Cerita Nigar Datang Ke Agra dan Berlutut Ke Jalal. Cerita ini ada pada Jodha Akbar Antv Episode 287. Ratu Maha Chuchak menghampiri Khaibar, Haidar pun bertanya Ratu Maha Chuchak mau pergi kemana. Ratu Maha Chuchak marah mendengar pertanyaan Haidar. Saat Ratu Maha Chucak, Haidar dan pelayan setianya tiba di sebuah tempat, seorang prajurit menenangkan Khaibar yang sedang mengamuk. Prajurit itu melihat Mahachuchak dan memberi salam padanya, ia berkata bahwa Khaibar akan membunuh manusia saat ia mencium bau darah. Khaibar berteriak pada Mahachuchak, Mahachuchak pun memukul Khaibar dan berkata bahwa Khaibar harus membunuh Jalal.
Di tempat lain, raja menghampiri ratu Jodha yang sedang menyanyi, Raja Jalal bertanya untuk siapa ratu Jodha bernyanyi. Namun ratu Jodha menjawab nyanyian itu tidak untuk siapa pun. Perbincangan pun berlanjut, raja mengatakan bahwa Raja Jalal khawatir pada Nigar yang salah faham dengan dirinya mengenai tahta peninggalan mendiang ayahnya Raja Humayyun. Jodha pun mencoba menceritakan tahta Amer yang seharusnya milik Sujjamal, tetapi malah jadi milik saudaranya yang lain. Saat raja menganggapi cerita ratu Jodha, tiba-tiba ratu Jodha merasa mual dan hendak muntah. Jalal pun memanggil pelayan untuk membawakan segelas air, Jalal meminumkannya pada ratu Jodha, Jodha menyampaikan kepada Jalal bahwa dirinya baik-baik saja.
Di tempat lain, raja menghampiri ratu Jodha yang sedang menyanyi, Raja Jalal bertanya untuk siapa ratu Jodha bernyanyi. Namun ratu Jodha menjawab nyanyian itu tidak untuk siapa pun. Perbincangan pun berlanjut, raja mengatakan bahwa Raja Jalal khawatir pada Nigar yang salah faham dengan dirinya mengenai tahta peninggalan mendiang ayahnya Raja Humayyun. Jodha pun mencoba menceritakan tahta Amer yang seharusnya milik Sujjamal, tetapi malah jadi milik saudaranya yang lain. Saat raja menganggapi cerita ratu Jodha, tiba-tiba ratu Jodha merasa mual dan hendak muntah. Jalal pun memanggil pelayan untuk membawakan segelas air, Jalal meminumkannya pada ratu Jodha, Jodha menyampaikan kepada Jalal bahwa dirinya baik-baik saja.
Di istana MahaChuchak, Neegar menemui ratu Mahachuchak ia berfikir bahwa ratu Mahachuchak pasti akan marah karena telah gagal dalam perang. Ratu Mahachuchak memegang leher Neegar, ratu Mahachuhcak sempat marah, namun ia lantas minta maaf pada Neegar yang dianggap sebagai putrinya sendiri. Neegar pun menjawab, bahwa ia sudah berusaha, Mahachuchak lantas menjawab bahwa ia sudah kehilangan, Agra, Delhi dan juga Punjab tetapi ratu Mahachuchak akan tetap bersama Neegar untuk menemukan ratu Chand.
Sementara itu, di ruangannya saat Jalal sedang bersama para menterinya, Adham Khan tiba-tiba datang menemuinya. Adham Khan mengungkapkan rasa irinya pada Todar Mal, Atgha Khan dan Mansing yang mendapat kehormatan dari Raja Jalal. Adham kan pun meminta daerah kekuasaan pada Jalal dimana Adham Khan bebas memerintahnya sesuai keinginannya. Raja Jalal memberitahunya untuk membahas hal itu ketika sampai di Agra.
Di istana Mahachuchak, Ratu Mahachuchak sedang berbicara dengan Abul Mali, mereka berbincang akan kekalahan perang melawan Jalal. Abul Mali mengutarakan bahwa Neegar sudah tidak berguna lagi, namun Mahachuchak mengatakan pada Abul Mali bahwa Neegar sangat berguna karena ia telah diberi wasiat tahta Delhi. Ketika Neegar masuk dan hendak menemui MahaChuchak, Neegar mendengar percakapan Abul Mali dan Maha Chuchak, ia pun bersembunyi untuk mendengarkannya.
Mahachuchak pun tetap berbincang dengan Abul Mali untuk tetap membiarkan Neegar tetap hidup. Abul Mali berkata, bahwa mereka akan mendapatkan kekuatan dan tahta Delhi apabila menemukan ratu Chand, tetapi bagaimana bisa, sedangkan ratu Chand sedang di penajara oleh Jalal. Mahachuchak lantas berkata bahwa itu tidak mungkin karena Jalal sudah diajarkan untuk hidup dalam kejujuran, MahaChuchak mengatakan kebohongan pada Neegar karena ingin meracuni pikirannya untuk terus membeci Jalal. Neegar yang mendengar pernyataan itu langsung terkejut, Mahachuchak dengan gesit melempar pisau ke arah Neegar. Neegar pun kabur dengan meninggalkan sarinya yang tersangkut, ketika hendak kabur prajurit Mahachuchak menghadang Neegar, Neegar pun berhasil mengalahkan mereka semua dan Neegar pun berhasil kabur dengan menunggang kuda.
Sementara itu, Raja Jalal dan rombongan pergi tiba di Agra, Baksibanoo senang melihat kakaknya pulang dengan selamat dan berkata pada Syarifudin bahwa perkiraan kekalahan kakaknya adalah salah. Sesampainya di dalam istana, Raja membicarakan urusan politik dengan Atga Khan. Ratu Jodha pun menghampiri Jalal di istana dan berkata bahwa ia ingin menghabiskan waktu sebentar dengan Jalal. Ratu Jodha meminta nanti malam untuk bertemu dengan raja Jalal di tempat ini. Jalal pun mengiyakan permintaan ratu Jodha untuk bertemu di istana itu.
Saat Ratu Jodha dan Raja Jalal berbincang tiba-tiba seorang prajurit datang dan menyampaikan pesan bahwa Putri Neegar berada di depan istana. Jalal bersama yang lain pun datang ke gerbang istana dan melihat Neegar terjatuh dari kuda dan berlutut pada Jalal. Neegar berkata pada Jalal bahwa ia telah melakukan kesalahan dan meminta Jalal untuk menghukumnya. Jalal dan semua yang mendengar hanya diam dan terkejut, Neegar terlihat lemat ketika Neegar hendak jatuh, Raja Jalal menahannya.
Sementara itu, di ruangannya saat Jalal sedang bersama para menterinya, Adham Khan tiba-tiba datang menemuinya. Adham Khan mengungkapkan rasa irinya pada Todar Mal, Atgha Khan dan Mansing yang mendapat kehormatan dari Raja Jalal. Adham kan pun meminta daerah kekuasaan pada Jalal dimana Adham Khan bebas memerintahnya sesuai keinginannya. Raja Jalal memberitahunya untuk membahas hal itu ketika sampai di Agra.
Di istana Mahachuchak, Ratu Mahachuchak sedang berbicara dengan Abul Mali, mereka berbincang akan kekalahan perang melawan Jalal. Abul Mali mengutarakan bahwa Neegar sudah tidak berguna lagi, namun Mahachuchak mengatakan pada Abul Mali bahwa Neegar sangat berguna karena ia telah diberi wasiat tahta Delhi. Ketika Neegar masuk dan hendak menemui MahaChuchak, Neegar mendengar percakapan Abul Mali dan Maha Chuchak, ia pun bersembunyi untuk mendengarkannya.
Mahachuchak pun tetap berbincang dengan Abul Mali untuk tetap membiarkan Neegar tetap hidup. Abul Mali berkata, bahwa mereka akan mendapatkan kekuatan dan tahta Delhi apabila menemukan ratu Chand, tetapi bagaimana bisa, sedangkan ratu Chand sedang di penajara oleh Jalal. Mahachuchak lantas berkata bahwa itu tidak mungkin karena Jalal sudah diajarkan untuk hidup dalam kejujuran, MahaChuchak mengatakan kebohongan pada Neegar karena ingin meracuni pikirannya untuk terus membeci Jalal. Neegar yang mendengar pernyataan itu langsung terkejut, Mahachuchak dengan gesit melempar pisau ke arah Neegar. Neegar pun kabur dengan meninggalkan sarinya yang tersangkut, ketika hendak kabur prajurit Mahachuchak menghadang Neegar, Neegar pun berhasil mengalahkan mereka semua dan Neegar pun berhasil kabur dengan menunggang kuda.
Sementara itu, Raja Jalal dan rombongan pergi tiba di Agra, Baksibanoo senang melihat kakaknya pulang dengan selamat dan berkata pada Syarifudin bahwa perkiraan kekalahan kakaknya adalah salah. Sesampainya di dalam istana, Raja membicarakan urusan politik dengan Atga Khan. Ratu Jodha pun menghampiri Jalal di istana dan berkata bahwa ia ingin menghabiskan waktu sebentar dengan Jalal. Ratu Jodha meminta nanti malam untuk bertemu dengan raja Jalal di tempat ini. Jalal pun mengiyakan permintaan ratu Jodha untuk bertemu di istana itu.
Saat Ratu Jodha dan Raja Jalal berbincang tiba-tiba seorang prajurit datang dan menyampaikan pesan bahwa Putri Neegar berada di depan istana. Jalal bersama yang lain pun datang ke gerbang istana dan melihat Neegar terjatuh dari kuda dan berlutut pada Jalal. Neegar berkata pada Jalal bahwa ia telah melakukan kesalahan dan meminta Jalal untuk menghukumnya. Jalal dan semua yang mendengar hanya diam dan terkejut, Neegar terlihat lemat ketika Neegar hendak jatuh, Raja Jalal menahannya.