Perayaan Syukuran Kehamilan Ratu Jodha . Cerita ini ada di Jodha Akbar Antv Episode 290. Di sidang istana, Adham Khan meraih pedangnya untuk membunuh raja Jalal dan para menteri mencegahnya, namun itu semua adalah kekhawatiran Maham Anga yang direfleksikan dalam bayangan kepala Maham Anga. Sidang berlanjut Jalal menanyai Nigar siapa yang mengatakan Ratu Chand di tahan oleh Jalal. Dan Nigar pun menjawab bahwa yang mengatakan itu adalah musuh Jalal, Nigar pernah mencoba kembali mencari Ratu Chand di penjara dekat istana namun ia tak mendapatinya. Raja Jalal berdiri dan memegang pundak Nigar kemudian berkata bahwa ia akan segera menemukan Ratu Chand, Sidang pun selesai.
Raja Jalal dan Jodha sekarang berada di tempat tidur, Jalal berkata bahwa benar jika mimpi di pagi itu bisa terpenuhi dan Jalal juga berkata bahwa Ratu Jodha adalah penyihir. Jodha pun bertanya, kenapa begitu? Raja Jalal kembali mengingatkan kenangan dahulu dengan berkata bahwa ini aneh, dulu Jalal dan Jodha menikah dan tak mau saling melihat, tetapi sekarang Jalal dan Jodha justru tak bisa hidup satu sama lain. Perbincangan penuh canda menghiasi Jalal dan Jodha, hingga tiba-tiba Jodha merasa mual dan Jalal memanggil Moti Bai untuk memanggil Tabib. Namun Jodha berkata tak usah, Jodha hanya akan minum obat yang diberikan oleh Amijaan. Ratu Jodha pun meminum obat itu dengan wajah meringis karena pahitnya. Namun raja Jalal justru meledek Ratu Jodha, dan Ratu Jodha dengan lihai memasukkan obat itu ke mulut Raja. Raja pun menirukan perkataan Jodha bahwa obat itu sangat pahit, Raja heran bagaimana Jodha (Paridi Sharma) bisa menahan rasa itu. Jodha pun tertawa lepas melihat tingkah suaminya, Raja Jalal.
Raja Jalal dan Jodha sekarang berada di tempat tidur, Jalal berkata bahwa benar jika mimpi di pagi itu bisa terpenuhi dan Jalal juga berkata bahwa Ratu Jodha adalah penyihir. Jodha pun bertanya, kenapa begitu? Raja Jalal kembali mengingatkan kenangan dahulu dengan berkata bahwa ini aneh, dulu Jalal dan Jodha menikah dan tak mau saling melihat, tetapi sekarang Jalal dan Jodha justru tak bisa hidup satu sama lain. Perbincangan penuh canda menghiasi Jalal dan Jodha, hingga tiba-tiba Jodha merasa mual dan Jalal memanggil Moti Bai untuk memanggil Tabib. Namun Jodha berkata tak usah, Jodha hanya akan minum obat yang diberikan oleh Amijaan. Ratu Jodha pun meminum obat itu dengan wajah meringis karena pahitnya. Namun raja Jalal justru meledek Ratu Jodha, dan Ratu Jodha dengan lihai memasukkan obat itu ke mulut Raja. Raja pun menirukan perkataan Jodha bahwa obat itu sangat pahit, Raja heran bagaimana Jodha (Paridi Sharma) bisa menahan rasa itu. Jodha pun tertawa lepas melihat tingkah suaminya, Raja Jalal.
Atgha Khan dan Todar Mal memerintahkan pelayan untuk membawa makanan ke penjara karena Todar merasa aneh bagaimana Nigar melakukan itu dan menuju tempat rahasia, Mereka pun berniat untuk menemukan tempat rahasia itu.
Di tempat lain, Maham Anga datang menemui Ratu Chand, Maham Anga kembali mendesak dan mengancam Ratu Chand untuk memberitahukan keberadaan wasiat Raja humayyun. Tiba-tiba Adham Khan datang, perdebatan Maham Anga dan Adham Khan tak terelakkan perihal kekawatirannya jika tertangkap oleh Jalal.
Di istana Agra, Rahim menghampiri Nigar untuk menanyakan keadaan Shehnaz, Ratu Salimah yang mendengar pertanyaan Rahim lantas memberitahu Rahim bahwa ia adalah Nigar, bibi Rahim. Ditengah perbincangan itu, Maham datang kemudian Ratu Salima pun berpamit untuk pergi. Maham Anga menyatakan kekhawatirannya, namun disela oleh Nigar dan Nigar ( Shilpa Raizada ) tahu bahwa Maham Anga khawatir akan menyebut namanya di sidang istana. Nigar menghilangkan kekhawatiran pada Maham Anga dengan mengatakan bahwa ia tak bersalah, Maham Anga hanya melakukan keadilan dengan rasa kemanusiaan. Maham pun tersenyum dan memuji Nigar atas kebesaran hatinya.
Di kamar Jodha, Tabib sedang memeriksa Jodha, Tabib memberi kabar gembira dengan mengatakan bahwa Ratu Jodha sedang mengandung bayi kembar. Rasa syukur dan wajah bahagia seraya meliputi wajah Raja Jalal yang kemudian mengecup kening Ratu Jodha. Jalal kemudian pergi ke kamar Ratu Ruqaiyya karena Jalal merasa khawatir atas keadaan Ruqaiyya yang jarang dilihat raja. Namun Ruqaiyya menyembunyikan kecemburuannya, Jalal pun meminta Ruqaiyya untuk menjaga Ratu Jodha. Namun Ruqaiyya berkata bahwa Jodha tak akan suka dengan kehadirannya, Jalal pun membantah dengan nada pelan pernyataan Ruqaiyya bahwa Jodha tak akan seperti itu dan Jalal mengingatkan Ratu Ruqaiyya bahwa ahli waris adalah milik Jalal.
Di tempat lain, Ratu Maha Chucak dan bala tentaranya menyiapkan diri untuk berperang. Kesempatan emas pun berpihak pada Maha Chucak karena seorang pelayan memberi tahu Maha Chucak bahwa besok ada perayaan. Maha Chuchak, Abul Mali dan Baig pun gembira mendengar berita itu.
Raja Bharmal tiba di Agra untuk perayaan, Raja Jalal (Rajat Tokas) menyambutnya dan berharap raja Bharmal menyukai sambutan dan pelayanan di Agra. Raja Bharmal menyatakan kekaguman pada Jalal atas sikapnya untuk menyatukan dua agama. Raja Jalal justru memuji ratu Jodha karena ia lah yang merubah pikiran dan hati Jalal. Raja Bharmal menyahut bahwa ia sangat senang dengan pernikahan yang bermula karena politik kini berubah menjadi cinta.
Di tempat lain, Hoshiyar datang menghampiri Ruqaiyya dan berkata bahwa Ruqaiyya terlihat pucat, saat itu Ruqaiyya sedang melepas perhiasannya. Ruqaiyya berkata kepada Hoshiyar bahwa Ruqaiyya harus memenuhi tanggung jawabnya sebagai pimpinan ratu dan meminta Hoshiyar untuk mendandai Ruqaiyya secantik mungkin.
Di tempat lain, Maham Anga datang menemui Ratu Chand, Maham Anga kembali mendesak dan mengancam Ratu Chand untuk memberitahukan keberadaan wasiat Raja humayyun. Tiba-tiba Adham Khan datang, perdebatan Maham Anga dan Adham Khan tak terelakkan perihal kekawatirannya jika tertangkap oleh Jalal.
Di istana Agra, Rahim menghampiri Nigar untuk menanyakan keadaan Shehnaz, Ratu Salimah yang mendengar pertanyaan Rahim lantas memberitahu Rahim bahwa ia adalah Nigar, bibi Rahim. Ditengah perbincangan itu, Maham datang kemudian Ratu Salima pun berpamit untuk pergi. Maham Anga menyatakan kekhawatirannya, namun disela oleh Nigar dan Nigar ( Shilpa Raizada ) tahu bahwa Maham Anga khawatir akan menyebut namanya di sidang istana. Nigar menghilangkan kekhawatiran pada Maham Anga dengan mengatakan bahwa ia tak bersalah, Maham Anga hanya melakukan keadilan dengan rasa kemanusiaan. Maham pun tersenyum dan memuji Nigar atas kebesaran hatinya.
Di kamar Jodha, Tabib sedang memeriksa Jodha, Tabib memberi kabar gembira dengan mengatakan bahwa Ratu Jodha sedang mengandung bayi kembar. Rasa syukur dan wajah bahagia seraya meliputi wajah Raja Jalal yang kemudian mengecup kening Ratu Jodha. Jalal kemudian pergi ke kamar Ratu Ruqaiyya karena Jalal merasa khawatir atas keadaan Ruqaiyya yang jarang dilihat raja. Namun Ruqaiyya menyembunyikan kecemburuannya, Jalal pun meminta Ruqaiyya untuk menjaga Ratu Jodha. Namun Ruqaiyya berkata bahwa Jodha tak akan suka dengan kehadirannya, Jalal pun membantah dengan nada pelan pernyataan Ruqaiyya bahwa Jodha tak akan seperti itu dan Jalal mengingatkan Ratu Ruqaiyya bahwa ahli waris adalah milik Jalal.
Di tempat lain, Ratu Maha Chucak dan bala tentaranya menyiapkan diri untuk berperang. Kesempatan emas pun berpihak pada Maha Chucak karena seorang pelayan memberi tahu Maha Chucak bahwa besok ada perayaan. Maha Chuchak, Abul Mali dan Baig pun gembira mendengar berita itu.
Raja Bharmal tiba di Agra untuk perayaan, Raja Jalal (Rajat Tokas) menyambutnya dan berharap raja Bharmal menyukai sambutan dan pelayanan di Agra. Raja Bharmal menyatakan kekaguman pada Jalal atas sikapnya untuk menyatukan dua agama. Raja Jalal justru memuji ratu Jodha karena ia lah yang merubah pikiran dan hati Jalal. Raja Bharmal menyahut bahwa ia sangat senang dengan pernikahan yang bermula karena politik kini berubah menjadi cinta.
Di tempat lain, Hoshiyar datang menghampiri Ruqaiyya dan berkata bahwa Ruqaiyya terlihat pucat, saat itu Ruqaiyya sedang melepas perhiasannya. Ruqaiyya berkata kepada Hoshiyar bahwa Ruqaiyya harus memenuhi tanggung jawabnya sebagai pimpinan ratu dan meminta Hoshiyar untuk mendandai Ruqaiyya secantik mungkin.