Sinopsis Ashoka Antv Episode 29

Posted by

Sinopsis Ashoka Antv Episode 29. Bindusara memberikan agni pada jasad subhadrangi. Suasana sedih mengisi udara. Chanakya dengan pilu berkata dalam hati, "maafkan saya dewi Dharma, saya tak bisa memberikan posisi yang layak anda dapatkan dalam hidup anda.tapi pengorbanan anda ini akan di tulis dalam sejarah Magadha." Hening mencekam, anginpun berhenti berhembus ketika api suci membakar jasad Subhadrangi.

Di Mandir sekolah, Ashok yang terjatuh memprotes Syiwa, "dewa, hari ini egomu membuktikan kalo engkau hanya sebuah batu. Tetapi saya percaya kalo ibuku masih hidup dan rasa percaya ini tak akan dapat di rampas dariku oleh siapapun."

Maharani Charumitra memanggil Maha menteri dan menanyainya tentang apa yang telah terjadi di pengadilan, ".bukankah tugas perdana menteri adalah untuk mengingatkan samrat tentang aturan dan peraturan?" Perdana menteri membela diri dengan mengatakan kalo dirinya tak bisa mengubah keputusan samrat. Charu berkata kalo yang menjadi masalah bukan keputusannya, Tetapi orang yang mendorong samrat mengambil keputusan itu, "achari Chanakya yang memaksa samrat mengambil keputusan itu. Kenapa anda tak di hormati di pengadilan? Mengapa samrat lebih banyak mendengarkan achari Chanakya? Bukankah seharusnya anda yang berbicara di pengadilan. Katakan padaku maha menteri, yang telah terjadi di pengadilan betul atau salah?" Perdana menteri menjawab kalo itu salah. Charu kesal mengapa Chanakya harus mengambil keuntungan dari wewenang yang di berikan padanya, "kenapa ia tak memghormati posisi anda? saya ingin menentangnya, apakah anda akan berada di pihakku?" Perdana menteri menyahut, "samrat lebih banyak mendengarkan kata-kata achari Chanakya. Saya setuju kalo apa yang terjadi hari ini salah. Tetapi achari Chanakya selalu memikirkan kebaikan Magadha." Charu menyela, "jadi anda mengatakan kalo apa  yang terjadi hari ini adalah demi kebaikan Magadha?" Lalu dengan kesal ia meninggalkan perdana menteri.

Samrat Bindusara berdiri di depan patung Dharma sambil berkata, "hari ini ketika saya memberikan agni pada jasad Subhadrangi saya berpikir tentangmu. ia wanita yang baik, sama sepertimu. ia juga membenci kekerasan seperti dirimu. saya tak tau mengapa hal-hal buruk selalu terjadi pada orang baik."

Ashok datang menemui bindu untuk menanyakan apakah ia melihat ibunya. Dengan prihatin Bindu menyentuh pundak Ashok dan memberitahunya kalo ia baru saja memberikan agni pada ibunya, "dia juga di makamkan dengan upacara kerajaan. Ashok, kamu harus menerima kenyataan bahwa ibumu sudah meninggal." Ashok masih tak terima, "aku tak tau tubuh siapa yang telah anda berikan agni, Tetapi saya tau satu hal bahwa ia bukan ibuku. saya tak punya bukti, tetapi segera saya akan membawa ibuku ke hadapanmu dan anda semua akan percaya padaku." Setelah berkata begitu, Ashoka pergi meninggalkan Bindu.

Dengan wajah sedih dan bingung Ashok berjalan di lorong istana. Siamak menegurnya sambil menyentuh bahunya, "teman, saya mendengar tentang ibumu." Tetapi Ashok dengan kasar menepis tanganya, "ada apa dengan kalian semua? saya sudah bilang kalo ibuku masih hidup. Mengapa tak ada yang percaya padaku?" Siamak dengan penuh pengertian berkata, "aku percaya padamu. kalo kamu percaya ia masih hidup, maka ia masih hidup. saya percaya kata-kata temanku." Ashok tersenyum senang karena akhirnya ada orang yang percaya padanya. Ashok berjanji kalo ibunya kembali, ia akan mengajak siamak menemuinya. Siamak mengangguk. Ashok kemudian pergi meningalkannya. Dari balik pilar, Sushim mendengarkan pembicaraan mereka berdua dengan wajah kesal.

Ashok pergi kekamar Subhadrangi. ia membuka pintu dan memanggil, "ma?" Tetapi kamar itu senyap saja. Ashok teringat saat-saat terakhir mereka berdua ada di rumahnya di desa van. Ashok terpikir kalo ibunya tak ada di Patliputra, ia pasti kembali ke rumah. Ashok kemudian memutuskan untuk kembali kedesa, ia menyiapkan buntalan bajunya dan beberapa barang yang ia butuhkan, "tunggu saya ma."
Siamak sedang mengasah pedangnya sambil memikirkan Ashok ketika Sushim mengendap-endap di belakangnya. Menyadarai ada orang di belakangnya, dengan pedang terhunus, siamak memutar tubuhnya. Pedangnya terhunus ke leher Sushim. Sushim menatap Siamak dengan datar. Sushim menurunkan tangan siamak yang memegang pedang, "kau seharusnya tak melakukan itu." Siamak menurunkan pedangnya dan balik bertanya, "melakukan apa?" Sushim berkata kalo Siamak adalah keluarga kerajaan, "seorang pangeran. kamu seharusnya melihat dengan siapa kamu bicara, berteman dan sebagainya. Pertemanan harus di jalin dengan yang sederajat." Siamak berkata kalo Ashok sesuai dengan standarnya, "dia telah membuktikannya dari waktu ke waktu. ia berbakat dan akan menjadi ksatria hebat." Siamak kembali mengasah pisaunya mengacuhkan Sushim. Sushim geram karena mendengar pujian Siamak pada Ashok juga karena di acuhkan. ia mengambil pedang dan menodongkannya ke punggung Siamak. Siamak segera berdiri menghadapinya meski tanpa senjata. Sambil menghunuskan pedang ke leher siamak, Sushim berkata, "katakan sekali lagi!" Siamak menjawab, "wajahmu menyiratkan kalo yang kukatakan benar. Ashok lebih pintar dari dirimu, lebih kuat mentalnya dan lebih cerdik."  Sushim marah, "beraninya kamu menghinaku!" ia lalu mengangkat pedang siap untuk menebas Siamak. Untung Justin muncul dan menangkis pedang siamak dengan pedangnya. Sekali sentak, Justin berhasil melemparkan pendang dari tangan Sushim. ia lalu menghampiri Sushim dan menamparnya dengan keras. Sushim tak membalas, ia hanya menatap Justin dengan mata terbelalak marah. Justin memperingatkan Sushim agar tak melakukan hal sama lagi pada siamak, kalo tak dirinya akan memberi Sushim pelajaran yang tak akan dapat ia lupakan sepanjang hidupnya.

Charu sedang mengasapi kamarnya ketika Sushim masuk dengan marah-marah dan berkata kalo dirinya berharap tak menjadi anak Charu. Charu menegur sushim agar tak melewati batas. Sushim berkata kalo dirinya masih berada dalam batasannya karena itu ia memaafkan Justin, "padahal saya bisa membalas seranganya, Tetapi tak kulakukan. ia melindungi Siamak dariku. Siamak memiliki dukungan penuh, Khorasan dan sekarang Justin. Tetapi tak ada orang yang membantuku. saya merasa mereka akan menjadikan Siamak sebagai samrat berikutnya karena ia punya dukungan yang lebih dan kekuatan. Adikku akan memerintah dan saya harus melayaninya. Ini semua karenamu, ma." Charu dengan heran berkata kalo dirinya tak paham kenapa Justin membela siamak, "Justin ingin menjadi raja. Tetapi kenapa ia membantu Siamak. Siapa yang berada di balik semua ini, Noor atau ibunda ratu Helena?" Charu minta Shusim membiarkan dirinya berpikir. Sushim dengan sinis mengejek kalo apa yang di lakukan Charumitra hanya berpikir saja sementara  lawan telah menjalankan rencananya, "kapan anda akan melakukan sesuatu untukku?" Charu menyakinkan Sushim kalo dirinya tak akan membiarkan Siamak menjadi Samrat, itu janjinya.

Radhagupta sedang menyelidiki siapa pria yang datang dan membawa Subhadrangi pada malam ia di bunuh. ia menanyai seorang prajurit dan meminta nya mengingat-ingat kejadian malam itu. Si prajurit berkata kalo ia tak ingat wajahnya, Tetapi ia ingat kalo sais pedati itu memakai kalung yang tampak mahal untuk orang seperti dirinya, "saya terkejut, bagaimana mungkin orang biasa seperti ia memiliki kalung yang begitu mewah."

Sementara itu sais pedati yang di bicarakan Radgagupta sedang duduk menunggu di rumahnya. Ketika terdengar ketukan di pintu ia terlihat bahagia, "sepertinya ibu ratu telah menyiapkan pelarian yang aman untukku." ia tanpa curiga membuka pintu. Begitu pintu terbuka, seseorang segera menusukkan sebilah pedang ke dadanya. Sais pedati mati seketika.

Diistana, Helena mengamati kalung yang ada di tangannya dan berkata kalo orang itu sudah di bunuh, "sekarang achari Chanakya tak akan dapat mengagalkan kita. Segera kita akan mendapat bantuan dari raja Ujjain." Justin dengan penasaran bertanya apa yang dijanjikan Helena pada raja Ujjain, "aku ingin tau tentang itu. Anda biasanya tak menyembunyikan sesuatu dariku, Tetapi kenapa kini merahasiakannya? Apakah anda tak percaya padaku?" helena tersenyum penuh misteri, "kau berkata kalo saya tak akan bisa mengalahkan achari Chanakya, saya tak akan membuatmu menjadi raja. Lalu saya menyadari kalo diriku telah memberikan banyak beban padamu. saya selalu memaksamu untuk duduk di tahta dan itulah kesalahanku." Justi berkata, "bukan seperti itu. saya sedang marah saat itu hingga berkata seperti itu." Helena menenangkan Justin, "jangan kuatir, rencanaku sudah siap, tak lama lagi kamu akan duduk di tahta. kamu akan memerintah India. Tetapi hingga saat itu tiba, percayalah padaku." Helena lalu mengajak Justin merayakan kesuksesan rencananya.

Ashok hendak meninggalkan Patliputra. Radhagupta melihatnya. ia mengejar Ashok dan menahannya, "ashok, kamu mau pergi kemana?" Ashok melirik radhagupta dengan sudut matanya, "aku akan kembali pada ibuku." Radhagupta mengingatkan Ashok kalo Chanakya melarangnya untuk pergi. Ashok menyahut kalo tak ada yang bisa menghentikan dirinya untuk mencari ibunya. Lalu dengan langkah kaku, Ashok meninggalkan radhagupta. Radhagupta yang tak tau harus berbuat apa, bergegas pergi menemui Chanakya untuk memberitahunya kalo Ashok akan meninggakan kota, "saya sudah coba menghentikannya, Tetapi ia tak mau mendengarkan saya." Baca Selanjutnya Sinopsis Ashoka Antv Episode 30


Tags: Ashoka, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Ashoka Antv Episode 29. Please share...!

Blog, Updated at: 12:17