Sinopsis Jodha Akbar ANTV 28 Januari 2015

Posted by

Sinopsis Jodha Akbar ANTV 28 Januari 2015. Jalal sangat bahagia melihat Jodha ada di depannya. Saat hendak turun dari kudanya, dia melihat ke arah Jodha tapi Jodha sudah hilang. Jalal teringat kata-kata Jodha bahwa dia tidak bisa ikut denganya dan juga melarang Jalal mengikutinya. Jalal berpikir Jodha pasti tersakiti saat aku mencurigainya. Sekarang aku yang merasa sakit ditolak olehnya.

Di Amer, Jodha keluar dari tandu. Semua tersenyum melihatnya. Nenek melakukan aarti untuk menyambut Jodha. Jodha bertanya di mana ibu? Nenek berkata ibumu menunggu di dalam. Jodha berkata aku akan menemui ibu. Jodha mengenalkan shehnaz pada keluarganya dan menyuruh pelayan membawa shehnaz ke kamar.
http://informasidiary.blogspot.com/2015/01/sinopsis-jodha-akbar-antv-28-januari-2015.html
Jodha menemui ibunya. Menawati menangis bahagia dan memeluknya. Jodha berkata aku marah padamu karena tidak menyambutku di depan. Menawati berkata aku merasa malu. aku telah memintamu untuk tidak pernah datang ke Amer. aku membuat kesalahan yang sangat besar, maafkan aku. aku bukan ibu yang baik. Jodha berkata jangan bicara seperti itu. kamu  adalah ibu terbaik di dunia. aku tidak marah pada apa yang kamu  katakan padaku. Lagipula kamu  malarangku pulang ke Amer demi kebaikanku sendiri. aku tahu kamu  sangat mencintaiku. Mereka berpelukan. Nenek datang mengingatkan tentang ganghaur pooja. Menawati mengatakan ganghaur akan dilakukan dengan penuh kebahagiaan karena kehadiran Jodha.

Jalal tiba di sebuah hutan dan menyuruh prajurit agar tidak mengikutinya. Jalal berjalan kaki memasuki hutan. Jalal berkata bagaimana bisa aku mencurigai seseorang yang benar. Jalal duduk di bawah pohon dan menangis. Jalal teringat saat Jodha mengatakan tidak mau ikut ke Agra. Seorang pria menghampiri jalal dan memberikan makanan. Jalal bertanya siapa kau? Pria itu menjawab aku hanyalah seorang pria miskin. Jalal berkata tapi kamu  punya hati seorang raja. Pria itu berkata hanya ada satu raja, Jalaluddin Muhammad. Dia adalah pejuang tapi dia bilang tidak punya hati tapi aku percaya dia punya hati. jalal teringat saat mengatakan pada Ruq kalau dirinya tidak punya hati. Jalal mengambil uang dan meminta menyimpannya sebagai bayaran untuk makanannya. Pria itu menolak, itu bukan pertukaran yang adil, seorang yang lapar, makanan adalah hal yang paling penting. aku memberimu makanan, hal yang paling berharga bagiku, maka berikan aku satu hal yang sangat berharga bagimu. Jalal mengangguk dan mengambil satu koin yang lain, Seseorang memberikan koin ini padaku dan berkata aku seharusnya memberikannya pada orang yang mengenaliku. pria itu berkata tapi aku tidak mengenalmu. Jalal berkata tapi kamu  membuatku sadar kalau aku punya hati. Pria itu menyadari dia adalah Jalal. Dia segera bersujud sambil menangis dan memohon maaf atas kesalahannya. Jalal berkata kamu  tidak membuat kesalahan apapun, kamu  membuatku menyadari bahwa aku punya hati. Pria itu menolak menerimanya, Jalal teringat saat Jodha berkata Jika seseorang pernah menganggapmu kamu  punya hati, maka kamu  bisa memberikan koin ini padanya.

Menawati memberikan Jodha kalung dan meminta agar memakainya saat festival ganghaur. Jodha bertanya kenapa ibu ingin aku memakainya? Menawati berkata kita akan berdoa kepada dewa siwa dan dewi parwati yang menjadi lambang kebahagiaan perkawinan. Ini adalah simbol dewi parwati untuk melindungi para suami dari setiap kejahatan dan bahaya. kalung yang di pegang Jodha terjatuh dan patah. Menawati memberikan kalung lain padanya tapi Jodha menolaknya dan berkata aku akan memperbaiki kalung ini dan memakainya, aku takut kalau terjadi sesuatu pada Jalal.

Jalal menyimpan kembali koinya, tiba² Seorang pria menyerang jalal dari belakang, tapi jalal bergerak cepat menahan tangan pria itu dan melemparkannya ke tanah. Jalal berkata saat kamu  menyerangku dari belakang, itu membuktikan kamu  seroang pengecut. Jalal menghajarnya dan menyuruhnya pergi. Pria itu mencoba menusuk Jalal tepat di hatinya tapi Jalal menahan tangan orang itu dan berkata aku tidak punya hati tapi sekarang aku menyadari kalau aku punya hati, hatiku telah kuberikan pada seseorang dan aku tidak bisa membiarkanmu menghancurkan hatinya. Tiba-tiba ada seseorang berteriak mengayunkan pedang kearah Jalal. Jalal melemparkan pria itu kearah penyerang dan pedang orang tersebut mengenai pria itu.

Jalal hanya melihat punggung penyerang itu dan berkata aku tidak tahu siapa kamu  tapi aku tidak mau membuang waktuku untuk mengenalimu. aku selalu menatap musuhku sebelum aku membunuh mereka dan setelah aku melihat mereka aku tidak akan mengampuni mereka. Penyerang itu membalikan tubuhnya, itu adalah Abul mali, ia berkata aku tidak akan mengampuni hidupmu juga. aku tahu kamu  tidak terluka tapi itu tidak akan mencegahku dari membunuhmu. Abul mali tertawa, banyak pria bersenjata bersembunyi diatas pohon, Mereka adalah anak buah Abul Mali.

Mereka mengelilingi Jalal, Abul mali berkata kamu  orang bodoh, pergi ke wilayah musuh tanpa prajurit dan itu demi seorang wanita, walaupun telah mencarinya,tapi
dia menolakmu. Sekarang kamu  akan memohon padaku untuk mengampuni hidupmu. Apa keinginan terakhirmu? Jalal berkata aku akan berdoa. Abul mali berkata aku harus memenuhi keinginan terakhir dari seseorang yang hampir mati. Jalal mengangkat kedua tanganya untuk berdoa. Melihat itu, anak buah abul mali, membuang senjatanya dan ikut mengangkat tangan untuk berdoa dan Abul mali jadi bingung. Selesai berdoa, dg cepat Jalal menyerang abul mali dan menodongkan senjata abul mali ke arah lehernya sendiri. Semua anak buahnya kaget dan bergegas mengambil senjatanya. Jalal berkata kamu  seharusnya tidak membiarkan aku berdoa. Tuhan telah mengabulkan keinginanku. Jalal merebut pedang abul mali dan melemparkannya. Jalal menyerang anak buah abul mali tanpa ampun. Tapi sabetan pedang mengenai punggung jalal.

Di saat bersamaan, Jodha sedang memperbaiki kalung ganghaur dan tergores tanganya. Jempolnya berdarah. Menawati meminta Jodha agar membiarkan saja kalung itu, tapi Jodha menolak. Jodha terlihat cemas dan khawatir memikirkan jalal, dewi kumohon lindungi suamiku.

Di hutan, pundak Jalal terluka dan berdarah-darah terkena sabetan pedang abul mali.
Episode 223

Di hutan Jalal terluka, Mali berkata tidak akan ada yang bisa menyelamatkanmu
. Disisi lain Jodha berhasil memperbaiki kalungnya lalu memasangkan ke lehernya dan berdoa, dewi parwati lindungilah suamiku.

Mali akan menusukkan pedang pada jalal tapi pedangnya mengenai koin dari jodha yg disimpan jalal. Jalal mengambil tanah dan melemparkan ke mata mali. Jalal mengeluarkan koin dan mendekapnya di dada sambil bersyukur. Jalal bangkit dan bertarung tanpa senjata. jalal berhasil merebut pedang mali dan merenggut lehernya. Jalal memukul mata kiri mali hingga berteriak kesakitan. Mali jatuh ke tanah dengan mata berdarah. Jalal berkata kamu  tidak bisa membunuhku. kamu  akan teringat padaku setiap kali kamu  lihat wajahmu. Jalal mencengkeram bajunya dan menekan dada mali sambil berkata kamu  tahu kenapa kamu  selalu gagal membunuhku? Karena aku mempunyai doa dari seluruh rakyatku dan juga istriku. Kemudian Jalal pergi dg menguatkan diri untuk berjalan. Tiba2 Jalal tidak sadarkan diri dan terjatuh, beberapa prajurit Amer membawanya ke Amer.

Di Amer, Para wanita berdoa di depan patung siwa dan Parwati. Jodha teringat saat Jalal meminta maaf padanya di tepi sungai Yamuna. Jodha berpikir kenapa aku masih memikirkanya? Kenapa aku masih merindukanya,

Jalal terbaring di kamar jodha diobati oleh tabib. Bharmal datang dan berkata aku diam-diam mengirim prajurit untuk membuntutimu dan aku senang karena keputusan itu tepat. Jalal ingin bertemu Jodha. Bharmal berkata Jodha pergi ke danau untuk ganghaur Pooja. Jalal teringat pertemuan pertamanya dengan Jodha di upacara ganghaur tahun lalu.

Jodha tiba di tepi danau. Menawati berkata kamu  harus menghanyutkan diya ini di danau dan membuat permohonan. Menawati pergi. Jodha berpikir ibu selalu tahu apa yang terbaik untuk anaknya. tahun lalu dia memberitahu aku bahwa orang yang aku lihat di danau akan menjadi pendampingku di masa depan. dia meminta aku berdoa, karena dia tahu aku sedang tertekan. Terima kasih ibu.

Jalal tiba di tepi danau. Jodha menyalakan diya dan memejamkan mata untuk berdoa. Saat membuka mata, jodha terkejut melihat bayangan jalal di air danau. Jodha menutup matanya lagi. Jalal terduduk menahan sakit, Raja Bharmal segera membawanya pergi. Jodha membuka matanya lagi dan bayangan Jalal sudah hilang. Dia kemudian meletakkan diya di air dan kembali memejamkan mata.

Bharmal berkata luka-lukamu tidak akan sembuh kalau terus memaksakan diri. kamu  adalah raja mughal, hidupmu sangat berharga. Menawati datang dan menanyakan kondisi Jalal. Bharmal mengatakan Jalal terluka dan memaksa datang karena ingin bicara dengan Jodha. Bharmal menyuruh para pangeran dan Jalal pergi lebih dulu. Menawati berkata kamu  tau kan jodha marah pada yang mulia. Bharmal berkata yang aku harapkan adalah mereka saling mendengarkan saat mereka bertemu. Sebagai orang tua, setidaknya itu yang dapat kita lakukan. Jalal membutuhkan jodha.

Selesai berdoa, Menawati mengajak jodha pergi. Jodha berkata ibu, tahun lalu kamu  mengatakan orang yang aku lihat di danau akan menjadi suamiku. Dan hari ini aku juga melihat bayangan orang yang sama, aku tidak tahu apakah aku berhalusinasi atau itu pantulan cahaya. Tapi aku merasa seperti dia hadir di sini. Menawati berpikir sebenarnya yang mulia memang datang kesini untuk bertemu denganmu. Jodha berpikir aku sudah berusaha melupakannya, tapi dia seperti berada di mana-mana. aku masih terus memikirkannya.

Jodha masuk kedalam kamarnya, dia melihat Jalal terbaring di kasurnya. Jodha berpikir aku berhalusinasi lagi, apa yang terjadi padaku? Jodha bergegas keluar lalu menabrak bibinya. Bibinya terkejut, jodha? ada apa? kamu  buru-buru mau kemana? Jalal terbangun. Jodha berkata aku tidak mengerti apa yang terjadi padaku. aku terus melihat wajah yang mulia kemanapun aku pergi. saat aku melakukan puja aku melihat bayangan dia. Dan sekarang aku melihatnya di kamar tidurku. Kenapa aku terus berhalusinasi? Jalal memanggil Jodha. Jodha panik, apa kamu  dengar, sekarang aku mulai mendengar suaranya. Di kamar Jalal bangkit dari tempat tidur. Bibinya yg melihat jalal, ia memberi bunga pada jodha dan segera pergi. Jodha masuk ke kamarnya, dia tidak melihat Jalal lagi. Jodha merasa lega.

Jalal muncul dari belakang dan memanggilnya. Jodha kembali panik, Kenapa aku terus mendengar suaranya? Jalal menyentuh pundak Jodha dan berkata Jodha, aku ingin bicara padamu. Jodha terkejut melihat Jalal. Jodha bertanya bagaimana kamu  bisa ada di sini? Jalal menjawab aku tidak akan tenang kecuali sudah bicara denganmu. Jodha berkata sudah berapa kali aku bilang, aku tidak mau kembali dan aku tidak ingin bicara padamu. Jalal berkata aku tahu kemarahanmu karena aku membuat kesalahan. aku hanya ingin bicara padamu. Bharmal memanggil Jalal dan berkata tabib memintamu untuk beristirahat. Kenapa kamu  bangun? Jalal menjawab aku tidur dengan tenang. Lalu seseorang mengganggu tidurku. Jodha merasa bersalah. Bharmal berkata aku ingin bicara pada Jodha.

Jodha berkata ayah, apa yang raja lakukan di kamarku? dan bagaimana dia terluka? Bharmal menceritakan semuanya. Jodha berkata kamu  sudah tahu kan aku tidak ingin tinggal bersamanya. Bharmal berkata aku tahu kamu  kesal pada suamimu. Selama beberapa hari dia terus mencarimu? Dia ingin berbicara padamu. aku ingin kamu  merenungkan sesuatu. Suamimu sedang terluka sekarang. Tapi kamu  terlalu keras kepala dan tidak perduli dengan itu. Dengan marah Bharmal meninggalkan Jodha.

Pada jodha, Menawati berkata kenapa kamu  ada di sini? Pergilah ke kamarmu untuk beristirahat. Jodha berkata aku tidak ingin mengganggu Jalal, karena itu aku kemari. Menawati berkata kamu  melakukan hal yang tepat. Ayahmu bilang padaku bahwa dia ingin kamu  menjaga yang mulia karena dia sedang terluka. Kenapa kamu  harus mengurus dia kalau kamu  tidak ingin? Karena itu aku meminta pelayan untuk memindahkan barang-barangmu ke kamarku. Jodha berkata Tidak usah bu. Ayah benar, itu tugasku untuk menjaganya. Jangan khawatir, aku akan mengurus semuanya. Jodha memyuruh pelayan membawa susu kepada Jalal. Jodha pergi. Menawati berpikir jodha bisa berpura-pura marah pada yang mulia. tapi aku tahu dia benar-benar mencintainya. Dia kesal karena dia ingin yang mulia minta maaf dan membujuknya. Dengan karunia dewi, semua akan baik-baik saja.
Episode 224

Maham masuk kedalam ruangan gelap. Maham mengangkat bayi dan menyuruhnya makan dan berkata kamu  harus menjawab pertanyaanku. aku telah menunggu lama dan aku bisa menunggu lebih lama lagi tapi aku harus mendapatkan apa yang aku inginkan. kamu  mengerti. Lalu si bayi menangis.

Di Amer, jalal meminum susu yang di siapkan pelayan. Jalal melihat Jodha sedang menumbuk obat. Jalal berpikir aku tahu kamu  peduli padaku dan aku akan berhasil membujukmu untuk memaafkan aku. Jodha memanggil pelayan untuk mengoleskan obat di luka Jalal. Pada Pelayan, jalal berkata aku tidak membutuhkannya.
Jodha berkata ramuan itu penting bagi kesembuhan lukamu. Jalal menjawab baiklah, kamu  bisa pakaikan. Jodha mengangguk dan memanggil pelayan. Jalal berpikir aku pikir kamu  sendiri yang akan memakaikan obat itu. Pada pelayan, Jalal berkata aku bisa obati lukaku sendiri. jalal dengan susah payah berusaha mengoleskan obat pada lukanya. Jodha tidak tega melihatnya dan Akhirnya jodha membantu Jalal mengoleskan obat di lukanya.

Jalal berkata sampai kapan kamu  akan marah padaku? Jika kamu  tidak memaafkanku, aku tidak akan bisa istirahat. Jodha berkata aku sudah mengolekan obat di lukamu, kamu  akan segera sembuh. aku pergi. Jalal merasa kesakitan, jodha berbalik dan memegang pundak jalal dan membantunya berbaring ke tempat tidur lalu menyelimutinya. Jodha membagi dua rajang dengan menggunakan bantal sebagai pembatasnya. Jalal berpikir aku tahu kamu  sangat keras kepala, tapi kekuatan cintaku akan meluruhkan kekerasan hatimu. Terima kasih karena telah menjagaku.

Ruq pergi menemui Salima. Ruq berkata aku merasa bosan sepanjang hari sendirian, karena itu aku kemari. aku sangat merindukan Jalal. Salima berkata aku senang kamu  datang menemuiku. Ruq berkata kupikir, aku akan pergi sekarang. kamu  pasti lelah dan mau tidur. Salima mengatakan aku tidak menggantuk. Ruq memaksa pergi dan menyuruh Salima istirahat, dia juga tidak ingin menganggu rahim yang sedang tidur.

Jalal terbangun dan melihat Jodha berdiri di depannya. wajah Jodha mendekati wajah Jalal. Jalal berteriak ratu Jodha, apa kau... Jodha menyambar ular di samping kepala Jalal dan membantingnya ke lantai. Jodha kembali ke tempat tidur dan berkata aku hanya menyelamatkan hidupmu, kenapa kamu  berteriak? Apa ular itu sudah menggigitmu? Jalal berkata aku hanya merasa aneh, ular berkeliaran sampai ke tempat tidur seperti ini? Jodha menjawab ya. Ular dan juga ular betina. Jadi kamu  harus hati-hati. Jalal berkata kasihan ular itu, di paksa pergi. Jodha menjawab kalau aku tidak menyuruhnya pergi, dia pasti akan menggigitmu. Jalal berkata sepertinya kamu  ahli dalam menangkal serangan dari berbagai jenis racun. Dulu Benazir, sekarang ular ini. Jodha berkata sudah menjadi tugasku untuk menjaga dan memperhatikan keselamatan seorang tamu. Jalal berkata kasihan, setidaknya ular itu merasa senang tidur seranjang denganku.

Paginya, Hamida dan Salima mendoakan Jalal dan Jodha di dargah. Hamida berkata aku harap yang kuasa akan mengabulkan doa kita dan jalal akan berhasil menyakinkan Jodha dan membawanya pulang ke Agra. Salima berkata aku sudah menganggap jodha sebagai adikku sendiri. aku sangat merindukan dia. Hamida menyuruh Salima kembali ke istana lebih dulu, Salima pergi, Hamida melihat maham memakai selendang dan melangkah pergi. Hamida penasaran, lalu mengikutinya.

Saat bangun, jalal mendengar suara pedang. Dia melihat Jodha sedang bertarung pedang dengan beberapa prajurit. Jalal berkata saat kamu  tersenyum, wajahmu bersinar. Tapi, aku adalah alasan kenapa senyum itu hilang dari wajahmu. pelayan datang membawa obat dan akan mengoleskanya. Jalal menolak dan berkata aku akan pergi menemui obatku, yang akan membuatku lebih cepat sembuh.

Shehnaz menyoraki Jodha. Jalal datang, Melihat itu, para prajurit segera pergi. Jalal bekata harus ku akui, kemampuanmu sangat bagus dalam seni bertarung pedang. Jodha berkata orang yang terluka sebaiknya istirahat saja. Jalal berkata kamu  harus percaya jika aku bisa mengalahkanmu. jodha berkata jangan berpikir karena kamu  terluka aku merasa kasihan padamu. Jodha menyerang jalal dan jalal hanya menangkis dan menghindar. Seorang pelayan berkata jalal hanya bertahan dan tidak balas menyerang, Jalal berkata ini kesempatanmu, kamu  bisa hukum aku atas apa yang telah aku lakukan. Potong leherku. Jodha menjawab aku bukan pembunuh.

Menawati dan raja Bharmal terkejut melihat Jodha dan Jalal bertarung. Bharmal bertanya apa yang dilakukan Jodha? Tidakkah dia sadar kalau Yang Mulia terluka? Menawati berkata jangan khawatir, yang mulia memang terluka, tapi dia adalah petarung yang hebat. Bharmal hendak menghentikan petarungan itu tapi Menawati menahannya dan berkata ini antara suami dan istri. Jodha melakukannya karena marah dan Jalal karena merasa bersalah, Jodha tidak akan melukai yang mulai. Biarkan dia melepaskan kemarahannya dan menunjukan betapa dia terluka.

Jalal berkata semua orang melihatmu, Kuharap mereka tidak berpikir kalau kamu  sedang mencoba membunuhku. Jodha terpengaruh dan menatap sekeliling. Jalal segera menyerang pedang Jodha dan terlempar jauh. jalal melingkarkan tangan ke leher Jodha dan menghunus pedang. Jodha melepaskan tubuhnya dari pegangan Jalal. Jalal berkata setidaknya, aku sudah mengalahkanmu. aku bebaskan kamu  kali ini. Jodha berkata curang. kamu  menipuku. Apakah kamu  tahu bagaimana menang tanpa menipu? Jalal berkata segalanya adil dalam cinta dan perang. Tanpa berkata, jodha memanggil Shehnaz dan mengajaknya pergi. Jalal berteriak, di mana sopan santunmu Ratu Jodha? aku sudah mengampuni hidupmu tapi kamu  bahkan tidak berterima kasih padaku. Jodha tidak mengubrisnya, jalal tersenyum sambil mendekap lukanya yang terasa nyeri. 


Tags: Jodha Akbar, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar ANTV 28 Januari 2015. Please share...!

Blog, Updated at: 06:37