Sinopsis Ashoka Episode 91

Posted by

Sinopsis Ashoka Episode 91. Radhagupta sedang berkumpul dengan agen rahasianya yang terdiri dari berbagai macam orang baik laki-laki maupun perempuan dari berbagai macam profesi, orang orang yang setia pada Acharaya Chanakya. Radhagupta menemukan sebuah larutan kimia yang terdapat di tempat dimana Vrahmir ditahan, Radhagupta mendiskusikan situasi ini dengan agen rahasianya “Larutan kimia ini bisa di gunakan untuk membebaskan Vrahmir, jika kita menemukan pembunuh agen rahasia lainnya maka kita pasti akan menemukan Chanakya, mereka tak dapat membawa Chanakya keluar dari Patliputra karena penjagaan sangat ketat jadi ia pasti hanya berada di daerah sekitar sini saja dan larutan kimia ini bukan berasal dari Patliputra, cari tahu tentang hal ini juga !” ujar Radhagupta pada para agen rahasianya, mereka pun langsung mengangguk menyatakan kesiapan mereka.

Sementara itu dikamar Noor, Noor sangat kesal begitu mendapat berita kalo Dharma masih hidup “Bagaimana bisa Dharma masih hidup ? ia telah di bunuh oleh ayah (Khurasan), jika Samrat menemukan Dharma maka ia pasti akan menceritakan semuanya padanya, ini saatnya untuk bergabung dengan musuh (Charumitra)” ujar Noor pada dirinya sendiri, tepat pada saat itu Charumitra memasuki kamarnya dengan perasaan kesal pula “Aku tak tahu apa yang terjadi pada Samrat !” ujar Charumitra geram “Ketika Samrat tahu segalanya tentang Dharma, peringainya jadi berubah seperti ini dan jika ia berhasil menemukannya maka apa yang akan ia lakukan ? saya tak dapat menceritakan hal ini padamu, saya telah menguburnya dalam dalam rahasia ini selama belasan tahun” bathin Noor dalam hati sambil memperhatikan Charumitra yang mulai marah “Aku tak percaya bagaimana bisa Samrat menghinaku seperti ini ? ia bahkan tak menceritakannya padaku tentang perempuan itu, akan sangat baik kalo ia tak menemukan perempuan itu dan jika ia ditemukan maka ia seharusnya di bunuh !” ujar Charumitra dengan kedua bola matanya yang berkaca kaca

Ditempat lain, Bindusara sedang menemui patung Dharma di ruangan spesialnya “Dharma, saya melihat kamu kemarin di istana ini, saya sangat sedih karena saya tak pernah benar benar mencari kamu, selama ini saya menderita karena kehilangan kamu, kamu pasti telah hidup dengan kehidupan yang sulit, kamu pasti mengira bahwa saya tak memenuhi janjiku, saya tak datang untuk membawamu ke istana, saya telah gagal, saya seharusnya terus mencoba untuk menemukan kamu” ujar Bindusara sedih kemudian meninggalkan ruangan spesialnya itu.

Kembali ke kamar Noor, Charumitra berkata pada Noor “Ratu Noor, kita tak bisa mengalah seperti ini”, “Aku bisa mengerti perasaanmu sekarang, Dharma tak bisa menang begitu saja dari kita, untuk itu kita harus bersatu” ujar Noor, tepat pada saat itu Subhrasi mendatangi mereka seraya berkata “Mengapa kalian berfikiran seperti itu ? Samrat mempunyai banyak istri, selama ini kita saling menghargai satu sama lain, maka kita seharusnya menghormati Dharma juga karena Samrat mencintainya” Charumitra dan Noor tak suka dengan ucapan Subhrasi “Perasaanku tak sebesar perasaanmu, saya tak bisa mengatakan padamu bagaimana perasaanku sekarang, jika saya menemukan Dharma, saya tak akan membiarkannya hidup !” ujar Charumitra dengan nada marah, saat itu Drupata anak Subhrasi memasuki ruangan itu sambil berlari lari, Dharma menyusul anak itu dibelakang “Pangeran Drupataaa ...” teriak Dharma, ketiga ratu itu menatap tajam ke arah Dharma “Maaf, Maharani ... pangeran Drupata berlari lari ke arah sini jadi saya juga harus kesini untuk menangkapnya” ujar Dharma dengan perasaan tak enak

Tak lama kemudian, Noor menemui ayahnya di kamarnya “Samrat telah melakukan hal yang salah dengan meletakkan pedangnya di leherku” ujar Khurasan “Bagaimana jika ia menemukan Dharma, ia pasti tak akan menghentikkannya, Dharma adalah segalanya baginya, mengapa ia bersembunyi dari Samrat ?” ujar Noor heran “Kapan perhiasan Agni datang ?”, “Aku tak tertarik dengan semua itu” ujar Noor kesal “Jika Dharma ada di dalam istana maka hanya perhiasan Agni yang akan membawa kita ke Dharma” ujar Khurasan kemudian berlalu meninggalkannya, sementara Noor tak mengerti dengan apa yang dimaksud dalam ucapan ayahnya.

Ashoka dan teman temannya sedang berada di luar istana, mereka menemukan ada sebuah lubang besar dengan penutup yang terbuat dari baja diatasnya, mereka bertiga mencoba membuka penutup lubang itu, Subaho salah satu teman Ashoka berkata pada Ashoka “Ashoka, rasanya sangat tak mudah untuk tinggal dalam sebuah gua di dalam basement seperti ini”, “Aku tak punya jalan keluar yang lain, saya harus masuk ke dalamnya untuk menemukan Chanakya, jika saya tak kembali maka ceritakan hal ini hanya pada Radhagupta” ujar Ashoka “Ashoka mengapa kamu tak mengajak kami bersamamu ?” Vasu ikut menimpali pembicaraan mereka “Sekarang ini adalah perjalananku sendiri” ujar Ashoka sambil melompat masuk ke dalam sebuah lubang besar yang telah mereka buka tadi, Ashoka mulai berjalan di dalam ruang bawah tanah tersebut, tiba tiba Ashoka menemukan sebuah tanda di tanah “Seseorang telah di geret di sini, jejaknya terlihat jelas” ujar Ashoka kemudian memanggil manggil nama Chanakya

“Chanakya . Chanakya ...” suaranya menggema diseluruh ruangan, Chanakya yang saat itu sedang di ikat kaki dan tangannya dan di bekap mulutnya mendengar suara Ashoka memanggil manggil namanya, Chanakya mencoba menjawab panggilan Ashoka namun apa daya dirinya tak mampu melakukan hal itu, sampai akhirnya Ashoka sampai di jalan buntu “Tidak ada jalan lagi untuk melanjutkan perjalanan, jika Chanakya tak disini, maka dimana ia ?” ujar Ashoka dengan rasa frustasi, Ashoka mulai meninggalkan tempat tersebut, saat itu Chanakya mencoba untuk membuat suara untuk menarik perhatian Ashoka, Ashoka berhenti sejenak dan kembali kedalam ruang bawah tanah, Ashoka melihat kesana kemari dengan perasaan curiga “Gua ini sudah sangat tua tapi mengapa tanah liat di dinding ini masih basah ? apakah ini sebuah dinding yang baru dibuat sekarang ?” ujar Ashoka curiga “Aku harus memberikan kode ke Ashoka bahwa saya ada disini” bathin Chanakya, saat itu Ashoka mulai mencoba menghancurkan dinding tersebut dengan sebuah batu yang ditemukannya disana “Ini dinding bukan sembarang dinding, ini adalah dinding perlindungan Magadha, jika Ashoka bisa menghancurkan dinding ini maka ia akan menjadi keturunan Maurya yang sebenarnya, ia akan menjadi penyelamat Magadha” bathin Chanakya sambil terus berharap Ashoka bisa menyelamatkannya

Sementara itu diatas ruang bawah tanah tersebut, kedua teman Ashoka, Subaho dan Vasu sedang menunggu Ashoka diatas “Lebih baik kita informasikan hal ini pada Radhagupta !” tepat pada saat itu ada sepasang prajurit yang sedang berjaga jaga disana, begitu mereka melihatnya kedua teman Ashoka ini langsung melarikan diri, prajurit berusaha mengejar kedua teman Ashoka namun mereka sudah lari menjauh, para prajurit itu menemukan lubang besar yang menganga, mereka tertegun melihatnya.

Sementara itu dibawah, Ashoka masih mencoba untuk menghancurkan dinding tersebut dengan batu ditangannya “Aku percaya padamu, Ashoka ... kamu pasti bisa menghancurkan dinding ini” bathin Chanakya, namun belum juga dinding itu roboh, Ashoka kaget ketika ada sebuah tangan yang menyentuh bahunya. Baca Selanjutnya Sinopsis Ashoka Episode 92


Tags: Ashoka, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Ashoka Episode 91. Please share...!

Blog, Updated at: 12:21