Sinopsis Abad Kejayaan ANTV Episode 14 Part 1. Mendengar tentang pembunuhan itu Sultan suleiman segera mendatangi kamar Hurrem Hurrem bahkan bersujud kalau ia tidak melakukan hal itu. Suleiman hanya diam saja mendengarkan pengakuan Hurrem..
Ibrahim memulai perjalanannya menuju Ottoman, ayah dan sadara kembarnya Nico ikut mengantarnya.
Permaisuri Mahi dan Khatijah sedang berbincang tentang hubungannya dengan Ibrahim, Mahi berusaha menenangkan Khatijah, tetapi Khatijah yakin akan pendiriannya. Suleiman tidak menghiraukannya lagi.
Sultan Suleiman berkata kepada Ibu suri ia tidak ingin melihat Hurrem di istananya, ia meminta ibunya untuk mengirim Hurrem ke istana lama mereka
Ibrahim memulai perjalanannya menuju Ottoman, ayah dan sadara kembarnya Nico ikut mengantarnya.
Permaisuri Mahi dan Khatijah sedang berbincang tentang hubungannya dengan Ibrahim, Mahi berusaha menenangkan Khatijah, tetapi Khatijah yakin akan pendiriannya. Suleiman tidak menghiraukannya lagi.
Sultan Suleiman berkata kepada Ibu suri ia tidak ingin melihat Hurrem di istananya, ia meminta ibunya untuk mengirim Hurrem ke istana lama mereka
Ibrahim telah sampai dipintu gerbang istana. Ia mengucapkan selamat berpisah kepada ayah dan saudaranya, mereka bertiga saling berpelukan. Ia minta Nico untuk menjaga ayah mereka
Ibrahim berpesan kepada ayahnya jika ia tidak keluar hidup hidup , ia ingin dikuburkan dekat makam ibunya. ia jua minta kepada Nico untuk menjauhi pintu gerbang istana.
Sultan suleiman sedang membaca sebuah buku, ketika Sumbul masuk dan berkata bahwa Ibrahim sudah datang dan minta ijin untuk bertemu. Sultan suleiman masih diam, tidak menjawab Sumbul. Setelah Sumbul memanggilnya hampir tiga kali, baru Sultan berkata untuk membiarkan Ibrahim masuk dan menemuinya.
Ibrahim menanyakan kabar Harem kepada Sumbul aga, ia ingin tahu kabar Khatijah dan Valide Sultan. Sumbul mengatakan bahwa Khatijah Sultan tidak pernah tersenyum, sedih sepanjang
hari. Mendengar itu Ibrahim langsung pergi berlalu dari hadapan Sumbul
Khatijah bertanya kepada Gulfem tentang Ibrahim, Gulfem mengatakan bahwa Ibrahim sudah datang dan sekarang hendak bertemu dengan Sultan. Khatijah menjadi makin gelisah
Hurrem menangis didepan pintu ruangan Valide Sultan, ia sangat rindu kepada kedua anaknya. Gulnihal juga ikut menangis melihat kesedihan Hurrem.
“jangan menangis..jangan menangis..ibu ada disini. aku takkan pernah meninggalkamu sendirian”kata Hurrem didepan pintu kamar dimana anak anaknya berada
Nigal kalfa datang dan mengatakan kepada Hurrem bahwa Ibu suri ingin bertemu dengannya. Semula Hurrem berpikir bahwa akhirnya Ibu suri tahu ia tidak bersalah, sayangnnya bukan untuk itu ia dipanggil.
Ibrahim sudah ada didepan kamar Suleiman. Sumbul membukakan pintu dan memberitahu Sultan tentang keberadaan Ibrahim.
Suleiman masih asyik dengan bukunya. Ibrahim berkata ”yang mulia” tetapi Suleiman tetap tidak bergeming. Ibrahim lalu meletakkan seal kerajaan di meja Suleiman . Sultan membuka bungkusan seal itu dengan penanya
Melihat Suleiman yang benar benar tidak acuh padanya, Ibrahim makin grogi saja ia berkata ”jika memang Kamu akan mengakhiri hidupku saat ini, atau aku sendiri yang akan mengakhiri hidupku”
Hurrem yang menghadap Ibu suri langsung lesu ketika Ibu suri berkata bahwa ia harus meninggalkan istana dan tinggal di istana lama. Ibu suri memintanya segera mengepak barang barang yang akan dibawaDia akan pergi besok. ia dan anaknya Suleiman masih menganggap Hurrem bersalah
Hurrem bersujud didepan Ibu suri bahwa ia benar benar bukan pembunuh. Ia ingin ibu suri menemukan pembunuh yang sebenarnya. Ibu suri meminta Daye untuk membawa Hurrem keluar
Sumbul aga datang kekamar Khatijah yang sedang membaca Al-quran. Ia sedang berdoa untuk keselamatan Ibrahim. Begitu melihat Sumbul, Khatijah berkata”jadi sekarang tugasmu membawa kabar buruk, Sumbul aga?? apakah Ibrahim akan dieksekusi?”
Sumbul menjawab bahwa Sultan ingin bertemu dengan Khatijah sekarang juga
Khatijah berjalan gontai menuju ruangan Sultan.
Hurrem merasakan kesedihan yang sangat karena akan terpisah dengan anak anaknya. Nigal dan Sumbul datang membantunya berdiri dan memapahnya menuju kamar. Gulsah mendengarkan pembicaraan Hurrem dengan Nigal, ia langsung melaporkan berita gembira itu kepada Mahi, bossnya.
Khatijah telah sampai dikamar Sultan. dadanya berdetak kencang ketika Sultan mendekatinya. tetapi apa yang dikatakan Sultan nanti akan membuatnya bahagia
“aku sudah berjanji untuk membuatmu bahagia, dan tertawa khatijah. aku akan membatalkan pertunanganmu dengan Mehmet jelebi, dan aku akan menikahkanmu dengan Ibrahim”kata Suleiman kepada adiknya ini.
Tapi apa yang terjadi bukannya senang, Khatijah malah pingsan.
Ibrahim menunggu Khatijah ditaman, ia tersenyum mengingat pertemuannya dengan Sultan tadi
“yang mulia aku mohon diijinkan membuat permintaan terakhir, yang mulia aku datang bersama ayah dan saudaraku yang menungguku diluar. aku ingin mayatku dikuburkan di Parga” kata Ibrahim
“terlebih dahuluu mereka harus menghadiri pernikahanmu, lalu mereka bisa menguburkanmua. cinta macam apa ini?? Kamu menyerah untuk segalanya, Khatijah rela mati daripada meninggalkanmuapakah aku seseorang yang tidak menghormati cinta??? bagaimana Kamu bisa berpikir aku akan membunuhmu??apa aku begitu tidak punya hati???..” kata Sultan sambil marah kepada Ibrahim.
Khatijah telah sadar dari pingsannya, ia langsung berdiri dan tersenyum”aku terlalu gembira”kata Khatijah kepada Suleiman yang juga tersenyum memandangnya.
Khatijah segera bersujud dan mencium tangan kakaknya. Ia minta kepada Khatijah untuk memberitahu Ibunya agar segera mempersiapkan pernikahan mereka berdua.
Mahi senang sekali saat Gulsah memberinya kabar bahwa Hurrem akan diusir dari istana
Hurrem sendiri sedang tegang dan gelisah dikamar. Nigal, sumbul dan Gulnihal berdiri mengelilinginya. Ia lalu membuka lemari dan mengeluarkan semua perhiasan dan barang barang berharganyaia berkata kepada mereka bertiga untuk memiliki semua itu asalkan membantunya agar tidak keluar dari istana
Sumbul berkata..”siapakah kami hingga bisa membantumu? apa yang bisa kami lakukan untukmu?”
“Nigal, sumbul aku tidak punya siapapun selain kalianGulnihal Kamu bisa memiliki semua perhiasanku”kata Hurrem kepada mereka bertiga.
“seandainya emas dan perhiasan bisa menyelesaikan maslahmu’kata Nigal akhirnya
“kumohon.tolonglah aku, atau kalian tidak percaya kepadaku?? aku bersumpah akan anak anakku. aku bersumpah aku takkan melihat mereka lagi, aku benar benar tidak bersalah !!”
Sumbul mengajak Nigal keluar kamar.
“Yang mulia memaafkan aku dan mengijinkan aku menikah dengan Ibrahim.” Gulfem mengiyakan. ia memberitahu Khatijah bahwa Ibrahim menunggunya di imperial park
Khatijah dan Ibrahim bertemu ditaman, mereka berdua saling melepaskan rindu
Khatijah menemui ibunya dan memberitahu tentang pembatalan pertunangan dengan jelebi dan persiapan segera untuk pernikahannya dengan Ibrahim. Wajah ibu suri langsung suram, ia tidak mengucapkan sepatah katapun
“apa yang bisa kuucapkan, apakah pendapatku dianggap??” kata ibu suri. Khatijah dan Mahi berpandangan tidak enak
Sultan suleiman berkata kepada Ibrahim bahwa ia ingin menemui ayah dan saudaranya. Ia juga minta kepada Ibrahim untuk segera mempersiapkan pertemuan dewan secepatnya .
Sultan mengatakan kepada Ibrahim untuk melakukan penyelidikan tentang Ferhat pasha. Dan meminta Ibrahim segera menentukan dengan siapa ia akan bekerja nantinya.Sultan suleiman juga bertanya kepada Ibrahim pendapatnya tentang Ahmed pasha. Dengan ragu ragu Ibrahim menjawab bahwa Ahmed adalah seorang yang berpengalaman, dan bernilai bagi kerajaan tapi???
“tapi apa?? ia memiliki ambisi diatas batas keinginannya”kata Sultan
Suleiman banyak memberi nasehat kepada Ibrahim tentang bagaimana nanti ia menjalankan tugasnya, jangan pernah ragu dalam mengambil keputusan.kata Sultan.
Sumbul mendatangi Ibrahim diruangannya. kemudian ia bercerita tentang kejadian yang menimpa Hurrem hatun, sekarang ia tahu apa yang menjadi beban pikiran sultan
Hurrem mendatangi Sadika dikamar, karena kaget pisau sadika jatuh dilantai. tetapi Hurrem tidak mengetahui hal itu, ia minta kepada Sadika jika melihat sesuatu atau ada petunjuk tentang kematian Ayse agar memberitahukan kepada Nigal
Ibu suri sedang bersedih dikamarnya, ia kecewa karena pendapatnya tidak didengarkan oleh Sultan. Ia merasa suleiman menghindarinya.Daye berkata bahwa Khatijah tidak bersalah karena mempertahankan cintanya. Ibu suri kaget mendengar pernyataan Daye, ia tidak menyangka Daye tidak memihaknya
“My sultana aku sudah mendampingimu selama 30 tahun, hidup dan keberpihakanku selalu demi untukmu. maafkan aku jika aku sudah berkata terlalu jauh.”kata Daye
Sultan sedang bersedih dikamarnya ia memperhatikan cermin yang pernah Hurrem berikan kepadanya, saat melihat kearah cermin Sultan seperti melihat Hurrem
Ibrahim datang kekamar Sultan, dan berjanji akan menghilangkan rasa sakit yang sedang Sultan rasakan saat ini
Setelah bertemu dengan sadika Hurrem masuk kekamarnya, dimana Nigal dan Gulnihal telah menunggunya. Mereka memberitahu Hurrem bahwa Ibrahim akan mengurus semuanya.
“ibrahim telah kembali??? oh tuhan aku akan dipenjara sampai aku mati”katanya kepada diri sendiri. Ia langsung berdiri dan keluar kamar untuk menemui Khatijah
Sampai dikamar Khatijah, ia berkata kepada adik iparnya ia ikut senang dengan rencana pernikahan Ibrahim dan KhatijahKhatijah mempersilahkannya duduk. ia mohon kepada Khatijah agar menolongnya dari kesulitan iniKhatijah masih diam belum berbicara apapun
“jangan khawatir jika Kamu bersalah, itu akan diketahui cepat atau lambat.aku akan menolongmu sebisaku”kata Khatijah
Ibrahim meminta Sumbul memanggil Sadika keruangannya. Ia mulai menginterogasi Sadikatapi sadika pandai sekali brbicara
Mahi dan Hurrem kembali bertemu”nikmati yang ada diistana ini, karena Kamu akan segera pergi”kata Mahi
“aku akan pergi tetapi aku pasti kembalimeski Kamu disini Sultan takkan pernah jadi milikmu”sahut Hurrem
“kita lihat sajasiapa yang menangis siapa yang bahagia, Kamu akan mati disanatak seorangpun menyukaimu, semua orang senang dengan kepergianmu”balas Mahi sambil tersenyum sinis dan melangkah pergi meninggalkan Hurrem.
Ibrahim juga menginterogasi Gulsah, jika ada kemungkinan Mahi terlibat dalam pembunuhan iniapa yang akan terjadi selanjutnya?? akankah Ibrahim menemukan pelaku sebenarnya??
BACA SELANJUTNYA ABAD KEJAYAAN EPISODE 14 part 2
Ibrahim berpesan kepada ayahnya jika ia tidak keluar hidup hidup , ia ingin dikuburkan dekat makam ibunya. ia jua minta kepada Nico untuk menjauhi pintu gerbang istana.
Sultan suleiman sedang membaca sebuah buku, ketika Sumbul masuk dan berkata bahwa Ibrahim sudah datang dan minta ijin untuk bertemu. Sultan suleiman masih diam, tidak menjawab Sumbul. Setelah Sumbul memanggilnya hampir tiga kali, baru Sultan berkata untuk membiarkan Ibrahim masuk dan menemuinya.
Ibrahim menanyakan kabar Harem kepada Sumbul aga, ia ingin tahu kabar Khatijah dan Valide Sultan. Sumbul mengatakan bahwa Khatijah Sultan tidak pernah tersenyum, sedih sepanjang
hari. Mendengar itu Ibrahim langsung pergi berlalu dari hadapan Sumbul
Khatijah bertanya kepada Gulfem tentang Ibrahim, Gulfem mengatakan bahwa Ibrahim sudah datang dan sekarang hendak bertemu dengan Sultan. Khatijah menjadi makin gelisah
Hurrem menangis didepan pintu ruangan Valide Sultan, ia sangat rindu kepada kedua anaknya. Gulnihal juga ikut menangis melihat kesedihan Hurrem.
“jangan menangis..jangan menangis..ibu ada disini. aku takkan pernah meninggalkamu sendirian”kata Hurrem didepan pintu kamar dimana anak anaknya berada
Nigal kalfa datang dan mengatakan kepada Hurrem bahwa Ibu suri ingin bertemu dengannya. Semula Hurrem berpikir bahwa akhirnya Ibu suri tahu ia tidak bersalah, sayangnnya bukan untuk itu ia dipanggil.
Ibrahim sudah ada didepan kamar Suleiman. Sumbul membukakan pintu dan memberitahu Sultan tentang keberadaan Ibrahim.
Suleiman masih asyik dengan bukunya. Ibrahim berkata ”yang mulia” tetapi Suleiman tetap tidak bergeming. Ibrahim lalu meletakkan seal kerajaan di meja Suleiman . Sultan membuka bungkusan seal itu dengan penanya
Melihat Suleiman yang benar benar tidak acuh padanya, Ibrahim makin grogi saja ia berkata ”jika memang Kamu akan mengakhiri hidupku saat ini, atau aku sendiri yang akan mengakhiri hidupku”
Hurrem yang menghadap Ibu suri langsung lesu ketika Ibu suri berkata bahwa ia harus meninggalkan istana dan tinggal di istana lama. Ibu suri memintanya segera mengepak barang barang yang akan dibawaDia akan pergi besok. ia dan anaknya Suleiman masih menganggap Hurrem bersalah
Hurrem bersujud didepan Ibu suri bahwa ia benar benar bukan pembunuh. Ia ingin ibu suri menemukan pembunuh yang sebenarnya. Ibu suri meminta Daye untuk membawa Hurrem keluar
Sumbul aga datang kekamar Khatijah yang sedang membaca Al-quran. Ia sedang berdoa untuk keselamatan Ibrahim. Begitu melihat Sumbul, Khatijah berkata”jadi sekarang tugasmu membawa kabar buruk, Sumbul aga?? apakah Ibrahim akan dieksekusi?”
Sumbul menjawab bahwa Sultan ingin bertemu dengan Khatijah sekarang juga
Khatijah berjalan gontai menuju ruangan Sultan.
Hurrem merasakan kesedihan yang sangat karena akan terpisah dengan anak anaknya. Nigal dan Sumbul datang membantunya berdiri dan memapahnya menuju kamar. Gulsah mendengarkan pembicaraan Hurrem dengan Nigal, ia langsung melaporkan berita gembira itu kepada Mahi, bossnya.
Khatijah telah sampai dikamar Sultan. dadanya berdetak kencang ketika Sultan mendekatinya. tetapi apa yang dikatakan Sultan nanti akan membuatnya bahagia
“aku sudah berjanji untuk membuatmu bahagia, dan tertawa khatijah. aku akan membatalkan pertunanganmu dengan Mehmet jelebi, dan aku akan menikahkanmu dengan Ibrahim”kata Suleiman kepada adiknya ini.
Tapi apa yang terjadi bukannya senang, Khatijah malah pingsan.
Ibrahim menunggu Khatijah ditaman, ia tersenyum mengingat pertemuannya dengan Sultan tadi
“yang mulia aku mohon diijinkan membuat permintaan terakhir, yang mulia aku datang bersama ayah dan saudaraku yang menungguku diluar. aku ingin mayatku dikuburkan di Parga” kata Ibrahim
“terlebih dahuluu mereka harus menghadiri pernikahanmu, lalu mereka bisa menguburkanmua. cinta macam apa ini?? Kamu menyerah untuk segalanya, Khatijah rela mati daripada meninggalkanmuapakah aku seseorang yang tidak menghormati cinta??? bagaimana Kamu bisa berpikir aku akan membunuhmu??apa aku begitu tidak punya hati???..” kata Sultan sambil marah kepada Ibrahim.
Khatijah telah sadar dari pingsannya, ia langsung berdiri dan tersenyum”aku terlalu gembira”kata Khatijah kepada Suleiman yang juga tersenyum memandangnya.
Khatijah segera bersujud dan mencium tangan kakaknya. Ia minta kepada Khatijah untuk memberitahu Ibunya agar segera mempersiapkan pernikahan mereka berdua.
Mahi senang sekali saat Gulsah memberinya kabar bahwa Hurrem akan diusir dari istana
Hurrem sendiri sedang tegang dan gelisah dikamar. Nigal, sumbul dan Gulnihal berdiri mengelilinginya. Ia lalu membuka lemari dan mengeluarkan semua perhiasan dan barang barang berharganyaia berkata kepada mereka bertiga untuk memiliki semua itu asalkan membantunya agar tidak keluar dari istana
Sumbul berkata..”siapakah kami hingga bisa membantumu? apa yang bisa kami lakukan untukmu?”
“Nigal, sumbul aku tidak punya siapapun selain kalianGulnihal Kamu bisa memiliki semua perhiasanku”kata Hurrem kepada mereka bertiga.
“seandainya emas dan perhiasan bisa menyelesaikan maslahmu’kata Nigal akhirnya
“kumohon.tolonglah aku, atau kalian tidak percaya kepadaku?? aku bersumpah akan anak anakku. aku bersumpah aku takkan melihat mereka lagi, aku benar benar tidak bersalah !!”
Sumbul mengajak Nigal keluar kamar.
“Yang mulia memaafkan aku dan mengijinkan aku menikah dengan Ibrahim.” Gulfem mengiyakan. ia memberitahu Khatijah bahwa Ibrahim menunggunya di imperial park
Khatijah dan Ibrahim bertemu ditaman, mereka berdua saling melepaskan rindu
Khatijah menemui ibunya dan memberitahu tentang pembatalan pertunangan dengan jelebi dan persiapan segera untuk pernikahannya dengan Ibrahim. Wajah ibu suri langsung suram, ia tidak mengucapkan sepatah katapun
“apa yang bisa kuucapkan, apakah pendapatku dianggap??” kata ibu suri. Khatijah dan Mahi berpandangan tidak enak
Sultan suleiman berkata kepada Ibrahim bahwa ia ingin menemui ayah dan saudaranya. Ia juga minta kepada Ibrahim untuk segera mempersiapkan pertemuan dewan secepatnya .
Sultan mengatakan kepada Ibrahim untuk melakukan penyelidikan tentang Ferhat pasha. Dan meminta Ibrahim segera menentukan dengan siapa ia akan bekerja nantinya.Sultan suleiman juga bertanya kepada Ibrahim pendapatnya tentang Ahmed pasha. Dengan ragu ragu Ibrahim menjawab bahwa Ahmed adalah seorang yang berpengalaman, dan bernilai bagi kerajaan tapi???
“tapi apa?? ia memiliki ambisi diatas batas keinginannya”kata Sultan
Suleiman banyak memberi nasehat kepada Ibrahim tentang bagaimana nanti ia menjalankan tugasnya, jangan pernah ragu dalam mengambil keputusan.kata Sultan.
Sumbul mendatangi Ibrahim diruangannya. kemudian ia bercerita tentang kejadian yang menimpa Hurrem hatun, sekarang ia tahu apa yang menjadi beban pikiran sultan
Hurrem mendatangi Sadika dikamar, karena kaget pisau sadika jatuh dilantai. tetapi Hurrem tidak mengetahui hal itu, ia minta kepada Sadika jika melihat sesuatu atau ada petunjuk tentang kematian Ayse agar memberitahukan kepada Nigal
Ibu suri sedang bersedih dikamarnya, ia kecewa karena pendapatnya tidak didengarkan oleh Sultan. Ia merasa suleiman menghindarinya.Daye berkata bahwa Khatijah tidak bersalah karena mempertahankan cintanya. Ibu suri kaget mendengar pernyataan Daye, ia tidak menyangka Daye tidak memihaknya
“My sultana aku sudah mendampingimu selama 30 tahun, hidup dan keberpihakanku selalu demi untukmu. maafkan aku jika aku sudah berkata terlalu jauh.”kata Daye
Sultan sedang bersedih dikamarnya ia memperhatikan cermin yang pernah Hurrem berikan kepadanya, saat melihat kearah cermin Sultan seperti melihat Hurrem
Ibrahim datang kekamar Sultan, dan berjanji akan menghilangkan rasa sakit yang sedang Sultan rasakan saat ini
Setelah bertemu dengan sadika Hurrem masuk kekamarnya, dimana Nigal dan Gulnihal telah menunggunya. Mereka memberitahu Hurrem bahwa Ibrahim akan mengurus semuanya.
“ibrahim telah kembali??? oh tuhan aku akan dipenjara sampai aku mati”katanya kepada diri sendiri. Ia langsung berdiri dan keluar kamar untuk menemui Khatijah
Sampai dikamar Khatijah, ia berkata kepada adik iparnya ia ikut senang dengan rencana pernikahan Ibrahim dan KhatijahKhatijah mempersilahkannya duduk. ia mohon kepada Khatijah agar menolongnya dari kesulitan iniKhatijah masih diam belum berbicara apapun
“jangan khawatir jika Kamu bersalah, itu akan diketahui cepat atau lambat.aku akan menolongmu sebisaku”kata Khatijah
Ibrahim meminta Sumbul memanggil Sadika keruangannya. Ia mulai menginterogasi Sadikatapi sadika pandai sekali brbicara
Mahi dan Hurrem kembali bertemu”nikmati yang ada diistana ini, karena Kamu akan segera pergi”kata Mahi
“aku akan pergi tetapi aku pasti kembalimeski Kamu disini Sultan takkan pernah jadi milikmu”sahut Hurrem
“kita lihat sajasiapa yang menangis siapa yang bahagia, Kamu akan mati disanatak seorangpun menyukaimu, semua orang senang dengan kepergianmu”balas Mahi sambil tersenyum sinis dan melangkah pergi meninggalkan Hurrem.
Ibrahim juga menginterogasi Gulsah, jika ada kemungkinan Mahi terlibat dalam pembunuhan iniapa yang akan terjadi selanjutnya?? akankah Ibrahim menemukan pelaku sebenarnya??
BACA SELANJUTNYA ABAD KEJAYAAN EPISODE 14 part 2