zeynep dan Zeynep manjawab/berkata lalu Zeynep menaiki anak tangga menuju kamarnya dan sang Ibu hanya diam melihat Zeynep sedang berjalan menuju kamarnya.

Di rumah Paman Muhsin,
Di ruang Tv/Santai,Muhsin bicara pada Aysegul (Elif) sambil memberikan segelas susu dan Aysegul menerima dan meminumnya seteguk lalu Muhsin berkata sambil menaruh kembali di meja kecil depan mereka yang duduk-duduk di sofa,lalu datang/masuk Nurten yang sepertinya ingin pergi dan Nurten berkata seolah memberi tau pada Muhsin dan Muhsin berkata lalu Aysegul berdiri disamping Nurten merasa akan di ajak Nurten pergi lagi dan Muhsin bertanya pada Aysegul dan Aysegul menjawab lalu Nurten bicara pada Aysegul dan Aysegul pun duduk kembali sambil Nurten juga bicara pada Muhsin dan Muhsin berkata kemudian Nurten pun pergi tanpa membawa/mengajak Aysegul dan Muhsin berkata lagi pada Aysegul sambil kembali memberikan segelas susu dan Aysegul juga meminumnya hanya seteguk lagi

Di kantor Polisi,
Di ruang besuk tahanan,Kenan bicara dengan Selim dan Selim berkata lalu keduanya ngobrol bersama.

Di rumah Emiroglu,
Di kamar ZeySel,Zeynep tengah duduk di tepi ranjangnya sambil memegang/melihat foto-foto Selim dan berkata "Selim" lalu air mata jatuh menetes membasahi pipi Zeynep.

Di kantor Polisi,
Di ruang besuk tahanan,Kenan dan Selim masih terus ngobrol berduaan dengan Selim yang di tunggu/di jaga seorang sipir tahanan.

Di rumah Emiroglu,
Di kamar ZeySel,Zeynep juga masih duduk di tepi ranjang dengan kesedihannya memandangi foto Selim dan dirinya lalu datang/masuk sang Ibu mertua yang menghampirinya dan duduk disamping Zeynep sambil memebelai/mengusap rambut Zeynep sang Ibu pun bicara sambil memperlihatkan sebuah benda kecil rajutan bertuliskan "SELIM" seolah sang Ibu bercerita masa indah bersama Selim dan Zeynep juga bicara dan sang Ibu bicara lagi lalu sang Ibu memeluk Zeynep sambil terus bicara dan membelai kepala Zeynep,kemudian benda kecil rajutan itu di berikan kepada Zeynep dan Zeynep menerimanya lalu ia tersenyum.

Di rumah Tuan Necdet,
Di ruang tamu,Tuan Necdet berdiri usai memakai jaznya dan ia bicara sendiri menyebut Selim Emiroglu,lalu datang anak buahnya menghampiri sambil berkata dan memberikan sebuah foto dan Tuan Necdet menerimanya mengucapkan terima kasih lalu anak buah itu pergi lagi dan Tuan Necdet bicara sendiri lagi sambil menatap foto itu dan mengantonginya dalam jaz kemudian Tuan Necdet pergi,siap beraksi.

Di rumah Paman Muhsin,
Di ruang Tv/Santai,Aysegul (Elif) tengah duduk di sofa sambil memainkan bantal yang seakan-akan itu sebuah boneka yang ia pangku dan Aysegul bicara pada bantal yang ia selimuti itu seakan menidurinya,lalu datang masuk Muhsin berkata "Aysegul" dan Aysgul "Sssssttt" berkata seolah jangan berisik karena ada yang tidur (hehehe ada ada aja Elif,bikin gemes) dan Muhsin pun ikut dalam permainan Aysegul,Muhsin berkata pelan pada Aysegul namun itu hanya cara Muhsin agar dapat jawaban dari Aysegul,dan Aysegul pun menaruh bantal itu dan ia selimuti kemudian Muhsin menunjukkan sebuah kantong perhisan dan uang pada Aysegul sambil bertanya pelan yang masih dalam sebuah permainan dan Aysegul pun teringat/terbayang saat itu.
Waktu itu Aysegul dan Nurten lari ke hutan dari kejaran Arzu dan Nurten sempat bicara pada Aysegul untuk merahasiakan itu agar jangan bercerita pada Paman Muhsin.
Dan usai menngingat/membayangkan itu,Aysegul kaget dan takut "hiiiiii" lalu Muhsin bicara pada Aysegul sambil duduk di sofa dan mengusap kepala Aysegul dan Aysegul pun seakan bercerita sedikit dan Muhsin terdiam sekan berfikir sejenak

Di rumah Emiroglu,
Di ruang tamu,Ny.Aliya yang duduk di singgasananya bicara pada Seher dan Seher berkata lalu keduanya ngobrol sebentar dan saat Seher ingin kembali ke dapur,Ny.Aliya masih ada sekali lagi yang di ucapkan dan Seher berkata lau Seher ke dapur.
Dan di dapur,Seher masuk sambil bicara sendiri sambil segera membuatkan secangkir kopi untuk Ny.Aliya.

Di sebuah jalan,
Aysegul dan Muhsin jalan bersama,lalu Aysegul (Elif) bicara/bertanya pada Paman Muhsin dan Muhsin menjawab lalu keduanya ngobrol bersama meski langkah keduanya sempat berhenti lalu keduanya kembali jalan bersama sambil Muhsin menggandeng tangan Aysegul.

Di cafe dapur Elif,
Didalam,Farida dan Murat duduk satu meja sambil keduanya ngobrol bersama dan Farida sedang mengajarkan Murat belajar dan keduanya terus belajar sambil bicara namun Murat terlihat tak serius karena terdengar instrument musik yang biasa terdengar jika ada adegan lucu hehe kemudian Murat melihat Vaisal sang Ayah dark kejauhan dan Murat bicara panik lalu merapihkan buku-bukunya kedalam laci dan berpura-pura duduk seakan tak habis belajar dan Farida berpura-pura membaca buku/belajar sendiri,lalu Vaisal pun menghampiri keduanya dan berkata/bertanya kemudian Murat berdiri dan bicara pada Ayahnya dan sang Ayah bicara sambil memukul kepala Murat kalau itu waktunya bekerja dan Vaisal juga bicara pada Farida dan Murat berkata dan sang Ayah bicara lagi seakan menyuruh Murat bekerja dan Murat pun melangkah berdiri di meja kasir dan Vaisal membuka jaketnya dan siap berganti pakaian ala chefnya dan Murat mengangkat tangannya sambil menatap Farida yang duduk belajar dan Farida pun hanya diam. BACA SELANJUTNYA Sinopsis Elif Season 2 Sctv Episode 268.


Tags: Elif, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Elif Season 2 Sctv Episode 267. Please share...!

Blog, Updated at: 10:39