Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 396. Rahim membaca sebuah surat yang isinya bahwa Salim telah diculik dan Jalal harus membebaskan Khawaja Moin (ayah Syarifudin), jika gak perayaan ulang tahun Salim akan berubah menjadi perayaan kematian Salim, semua yang hadir disana terkejut dan marah. “Cari Salim segera !” perintah Jalal . Bhaksi Bano dengan penuh kebencian mengatakan : “Ini adalah perbuatan suaminya yang sangat menjijikan !”kata Bhaksi, sementara itu Jodha langsung terkulai lemas dan pingsan, Hamida dan Salima langsung menolongnya. “Saat ini Syarifudin harus dipenggal dan kepalanya akan dikubur di Agra !” kata Jalal dengan nada marah. Tak berapa lama kemudian Jalal menemui Khawaja di penjara, “Khawaja, siapa orang orang yang ingin membebaskan kau ?” tanya Jalal, “Apa maksudmu, Yang Mulia ?” Khawaja malah balik bertanya, “Aku tahu, kau telah menculik anakku, tetapi biarkan saya mengingatkan kau saya gak akan membiarkan kau seperti ini !” ujar Jalal dengan nada tinggi, “Aku gak tau apa apa, Yang Mulia … bahkan nafasku ini adalah atas perintahmu, Yang Mulia !” kata Khawaja, “Aku harap anakmu akan selamat, temukan dia … saya gak tau apa yang akan diperbuat oleh orang orang itu ke anakmu, saya bahkan gak tau apakah anakmu akan menjadi raja sekarang atau tidak” kata Khawaja, Jalal langsung mendorongnya dengan kemarahan, “Aku yakin anakku akan menjadi raja nantinya ! saya akan menemukan dia !” bentak Jalal, kemudian Jalal menyuruh Maan Sigh dan Todar Maal agar gak mengijinkan siapapun yang mau bertemu dengannya, kemudian Jalal meninggalkan tempat tersebut, sepeninggal Jalal, Khawaja tertawa bahagia, “Pekerjaan yang bagus, Syarif … kau mulai berfikir seperti yang saya fikirkan ! kau telah mendapatkan kelemahan Jalal yaitu Salim !” ujar Khawaja senang.
Didalam istana, para istri Jalal sedang berkumpul termasuk Jodha ditemani oleh Hamida “Ibu, apakah Salim akan kembali dengan baik baik saja ?” tanya Jodha, “Yaaa ,,, tenanglah Jodha, Salim pasti akan kembali” bujuk Hamida,”Ini semua salahku ! saya seharusnya gak meninggalkan Salim sendirian” kata Jodha sedih, “Jangan katakan ini semua salahmu, Jodha” bujuk Hamida, “Aku juga sedih” kata Rukayah sambil menangis, “Ratu Jodha, kau harus kuat” ujar Salima, tiba tiba Moti mendatangi mereka, Jodha langsung memberondong sejumlah pertanyaan ke Moti “Berita apa yang kau dapatkan, Moti ?” tanya Jodha penasaran, “Yang Mulia saat ini sedang berunding, Jodha … dia sedang membuat perencanaan untuk menyerang musuh” kata Moti, “Bagaimana bisa Yang Mulia hanya duduk duduk saja, dia seharusnya membawa Salim kembali” kata Jodha geram, “Yang Mulia sedang berusaha, Ratu Jodha … Salim kan juga anaknya” ujar Rukayah, “Yang Mulia gak melakukan tindakan apapun, dia bahkan gak tau bagaimana kondisi Salim saat ini, semua yang dia pedulikan adalah soal keadilan, saya harus bicara padanya” kata Jodha sambil berlalu dari sana.
Diluar istana, Salim diikat tangan dan kakinya, mulutnyapun dibekap dengan kain hitam, dalam hatinya berkata : “Dimana kau ibu (Jodha), saya sangat merindukan kamu, tolong selamatkan aku” bathin Salim, sementara itu salah satu dari preman itu mengatakan : “Kita belum mendapat jawaban apa apa atas surat kita, tuan” ujarnya
Didalam istana, diruang sidang, Jalal sedang berkumpul dengan beberapa menterinya, “Aku gak akan tunduk pada semua peringatan yang ada tetapi anakku dipertaruhkan disana” kata Jalal, “Kita harus menyerang mereka, Yang Mulia … tetapi bagaimana kalo mereka melukai Salim dengan kemarahan mereka” ujar Maan Sigh, “Lalu … apa yang harus kita lakukan ?” sela Rahim, “Kita harus membebaskan Moin Khan (ayah Syarifudin), nyawa Pangeran Salim lebih penting, Yang Mulia” kata Todar Maal, “Kita dapat menangkap Moin Khan lagi” kata Todar Maal lagi, tiba tiba salah satu prajurit membawakan surat lagi ke Jalal, Rahim langsung mengambil dan membacanya : “Assalamu’alaikum Yang Mulia, kau ternyata gak menganggap peringatan kami ini serius, kami sangat serius dengan hal ini ! bebaskan Moin Khan secepatnya ! jika dia bebas maka sebaliknya kami akan melepaskan Pangeran Salim ditepi sungai !” begitu isi surat tersebut, “Berani beraninya orang orang ini menantang Raja !” kata Jalal dengan nada tinggi, “Kita harus segera menemukannya ! anakku jauh lebih penting daripada saya ! tetapi saya harus memberikan contoh bahwa seorang Raja gak akan tunduk pada siapapun ! saya gak akan setuju dengan permintaan mereka !” kata Jalal marah, kemudian Jalal menyuruh Rahim untuk pergi ke tepi sungai.
Tepat pada saat itu Jodha mendatangi Jalal, semua yang ada disana langsung berpamitan dan meninggalkan mereka berdua. “Yang Mulia, kau bisa saja membebaskan satu penjahat untuk Salim, ini sebagai ungkapan rasa cintamu” pinta Jodha, “Aku sangat mencintai anakku, Ratu Jodha … dan saya akan membuktikannya” kata Jalal, “Kalau begitu kau bisa membebaskan Moin Khan buat Salim, Yang Mulia” pinta Jodha lagi, “Seorang Raja gak akan tunduk begitu saja seperti ini, Ratu Jodha … saya janji saya akan membawa Sekhu Baba pulang” kata Jalal, “Kapan ???” tanya Jodha dengan nada sedih, “Tenanglah, Ratu Jodha … kau adalah Mariam Uz Zamani” bujuk Jalal sambil mengusap dupattanya, Jodha mulai menangis , “Bukan … saya bukanlah Mariam Uz Zamani, saya hanyalah seorang ibu” kata Jodha sambil bersimpuh dikaki Jalal dan memohon pada Jalal agar segera membawa Salim pulang. Jalal menyuruhnya untuk berdiri, “Aku adalah ayahnya dan saya berjanji saya akan membawa Salim pulang tetapi seorang Raja gak akan memenuhi keinginan dari musuh musuhnya, Ratu Jodha” kata Jalal
Para preman yang menculik Salim menghampiri Salim yang sedang tertidur dengan tangan dan kaki yang diikat dan mulut yang dibekap, salah seorang dari mereka membuat Salim berdiri dan mengejek Salim sambil membuka penutup mulutnya, “Kamu gak akan menjadi seorang Raja sekarang ! ayahmu gak peduli denganmu, kami akan segera membunuhmu !” kata preman tersebut, “Tidak !! ayahku sangat mencintai aku, dia akan mengambil saya segera !” bentak Salim, “Aku sudah menunggu ayahmu tetapi ayahmu gak datang, dia gak peduli denganmu ! dia bisa saja membebaskan satu penjahat buat kau tetapi itu gak dilakukan oleh ayahmu” ejek preman itu lagi, dalam hati Salim berkata : “Jika ayah mencintai saya kenapa dia vlcsnap-2014-12-13-16h35m41s16tidak juga datang untuk membebaskan saya ??? apakah dia akan membiarkan saya mati disini ???” bathin Salim, sementara pada saat itu Jalal sudah memasuki hutan dan menyuruh anak buahnya untuk mendatangi setiap sudut untuk mencari Salim.
Di istana, dikamar Jodha … Jodha sedang menangis sambil memeluk baju Salim, saat itu Zakira dan Moti pelayan setia Jodha mencoba untuk menghiburnya. “Ini bukan salahmu, Jodha … kau pergi kesana untuk kesejahteraannya juga, jangan khawatir” bujuk Moti.
Sementara itu Todar Maal sudah semakin memasuki hutan dan mulai menanyai orang orang yang dia temui disana.
Ditempat Salim, seorang preman mencoba mengejek Salim lagi, “Kamu biasanya makan apa ?” kata preman itu sambil mempermainkan Salim, Salimpun menangis … “Ayah ibuuu … di manakah kalian ??? kenapa kau gak membebaskan saya ??? kalian gak mencintai saya ! kalian seharusnya sudah datang sekarang !” ujar Salim sambil menangis, sementara itu Jalal masih terus mencari Salim didalam hutan, para anak buahnya mengatakan bahwa gak ada tanda tanda apa apa tentang keberadaan Salim, tetapi Jalal masih terus menyuruh mereka untuk mencarinya.
Di dalam istana, dikamar Jodha … Jodha sedang berdoa pada Dewa Kahnaa, ”Kahnaa … tolong lindungi anakku, tolong bawa Salim kembali pulang padaku … jangan berikan saya ujian seberat ini, Kahnaa” kata Jodha sambil menangis, “Jangan menangis, Ratu Jodha … Pangeran Salim akan segera kembali” ujar Zakira, “Kapan ???? sehari telah berlalu … dan saya gak tau bagaimana keadaan Salim saat ini” kata Jodha sambil terus menangis, tetapi kemudian Jodha menyeka air matanya dengan kedua tangannya, “Mengapa Yang Mulia gak membebaskan Moin Khan ? paling gak Salim bisa kembali pulang, kita gak punya cara lain selain membebaskan Moin Khan ! Yang Mulia gak mau mengambil keputusan ini karena egonya tetapi saya adalah seorang ibu ! saya gak bisa membiarkan anakku dalam keadaan seperti ini, saya harus membuat keputusan !!!” tegas Jodha...BACA SELANJUTNYA Sinopsis Jodha Akbar episode 397
Diluar istana, Salim diikat tangan dan kakinya, mulutnyapun dibekap dengan kain hitam, dalam hatinya berkata : “Dimana kau ibu (Jodha), saya sangat merindukan kamu, tolong selamatkan aku” bathin Salim, sementara itu salah satu dari preman itu mengatakan : “Kita belum mendapat jawaban apa apa atas surat kita, tuan” ujarnya
Didalam istana, diruang sidang, Jalal sedang berkumpul dengan beberapa menterinya, “Aku gak akan tunduk pada semua peringatan yang ada tetapi anakku dipertaruhkan disana” kata Jalal, “Kita harus menyerang mereka, Yang Mulia … tetapi bagaimana kalo mereka melukai Salim dengan kemarahan mereka” ujar Maan Sigh, “Lalu … apa yang harus kita lakukan ?” sela Rahim, “Kita harus membebaskan Moin Khan (ayah Syarifudin), nyawa Pangeran Salim lebih penting, Yang Mulia” kata Todar Maal, “Kita dapat menangkap Moin Khan lagi” kata Todar Maal lagi, tiba tiba salah satu prajurit membawakan surat lagi ke Jalal, Rahim langsung mengambil dan membacanya : “Assalamu’alaikum Yang Mulia, kau ternyata gak menganggap peringatan kami ini serius, kami sangat serius dengan hal ini ! bebaskan Moin Khan secepatnya ! jika dia bebas maka sebaliknya kami akan melepaskan Pangeran Salim ditepi sungai !” begitu isi surat tersebut, “Berani beraninya orang orang ini menantang Raja !” kata Jalal dengan nada tinggi, “Kita harus segera menemukannya ! anakku jauh lebih penting daripada saya ! tetapi saya harus memberikan contoh bahwa seorang Raja gak akan tunduk pada siapapun ! saya gak akan setuju dengan permintaan mereka !” kata Jalal marah, kemudian Jalal menyuruh Rahim untuk pergi ke tepi sungai.
Tepat pada saat itu Jodha mendatangi Jalal, semua yang ada disana langsung berpamitan dan meninggalkan mereka berdua. “Yang Mulia, kau bisa saja membebaskan satu penjahat untuk Salim, ini sebagai ungkapan rasa cintamu” pinta Jodha, “Aku sangat mencintai anakku, Ratu Jodha … dan saya akan membuktikannya” kata Jalal, “Kalau begitu kau bisa membebaskan Moin Khan buat Salim, Yang Mulia” pinta Jodha lagi, “Seorang Raja gak akan tunduk begitu saja seperti ini, Ratu Jodha … saya janji saya akan membawa Sekhu Baba pulang” kata Jalal, “Kapan ???” tanya Jodha dengan nada sedih, “Tenanglah, Ratu Jodha … kau adalah Mariam Uz Zamani” bujuk Jalal sambil mengusap dupattanya, Jodha mulai menangis , “Bukan … saya bukanlah Mariam Uz Zamani, saya hanyalah seorang ibu” kata Jodha sambil bersimpuh dikaki Jalal dan memohon pada Jalal agar segera membawa Salim pulang. Jalal menyuruhnya untuk berdiri, “Aku adalah ayahnya dan saya berjanji saya akan membawa Salim pulang tetapi seorang Raja gak akan memenuhi keinginan dari musuh musuhnya, Ratu Jodha” kata Jalal
Para preman yang menculik Salim menghampiri Salim yang sedang tertidur dengan tangan dan kaki yang diikat dan mulut yang dibekap, salah seorang dari mereka membuat Salim berdiri dan mengejek Salim sambil membuka penutup mulutnya, “Kamu gak akan menjadi seorang Raja sekarang ! ayahmu gak peduli denganmu, kami akan segera membunuhmu !” kata preman tersebut, “Tidak !! ayahku sangat mencintai aku, dia akan mengambil saya segera !” bentak Salim, “Aku sudah menunggu ayahmu tetapi ayahmu gak datang, dia gak peduli denganmu ! dia bisa saja membebaskan satu penjahat buat kau tetapi itu gak dilakukan oleh ayahmu” ejek preman itu lagi, dalam hati Salim berkata : “Jika ayah mencintai saya kenapa dia vlcsnap-2014-12-13-16h35m41s16tidak juga datang untuk membebaskan saya ??? apakah dia akan membiarkan saya mati disini ???” bathin Salim, sementara pada saat itu Jalal sudah memasuki hutan dan menyuruh anak buahnya untuk mendatangi setiap sudut untuk mencari Salim.
Di istana, dikamar Jodha … Jodha sedang menangis sambil memeluk baju Salim, saat itu Zakira dan Moti pelayan setia Jodha mencoba untuk menghiburnya. “Ini bukan salahmu, Jodha … kau pergi kesana untuk kesejahteraannya juga, jangan khawatir” bujuk Moti.
Sementara itu Todar Maal sudah semakin memasuki hutan dan mulai menanyai orang orang yang dia temui disana.
Ditempat Salim, seorang preman mencoba mengejek Salim lagi, “Kamu biasanya makan apa ?” kata preman itu sambil mempermainkan Salim, Salimpun menangis … “Ayah ibuuu … di manakah kalian ??? kenapa kau gak membebaskan saya ??? kalian gak mencintai saya ! kalian seharusnya sudah datang sekarang !” ujar Salim sambil menangis, sementara itu Jalal masih terus mencari Salim didalam hutan, para anak buahnya mengatakan bahwa gak ada tanda tanda apa apa tentang keberadaan Salim, tetapi Jalal masih terus menyuruh mereka untuk mencarinya.
Di dalam istana, dikamar Jodha … Jodha sedang berdoa pada Dewa Kahnaa, ”Kahnaa … tolong lindungi anakku, tolong bawa Salim kembali pulang padaku … jangan berikan saya ujian seberat ini, Kahnaa” kata Jodha sambil menangis, “Jangan menangis, Ratu Jodha … Pangeran Salim akan segera kembali” ujar Zakira, “Kapan ???? sehari telah berlalu … dan saya gak tau bagaimana keadaan Salim saat ini” kata Jodha sambil terus menangis, tetapi kemudian Jodha menyeka air matanya dengan kedua tangannya, “Mengapa Yang Mulia gak membebaskan Moin Khan ? paling gak Salim bisa kembali pulang, kita gak punya cara lain selain membebaskan Moin Khan ! Yang Mulia gak mau mengambil keputusan ini karena egonya tetapi saya adalah seorang ibu ! saya gak bisa membiarkan anakku dalam keadaan seperti ini, saya harus membuat keputusan !!!” tegas Jodha...BACA SELANJUTNYA Sinopsis Jodha Akbar episode 397