Sinopsis Ashoka Episode 92

Posted by

Sinopsis Ashoka Episode 92. Ashoka masih sibuk menghancurkan dinding yang di curigainya ada Chanakya di balik dinding tersebut, namun tanpa disadarinya ternyata prajurit yang menemukan lubang besar tadi, ikut turun kebawah dan menemukan Ashoka disana, bergegas mereka menangkap Ashoka. Ashoka kaget ketika ada seseorang yang memegang bahunya, seketika itu juga Ashoka menoleh dan melihat ada dua orang prajurit yang menangkapnya “Sekarang, Samrat akan memberikan kau pelajaran !” kata prajurit sambil membawa Ashoka keluar dari ruang bawah tanah itu, Ashoka hanya bisa pasrah sambil menatap sedih ke arah dinding yang belum dirobohkannya.

Di sebuah ruangan, Khurasan menunjukkan sebilah pedang ke Bindusara seraya berkata “Samrat, kau telah menaruh sebilah pedang di leherku, maka bunuhlah aku, saya tak bisa membawa pulang kekasihmu, jika kau merasa benar bahwa ia ada disini di istana ini tapi coba pikirkanlah jika ia masih hidup, kenapa ia tak kembali padamu ? Jika ia memang ada di sini maka mengapa ia sembunyi dari kau ? ia adalah Ratu mu, saya minta maaf kalo saya mengatakan bahwa ia telah meninggal, saya adalah saksi ketika rumahnya terbakar” kata Khurasan pura pura sedih “Kamu ingin saya percaya padamu lagi ? saya telah hidup pada kesedihan kepalsuan ketika ia meninggal tapi saya yakin kalo ia itu masih hidup, saya juga punya pertanyaan yang sama untukmu, segera cari ia secepat mungkin !” kata Bindusara geram “Aku akan mencobanya, Samrat” kata Khurasan sambil berlalu meninggalkan Bindusara

Diruangan yang lain Raja Raj bertanya pada Helena “Ratu Helena mengapa Samrat mencari seorang pelayan ?” kata Raja Raj heran “Jangan khawatir, saya akan bertanya padanya” kata Helena sambil meninggalkan ruangan itu, diikuti oleh Nictator dan Raja Raj

Sementara itu Khrurasan sedang berjalan menyusuri koridor sambil berkata pada dirinya sendiri “Jika Dharma memang masih hidup maka saya akan membunuhnya sebelum ia bertemu dengan Samrat Bindusara, Bindusara seharusnya tak pernah tahu kalo saya telah mencoba untuk membunuhnya, ketika ia sedang hamil besar, bagaimana jika ia melahirkan seorang bayi laki laki ? Anaknya pasti sekarang berusia sekitar 15 tahun, apakah ia datang kemari untuk mengambil hak anaknya ? tak ! Hanya Siamak lah yang mempunyai hak untuk tahta kerajaan Magadha !” kata Khurasan dengan nada marah

Ashoka dibawa menghadap ke hadapan Bindusara “Samrat, ia terlihat berada di ruang bawah tanah” kata sang prajurit tepat pada saat itu Helena, Raja Raj dan Nictator menemui Bindusara juga “Apa yang kau lakukan disana, Ashoka ?” kata Bindusara “Iyaa . kenapa kau kesana ?” sela Helena penuh selidik (karena Helena dan komplotannya yang menyekap Chanakya di ruang bawah tanah tersebut), Ashoka teringat ketika Radhagupta memintanya untuk tak menceritakan permasalahan ini kepada orang lain karena bisa jadi nanti malah Chanakya akan mendapatkan masalah yang lebih berat lagi “Aku sedang mencari temanku disana, kami bermain petak umpet, lalu saya jatuh ke lubang besar itu dan ketika saya lihat, lubang itu adalah sebuah ruang bawah tanah, saya sedang mencari temanku tapi prajurit ini menangkapku” kata Ashoka tenang “Iya, betul Samrat, temannya langsung lari begitu melihat kami” kata prajurit “Hal ini melanggar peraturan keamanan, Samrat !” kata Raja Raj (salah satu tamu yang bertandang ke kerajaan Magadha) “Asoka tak melanggar, ia adalah panglima masa depan Magadha, ia tak akan melawan peraturan, lagipula ia sedang bermain saat itu, Ashoka lebih baik kau jangan main kesana lagi karena ruang bawah tanah itu belum selesai saya bangun” kata Bindusara, Ashoka menganggukkan kepalanya sambil memberikan senyumannya yang menggemaskan lalu pergi dari hadapan Bindusara bersama prajurit yang menahannya tadi.

Sepeninggal Ashoka, Helena bertanya pada Bindusara “Samrat, kau kelihatan sangat khawatir, ada apa ? Apakah ada masalah ? saya dengar kau melakukan penyelidikan pada para pelayan” Bindusara masih terlihat gusar “Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, ibu . saya sedang menyelidiki pelayan untuk perayaan pesta pernikahan Justin” Helena merasa tersanjung sambil tersenyum senang “Aku ingin memberikan pekerjaan apa yang harus mereka lakukan” kata Bindusara kemudian pergi meninggalkan ruangan tersebut. Sepeninggal Bindusara, Helena menyuruh semua pelayan yang ada di ruangan itu pergi meninggalkan mereka bertiga “Helena, saya merasa kalo Ashoka mencurigai kita, kita seharusnya membunuh mereka” kata Nictator cemas “Itu bisa sangat berbahaya untuk rencana kita, ayah . kita tak bisa menyakiti ia untuk saat ini” kata Helena bimbang

Dikamar perawatan para ratu, saat itu Dharma sedang melayani Agni (calon istri Justin) yang sedang mencoba coba beberapa kalung yang akan dikenakannya seraya berkata “Ahenkara, kau tahu tinggal dua hari lagi pernikahanku dengan Justin dan semua impianku akan segera terwujud” Ahenkara adik kandung Agni hanya tersenyum melihat kakaknya bahagia “Setelah dua hari ini, semua orang yang ada disini akan mengenali saya sebagai anak perempuan yang membunuh seluruh keluarga besar Maurya karena pembalasan dendam atas kematian ayahnya” bathin Agni dalam hati. Sementara itu di belakang Agni, nampak tiga ratu Bindusara sedang berbincang bincang “Tidak akan ada yang berubah ! saya adalah Ratu pertamanya Samrat Bindusara dan saya akan tetap mempertahankan posisiku sebagai nomer satu !” kata Charumitra dengan nada marah “Itu tak penting, yang penting siapa yang ada di dalam hati Samrat Bindusara, bagaimana jika Samrat menemukan Dharma ? Itu tak akan baik untuk kita bertiga” kata Noor, Dharma mendengarkan pembicaraan mereka secara seksama karena namanya menjadi topik pembicaraan para ratu tersebut “Bahkan sampai saat itu tak ada konfirmasi apakah Samrat Bindusara sudah menemukan Dharma atau tidak” Subhrasi ikut menimpali pembicaraan mereka “Samrat telah melihat Dharma sedang menyalakan lampu Diya pada malam hari, itu, ia merasa yakin itu Dharma, ia tak ragu ragu” kata Charumitra “Meskipun Samrat telah menemukan Dharma, ia tak akan berlaku tak adil pada kita atau anak anak kita” kata Subhrasi lagi “Aku takut dengan rasa keadilannya, saya berharap saya bisa menemukan Dharma !” kata Charumitra kesal, Dharma yang masih di sana mendengarkan percakapan mereka langsung kaget dan terdiam sejenak, Subhrasi yang melihat perilaku Dharma yang aneh, mencoba bertanya “Shevika (nama samaran Dharma) kau kenapa ?” Dharma jadi bingung dan canggung “Saya tak apa apa, Maharani . saya mau keluar dulu” kata Dharma kemudian berlalu meninggalkan mereka.

Dharma tiba di sebuah tempat tersembunyi, setibanya disana Dharma menangis dan teringat ketika ia menyentuh kaki Bindusara untuk meminta berkat dari suaminya itu tanpa sepengetahuan Bindusara, Dharma juga teringat ketika ia menyalakan lampu Diya pada saat hujan rintik rintik, lalu ketika ia berbaris di barisan para pelayan ketika Bindusara mengecek para pelayan wanita satu per satu, Dharma juga teringat ketika Chanakya mengatakan padanya “Ashoka bisa dalam keadaan bahaya kalo kau menunjukkan jati dirimu yang sebenarnya” Dharma teringat semuanya sambil menangis “Saat ini ketika Chanakya menghilang, maka tak ada seorangpun yang akan melindungi Ashoka, sebelum semua orang menemukan aku, saya harus pergi dari sini, saya tak bisa mengorbankan cintaku, saya bisa menjauh dari Samrat tapi saya tak akan bisa membiarkan sesuatu terjadi pada Ashoka” kata Dharma sedih

Subaho dan Vasu menemui Radhagupta, mereka berdua menceritakan tentang Ashoka, tepat pada saat itu Ashoka datang menemui mereka, dengan geram Radhagupta segera menarik lengan Ashoka menuju ke ujung ruangan “Ashoka, apa yang kau lakukan di ruang bawah tanah ?”, “Aku mencurigai Chanakya di sekap disana karena ada prajurit saya jadi tak bisa melihat apa yang ada dibalik dinding” Ashoka mencoba menjelaskan “Aku juga mencurigai tempat itu”, “Kalau begitu kita harus pergi ke ruang bawah tanah itu lagi” kata Ashoka dengan mata yang berbinar binar terang “Tapi penjagaan sangat ketat, kita bisa saja ditangkap” kata Radhagupta cemas “Aku punya satu cara” kata Ashoka optimistis

Malam harinya, Subaho dan Vasu sedang membawa gerobak mereka yang berisi sayur mayur masuk ke dalam istana yang baru, Ashoka bersembunyi diantara sayur sayuran itu, salah seorang penjaga gerbang istana menghentikan gerobak mereka “Berhenti ! Kalian mau kemana ?”, “Ini adalah perintah Samrat Bindusara, sayur mayur ini untuk pesta pernikahan nanti” kata Vasu.

Sementara itu Dharma sedang menceritakan sebuah dongeng sambil menidurkan Drupata, sedangkan Agni sedang tertidur di kamarnya, tiba tiba ada seseorang yang mengenakan penutup wajahnya memasuki kamar Agni, laki laki bercadar itu mencuri semua perhiasan Agni, namun tanpa disadarinya ternyata ada gelang yang jatuh hingga menimbulkan bunyi, membuat Agni sontak terbangun “Siapa itu ?” si pencuri langsung bersembunyi di balik peti tempat perhiasan itu berada

Diluar Vasu dan Subaho yang sudah berhasil masuk ke dalam istana, kembali dihentikan oleh salah seorang prajurit, prajurit itu kembali memeriksa gerobak mereka sambiil membuka buka sayur sayuran tersebut, Vasu dan Subaho terkejut melihatnya, untungnya prajurit tak menemukan Ashoka disana karena ternyata Ashoka telah keluar dari gerobak tersebut. Ashoka mulai memasuki istana, ia bersembunyi dari prajurit yang berjaga disana yang berjalan mondar mandir.

Sementara itu di kamar Drupata, Subhrasi, ibu Drupata menemui anaknya dan meminta Dharma untuk meninggalkan mereka berdua karena Subhrasi ingin menidurkan anaknya, Dharma pun keluar kamar “Aku harus pergi sekarang !” bathin Dharma dalam hati. Di kamar Agni, Agni yang terbangun karena ada suara yang mengganggu tidurnya merasa ada seseorang di dalam kamarnya “Siapa yang di dalam kamarku ?” kata Agni sambil melihat lihat kesekeliling kamar, ketika dlihatnya petinya terbuka, Agni kaget dan hendak mendekati peti tersebut dimana pencuri itu sedang bersembunyi disana, tiba tiba ada seorang pencuri yang lain yang masuk ke kamar Agni dan memukul Agni hingga pingsan, si pencuri itu langsung menghampiri temannya yang masih bersembunyi untuk keluar dari sana, mereka berdua akhirnya keluar dari kamar Agni.

Dharma ada diluar “Aku harus menemukan Ashoka segera” bathin Dharma dalam hati, saat itu Ashoka sedang berjalan di koridor, tiba tiba ketika ia sedang berjalan, pencuri yang mencuri perhiasan Agni berlari kearahnya dan menabrak Ashoka, sesaat mereka saling pandang satu sama lain, tepat pada saat itu Dharma juga berada di koridor yang sama, Dharma melihat Ashoka yang sedang saling berpandangan dengan seorang laki laki yang menggunakan cadar di wajahnya. Baca Selanjutnya SINOPSIS ASHOKA ANTV EPISODE 93


Tags: Ashoka, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Ashoka Episode 92. Please share...!

Blog, Updated at: 14:31