Sinopsis Razia Sultan MNCTV Episode 20. Kemenangan Altunia membuat Ruknudin tak jadi diangkat sebagai walikota Delhi. Razia memberitahu asistennya betapa bahagia dirinya, "karena pemenang yang tak ketahui namanya itu, Ruknuddin telah kehilangan kesempatan menjadi Subedar." tetapi kebahagian razia terganggu saat melihat Shah Turkan. Shah Turkan memasang wajah konyol dan bertanya pada Razia apakah ia tak bahagia melihat dirinya? Razia dengan kesal berkata kalau dirinya tak sempat untuk menunjukan perasaannya karena ia punya hal lain untuk di pikirkan. Shah Turkan dengan senyum licik mengejek Razia karena naseer kalah dari Ruknuddin dan bahkan terjatuh dari kudanya. razia dengan tajam menjawab, "kalau kak Naseer tak jatuh, anda tak akan melihat putra anda hidup." Mendengar balasan ketus dari razia, Shah Turkan tertawa dan pergi dari hadapan razia.
Sultah Iltutmish letih menunggu kedatangan pemenang kompetisi. Menterinya datang dan memberitahu Sultan kalau pemenang kompetisi bukanlah pangeran Shahgarh tetapi adalah seorang penipu ulung.
Bos Altunia menghajar budak yang mencuri roti dari dapurnya. Altunia tak tega melihat budak itu di hajar. ia merebut cambuk si Boss dan berkata kalau ia tak boleh menghukum orang miskin karena mencuri roti. Bos dengan marah mengancam Altunia, "kalau kau menyelaku, aku juga akan menghukummu." Altunia membalas, "hany akarena aku makan makananmu..kalau tak aku sudah memotong tanganmu." Bos menantang Altunia, "lakukan!" sambil pura-pura takut dan gemetar. Lalu dengan kejam ia menggorok leher budaknya, Lalu dengan sombong ia berkata pada altunia, "aku akan membunuh banyak budak lagi, dan kau yang akan mengubur mereka." Si bos hendak menggorok leher budak yang lain ketika Altunia mengeluarkan belatinya dan mengancam si bos. Bos memohon pada Al agar memaafkannya. Altunia kemudian razia Sultan covermembuang pisaunya dan melangkah pergi. Si bos mengambil kapak dan mengejar Al. Temannya Daru melihat itu, ia berteriak memperingatkan Al sambil melemparkan pisau. Al menangkap pisau dari daru dan tanpa menoleh kebelakang, ia langsung menusuk perut bosnya yang siap mengayunkan kampak. Si Boss mati seketika.
Shah Turkan menghadap Sultan di aula dan berkata kalau pemenang kompetisi adalah penipu dan juga tak apunya tanggung jawab, "jadi karena ia tak muncul, maka pangeran Ruknuddin yang seharusnya diangkat menjadi walikota Delhi." Sultan terlihat berpikir keras, lalu meminta para cendekia untuk memberikan pendapatnya. Shamshad dengan sedih berkata, "sekarang anak pelacur itu akan menjadi walikota dan akan memerintah Delhi, bukan ksatria pemberani seperti Naseer." Razia mengungkapkan keheranannya karena Naseer bisa jatuh dari kuda. razia teringat saat ia memasang pelana, ia merasa ada seseorang di kandang kuda serta bagaimana Shah Turkan mengejeknya dengan mengatakan agar jangan memasang pelana sebelum bertanding, karena apapun bisa terjadi. razia baru sadar kalau dirinya terlah di curangi. Razia berkata, "shah turkan telah bertindak licik dan aku tak akan diam." Qutub meminta Razia agar tak melakukan apa-apa.
Para cendekia memberikan pendapatnya, kalau mereka semua setuju dengan apa yang di katakan Shah Turkan, mereka harus menjadikan Ruknuddin sebagai subedar. Ruknuddin dan Shah Turkan saling melempar senyu licik. Naseer terlihat cemas, begitu pula Shamshad dan Qutub. Mereka tak tahu harus berbuat apa jika Sultan memustukan seperti apa yang dikatakan para cendekia.
Razia tak tahan dengan semua itu, ia mendapat ide. ia melangkah ke depan Sultan dan mengatakan pendapatnya, "mungkin pemenang tak mau menunjukan identitasnya. Kita harus menunggu ia kembali..."
Di padang, Daru mengingatkan Al kalau dosa besar karena telah membunuh boss, mereka harus segera meninggalkan Delhi. Altunia berkata hanya dirinya yang akan meninggalkan Delhi dan para abudak yang lain tak perlu karena mereka sekarang bebas. Pengawal setia si boss mengeroyok Al dengan pedang terhunus. Al berkata kalau mereka ingin mati seperti boss, silahkan maju. para pengawal itu terlihat sedikit gentar. Al memanfaatkan kesempatan itu untuk meloncat dan pergi dari sana tentu saja setelah melambaikan tangan sebagai salam perpisahan.
Di hadapan khalayak, razia membela Altunia dengan pengatakan kalau si pemenang adalah seorang prajurit sejati, "itu di buktikan dengan olehnya dengan memenangkan kompetisi ini. Kita harus menunggu ia ayah."Shah Turkan bertanya apakah Razia akan membawa pemenang itu kesini? Razia menjawab, "tidak peduli apakh ia di bawa ataau datang sendiri. Setidaknya oranag-orang akan berpikir kalau Sultan memberi ia kesempatan terakhir." Sultan Iltutmish setuju dengan pemikiran Razia dan berkata kalau dirinya akan menunggu sio pemenang sampai besok, "jika ia tak datang, maka pangeran Ruknuddin akan di angkat sebagai walikota Delhi." razia terlihat senang dengan keputusan ayahnya. Sedangkan Ruknuddin dan Shah Turkan terlihat tegang. Razia berkata dalam hati, "tidak perduli apakah ia datang atau tidak, setidaknya aku punya kesempatan untuk membuktikan kalau Ruknuddin mengalahkan kak Naseer dengaan curang." Baca Selanjutnya Sinopsis Razia Sultan MNCTV Episode 21.
Sultah Iltutmish letih menunggu kedatangan pemenang kompetisi. Menterinya datang dan memberitahu Sultan kalau pemenang kompetisi bukanlah pangeran Shahgarh tetapi adalah seorang penipu ulung.
Bos Altunia menghajar budak yang mencuri roti dari dapurnya. Altunia tak tega melihat budak itu di hajar. ia merebut cambuk si Boss dan berkata kalau ia tak boleh menghukum orang miskin karena mencuri roti. Bos dengan marah mengancam Altunia, "kalau kau menyelaku, aku juga akan menghukummu." Altunia membalas, "hany akarena aku makan makananmu..kalau tak aku sudah memotong tanganmu." Bos menantang Altunia, "lakukan!" sambil pura-pura takut dan gemetar. Lalu dengan kejam ia menggorok leher budaknya, Lalu dengan sombong ia berkata pada altunia, "aku akan membunuh banyak budak lagi, dan kau yang akan mengubur mereka." Si bos hendak menggorok leher budak yang lain ketika Altunia mengeluarkan belatinya dan mengancam si bos. Bos memohon pada Al agar memaafkannya. Altunia kemudian razia Sultan covermembuang pisaunya dan melangkah pergi. Si bos mengambil kapak dan mengejar Al. Temannya Daru melihat itu, ia berteriak memperingatkan Al sambil melemparkan pisau. Al menangkap pisau dari daru dan tanpa menoleh kebelakang, ia langsung menusuk perut bosnya yang siap mengayunkan kampak. Si Boss mati seketika.
Shah Turkan menghadap Sultan di aula dan berkata kalau pemenang kompetisi adalah penipu dan juga tak apunya tanggung jawab, "jadi karena ia tak muncul, maka pangeran Ruknuddin yang seharusnya diangkat menjadi walikota Delhi." Sultan terlihat berpikir keras, lalu meminta para cendekia untuk memberikan pendapatnya. Shamshad dengan sedih berkata, "sekarang anak pelacur itu akan menjadi walikota dan akan memerintah Delhi, bukan ksatria pemberani seperti Naseer." Razia mengungkapkan keheranannya karena Naseer bisa jatuh dari kuda. razia teringat saat ia memasang pelana, ia merasa ada seseorang di kandang kuda serta bagaimana Shah Turkan mengejeknya dengan mengatakan agar jangan memasang pelana sebelum bertanding, karena apapun bisa terjadi. razia baru sadar kalau dirinya terlah di curangi. Razia berkata, "shah turkan telah bertindak licik dan aku tak akan diam." Qutub meminta Razia agar tak melakukan apa-apa.
Para cendekia memberikan pendapatnya, kalau mereka semua setuju dengan apa yang di katakan Shah Turkan, mereka harus menjadikan Ruknuddin sebagai subedar. Ruknuddin dan Shah Turkan saling melempar senyu licik. Naseer terlihat cemas, begitu pula Shamshad dan Qutub. Mereka tak tahu harus berbuat apa jika Sultan memustukan seperti apa yang dikatakan para cendekia.
Razia tak tahan dengan semua itu, ia mendapat ide. ia melangkah ke depan Sultan dan mengatakan pendapatnya, "mungkin pemenang tak mau menunjukan identitasnya. Kita harus menunggu ia kembali..."
Di padang, Daru mengingatkan Al kalau dosa besar karena telah membunuh boss, mereka harus segera meninggalkan Delhi. Altunia berkata hanya dirinya yang akan meninggalkan Delhi dan para abudak yang lain tak perlu karena mereka sekarang bebas. Pengawal setia si boss mengeroyok Al dengan pedang terhunus. Al berkata kalau mereka ingin mati seperti boss, silahkan maju. para pengawal itu terlihat sedikit gentar. Al memanfaatkan kesempatan itu untuk meloncat dan pergi dari sana tentu saja setelah melambaikan tangan sebagai salam perpisahan.
Di hadapan khalayak, razia membela Altunia dengan pengatakan kalau si pemenang adalah seorang prajurit sejati, "itu di buktikan dengan olehnya dengan memenangkan kompetisi ini. Kita harus menunggu ia ayah."Shah Turkan bertanya apakah Razia akan membawa pemenang itu kesini? Razia menjawab, "tidak peduli apakh ia di bawa ataau datang sendiri. Setidaknya oranag-orang akan berpikir kalau Sultan memberi ia kesempatan terakhir." Sultan Iltutmish setuju dengan pemikiran Razia dan berkata kalau dirinya akan menunggu sio pemenang sampai besok, "jika ia tak datang, maka pangeran Ruknuddin akan di angkat sebagai walikota Delhi." razia terlihat senang dengan keputusan ayahnya. Sedangkan Ruknuddin dan Shah Turkan terlihat tegang. Razia berkata dalam hati, "tidak perduli apakah ia datang atau tidak, setidaknya aku punya kesempatan untuk membuktikan kalau Ruknuddin mengalahkan kak Naseer dengaan curang." Baca Selanjutnya Sinopsis Razia Sultan MNCTV Episode 21.