Sinopsis Bazar Meena di Istana Jalal. Cerita ini ada di jodha akbar antv episode 366. Kemudian Jalal mengatakan pada seluruh menterinya jika semua orang yang berhubungan dengan istana baik keluarga kerajaan ataupun yang bekerja di istana boleh mengikut Meena Bazaar tersebut lalu meminta pada Maan Singh untuk menjaga keamanan karena Pangeran Salim juga akan ikut dalam Meena Bazaar tersebut.
Di kamarnya Ruqaiya masih teringat akan kata-kata Jalal dan berikir jika ia akan mempengaruhi keputusan Jalal tersebut. Sementara di kamar Jodha masih teringat akan keputusan Jalal dan merasa Jalal tak adil kemudian Jalal pun datang. Kemudian Jodha mengungkapkan kegelisahannya soal keputusan Jalal tentang Meena Bazaar yang hanya untuk para perempauan yang punya anak saja karena itu aka menyakiti para istri Jalal yang tak memiliki anak. Namun Jalal sendiri tak bermaksud seperti itu. Hingga akhirnya sebuah keputusan dimabil jika Jodha dan Ruqaiya akan membuka kios bersama dengan Pangeran Salim. Jodha dan Ruqaiya terlihat kompak membuat kios Pangeran Salim agar menang, melihat hal itu Jalal hanya tersenyum.
Hingga akhirnya Meena Bazar pun dibuka, semua anak-anak dan ibu mereka saling berpartisipasi untuk kios-kios mereka. Zil Bahar sendiri datang ke Meena Bazaar tersebut kemudian Zil Bahar pun datang bersama Anarkali serta teman Anarkali dan juga ibunya mereka pun masuk istana untuk ikut dalam Meena Bazaar. Saat mereka masuk ke istana Sakina teman Anarkali pun melihat kios Pangeran Salim yang begitu ramai dan beniat untuk melihatnya. Kios Pangeran Salim sendiri sangat ramai banyak orang-orang yang datang kesana untuk melihat Pangeran Salim. Namun saat di kios Pageran Salim sedang banyak yang mengunjungi Pangeran Salim justru pergi.
Sementara disisi lain Mehtab yang merupakan anak Bhaksibano nampak terlihat bingun ketika banyak pembeli yang ada di kiosnya karena Mehtab sendiri bisu dan tuli. Lalu Jalal menemui Mehtab dan bebicara padanya dengan menggunakan bahasa isyarat. Lalu dengan menggunkan bahasa isyarat pula Mehtab mengungkapkan jika Jalal harus memanah lima kali untuk mendapatkan satu hadiha. Lalu Jalal berntaya ada Mehtab apa hadiah yang akan ia dapatkan yang dibalas dengan Mehtab bahwa Jalal akan mendapatkan Al Quran. Jalal tersenyum melihat apa yang dilakukan Mehtab dan memuji anak Bhaksibano. Bahksibano sendiri merasa bangga dan senang memiliki Mehtab sambil mengatakan jika Jalal akan membeli semua yang ada di kios Mehtab lalu memberinya uang.
Di kamarnya Ruqaiya masih teringat akan kata-kata Jalal dan berikir jika ia akan mempengaruhi keputusan Jalal tersebut. Sementara di kamar Jodha masih teringat akan keputusan Jalal dan merasa Jalal tak adil kemudian Jalal pun datang. Kemudian Jodha mengungkapkan kegelisahannya soal keputusan Jalal tentang Meena Bazaar yang hanya untuk para perempauan yang punya anak saja karena itu aka menyakiti para istri Jalal yang tak memiliki anak. Namun Jalal sendiri tak bermaksud seperti itu. Hingga akhirnya sebuah keputusan dimabil jika Jodha dan Ruqaiya akan membuka kios bersama dengan Pangeran Salim. Jodha dan Ruqaiya terlihat kompak membuat kios Pangeran Salim agar menang, melihat hal itu Jalal hanya tersenyum.
Hingga akhirnya Meena Bazar pun dibuka, semua anak-anak dan ibu mereka saling berpartisipasi untuk kios-kios mereka. Zil Bahar sendiri datang ke Meena Bazaar tersebut kemudian Zil Bahar pun datang bersama Anarkali serta teman Anarkali dan juga ibunya mereka pun masuk istana untuk ikut dalam Meena Bazaar. Saat mereka masuk ke istana Sakina teman Anarkali pun melihat kios Pangeran Salim yang begitu ramai dan beniat untuk melihatnya. Kios Pangeran Salim sendiri sangat ramai banyak orang-orang yang datang kesana untuk melihat Pangeran Salim. Namun saat di kios Pageran Salim sedang banyak yang mengunjungi Pangeran Salim justru pergi.
Sementara disisi lain Mehtab yang merupakan anak Bhaksibano nampak terlihat bingun ketika banyak pembeli yang ada di kiosnya karena Mehtab sendiri bisu dan tuli. Lalu Jalal menemui Mehtab dan bebicara padanya dengan menggunakan bahasa isyarat. Lalu dengan menggunkan bahasa isyarat pula Mehtab mengungkapkan jika Jalal harus memanah lima kali untuk mendapatkan satu hadiha. Lalu Jalal berntaya ada Mehtab apa hadiah yang akan ia dapatkan yang dibalas dengan Mehtab bahwa Jalal akan mendapatkan Al Quran. Jalal tersenyum melihat apa yang dilakukan Mehtab dan memuji anak Bhaksibano. Bahksibano sendiri merasa bangga dan senang memiliki Mehtab sambil mengatakan jika Jalal akan membeli semua yang ada di kios Mehtab lalu memberinya uang.
