Sinopsis Ashoka Antv Episode 27. Ashok dengan rasa bingung dan sedih keluar dari istana. ia berjalan gontai di pasar dengan pikiran yang melayang entah kemana. Tiba-tiba ia mendengar suara Dharma memanggilnya.
"Ashok!" Ashok melihat Dharma berdiri tak jauh di depannya. Dengan wajah gembira Ashok menghampirinya. tetapi Dharma hanya berdiri kaku, tak mau menyambut Ashok. Ketika Ashok tiba di depannya, ia malah hendak melangkah pergi. Ashok menahan lengan Dharma. Dharma melirik Ashok dengan tatapan dingin. Ashok memegang telinganya sambil memasang raut muka memelas. Dharma luruh hatinya, ia menatap Ashok dan tersenyum. Ashok ikut tersenyum. Dharma mengulurkan tangannya menyentuh wajah Ashok. Ashok menduga Dharma akan mengelus pipinya, tetapi ternyata Dharma mencubit pipinya. Ashok nyengir kesakitan .
Bayangan itu kenyap. Ashok menyentuh pipinya yang tak sakit, pipi di bagian mana Dharma pernah mencubitnya. Kesedihan kembali menaungi matanya. Dengan sedih ia melanjutkan langkahnya. Di suatu tempat, Ashok melihat bambu yang di gunakan untuk menjemur pakaian. Ashok membayangkan dirinya dan Dharma sedang bermain petak umpet diantara kain-kain yang menggantung di jemuran. Dharma mengejarnya, Ashok lari menghindar. Keduanya tertawa-tawa bahagia. Sambil tertawa, Ashok terus berlari seakan-akan Dharma sedang mengejarnya. Padahal sebenarnya ia sedang berlari seorang diri di tengah keramaian. Sambil menoleh Ashok terus berlari. Tiba-tiba tubuhnya menabrak sesuatu dan ia terpelanting ke tanah. ia masih tertawa bahagia. Namun ketika ia menatap sesosok tubuh yang berdiri di depannya, tawa Ashok hilang, kesadarannya kembali datang. Sushim menatap Ashok dengan tatapan datar. Teman-temannya yang berdiri di belakangnya tersenyum mengejek pada ashok. Orang-orang berdiri terpaku menunggu apa yang akan terjadi. Dengan wajah menahan geram, Ashok berdiri. Sushima menghampirinya. Ashok meliriknya dengan tatapan tak suka. Sushim berkata dengan nada penuh kebencian, "kau mengambil keuntungan dari kebaikan ayahku. Dan ayah masih mempercayaimu. tetapi saya yakin kau dan ibumu menyembunyikan hubungan kalian hanya untuk mengacaukan kerajaan. saya akan membuktikan itu." Ashok tak menanggapi ucapan Sushim, ia hanya menatapnya sekilas, lalu berlalu dari hadapannya. tetapi Sushim mengejeknya, "apakah kau takut?" Mendengar itu, Ashok menjadi sangat marah. Jari-jari tanganya tergenggam dan urat-uratnya terlihat tegang. Ashok membalikan badan menatap Sushim. Sushim balas menatapnya dengan sedikit rasa takut. Ashok mengoyangkan telunjuknya sambil berkata dengan suara bergetar menahan marah, "tidak hari ini. Karena saya tak tau apa yang akan saya lakukan hari ini kalo kau mengajakku berkelahi." Sushim tertegun melihat kemarahan yang mengerikan di wajah Ashok. ia membiarkan Ashok pergi dari depannya tanpa mengatakan apa-apa.
Di padang Setra, para Achari sedang mengadakan persiapan untuk mengkremasi jasad Dharma. Chanakya datang dan berkata pada Brahmana yang memimpin upacara, "achari, jika anda membutuhkan bantuan apapun, katakan padaku." Brahmana tua itu menjawab, "jangan khawatir, achari. Kami sudah menyiapkan segala sesuatunya. tetapi putra Subhadragi tak menerima kematiannya, lalu siapa yang akan memberikan agni untuknya? kalo Ashok tak mau memberikan untuk ibunya, jiwa Subhadragi tak akan tenang selamanya." Mendengar kata-kata bramhmana tua itu, Chanakya berpikir.
Di hadapan bindu dan semua orang di aula istana, Brahmana tua berkata, ".itu tak mungkin. Hanya anak yang dapat memberikan agni pada ibunya." Perdana menteri menimpali bahwa kalo Ashok tak siap, bukan berarti Chanakya bisa mengusulkan ide itu. Para ratu yang hadir terlihat cemas dan bingung. Helena berkata kalo dirinya merasa terkejut dengan ide Chanakya. Bindu yang sedari tadi hanya mendengarkan menyuruh Chanakya menjelaskan maksudnya. Chanakya berkata, "samrat, anda telah memerintahkan untuk memberikan perlakuan kerajaan untuk dewi Subhadrangi. Pikirkan, kalo Ashok tak mau memberikan agni pada jasad Dewi Subhadrangi, apakah pemakaman dewi subhadrangi tak jadi diadakan? Samrat, Ashok berjanji ia akan tetap berdiri di depan mandir dengan satu kaki sambil membaca mantra sampai ibunya kembali ." semua orang tertegun menengarnya. Bindusara tertunduk. Chanakya dengan berapi-api melanjutkan, "Samrat, pikirkan wanita yang terbunuh untuk anda. ia merawatmu dan terbunuh. Anda punya kewajiban, anda samrat. Bapak bangsa. Jadi, tidakkah anda berpikir kalo anda punya kewajiban padanya?" Bindu teringat bagaimana ia berjanji dihadapan mayat Dharma kalo dirinya akan mengurus anaknya. Chanakya masih berkata, "memberikan agni untuk dewi Subhadrangi oleh samrat akan menunjukan perlakuan kerajaan yang layak diterimanya. Tugas samrat untuk melayani rakyatnya. Akan menjadi penghormatan terakhir untuknya karena ia tak punya keluarga, tak punya suami dan samrat sendiri yang akan memberikan agni untuknya." Semua orang berpikir keras berusaha menerima alasan Chanakya.
Helena menyela, "achari, apa yang telah di lakukan dewi Subhadrangi untuk merawat samrat sudah menjadi tugasnya dan ia mendapat kehormatan untuk itu." Khorasan berdiri dan ikut berkata kalo banyak prajurit yang memberikan nyawanya untuk samrat tetapi bukan berarti samrat akan memberikan agni untuk mayat mereka. Brahmana tua juga ikutan berkata, "achari ji, ada beberapa aturan, kalo samrat memberikan agni pada dewi Subhadrangi maka ia harus menarik diri dari urusan pemerintahan untuk beberapa waktu, apakah itu mungkin untuknya? saya merasa ini bukan ide yang bagus."
Chanakya berkata, "samrat, ratu Helena, dan perdana menteri, kalian semua punya pendapat. tetapi saya tau satu hal, tak ada yang lebih tinggi daripada rasa kemanusiaan. tak semua aturan juga tak agama sekalipun. Sudah menjadi tradisi bahwa kita memikirkan rasa kemanusiaan dahulu." Chanakya menyebutkan banyak contoh di mana sejarah membuktikan kalo kemanusiaan lebih penting dari segalanya. Chanakya berkata kalo tugas samrat adalah memberi hormat dan kehormatan untuk bangsanya. Dan Chanakya menyerahkan semua keputusan di tangan samrat ia hanya meminta agar tak hanya menggunakan kata perlakuan kerajaan tetapi juga memberi penghormatan kerajaan untuk Subhadrangi, "anda tau kalo ia tak pernah meminta imbalan apapun karena telah menyelamatkan hidupnya. Anda sendiri yang seharusnya tau bagaimana membalasnya. Tanyalah pada diri anda sendiri, anda akan menemukan jawabannya." Semua menunggu keputusan Bindusara. Bindu ingat Dharma pernah memintanya agar memenuhi tugasnya sebagai prioritas utama. Bindu terlihat berpikir lama, semua menunggu keputusannya. Perdana menteri mengatakan kalo tak baik jika samrat memberikan agni pada subhadrangi. Karena itu akan memberi kesan pada rakyat bahwa siapapun yang tak punya keluarga akan di berikan agni oleh samrat. Dan jika samrat menolak, maka mereka akan berpikir kalo samrat pilih kasih, "saya meminta anda untuk tak menerima ide ini."
Setelah terdiam cukup lama, Bindusara berkata, "achari saya tak akan melakukan sesuatu yang akan memecah belah dewan pengadilanku. saya tak bisa melakukan apapun sebagai seorang samrat ." Chanakya terlihat putus asa. Keluarga kerajaan terlihat lega, perdana menteri tersenyum senang dan Helena menyerigai puas. Tetapi bindu belum selesai bicara, "karena itu saya memutuskan untuk mundur dari tahta untuk satu hari.dan sebagai orang biasa, saya akan memberikan agni pada jasad Subhadrangi ." Semua orang kecuali Chanakya terkesima tak percaya.BACA SELANJUTYA Sinopsis Ashoka Antv episode 28