Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 447. Ketika Birbal dan Todar Mal sedang berjalan jalan dihalaman istana, tiba tiba terdengar pengumuman yang meberitahukan bahwa Maan Sigh telah melarikan diri dari penjara kerajaan, Birbal dan Todar Mal sangat terkejut “Seharusnya Maan Sigh tak berbuat bodoh seperti ini” Birbal sangat menyayangkan ulah Maan Sigh “Ya, betul ! Dengan begini akan semakin menunjukkan kalau dia itu tersangkanya, bodohnya Maan Sigh !” Todar Mal juga ikut geram dengan tindakan Maan Sigh. Sementara itu didalam istana, Jodha sedang berkumpul dengan keluarganya dari Amer, Bhagwandas kakak Jodha menyesali perbuatan Maan Sigh “Aku tak tahu, Jodha. Kenapa Maan Sigh melakukan semua ini, aku sudah mengatakan padanya bahwa aku akan membicarakan hal ini dengan Yang Mulia Raja, mengapa dia melarikan diri ?” Jodha juga sangat penasaran dengan tindakan Maan Sigh “Apakah hal ini bisa berimbas pada pernikahan Maan Bai ?” istri Bhagwandas ikut angkat bicara “Dengan cara ini tentu saja Maan Sigh telah membuktikan dirinya menjadi tersangka”, “Aku percaya pada Maan Sigh, kak. Dia tak mungkin melakukan tindakan kriminal” Jodha sangat percaya pada Maan Sigh, tepat pada saat itu Jalal datang menemui mereka, mereka langsung memberi salam ke Jalal “Bagaimana kesehatanmu, Yang Mulia ?” Jodha mengkhawatirkan kondisi suaminya, Jalal yang saat itu datang dengan wajahnya yang marah mengejek kearah Jodha dan saudara saudaranya “Aku merasa nyaman sekarang, seorang tersangka telah melarikan diri, seseorang yang dulu sangat aku sayangi sekarang telah melarikan diri jadi aku sangat bahagia”, “Aku tak tau mengapa dia melakukan ini semua akan tetapi dia itu bukan tersangka, Yang Mulia” Bhagwandas memohon maaf pada Jalal atas apa yang dilakukan oleh Maan Sigh “Menurut pengamatanmu, tak mematuhi perintah Raja itu adalah hal yang benar ? Iya begitu ?” Jalal mulai naik pitam, kemarahannya sudah tak terbendung “Kamu sendiri tau kan, Yang Mulia. Kalau kamu sudah mengenal Maan Sigh bertahun tahun, dia tak bisa melakukan hal ini” Jodha mencoba memberi pengertian ke Jalal “Aku telah paham semuanya Ratu Jodha, orang orang yang tinggal bersamaku, keluargaku sendiri ternyata suka menusuk aku dari belakang, pertama Adam Khan, kemudian bibi Maham Anga dan sekarang Maan Sigh ! Apakah kamu ingin aku ditusuk oleh Maan Sigh dari belakang ?” Jodha sangat sedih mendengar ucapan Jalal “Para prajuritku pasti akan menemukan dia ! Dan pada saat dia tertangkap nanti , aku akan bertanya padanya beraninya dia melarikan diri !” nada suara Jalal terdengar meninggi “Bhagwandas, kamu itu kerabatku dan aku tak akan membuat orang lain menderita gara gara Maan Sigh, aku akan memastikan pernikahan Salim dan Maan Bai akan tetap berlangsung, pestanya akan tetap terjadi sesuai dengan jadwal yang sudah kita tentukan”, “Tapi Yang Mulia ....” Jodha segera memotong ucapan kakaknya “Kak Bhagwandas pasti akan datang, Yang Mulia” Jalal tersenyum “Bagus kalau begitu, saya permisi dulu” Jalal mengucapkan salam kearah mereka kemudian meninggalkan tempat tersebut.
Sepeninggal Jalal, Bhagwandas berkata ke Jodha “Jodha, bagaimana aku bisa merayakan pesta tersebut ketika Maan Sigh tak ada disini ?”, “Kak, aku tau. Akan tetapi saat ini Yang Mulia sedang marah, kita tak bisa menentangnya, dia saat ini memang sedang sangat kasar tetapi itu bukan berarti kita harus meninggalkannya, kita harus mengikutinya untuk menunjukkan jalannya yang benar, datanglah ke pesta perayaan nanti, kak. Aku mohon” Jodha sangat berharap kakaknya bisa berbesar hati dan mau datang ke pesta perayaan “Baiklah, jika kamu menginginkan kami datang, maka kami akan datang di pesta perayaan” Bhagwandaspun menyerah.
Keesokan harinya dikamar Jodha, ketika Jodha sedang berdandan dibantu oleh para pelayannya, Jodha tampak asyik melamun, tiba tiba putri bungsunya Aram Bano datang menghampiri Jodha, Aram meminta Jodha untuk ikut bersamanya menemui saudara saudaranya diruang keluarga. Ketika Jodha sudah sampai diruang keluarga dilihatnya kedua anak perempuannya Khanum dan Aram bersama Murad dan Danial, ternyata mereka semua menggoda Jodha dengan mengatakan bahwa Jalal sedang dekat dengan seseorang “Ibu, saat ini ayah sedang dekat dengan Ghulab Pari, ayah sering menghabiskan waktunya bersama dia, ayah juga sangat senang dan merasa nyaman bersamanya” mendengar ucapan anak anaknya, Jodha langsung cemburu dan marah ke arah anak anaknya “Siapa itu Ghulab Pari ? Bawa dia kesini !” Murad langsung berdiri dan menyuruh Ghulab Pari dibawa ke hadapan Jodha, saat itu salah satu prajurit datang dengan seekor kuda “Ibu itu di Ghulab Pari” ujar Aram Bano sambil menunjuk kearah kuda yang ada didepan teras “Itu Ghulab Pari ?” Jodha tertawa terbahak bahak “Kalian ini yaaa memang anak anak yang nakal”, “Kami hanya ingin membuat ibu tersenyum” ujar Murad, anak anak lainnyapun setuju dengan pendapat Murad.
Shah Abdullah memaksa mendatangi tanah sengketa, prajurit mengumumkan bahwa para penduduk harus segera meninggalkan tempat tersebut sesuai dengan perintah Yang Mulia Raja, tiba tiba salah seorang wanita tua mengambil segenggam tanah kemudian dilemparkannya tanah tersebut ke wajah Shah Abdullah “Kamu telah mendapat jawabannya ! Seseorang yang menyuruh kami pergi dari tempat ini maka kami akan menghitamkan wajahnya !” ujar wanita tua itu dengan nada marah “Sekarang lihat apa yang akan aku lakukan ke mereka !” Shah Abdullah marah dengan perlakuan para penduduk dan menyuruh para prajurit istana untuk menyerang para penduduk yang membangkang dan membakar rumah mereka, hingga para penduduk yang melawan Shah Abdullah tewas seketika itu juga akibat serangan para prajurit kerajaan Mughal.
Danial dan Maan Bai sedang berjalan jalan dihalaman istana “Maan Bai, aku tau kalau kamu saat ini sedang khawatir dengan kakakmu, Maan Sigh”, “Iyaa. Semua orang mulai dari ayah, ibu dan bibi tegang menghadapi pesta perayaan pernikahanku nanti dan juga khawatir soal Maan Sigh, tetapi aku sangat menyukai cara kamu menyenangkan Ratu Jodha, aku bisa merasakannya ketika aku disini kamu selalu membuat aku senang” Danial cuma menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
Dipesta perayaan, semua keluarga kerajaan Mughal sudah hadir disana, tak lama kemudian Jalal datang ke ruang pesta tersebut, semuanya langsung memberikan salam ke Jalal, Jalal tersenyum senang sambil berjalan menuju ke singgasananya dan berdiri sambil merenggangkan kedua tangannya kesamping “Aku sangat bahagia hari ini, di pesta pernikahan untuk Salim dan Maan Bai, pesta kali ini adalah salah satu bagian dari pesta pernikahan mereka, pernikahan mereka akan diingat selama lamanya” pestanya pun dimulai, sementara Jodha terlihat tak bahagia. Anarkali datang ketempat tersebut untuk menunjukkan kepiawaiannya dalam hal menari, Salim memandang kearahnya, Anarkali memulai pertunjukkan tariannya, semua yang hadir disana menikmati tarian Anarkali hingga tiba tiba angin bertiup sangat kencang hingga debu debu berterbangan mengisi seluruh isi ruangan pesta membuat semua orang yang hadir disana tak bisa menikmati tarian Anarkali, karena mereka berkali kali harus menutup mata agar partikel parikel debu itu tak masuk ke mata mereka, sementara Anarakali terus menghibur para tamu ditengah tiupan angin yang begitu kencang.
“Mengapa aku merasa gelisah bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi ?” bathin Jodha dalam hati , saat itu Jalal juga sangat terkejut melihat perubahan cuaca yang begitu drastis “Jodha, kenapa cuaca tiba tiba berubah semakin buruk ?” Hamida juga merasa was was dengan cuaca yang sedang terjadi, tak lama kemudian badai datang, tiba tiba badai tersebut menguncang singgasana Jalal, Jalal terhuyung huyung hingga turban mahkotanyapun jatuh, Jodha langsung berteriak begitu melihat Jalal, sementara Jalal meminta pesta agar terus berlangsung tiba tiba lampu api yang terletak pada kedua pilar yang ada disisi kiri dan kanan Jalal jatuh ketanah hingga membuat kobaran api dan Jalal terjebak didalamnya, Jodha teringat akan mimpinya ketika Jalal dikelilingi oleh api. Birbal ikut panik melihat kondisi Jalal “Bagaimana caranya menyelamatkan Yang Mulia seperti itu ?” semua yang hadir disana terkejut, tiba tiba Jalal mencoba melompati pilar yang saling tumpang tindih di lantai namun ada pilar lain yang secara tiba tiba jatuh dan mengenai dirinya, Jalal segera memegangnya dengan sekuat tenaga. ....BACA SELANJUTNYA Sinopsis Jodha Akbar episode 448
Keesokan harinya dikamar Jodha, ketika Jodha sedang berdandan dibantu oleh para pelayannya, Jodha tampak asyik melamun, tiba tiba putri bungsunya Aram Bano datang menghampiri Jodha, Aram meminta Jodha untuk ikut bersamanya menemui saudara saudaranya diruang keluarga. Ketika Jodha sudah sampai diruang keluarga dilihatnya kedua anak perempuannya Khanum dan Aram bersama Murad dan Danial, ternyata mereka semua menggoda Jodha dengan mengatakan bahwa Jalal sedang dekat dengan seseorang “Ibu, saat ini ayah sedang dekat dengan Ghulab Pari, ayah sering menghabiskan waktunya bersama dia, ayah juga sangat senang dan merasa nyaman bersamanya” mendengar ucapan anak anaknya, Jodha langsung cemburu dan marah ke arah anak anaknya “Siapa itu Ghulab Pari ? Bawa dia kesini !” Murad langsung berdiri dan menyuruh Ghulab Pari dibawa ke hadapan Jodha, saat itu salah satu prajurit datang dengan seekor kuda “Ibu itu di Ghulab Pari” ujar Aram Bano sambil menunjuk kearah kuda yang ada didepan teras “Itu Ghulab Pari ?” Jodha tertawa terbahak bahak “Kalian ini yaaa memang anak anak yang nakal”, “Kami hanya ingin membuat ibu tersenyum” ujar Murad, anak anak lainnyapun setuju dengan pendapat Murad.
Shah Abdullah memaksa mendatangi tanah sengketa, prajurit mengumumkan bahwa para penduduk harus segera meninggalkan tempat tersebut sesuai dengan perintah Yang Mulia Raja, tiba tiba salah seorang wanita tua mengambil segenggam tanah kemudian dilemparkannya tanah tersebut ke wajah Shah Abdullah “Kamu telah mendapat jawabannya ! Seseorang yang menyuruh kami pergi dari tempat ini maka kami akan menghitamkan wajahnya !” ujar wanita tua itu dengan nada marah “Sekarang lihat apa yang akan aku lakukan ke mereka !” Shah Abdullah marah dengan perlakuan para penduduk dan menyuruh para prajurit istana untuk menyerang para penduduk yang membangkang dan membakar rumah mereka, hingga para penduduk yang melawan Shah Abdullah tewas seketika itu juga akibat serangan para prajurit kerajaan Mughal.
Danial dan Maan Bai sedang berjalan jalan dihalaman istana “Maan Bai, aku tau kalau kamu saat ini sedang khawatir dengan kakakmu, Maan Sigh”, “Iyaa. Semua orang mulai dari ayah, ibu dan bibi tegang menghadapi pesta perayaan pernikahanku nanti dan juga khawatir soal Maan Sigh, tetapi aku sangat menyukai cara kamu menyenangkan Ratu Jodha, aku bisa merasakannya ketika aku disini kamu selalu membuat aku senang” Danial cuma menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
Dipesta perayaan, semua keluarga kerajaan Mughal sudah hadir disana, tak lama kemudian Jalal datang ke ruang pesta tersebut, semuanya langsung memberikan salam ke Jalal, Jalal tersenyum senang sambil berjalan menuju ke singgasananya dan berdiri sambil merenggangkan kedua tangannya kesamping “Aku sangat bahagia hari ini, di pesta pernikahan untuk Salim dan Maan Bai, pesta kali ini adalah salah satu bagian dari pesta pernikahan mereka, pernikahan mereka akan diingat selama lamanya” pestanya pun dimulai, sementara Jodha terlihat tak bahagia. Anarkali datang ketempat tersebut untuk menunjukkan kepiawaiannya dalam hal menari, Salim memandang kearahnya, Anarkali memulai pertunjukkan tariannya, semua yang hadir disana menikmati tarian Anarkali hingga tiba tiba angin bertiup sangat kencang hingga debu debu berterbangan mengisi seluruh isi ruangan pesta membuat semua orang yang hadir disana tak bisa menikmati tarian Anarkali, karena mereka berkali kali harus menutup mata agar partikel parikel debu itu tak masuk ke mata mereka, sementara Anarakali terus menghibur para tamu ditengah tiupan angin yang begitu kencang.
“Mengapa aku merasa gelisah bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi ?” bathin Jodha dalam hati , saat itu Jalal juga sangat terkejut melihat perubahan cuaca yang begitu drastis “Jodha, kenapa cuaca tiba tiba berubah semakin buruk ?” Hamida juga merasa was was dengan cuaca yang sedang terjadi, tak lama kemudian badai datang, tiba tiba badai tersebut menguncang singgasana Jalal, Jalal terhuyung huyung hingga turban mahkotanyapun jatuh, Jodha langsung berteriak begitu melihat Jalal, sementara Jalal meminta pesta agar terus berlangsung tiba tiba lampu api yang terletak pada kedua pilar yang ada disisi kiri dan kanan Jalal jatuh ketanah hingga membuat kobaran api dan Jalal terjebak didalamnya, Jodha teringat akan mimpinya ketika Jalal dikelilingi oleh api. Birbal ikut panik melihat kondisi Jalal “Bagaimana caranya menyelamatkan Yang Mulia seperti itu ?” semua yang hadir disana terkejut, tiba tiba Jalal mencoba melompati pilar yang saling tumpang tindih di lantai namun ada pilar lain yang secara tiba tiba jatuh dan mengenai dirinya, Jalal segera memegangnya dengan sekuat tenaga. ....BACA SELANJUTNYA Sinopsis Jodha Akbar episode 448