Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 476. Adegan dimulai dengan Raja Jalal dan Ratu Jodha yang sedang dipembaringan berdua. Akhirnya tampak kemesraan diantara keduanya. Ratu Jodha merebahkan kepalanya di dada Raja Jalal. Akan tetapi kemudian Jodha mohon pamit akan pergike kamar Aram Banu:” Shahenshah Aram Banu tak akan bisa tidur jika belum mendengarkan cerita malam ini dari ku” Akan tetapi Jalal memegang lengannya, menahan agar Jodha tak pergi dari sisinya. Jalal berkata:”Ap kaham ja rahe hum? Mau kemana sih kamu? Yadi ap eka dil nahum hai. Apakah kau tak peduli pada ku? Jalal menggodaistri tercintanya dan menarik tangan Jodha agar Jodha mendekat: ”Ayo temani aku saja disini”. Jodha berkata: ”Tapi Shahenshah aku sudah berjanji. Aku harus menemui Aram Banu dahulu”. Jalal ngambek dan mengeluh manja: ”Semua anak-anak mulai dari Rahim, Salim kemudian sekarang Aram Banu selalu tak bisa tidur jika belum mendengarkan cerita dari mu Jodha. Bagaimana dengan aku? Akujuga butuh perhatian dari mu Jodha” Ratu Jodha tersenyum bahagia mendengar gayamanja Raja Jalal itu. “Shahenshah tetapi nanti Aram yang akan datang kesini mencari ku” Rupanya Jalal masih belum puas ngambek: “Biar saja. Biarkan Aram Banu yang datang kesini. Aku tak akan melepas mu. Ini adalah perintah Shahenshah untuk mu. Kauharus berada disini menemani ku. Kau harus tunduk atas perintah Shahenshah” Ratu Jodha tertawa-tawa mendengar canda Raja Jalal ini. Jalal tetap ngambek:“Apa nya yang lucu memang perintah ku lucu ya?” Jodha dengan gemas mencubit pipi Raja Jalal sambil berkata: “Ap eka choti bache ki taraha kara hei henna. Kauini kayak anak kecil saja iya kan? Raja Jalal kemudian menarik lengan Ratu Jodha. Tiba-tiba seorang pelayan datang menyampaikan bahwa ada yang ingin bertemu dengan Shahenshah masalah penting katanya. Siapa gerangan tanya Jalal dan sang pelayan menjawab Bakshi Banu Begum yang meminta Shahenshah. Jodha danJalal bertanya-tanya ada apa gerangan dengan Bakshi Banu? Bukankah ia sedang pergi Haji?
Jalal dan Jodha turun menghampiri Bakshi Banu dan sekelompok rakyat dihalaman istana. Hamida, Ruqaiya, Salima juga telah hadir disana. Bakshi Banu mengadu kepada Jalal. Katanya ia dilarang menginjakan kakinya di tanah suci Arab Saudi dan begitu pula semua bangsa Hindustan Dan ia dihalangi di wilayah perbatasan Iran. Lalu ada beberapa orang lain yang ikut mengadukan kejadian yang menimpa mereka. Menurut pengaduan salah seorang dari mereka bahwa pihak Iran memberlakukan larangan tersebut sampai Malika-e-Hindustan mau pindah agama. Semua kaget mendengarnya. Jalal terilhat amat geram. Salima berkata belum lagi acara pemasangan Mahkota Salim berlangsung tetapi pihak Iran sudah membuat masalah. Ruqaiya berkata tak ada yang boleh menghalangi Salim. Jodha tampak terpukul mendengar berita ini. Iatampak menahan air matany: “Salim akan terluka hatinya nanti” Jalal dengan tegas berkata: “Tak boleh ada yang menghalangi ku. Aku tak akan membatalkan perayaan penobatan Putra Mahkota besok” Jalal pun pergi meninggalkan mereka.
Salim tampak sedang berdoa di Dargah. Kemudian ia menyerahkan uang koin untuk sumbangan/sedekah kepada seorang ulama disana. Tampak Anarkali muncul disana memandang Salim dari jauh. Anarkali menyapa dan memberika salam selagi Salim berjalan keluar. Salim berkata: “Aku menyerahkan sumbangan ini atas nama Rashid Khan (ayahnya Anarkali) aku lah penyebab kematiannya. Anarkali datang kesana juga dan mendengarkan perkataan Salim. Ia menyapa dan memberi salam saat Salim berjalan keluar. Salim minta maaf karena ia makanya Ayah Anarkali meninggal. Dirinya akan menjadi Rajananti dan ia tak ingin menyakiti rakyatnya nanti. Anarkali beterima kasih dan mengatakan ia senang bisa bertemu Salim disini. Salim menyampaikan terimakasihnya atas kesediaan Anarkali menemaninya duduk malam sebelumnya karena jika tak pasti Salim hidupnya telah berakhir malam itu (bunuh diri?) Anarkali mengangkat tangannya hendak melarang Salim mengucapkan kata-kata buruk itu. Anarkali bilang tak baik berkata seperti itu lalu ia pindah menghadap ketempat lain. Salim bilang menyembunyikan perasaan yang sebenarnya juga tak baik. Kau harus mengatakan kepada orang itu jika kau mencintainya. Anarkali berkata ia hanya seorang penari. Ini adalah yang tak baik. Salim bilang Anarkali adalah Nadira dan kau adalah wanita yang sama yang mencintaiaku yang kau sangka prajurit biasa. Anarkali bilang wanita itu sudah mati sejak ia mengenakan Ghungroos (gelang kerincing penari). Lagi-lagi Salim berkata bahwa jika ia menjadi Raja nanti maka Anarkali akan dijadikan Malika-e-Hindustan. Salim pergi dan Anarkali berdoa dan berkata pada dirinya sendiri Anarkali mencintai Salim tetapi tindakan nya ini akan menghancurkan diri Maan Bai.
Jalal tampak duduk di ruang sidang stana bersama seluruh keluarga kerajaan dan para menterinya. Utusan Iran juga ada disana. Jalal memerintahkan agar acara segera dimulai. Perayaan kemarin tertunda oleh karena nya aku ingin meihat siapa yang berani menghalangi ku sekarang. Para utusan Iran tampak saling memandang dengan raut wajah tak senang. Mahkota untuk Salim dibawa kehadapan Jalal oleh seorang pelayan. Semua yang hadir berdiri sebagai tanda hormat. Jalal memulai pidatonya: ”Aku Shahenshah Mughal akan mengumumkan penobatan Putra Mahkota ku” Jodha tersenyum bahagia begitu pun Hamida, Salima dan Ruqaiya. Salim terlihat telah siap menerima penobatannya. Akan tetapi Jalal kemudian membuat kejutan: “Aku memilih Pangeran Murad untuk ku nobatkan menjadi Putra Mahkota ku” Jodha terhenyak kaget mendengar pengumuman ini. Serasa ia salah mendengar kata-kata Jalal. Semua yang hadir pun bingung. Terutama Salim wajahnya tampak geram. Tak satu pun darimereka yang hadir mengira keputusan Jalal ini. Mata Hamida membelalak kaget. Birbal terlihat tertegun. Sementara itu para utusan Iran malah tampak senang dan menyetujui tindakan Jalal. Jalal terlihat berjalan membawa Mahkota itu mendekati Murad. Ia melepas turban pengikat kepala Murad dan memasangkan Mahkota sebagai penggantinya. Murad kaget tak mampu berkata-kata. Jalal berkata: ”Shah Iran tak bisa menolak keputusan ku ini. Karena Pangeran Murad anak syahku dilahirkan oleh istri ku yang Muslim” Para utusan Iran mengangguk-angguk gembira dan langsung mengucakan selamat atas penobatan Murad. Sementara itu Jalal tertunduk tampak wajahnya muram. Salim kesal dan Jodha bertanya-tanya pada dirinya sendiri apa yang telah dilakukan Shahenshah? Hamida dan Salima pun heran. Salima berkata Salim akan terluka hatinya. Jalal memandang kearah Salim sambil berkata bahwa pasti takada yang berani bukan? Ini adalah keputusan ku Shaheshah. Ruqaiya terlihatmarah ia berkata Jalal tak bisa memperlakukan Salim seperti ini.
Salim kembali ke kamarnya ia terlihat gelisah berjalan bolak-balik dan marah atas keputusan tiba-tiba ayahnya itu. Pelayan mengumumkan kedatangan MUZ. Jodha berkata: “Salim anak ku. Aku tahu apa yang terjadi tadi adalah tak adil bagimu”. Salim: “Mariam Uz Zmani kau pernah bilang ketika masih kanak-kanak seorang ayah menjadi sahabat anaknya itu. Tetapi Shahenshah sekarang malah memusuhi aku Malika Hindustan!!! Jodha berkata: "Salim aku disini sebagai Ibu mu bukan sebagai Malika Hindustan” Salim Kundang mulai muncul lagi marah-marah memaki Jodha: “Bagi ku tak menjadi masalah Murad diangkat menjadi Putra Mahkota? Bukankah ia adik ku juga. Akan tetapi mengapa Shahenshah mempermalukan ku seperti itu dimuka umum? Kenapa? Jodha: ‘sebagai ibu mu hati ku juga ikut terluka”Salim terus marah meminta Shahenshah memberikan penjelasan kepada dirinya. Salim akhirnya pergi meninggalkan Jodha dalam kesediahannya disana. Jodha mwmanggil Salim agar kembali: “Salim! Humare baat suno! Salim dengarkan lah penjelasan kudahulu” Kemudisn Jodha berkata pada dirinya sendiri: “Ya Tuhan benar akan terjadi pertikaian hebat antara Salim dan Jalal”.
Ruqaiya sedang duduk dikamarnya menanti Hoshiyar menyiapkan Hookah nya. Hoshiyar si “busy body” alias kepo bertanya bagaimana ini kenapa Shahenshah malah menciptakan perseteruan antara Salim danMurad? Ruks dengan ketus menjawab:”Apa urusannya dengan mu!” Hoshiyar terus saja kepo banyak tanya-tanya. Ruqaiya kesal dan menghardik nya: “Tumhara naam Hoshiyar hei. Magar tum hare beakal hote ho! Bukankah arti nama mu itu cerdik tapi kau ternyata benar-benar bodoh! Shahenshah bahane wala hei. Shahenshah dalam keadaan serba salah. Akan terjadi perseteruan hebat diantara ketiganya” Seperti bisa kita tebak Ruqaiya tersenyum “evil” smile dan berkata “Aku bisa meraup keuntungan dari semua ini”
Jalal berdiri memandangi timbangan mas,wajahnya terlihat gundah dan Jodha datang menghampiri: “Shahenshah kau memberikan kebahagian bagi salah seorang putra mu akan tetapi di saat yang sama kau telah menyakiti hati putra mu yang lain. Kau ingin agar rakyat mu senang akan tetapi kau membuat putra mu sakit hati” Jalal menjawab: “Jodha kemarin saat negeri ini diserang hama serangga kau sebagai Mariam Uz Zamani berjuang mati-matian membantu rakyat. Aku sebagai Shahenshah Raja mereka juga memiliki kewajiban yang sama” Adegan memperlihatkan Jalal teringat kejadian pembicaraan tertutupnya dengan para menterinya. Birbal terlihat melapor kepada Jalal rombongan rakyat yang hendak pergi haji dihalangi. Jalal berkata Iran telah melakukan hal yang salah menghalangi rakyat Muslim menjalankan hak nya. Abu Fazal berkata: “Shahenshah akan tetapi kekuatan militer kita tak sangggup jika harus berperang melawan Iran. Kita terlalu lemah disbanding dengan mereka” Jalal berkata:“Kita harus melawan balik Shah Iran dan mempermalukannya seperti ia mempermalukan kita. Akan tetapi bukan betempur di medan perang tetapi aku akan memerangi nya cukup di Diwan-i-Khas dengan strategi dan permainan kata-kata ku.Pada tahap awal ini aku akan menobatkan Murad sebagai tindakan mengelabui para utusan Shah Iran.” Birbal berkata: “Parantu Shahenshah! Tetapi Shahenshah Salim pasti tersinggung dan marah pada mu dan Murad nantinya”. Jodha terlihat sedih dan menahan air matanya. Ia bertanya kepada Jalal: “Shahenshah bagaimana kau akan dapat menanganani semua orang. Katakan bagaimana kau akan menyelesaikan ketegangan diantara dua kakak-beradik? Kali ini di satu sisi ada keluarga mu dan di sisi yang lain ada rakyat mu. Aku memohon agar kau menjelaskan segalanya kepada Salim. Jangan biarkan ia menyangka bahwa kau mempermalukannya di muka umum dan kau tak peduli pada perasaannya di muka rakyat” Jalal berkata kepada Jodha sambil memegang bahu Jodha: “Kau tahu bahwa hati ku akan melemah jika aku berbicara dengan nya. Jangan mengira aku tak tahu bahwa hati nya terluka sekarang ini. Tetapi kau harus percaya bahwa Mahkota itu hanya ku peruntukan bagi Salim. Murad bukan yang akan menggantikan kunanti. Jalal: “Pada waktu nya nanti aku akan menjelaskan semua kepada Salim” Jalal dan Jodha tampak cemas. Keduanya tertegun memandangi timbanga emas itu.
CUPLIKAN EPISODE 377 - Salim terlihat ngamuk-ngamuk kepada Jalal: “Dengan keputusan mu untuk tak menunjuk aku menjadi penggantimu nanti maka kau telah mempermalukan diri ku karena kau secara tersirat juga menyatakan bahwa aku adakah anak tak sah dari mu, karena perkawinan mu dengan Ibu ku MUZ adalah cacat hukum. Jalal tampak amat geram dan tak dapat menahan amarhanya. Jalal terlihat sudah mengangkat tangannya dan siap melayangkan sebuah tamparan keras ke wajah Salim yang kurang ajar itu.
Baca Episode Selanjutnya SINOPSIS JODHA AKBAR ANTV EPISODE 477
Salim tampak sedang berdoa di Dargah. Kemudian ia menyerahkan uang koin untuk sumbangan/sedekah kepada seorang ulama disana. Tampak Anarkali muncul disana memandang Salim dari jauh. Anarkali menyapa dan memberika salam selagi Salim berjalan keluar. Salim berkata: “Aku menyerahkan sumbangan ini atas nama Rashid Khan (ayahnya Anarkali) aku lah penyebab kematiannya. Anarkali datang kesana juga dan mendengarkan perkataan Salim. Ia menyapa dan memberi salam saat Salim berjalan keluar. Salim minta maaf karena ia makanya Ayah Anarkali meninggal. Dirinya akan menjadi Rajananti dan ia tak ingin menyakiti rakyatnya nanti. Anarkali beterima kasih dan mengatakan ia senang bisa bertemu Salim disini. Salim menyampaikan terimakasihnya atas kesediaan Anarkali menemaninya duduk malam sebelumnya karena jika tak pasti Salim hidupnya telah berakhir malam itu (bunuh diri?) Anarkali mengangkat tangannya hendak melarang Salim mengucapkan kata-kata buruk itu. Anarkali bilang tak baik berkata seperti itu lalu ia pindah menghadap ketempat lain. Salim bilang menyembunyikan perasaan yang sebenarnya juga tak baik. Kau harus mengatakan kepada orang itu jika kau mencintainya. Anarkali berkata ia hanya seorang penari. Ini adalah yang tak baik. Salim bilang Anarkali adalah Nadira dan kau adalah wanita yang sama yang mencintaiaku yang kau sangka prajurit biasa. Anarkali bilang wanita itu sudah mati sejak ia mengenakan Ghungroos (gelang kerincing penari). Lagi-lagi Salim berkata bahwa jika ia menjadi Raja nanti maka Anarkali akan dijadikan Malika-e-Hindustan. Salim pergi dan Anarkali berdoa dan berkata pada dirinya sendiri Anarkali mencintai Salim tetapi tindakan nya ini akan menghancurkan diri Maan Bai.
Jalal tampak duduk di ruang sidang stana bersama seluruh keluarga kerajaan dan para menterinya. Utusan Iran juga ada disana. Jalal memerintahkan agar acara segera dimulai. Perayaan kemarin tertunda oleh karena nya aku ingin meihat siapa yang berani menghalangi ku sekarang. Para utusan Iran tampak saling memandang dengan raut wajah tak senang. Mahkota untuk Salim dibawa kehadapan Jalal oleh seorang pelayan. Semua yang hadir berdiri sebagai tanda hormat. Jalal memulai pidatonya: ”Aku Shahenshah Mughal akan mengumumkan penobatan Putra Mahkota ku” Jodha tersenyum bahagia begitu pun Hamida, Salima dan Ruqaiya. Salim terlihat telah siap menerima penobatannya. Akan tetapi Jalal kemudian membuat kejutan: “Aku memilih Pangeran Murad untuk ku nobatkan menjadi Putra Mahkota ku” Jodha terhenyak kaget mendengar pengumuman ini. Serasa ia salah mendengar kata-kata Jalal. Semua yang hadir pun bingung. Terutama Salim wajahnya tampak geram. Tak satu pun darimereka yang hadir mengira keputusan Jalal ini. Mata Hamida membelalak kaget. Birbal terlihat tertegun. Sementara itu para utusan Iran malah tampak senang dan menyetujui tindakan Jalal. Jalal terlihat berjalan membawa Mahkota itu mendekati Murad. Ia melepas turban pengikat kepala Murad dan memasangkan Mahkota sebagai penggantinya. Murad kaget tak mampu berkata-kata. Jalal berkata: ”Shah Iran tak bisa menolak keputusan ku ini. Karena Pangeran Murad anak syahku dilahirkan oleh istri ku yang Muslim” Para utusan Iran mengangguk-angguk gembira dan langsung mengucakan selamat atas penobatan Murad. Sementara itu Jalal tertunduk tampak wajahnya muram. Salim kesal dan Jodha bertanya-tanya pada dirinya sendiri apa yang telah dilakukan Shahenshah? Hamida dan Salima pun heran. Salima berkata Salim akan terluka hatinya. Jalal memandang kearah Salim sambil berkata bahwa pasti takada yang berani bukan? Ini adalah keputusan ku Shaheshah. Ruqaiya terlihatmarah ia berkata Jalal tak bisa memperlakukan Salim seperti ini.
Salim kembali ke kamarnya ia terlihat gelisah berjalan bolak-balik dan marah atas keputusan tiba-tiba ayahnya itu. Pelayan mengumumkan kedatangan MUZ. Jodha berkata: “Salim anak ku. Aku tahu apa yang terjadi tadi adalah tak adil bagimu”. Salim: “Mariam Uz Zmani kau pernah bilang ketika masih kanak-kanak seorang ayah menjadi sahabat anaknya itu. Tetapi Shahenshah sekarang malah memusuhi aku Malika Hindustan!!! Jodha berkata: "Salim aku disini sebagai Ibu mu bukan sebagai Malika Hindustan” Salim Kundang mulai muncul lagi marah-marah memaki Jodha: “Bagi ku tak menjadi masalah Murad diangkat menjadi Putra Mahkota? Bukankah ia adik ku juga. Akan tetapi mengapa Shahenshah mempermalukan ku seperti itu dimuka umum? Kenapa? Jodha: ‘sebagai ibu mu hati ku juga ikut terluka”Salim terus marah meminta Shahenshah memberikan penjelasan kepada dirinya. Salim akhirnya pergi meninggalkan Jodha dalam kesediahannya disana. Jodha mwmanggil Salim agar kembali: “Salim! Humare baat suno! Salim dengarkan lah penjelasan kudahulu” Kemudisn Jodha berkata pada dirinya sendiri: “Ya Tuhan benar akan terjadi pertikaian hebat antara Salim dan Jalal”.
Ruqaiya sedang duduk dikamarnya menanti Hoshiyar menyiapkan Hookah nya. Hoshiyar si “busy body” alias kepo bertanya bagaimana ini kenapa Shahenshah malah menciptakan perseteruan antara Salim danMurad? Ruks dengan ketus menjawab:”Apa urusannya dengan mu!” Hoshiyar terus saja kepo banyak tanya-tanya. Ruqaiya kesal dan menghardik nya: “Tumhara naam Hoshiyar hei. Magar tum hare beakal hote ho! Bukankah arti nama mu itu cerdik tapi kau ternyata benar-benar bodoh! Shahenshah bahane wala hei. Shahenshah dalam keadaan serba salah. Akan terjadi perseteruan hebat diantara ketiganya” Seperti bisa kita tebak Ruqaiya tersenyum “evil” smile dan berkata “Aku bisa meraup keuntungan dari semua ini”
Jalal berdiri memandangi timbangan mas,wajahnya terlihat gundah dan Jodha datang menghampiri: “Shahenshah kau memberikan kebahagian bagi salah seorang putra mu akan tetapi di saat yang sama kau telah menyakiti hati putra mu yang lain. Kau ingin agar rakyat mu senang akan tetapi kau membuat putra mu sakit hati” Jalal menjawab: “Jodha kemarin saat negeri ini diserang hama serangga kau sebagai Mariam Uz Zamani berjuang mati-matian membantu rakyat. Aku sebagai Shahenshah Raja mereka juga memiliki kewajiban yang sama” Adegan memperlihatkan Jalal teringat kejadian pembicaraan tertutupnya dengan para menterinya. Birbal terlihat melapor kepada Jalal rombongan rakyat yang hendak pergi haji dihalangi. Jalal berkata Iran telah melakukan hal yang salah menghalangi rakyat Muslim menjalankan hak nya. Abu Fazal berkata: “Shahenshah akan tetapi kekuatan militer kita tak sangggup jika harus berperang melawan Iran. Kita terlalu lemah disbanding dengan mereka” Jalal berkata:“Kita harus melawan balik Shah Iran dan mempermalukannya seperti ia mempermalukan kita. Akan tetapi bukan betempur di medan perang tetapi aku akan memerangi nya cukup di Diwan-i-Khas dengan strategi dan permainan kata-kata ku.Pada tahap awal ini aku akan menobatkan Murad sebagai tindakan mengelabui para utusan Shah Iran.” Birbal berkata: “Parantu Shahenshah! Tetapi Shahenshah Salim pasti tersinggung dan marah pada mu dan Murad nantinya”. Jodha terlihat sedih dan menahan air matanya. Ia bertanya kepada Jalal: “Shahenshah bagaimana kau akan dapat menanganani semua orang. Katakan bagaimana kau akan menyelesaikan ketegangan diantara dua kakak-beradik? Kali ini di satu sisi ada keluarga mu dan di sisi yang lain ada rakyat mu. Aku memohon agar kau menjelaskan segalanya kepada Salim. Jangan biarkan ia menyangka bahwa kau mempermalukannya di muka umum dan kau tak peduli pada perasaannya di muka rakyat” Jalal berkata kepada Jodha sambil memegang bahu Jodha: “Kau tahu bahwa hati ku akan melemah jika aku berbicara dengan nya. Jangan mengira aku tak tahu bahwa hati nya terluka sekarang ini. Tetapi kau harus percaya bahwa Mahkota itu hanya ku peruntukan bagi Salim. Murad bukan yang akan menggantikan kunanti. Jalal: “Pada waktu nya nanti aku akan menjelaskan semua kepada Salim” Jalal dan Jodha tampak cemas. Keduanya tertegun memandangi timbanga emas itu.
CUPLIKAN EPISODE 377 - Salim terlihat ngamuk-ngamuk kepada Jalal: “Dengan keputusan mu untuk tak menunjuk aku menjadi penggantimu nanti maka kau telah mempermalukan diri ku karena kau secara tersirat juga menyatakan bahwa aku adakah anak tak sah dari mu, karena perkawinan mu dengan Ibu ku MUZ adalah cacat hukum. Jalal tampak amat geram dan tak dapat menahan amarhanya. Jalal terlihat sudah mengangkat tangannya dan siap melayangkan sebuah tamparan keras ke wajah Salim yang kurang ajar itu.
Baca Episode Selanjutnya SINOPSIS JODHA AKBAR ANTV EPISODE 477