Sinopsis Abad Kejayaan ANTV Episode 14 Part 2. Mahi menemui Khatijah dan berkata bahwa tidak perlu membantu ular seperti Hurrem
“diam kamu .dia adalah ibu dari pangeran, seperti dirimu juga. bagaimana mungkin kamu memanggilnya seperti itu..”kata Khatijah tajam. Mahi langsung diam dan menunduk
Sultan suleiman menemui kedua anaknya, pangeran Mehmet dan putri Mihrimah. Keduanya sedang tertidur pulas bersama pengasuh yang menungguinya.Dalam tidurnya Hurrem bermimpi bertemu dengan Leo, kekasihnya. Dalam mimpi itu Leo datang untuk menolongnya, dia percaya bahwa alex tidak mungkin membunuh. Hurrem langsung terbangun
“diam kamu .dia adalah ibu dari pangeran, seperti dirimu juga. bagaimana mungkin kamu memanggilnya seperti itu..”kata Khatijah tajam. Mahi langsung diam dan menunduk
Sultan suleiman menemui kedua anaknya, pangeran Mehmet dan putri Mihrimah. Keduanya sedang tertidur pulas bersama pengasuh yang menungguinya.Dalam tidurnya Hurrem bermimpi bertemu dengan Leo, kekasihnya. Dalam mimpi itu Leo datang untuk menolongnya, dia percaya bahwa alex tidak mungkin membunuh. Hurrem langsung terbangun
Suleiman membelai wajah putri Mihrimah dengan kasih sayang.
Ibrahim kembali memainkan biolanya, Putri Khatijah segera keluar kebalkon untuk menikmati musik Ibrahim.
Suleiman menuju kamar Hurrem, dia hendak mengetuk pintu tapi entah kenapa dibatalkannya, suleiman kembali kekamarnya sendiri. Hurrem yang terbangun karena mimpi buruknya seperti merasakan sesuatu. dia berlari membuka pintu tapi tidak seorangpun disana
Pagi yang cerah Suleiman mendatangi ibunya, dia minta kepada ibunya agar menghormati keputusannya. Ini adalah keputusan yang benar, lihatlah Khatijah sekarangdia sangat bahagia..”bukankah itu yang kita inginkan??”
Daye dan Nigal menuju kamar Hurrem, dia minta Hurrem untuk segera bersiapHurrem diam saja ditempat duduknya. Akhirnya dia minta semua pelayan untuk mengemasi semua barang barang Hurrem
Suleiman minta kepada ibunya agar segera memepersiapkan pernikahan.ia bertanya kepada ibunya..”apakah Hurrem pergi hari ini??” ya ..kata ibu suri, semua sudah disiapkan. Kemudian sultan pergi meninggalkan kamar ibunya
Daye mendekati Hurrem”kau bisa mengemasi semua perhiasanmu agar tidak hilang..”kata Daye..
“biarkan saja hilang, apa masalahnya?? kamu bisa mengambilnya kalau kamu mauyang terpenting bagiku adalah anak anakku “balas Hurrem dengan tajam
Nigal berkata mereka akan segera berada disini katanya.
Khatijah menemui ibunya untuk membahas tentang persiapan pernikahanya dengan Ibrahim, dia mencium tangan ibunya yang akhirnya menyetujui pernikahan ini
Khatijah berkata kepada ibunya bahwa semalam Hurrem hatun mendatanginya dengan wajah sedih.”apakah tidak terlalu cepat menyuruhnya pergi ke istana lama?” tapi Ibu suri sudah tidak berniat membicarakan itu lagi
Tiba tiba Beyhan dan Mahi masuk, Ibu suri senang sekali putri tertuanya mendatanginya setelah hampir sebulan tidak bertemu. Beyhan mengeluhkan tentang dewan pertemuan yang akan diadakan untuk Ferhat pasha suaminya. dia minta kepada ibunya untuk menolong, Beyhan beralasan bahwa tuduhan kepada suaminya tidaklah benar.
Hurrem hatun histeri begitu dia tahu bahwa dia akan pergi tanpa Mehmet. dia lalu menemui Suleiman tapi Suleiman sudah pergi entah kemana. Hurrem langsung kekamar Ibrahim, dia bahkan bersujud kepada Ibrahim agar mau menyatukan dia dengan anak anaknya, Ibrahim malah berkata bahwa semua ini terjadi karena tindakan Hurrem sendiri
Ibrahim menyuruh Nigal membawa pergi Hurrem dari ruangannya.
Leo, kekasih Hurrem atau alexxadra tiba dikerajaan ottomandipasar dia bertemu dengan Matrakei Nasuh.
Hurrem berpamitan kepada Khatijah, dia mempercayakan anaknya kepada Khatijah. Khatijah berjanji akan menjaga Mehmet sampai dia kembali, dia juga mengatakan kepada Hurrem agar tidak bersedih karena kebenaran akan terbongkar jugaHurrem masih menangis, semua terharu. Sumbul dan Nigal, bahkan Nigal sampai menitikkan air matanya.
Permaisuri Mahi dan Pangeran Mustafa mendatangi Ibrahim , dia mengucapkan selamat atas pernikahannya dengan Khatijah sultan yang telah mendapatkan restu dari Sultan Suleiman. Ibrahim tersenyum
Mahi lalu bercerita kepada Ibrahim bahwa sepertinya Hurrem meminta bantuan Khatijah dan Khatijah tampak ragu dengan fakta bahwa Hurrem telah membunuh ayse
“aku juga tidak percaya Hurrem membunuh, tapi dia lebih baik pergi dari istana ini.”kata Ibrahim. Mahi langsung terdiam mendengar jawaban Ibrahim, dia tidak sangka bahwa ternyata Khatijah maupun Ibrahim punya pandangan yang sama bahwa Hurrem bukan pembunuh. dia tampak kecewa.
Gulnihal memutuskan untuk mengikuti Hurrem ke istana lama. Sebelum masuk ke kereta yang akan membawanya, Hurrem menangis, dia berharap Suleiman ada untuk menolongnya.
Sultan suleiman sendiri pergi berkuda bersama para pengawalnya untuk menghilangkan kegundahan hatinya. dia berhenti disebuah sungai..tampak sekali kekecewaan dimatanya. Disatu sisi dia tidak ingin kehilangan orang yang dicintainya tapi disisi lain bahwa tindak kejahatan harus ada hukumannya
Ketika melihat kedalam sungaipun Sultan bisa melihat wajah Hurrem hatun
Dalam keretanya Hurrem menangis sambil menggendong Mihrimah.”Mihrimah, putriku yang cantik, kamu jangan bernasib sama seperti ibumu, aku berjanji.”kata Hurrem kepada putri kecilnya.
Ibu suri datang menemui Sultan untuk membicarkaan tentang Beyhan, dia berharap Ferhat pasha tidak dihukum. Suleiman lalu berkata kepada ibunya, dia malu melihat komplain yang ditujukan untuk Ferhat
Ibu suri lalu berkata, Ferhat harus dihukum untuk tindakannya tapi tidak dengan nyawanya. dia mengingatkan Sultan bahwa Beyhan istri Ferhat pasha adlaah saudara perempuannya”jangan biarkan dia merasakan rasa sakit”kata Ibu suri. Sultan Suleiman nampak enggan lalu dia keluar menuju balkon
Hurrem sudah sampai di istana lama, dia tidak bersemangat sama sekali.bahkan dia mengatakan sesuatu yang kasar kepada Gulnihal. Tapi kemudian dia memanggil Gulnihal untuk duduk disisinya.
“Gulnihal.jangan marah kepadaku, aku sedang sakit hati. Semua orang diharem senang dengan kepergianku, tapi kamu sedih dan kamu bahkan datang untuk menemaniku, aku pernah melakukan hal yang jahat kepadamumaafkan aku” kata Hurrem kepada Gulnihal
“kau harus kuat, saat saat gelap ini akan segera berlalubertahanlah” Jawab Gulnihal sambil berkaca kaca.
“Sultan suleiman tidak melihat wajahku, dia tidak perduli bahkan dia melarikan diriia pergi menjauh dariku”kata Hurrem. Gulnihal kemudian menyarankan agar Hurrem menulis surat untuk sultan dan mengungkapkan semua yang ada di hatinya.
Ternyata malam Ayse dibunuh, Ruhsar seorang gadis di Harem melihat kejadian itu.Sumbul lalu membawa Ruhsar menemui Ibrahim. Ibrahim lalu menanyai Ruhsar tentang malam itu.
“malam itu aku bangun untuk mengambil air minum.aku tidak bisa melihat wajah pembunuh itu karena gelap. tapi aku bisa memastikan bahwa dia bukan Hurrem hatun. Hurrem hatun tinggi dan berambut pirang sedangkan yang ini bertubuh agak pendek dan rambutnya berwarna gelap.”
Ruhsar beralasan dia baru mengatakan sekarang karena sedih melihat Hurrem hatun pergi pagi ini, semula dia takut mendapatkan masalah..Nigal dan sumbul tampak lega mendengar keterangan Ruhsar.
Tapi Ibrahim malah mengancam agar dia tidak memberitahukan apa yang dia lihat malam itu kepada siapapun, termasuk Nigal dan sumbul agar informasi itu tidak keluar kemana mana.
Pagi harinya Ibrahim mulai memimpin sidang pertamanya, dia menurunkan pangkat Ferhat pasha untuk kesalahannya. Ibrahim juga memutuskan menurunkan posisi Ahmed dengan menjadikan Ahmed pasha menjadi gubernur di Egypt
Ahmed menanyakan keputusan Ibrahim apakah Yang Mulia Suleiman tahu tentang ini semua..
Ibrahim menunjuk keatas, dimana Suleiman sedang berdiri dan mendengar semua yang dia putuskan.
Surat yang ditulis Hurrem untuk Suleiman telah sampai ketangan Sumbul aga
Informasi tentang hukuman untuk Ferhat pasha telah sampai kepada Ibu suri, dia sedikit lega paling tidak tidak ada hukuman mati untuk Ferhat
Ahmed pasha mengomel terus dengan keputusan untuknya, dia telah melakukan banyak hal untuk mencapai posisinya saat ini, tapi sekrang dia akan dibuang ke Egypt.Ferhat pasha sendiri merasa lega karena tidak mendapat hukuman mati.
Saat bermain catur dengan Ibrahim, Suleiman menerima dengan apa yang telah Ibrahim putuskan terutama tentang Ferhat. Dia tidak sanggup juga melihat kesedihan Beyhan.
Sumbul datang dan memberikan surat kepada Sultan, Ibrahim melarangnnya tapi Sultan suleiman segera menerima surat itu. Begitu dia tahu siapa yang mengirim.Suleiman langsung berdiri menjauh dan mulai membaca surat itu..ia tentu saja tergerak membaca surat dari orang yang dicintainya.
Ibrahim mendekat dan bertanya “Hurrem hatundia mengajukan keberatan dan meminta keadilan.”kata Sultan
Ibrahim terdiam dan memikirkan sesuatu.
Hurrem hatun sedang duduk ditaman dengan Gulnihal saat Ibrahim datang diistananya..
Ibrahim berkata bahwa dia akan membebaskan Hurrem dengan satu syarat.
Bagaimanakah kisah selanjutnya?? apa syarat yang diminta Ibrahim kepada Hurrem.
BACA SELANJUTNYA SINOPSIS ABAD KEJAYAAN EPISODE 15
Ibrahim kembali memainkan biolanya, Putri Khatijah segera keluar kebalkon untuk menikmati musik Ibrahim.
Suleiman menuju kamar Hurrem, dia hendak mengetuk pintu tapi entah kenapa dibatalkannya, suleiman kembali kekamarnya sendiri. Hurrem yang terbangun karena mimpi buruknya seperti merasakan sesuatu. dia berlari membuka pintu tapi tidak seorangpun disana
Pagi yang cerah Suleiman mendatangi ibunya, dia minta kepada ibunya agar menghormati keputusannya. Ini adalah keputusan yang benar, lihatlah Khatijah sekarangdia sangat bahagia..”bukankah itu yang kita inginkan??”
Daye dan Nigal menuju kamar Hurrem, dia minta Hurrem untuk segera bersiapHurrem diam saja ditempat duduknya. Akhirnya dia minta semua pelayan untuk mengemasi semua barang barang Hurrem
Suleiman minta kepada ibunya agar segera memepersiapkan pernikahan.ia bertanya kepada ibunya..”apakah Hurrem pergi hari ini??” ya ..kata ibu suri, semua sudah disiapkan. Kemudian sultan pergi meninggalkan kamar ibunya
Daye mendekati Hurrem”kau bisa mengemasi semua perhiasanmu agar tidak hilang..”kata Daye..
“biarkan saja hilang, apa masalahnya?? kamu bisa mengambilnya kalau kamu mauyang terpenting bagiku adalah anak anakku “balas Hurrem dengan tajam
Nigal berkata mereka akan segera berada disini katanya.
Khatijah menemui ibunya untuk membahas tentang persiapan pernikahanya dengan Ibrahim, dia mencium tangan ibunya yang akhirnya menyetujui pernikahan ini
Khatijah berkata kepada ibunya bahwa semalam Hurrem hatun mendatanginya dengan wajah sedih.”apakah tidak terlalu cepat menyuruhnya pergi ke istana lama?” tapi Ibu suri sudah tidak berniat membicarakan itu lagi
Tiba tiba Beyhan dan Mahi masuk, Ibu suri senang sekali putri tertuanya mendatanginya setelah hampir sebulan tidak bertemu. Beyhan mengeluhkan tentang dewan pertemuan yang akan diadakan untuk Ferhat pasha suaminya. dia minta kepada ibunya untuk menolong, Beyhan beralasan bahwa tuduhan kepada suaminya tidaklah benar.
Hurrem hatun histeri begitu dia tahu bahwa dia akan pergi tanpa Mehmet. dia lalu menemui Suleiman tapi Suleiman sudah pergi entah kemana. Hurrem langsung kekamar Ibrahim, dia bahkan bersujud kepada Ibrahim agar mau menyatukan dia dengan anak anaknya, Ibrahim malah berkata bahwa semua ini terjadi karena tindakan Hurrem sendiri
Ibrahim menyuruh Nigal membawa pergi Hurrem dari ruangannya.
Leo, kekasih Hurrem atau alexxadra tiba dikerajaan ottomandipasar dia bertemu dengan Matrakei Nasuh.
Hurrem berpamitan kepada Khatijah, dia mempercayakan anaknya kepada Khatijah. Khatijah berjanji akan menjaga Mehmet sampai dia kembali, dia juga mengatakan kepada Hurrem agar tidak bersedih karena kebenaran akan terbongkar jugaHurrem masih menangis, semua terharu. Sumbul dan Nigal, bahkan Nigal sampai menitikkan air matanya.
Permaisuri Mahi dan Pangeran Mustafa mendatangi Ibrahim , dia mengucapkan selamat atas pernikahannya dengan Khatijah sultan yang telah mendapatkan restu dari Sultan Suleiman. Ibrahim tersenyum
Mahi lalu bercerita kepada Ibrahim bahwa sepertinya Hurrem meminta bantuan Khatijah dan Khatijah tampak ragu dengan fakta bahwa Hurrem telah membunuh ayse
“aku juga tidak percaya Hurrem membunuh, tapi dia lebih baik pergi dari istana ini.”kata Ibrahim. Mahi langsung terdiam mendengar jawaban Ibrahim, dia tidak sangka bahwa ternyata Khatijah maupun Ibrahim punya pandangan yang sama bahwa Hurrem bukan pembunuh. dia tampak kecewa.
Gulnihal memutuskan untuk mengikuti Hurrem ke istana lama. Sebelum masuk ke kereta yang akan membawanya, Hurrem menangis, dia berharap Suleiman ada untuk menolongnya.
Sultan suleiman sendiri pergi berkuda bersama para pengawalnya untuk menghilangkan kegundahan hatinya. dia berhenti disebuah sungai..tampak sekali kekecewaan dimatanya. Disatu sisi dia tidak ingin kehilangan orang yang dicintainya tapi disisi lain bahwa tindak kejahatan harus ada hukumannya
Ketika melihat kedalam sungaipun Sultan bisa melihat wajah Hurrem hatun
Dalam keretanya Hurrem menangis sambil menggendong Mihrimah.”Mihrimah, putriku yang cantik, kamu jangan bernasib sama seperti ibumu, aku berjanji.”kata Hurrem kepada putri kecilnya.
Ibu suri datang menemui Sultan untuk membicarkaan tentang Beyhan, dia berharap Ferhat pasha tidak dihukum. Suleiman lalu berkata kepada ibunya, dia malu melihat komplain yang ditujukan untuk Ferhat
Ibu suri lalu berkata, Ferhat harus dihukum untuk tindakannya tapi tidak dengan nyawanya. dia mengingatkan Sultan bahwa Beyhan istri Ferhat pasha adlaah saudara perempuannya”jangan biarkan dia merasakan rasa sakit”kata Ibu suri. Sultan Suleiman nampak enggan lalu dia keluar menuju balkon
Hurrem sudah sampai di istana lama, dia tidak bersemangat sama sekali.bahkan dia mengatakan sesuatu yang kasar kepada Gulnihal. Tapi kemudian dia memanggil Gulnihal untuk duduk disisinya.
“Gulnihal.jangan marah kepadaku, aku sedang sakit hati. Semua orang diharem senang dengan kepergianku, tapi kamu sedih dan kamu bahkan datang untuk menemaniku, aku pernah melakukan hal yang jahat kepadamumaafkan aku” kata Hurrem kepada Gulnihal
“kau harus kuat, saat saat gelap ini akan segera berlalubertahanlah” Jawab Gulnihal sambil berkaca kaca.
“Sultan suleiman tidak melihat wajahku, dia tidak perduli bahkan dia melarikan diriia pergi menjauh dariku”kata Hurrem. Gulnihal kemudian menyarankan agar Hurrem menulis surat untuk sultan dan mengungkapkan semua yang ada di hatinya.
Ternyata malam Ayse dibunuh, Ruhsar seorang gadis di Harem melihat kejadian itu.Sumbul lalu membawa Ruhsar menemui Ibrahim. Ibrahim lalu menanyai Ruhsar tentang malam itu.
“malam itu aku bangun untuk mengambil air minum.aku tidak bisa melihat wajah pembunuh itu karena gelap. tapi aku bisa memastikan bahwa dia bukan Hurrem hatun. Hurrem hatun tinggi dan berambut pirang sedangkan yang ini bertubuh agak pendek dan rambutnya berwarna gelap.”
Ruhsar beralasan dia baru mengatakan sekarang karena sedih melihat Hurrem hatun pergi pagi ini, semula dia takut mendapatkan masalah..Nigal dan sumbul tampak lega mendengar keterangan Ruhsar.
Tapi Ibrahim malah mengancam agar dia tidak memberitahukan apa yang dia lihat malam itu kepada siapapun, termasuk Nigal dan sumbul agar informasi itu tidak keluar kemana mana.
Pagi harinya Ibrahim mulai memimpin sidang pertamanya, dia menurunkan pangkat Ferhat pasha untuk kesalahannya. Ibrahim juga memutuskan menurunkan posisi Ahmed dengan menjadikan Ahmed pasha menjadi gubernur di Egypt
Ahmed menanyakan keputusan Ibrahim apakah Yang Mulia Suleiman tahu tentang ini semua..
Ibrahim menunjuk keatas, dimana Suleiman sedang berdiri dan mendengar semua yang dia putuskan.
Surat yang ditulis Hurrem untuk Suleiman telah sampai ketangan Sumbul aga
Informasi tentang hukuman untuk Ferhat pasha telah sampai kepada Ibu suri, dia sedikit lega paling tidak tidak ada hukuman mati untuk Ferhat
Ahmed pasha mengomel terus dengan keputusan untuknya, dia telah melakukan banyak hal untuk mencapai posisinya saat ini, tapi sekrang dia akan dibuang ke Egypt.Ferhat pasha sendiri merasa lega karena tidak mendapat hukuman mati.
Saat bermain catur dengan Ibrahim, Suleiman menerima dengan apa yang telah Ibrahim putuskan terutama tentang Ferhat. Dia tidak sanggup juga melihat kesedihan Beyhan.
Sumbul datang dan memberikan surat kepada Sultan, Ibrahim melarangnnya tapi Sultan suleiman segera menerima surat itu. Begitu dia tahu siapa yang mengirim.Suleiman langsung berdiri menjauh dan mulai membaca surat itu..ia tentu saja tergerak membaca surat dari orang yang dicintainya.
Ibrahim mendekat dan bertanya “Hurrem hatundia mengajukan keberatan dan meminta keadilan.”kata Sultan
Ibrahim terdiam dan memikirkan sesuatu.
Hurrem hatun sedang duduk ditaman dengan Gulnihal saat Ibrahim datang diistananya..
Ibrahim berkata bahwa dia akan membebaskan Hurrem dengan satu syarat.
Bagaimanakah kisah selanjutnya?? apa syarat yang diminta Ibrahim kepada Hurrem.
BACA SELANJUTNYA SINOPSIS ABAD KEJAYAAN EPISODE 15