Sinopsis Ashoka Antv Episode 28

Posted by

Sinopsis Ashoka Antv Episode 28. Helena bertanya, "apa yang anda katakan samrat?" Bindusara menjelaskan kalo keputusannya sangat cocok untuk situasi ini, "ini untuk menunjukan rasa hormatku padanya, karena tahtaku menjadi penghalangnya, maka saya akan meninggalkannya selama sehari saja untuk memberikan agni pada Subhadrangi. Sehingga tak seorangpun punya masalah dengan keputusanku." Setelah berkat begitu, di saksikan oleh seluruh yang hadir, Bindusara melepas mahkotanya, meletakannya di atas tahta lalu pergi meninggalkan aula, dI iringi tatapan tak percaya dari semua yang hadir terutama para ratu. Hanya Chanakya yang tersenyum lega.

Chanakya sedang berjalan di lorong istana ketika Khorasan menghadang jalannya. Khorasan menatap Chanakya dan berkata, "hanya untuk wanita biasa, anda begitu gigih berusaha. saya tak bisa mempercayainya." Chanakya bertanya, "tak bolehkan wanita biasa mendapatkan rasa hormat?" Khorasa dengan sedikit curiga berkata, "melihat cara anda melindungi ia dan anaknya, saya ragu apakah ia orang biasa atau bukan." Chana ya berkata, "Subhadrangi telah menyelamatkan hidup samrat, maka ia tidak orang biasa."Khorasan menyahut, "anda telah memaksa samrat memberikan agni pada jasadnya dan ini tak baik." Chanakya menjawab, "dia meninggal untuk melindungi samrat, apakah itu tidak baik juga?" Khorasan berkata kalo insiden itu sangat di sayangkan, "binatang buas menyerangnya, tetapi anda memaksa semua orang percaya kalo itu pembunuhan." Chanakya dengan tajam balas berkata, "wanita yang tidak bersalah terbunuh dan kalian mencoba menyiratkan kalo itu kematian yang sangat sederhana, kenapa?" Khorasan tak tau mau menjawab apa. ia hanya menatap Chanakya lalu tanpa berkata apa-apa pergi dari haapannya.

Para ratu berkumpul membicarakan keputusan Bindusara untuk memberikan agni pada jasad dharma. Noor dengan nada tidak terima protes pada Helena, "bagaimana samrat bisa melakukan ini untuk seorang pelayan, ibu ratu? Apakah samrat lupa kalo hanya anak, ayah dan suami yang bisa memberikan agni pada jasad wanita. Ini melanggar aturan." Helena tidak menjawab. Charu  ikut menimpali, "Ashok melanggar peraturan tetapi samrat tidak melakukan apa-apa. Kini samrat yang melanggarnya. Anda ibu Samrat. Apakah anda tidak khawatir dengan kehormatan anak anda? Hanya anda yang bisa menghentikannya, ibu ratu." Ibunya Drupat juga setuju, mereka tau Dharma bekerja untuk Bindusara, tetapi tidak berarti mereka harus melanggar aturan masyarakat, "kita harus membuat Ashok memahami tugasnya." Charumitra tidak setuju dengan kata-kata Drupat. Dengan sengit ia mencelanya. Ibu Drupat terlihat bingung dan salah tingkah. Noor dengan nada lembut membujuk Heleana, "ibu ratu, Samrat hanya mau mendengarkan anda. Hanya anda yang bisa menghentikannya." Helena dengan kalem memberi para ratu penjelasan, "aku mungkin ibu samrat, tetapi saya juga wanita. Dan wanita harus mendengarkan apa kata pria. Dan pria itu tidak lain adalah samrat. Kita tidak bisa mempertanyakan keputusannya." Mendengar kata-kata Helena, walaupun masih keberatan tetapi para ratu tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Bal Ghovin sedang bicara dengan adiknya ketika seorang anak datang dan memberitahu ia kalo ibunya Ashok telah meninggal dan Ashok tidak bisa menerima kematiannya, "dia masih berpikir ibunya masih hidup. Semua berpikir, bahkan achari Chanakya berpikir ia di bunuh oleh musuh.." Bal Ghovin terkejut, ia terduduk lemas. Temannya mengajak Bal ghovin menemui ashok, untuk membujuknya agar mau melakukan upacara pemakaman. tetapi dengan kasar Bal menepis tangannya. Temannya yang heran dan kecewa dengan sikap Bal Ghovin, akhirnya ia pergi meninggalkan Bal sendirian dalam keadaan shok. Lama bal Ghovin termenung. Tiba-tiba ia bergegas bangkit, lalu membuka peti untuk mencari sesuatu. ia mengambil kantong berwarna merah. Bal manatap kantong itu dan teringat bagaimana Helena memberikan kantong merah berisi koin itu padanya setelah ia memberitahu helena tentang ibunya Ashok. Dengan koin itu, Bal Ghovin menebus kebebasannya. Bal membuka kantong merah itu dan mengeluarkan beberapa keping koin yang tersisa. Bal menatap koin-koin itu lalu menggenggamnya. Saat membuka genggamannya, Bal terkejut melihat darah melumuri koin-koin itu dan tanganya. Dengan kaget Bal membuang koin itu ke lantai. Ia mengamati koin yang berserakan di rantai, tidak ada bercak-bercaak darah. Lalu ia menatap tanganya, tanganya bersih. Bal menatap koin-koin itu lagi. Kembali koin-koin itu di penuhi bercak-bercak darah. Bal menatap telapak tangannya, telapaknya juga basah oleh darah. Bal ghovin mengusap-usap telapak tanganya. Tangannya terlihat bersih lagi. Bal Ghovin teringat pada semua yang ia katakan pada Helena. ia terduduk lemas di pinggir peti dengan perasaan bersalah menyadari kalo dirinya yang bertangung jawab atas kematian ibunya Ashok, "hey Bhagwan, saya tidak bermaksud melakukan itu."

Bindu sudah mengenakan pakaian putih siap untuk melakukan upacara pemakaman Dharma. Charumitra menemuinya dan berkata, "tidak bisakah saya mengatakan sesuatu? Anda tidak mau mendengarkan saran kami. Anda tidak memberi saya cinta dan rasa hormat. saya sanggup menanggungnya tetapi saya tidak sanggup melihat suamiku memberikan agni pada wanita lain. Anda bahkan tidak berpikir apakah itu akan menyakiti perasaanku atau tidak. saya tidak bisa memahami posisiku dalam hidupmu." Bindusara melipat tanganya di depan wajah sambil berkata, "maafkan saya Charumitra, karena telah menyakiti perasaanmu. kamu istriku dan saya tidak pernah merampas hak mu atasku. Tetapai sebagai samrat saya punya kewajiban dan adalah tugasmu untuk memberikan rasa percaya diri padaku. saya bertanya padamu, apakah mengikuti kata hatiku salah? Wanita yang pemakamannya akan dilakukan tidak hanya menyelamatkan nyawaku 2 kali tetapi juga merupakan tugasku untuk melindunginya tetapi saya gagal. saya merasa bersalah pada diriku sendiri dan memberikan agni pada jasadnya akan mengurangi rasa bersalahku. Apakah kamu akan menghentikan saya melakukan ini?" Charumitra menatap Bindusara dan bergegas pergi dari hadapannya tanpa berkata apa-apa.

Ashok masih berdiri dengan satu kaki di mandir dengan telapak tangan di letakkan diatas kepala. Angin dan guruh tidak mematahkan semangatnya. Dengan khusyuk ia membaca mantra suci perlindungan untuk ibunya. Di padang setra, upacara pemakaman Dharma sedang di lakukan. Para Brahmana sedang khusyuk berdoa. Teman-teman Ashok dari istal berduyun-duyung mendatangi Ashok di mandir. Mereka membujuk Ashok agar menghadiri pemakaman ibunya, setidaknya pergi melihat wajah ibunya untuk terakhir kali. Ashok tak mengacuhkan mereka. ia tetap pada ritualnya. Dengan putus asa, teman-temannya pun pergi.

Di setra, para Brahmana mulai meniup terompetnya pertanda upacara akan di mulai. Bindu, Chanakya, Radhagupta bersama rombongan tiba di setra sambil mengotong jasad Dharma. Bindu turut menggotong keranda Dharma, sambil bertelanjang kaki. ia ingat Subhadrangi pernah mengatakan bahwa adalah tugasnya sekaligus hadiah baginya karena telah mampu menyelamatkan Bindusara. Bindusara teringat bagaimana Ashok pingsan setelah melihat mayat ibunya. Dalam hati Bindusara berkata, "Subhadrangi, saya tak akan membiarkan ashok merasa kalo dirinya anak yatim sekarang."

Di mandir, Ashok masih khusyuk membaca mantra di depan api pemujaan dan patung Syiwa. Di setra jasad Subhadrangi sudah di letakkan diatas tumpukan kayu bakar. Bindu meletakkan kayu terakhir di tas jasad Subhadrangi. Chanakya melihat semua itu dengan perasaan sedih dan haru. Dalam hati ia berkata, "ini adalah nasib ratu Dharma. ia selalu mendambakan cinta dan rasa hormat dari samrat dalam hidupnya dan baru mendapatkannya setelah kematiannya saja." Bindu siap memberikan agni pada jasad Subhadrangi. ia mengambil kendi berisi minyak lalu meletakkan ke pundaknya. ia berjalan maju mengelilingi tumpukan kayu bakar di mana Jasad Dharma di letakan. Minyak mengalir dari lubang di kendi. Pada putaran terakhir, kendi di pundak Bindusara terjatuh, menumpahkan isinya dan memecahkan tembikarnya. Suara pecahannya begitu mengejutkan. Sehingga Ashok yang berada di mandir seketika tersentak kaget. ia tak bisa menguasai keseimbangan tubuhnya hingga jatuh ke tanah.

Disetra, Bindusara sudah menyalakan api di sebatang kayu dan siap menyalahkan tumpukan kayu yang akan digunakan untuk mengkremasi jasad Subhadrangi.Baca Selanjutnya Sinopsis Ashoka Antv episode 29


Tags: Ashoka, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Ashoka Antv Episode 28. Please share...!

Blog, Updated at: 13:33