Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 221. Jodha masuk ke pondoknya sambil menahan tangis. Begitu pintu di tutup, airmata gak lagi dapat di bendung. Dilema yang melandanya lebih menyesakkan dada daripada kesedihan itu sendiri. Bayangan penyesalan di mata jalal dan permohonannya agar Jodha mau kembali bersamanya ke agra, telah meruntuhkan pertahanan dirinya. Jodha menyesali takdirnya. Kenapa takdir selalu menempatkannya di posisi yang aneh. Sebelumnya Jalal menuduhnya berselingkuh lalu mengusirnya. Kini dia datang untuk mengajaknya kembali ke Agra. Dan Kahna, pada siapa dia memuja seperti. gak berpihak padanya. Terdengar ketukan di pintu. Jodha menduga kalau itu Jalal. Kapanikan melanda dirinya. Dia berdiri dan berusaha melarikan diri. tetapi gak ada jalal keluar dari pondok ini selain pintu itu. Pintu terbuka. Bharmal berdiri di tengah pintu dengan tatapan lega dan gembira melihat Jodha, begitu pula Jodha. Dia sama sekali gak menyangka Bharmal akan datang menemuinya. Dengan mata berkaca-kaca bharmal memanggil Jodha, "Jodha.." Jodha menghambur dalam pelukan ayahnya, "ayah.." Bharmal memeluk Jodha dan menenangkannya, "Tidak, anakku. kamu gadis pemberani, kamu gak boleh menangis. Lihatlah, Saya datang untuk menjemputmu. Ayahmu ada di sini. Semuanya akan baik-baik saja. Semuanya." Jalal melihat pertemuan ayah dan anak itu dengan perasaan terharu dan lega. Lega karena akhirnya ada yang bisa membantunya membujuk Jodha agar kembali ke Agra. Bharmal memberitahu Jodha bagaimana Jalal mencarinya kemana-mana. Bharmal gak ingin melihat Jodha menderita. Dia tahu betapa sulitnya semua ini bagi seorang Rajvanshi, tetapi Bharmal meminta Jodha memaafkan Jalal. Dia gak meminta Jodha kembali ke Agra, tetapi mengajaknya pulang ke Amer. Jodha menolak. Dia bilang dirinya baik-baik saja di sini. Bharmal berkata, "aku tahu tentang janjimu pada ibumu. tetapi dia melakukan itu untuk menyelamatkan pernikahanmu. tetapi mengapa kamu marah padanya? Rasanya seperti mati saja kalau sampai seorang anak gak mau pulang ke rumah orang tuanya. Untuk seorang putri, rumah seorang ayah akan terbuka untuknya. Ayolah kita kembali ke Amer." Jodha berkata, "tidak ayah. Saya gak sanggup, Saya gak akan kembali kesana." Bharmal dengan putus asa berkata, "baiklah. Saya menghormati keputusanmu. Saya akan tinggal disini, meninggalkan kerajaanku." Bharmal dengan pura-pura kesal duduk di bale-bale bambu. Jodha menghampiri bharmal dan bersimpuh di depannya sambil berkata, "tidak, ayah. Jangan berkata begitu. Saya akan pergi denganmu." Jodha menangis di pangkuan Bharmal. Bharmal membelai kepala Jodha dengan penuh kasih sayang.
Jalal duduk termenung di pondoknya. Todar mal memberitahu kalau Raja Bharmal ingin bertemu denganya. Raja Bharmal masuk. Mereka bertiga saling memberi salam. Todar mal pamit keluar. Jalal menanyakan keadaan Jodha pada Bharmal. Bharmal menjawab, "dia baik-baik saja. Dia berkeras gak mau kembali. Saya gak bisa membujuknya." Jalal berkata, "tidak Rajasa. Apa yang telah Saya lakukan pada Ratu Jodha sangat menyakitkan. tetapi kalau dia jauh dariku bagaiman Saya akan membujuknya?" Raja Bhramal berkata akan lebih baik kalau Jodha pergi ke Amer, "Yang mulia, Jodha gak ingin kembali ke Agra. Akan lebih baik kalau dia tinggal di Amer untuk beberapa waktu. Di sana ada ibu juga neneknya yang akan memberi penjelasan padanya yang akan membantunya berpikir tentang anda. Apalagi sekarang sedang ada upacara Ganghaur di Amer, jadi lebih baik dia datang ke sana. Maaf Saya gak bisa mengundangmu. Seiring berjalanya waktu, kemarahan Jodha pasti akan hilang, saat itulah kamu bisa datang ke Amer untuk menjemputnya." Jalal berkata, "aku setuju denganmu, Rajasa. Saya merasa bersalah atas apa yang terjadi." Bharmal mendekati Jalal dan menepuk pundaknya, "aku yakin yang mulia, Jodha akan berubah pikiran, dia akan kembali padamu dan segalanya akan baik-baik saja." Jalal dengan penuh penyesalan berkata kalau dia ingin minta maaf pada Jodha dan dia bisa merasakan penderitaannya. Bharmal mengangguk penuh pengertian. Dalam hati Jalal berkata, "Ratu Jodha, Saya gak mendapatkanmu meski setelah Saya menemukanmu. Saya akan menanti hari di mana kamu akan bicara padaku seperti dulu lagi."
Keesokan pagi, semua orang berkumpul di depan pondok Jodha. Jodha keluar dan mengucapkan terima kasih atas kebaikan mereka semua. Seroang wanita mednekati Jodha dan berkata, "Ratu Jodha, kami semua merasa beruntung bisa melayanimu. maafkan kami jika ada kesalahan yang kami buat selama kamu tinggal di sini." Jodha menjawab, "tidak. Kalian semua sangat baik dan memperlakukan Saya seperti keluarga, menghormatiku." Seorang wanita berkata, kalau Jodha mau dia gak perlu pergi, dan tetap tinggal di sini. Jodha berkata bagaimanapun dia harus pulang ke Amer, keluarganya sedang menunggu di sana. Jodha menanyakan Shehnaz. Soerang wanita meminta Jodha jangan mengkhawatirkan Shehnaz dia akan baik-baik saja di sini.
Bharmal memberikan sedikit sumbangan kepada penghuni asilum sambil berucap, "aku berterima kasih pada kalian semua karena telah menjaga putriku Johda." Jodha memberi salam pada mereka semua. Bharmal berpamitan pada Todar Mal dan mengucapkan terima kasih atas kebaikannya. Todar menjawab kalau itu sudah tugasnya. Todar meminta maaf pada Jodha karena gak mengenalinya. Jodha mengucapakan terima kasih pada Todar karena telah memberinya banyak pelajaran di asilum. Todar berkata kalau mereka sangat beruntung karena bisa melayani ratu Jodha. Jodha menitipkan hadiah untuk shehnaz karena dia gak bisa berpamitan langsung padanya. Setelah berpamitan, Jodha masuk ke tandunya. Alangkah terkejutnya dia saat melihat Shehnaz sudah lebih dulu duduk di dalamnya. Shehnaz dengan memelas meminta agar Jodha gak meninggalkannya. Dia ingin ikut bersamanya. Ibu asrama memanggil Shehnaz dan mengajaknya keluar dari tandu Jodha. Shehnaz gak mau, dia ingin ikut Jodha dan melayaninya. tetapi ibu asrama berhasil memaksanya. Dengan sedih Shehnaz keluar dari tandu dan meninggalkan Jodha. Jodha keluar dari tandu dan memanggil shehnaz. Shehnaz menoleh, Jodha berkata, "kau boleh ikut denganku." Shehnaz tertawa gembira dan memeluk Jodha sambil berkata, "terima kasih lakshmi." Lalu dia mengelu-elukan Jodha dengan berteriak, "hidup dewi lakshmi...hidup dewi lakshmi." Jodha berkata, "cukup..sukup! Sekarang hapus air matamu." Jodha juga melarang Shehnaz memanggilnya lakshmi, karena namanya Jodha. Shehnaz melafalkan nama Jodha dengan merdu, "Jodha..."
Shehnaz kemudian masuk ke dalam tandu. Jodha memberi salam pada semua lalu berbalik hendak masuk tandu, katika sudut matanya menangkap sosok Jalal yang berdiri dikejauhan menatapnya dengan penuh harap. Keduanya saling berpandangan. Dalam hati jalal berkata, "jangan pergi ratu Jodha, jangan pergi!" Dalam hati Jodha menyahut, "maafkan Saya yang mulia, Saya gak bisa pergi denganmu. Saya gak bisa memaafmu. Kita gak bisa menjalani hidup seperi ini." Jodha masuk kedalam tandu. Jalal tertunduk dengan kecewa. Bharmal menatap jalal dengan iba, tetapi dia juga gak bisa berbuat apa-apa. Bharmal naik kekudanya dan memberi salam jarak jauh pada jalal. Rombongan Bharmal dan jodha pun berangkat ke Amer. Jalal menatap dengan sedih dan putus asa. Dalam hati Jalal berkata, "aku kehilangan cintamu karena keraguanku, Ratu Jodha. tetapi akan mendapatkan hatimu kembali dengan cintaku. Saya gak akan membiarkan dirimu terpisah dariku."
Di amer, kabar kedatangan Jodha sudah menyebar. Para pelayan memperbincangkan kedatangan Jodha. Melihat para pelayan ngerumpi, dadisa memanggil mereka dan bertanya apakah tugasnya sudah selesai? Seorang pelayan memberitahu dadisa kalau rajkumari Jodha dan Raja Bharmal akan datang hari ini. Dadisa sangat senang mendengarnya. Dia memberikan gelangnya pada salah sau pelayan dan meminta mereka pembuat persiapan untuk menyambut kedatangan Jodha dan Bharmal. Dia sendiri akan mengabari ratu Menawati.
Dadisa masuk kekamar ratu Menawati dan memanggilnya. Menawati menghampiri dadisa dan berkata kalau dirinya sedang sibuk. Dadisa memberitahu menawati kalau Jodha akan datang, Bharmal telah membawanya kemari. Menawati terlihat senang tetapi sedikit gak percaya, "benarkah, bu? Apa ini bukan lelucon saja?" Dadisa berkata, "tidak menawati, tidak. Ini benar, Bharmal sedang bersama Jodha menuju kesini." Menawati menangis lega dan mengucap syukur, "terima kasih dewa Siwa, kamu mengabulkan doaku." lalu dengan gembira menawati berkata kalau dia akan membuat persiapan untuk menyambut Jodha. Di akan berdiri paling depan, umtuk menyambutnya...daida senang mendengarnya. tetapi tiba-tiba dia ingat apa apa yang dikatakannya pada Jodha saat di agra dulu. Menawati jadi sedih dan mengurungkan niatnya untuk menyambut Jodha. Dia merasa malu, "tidak, ibu..tidak. Saya gak sanggup bertemu dengan Jodha. Saya pernah menyuruh dia untuk gak kembali ke Amer. gak ibu, Saya gak bisa bertemu dengannya." Dadisa menyuruh Menawati meminta maaf pada Jodha, "apa yang kamu lakukan pada Jodha itu sangat gak adil. Saya rasa dia akan memaafkanmu." Menawati tetap gak mau. Dia meminta dadisa yang menyambut Jodha dia akan menunggu di dalam.
Semua orang menunggu di pintu gerbang dengan sedih. Di dalam menawati memeluk boneka dan menyesali diri. Dia berpikir apa yang di lakukannya dulu pasti sangat menyakiti perasaannya. Mena merasa dirinya gak pantas disebut ibu. Karena janji nya, Jodha harus menderita.
Jalal dengan wajah murung kembali ke Agra. Dia terbayang apa yang di katakan dokter dan pendeta di asilum tentang Jodha yang menyamar sebagai lakshmi. Tiba- tiba Jalal melihat Jodha ada di depannya, sedang melangkah kearahnya. Jalal tersenyum dan berkata, "aku yakin kamu pasti datang menemuiku di sini." jalal teringat ketika dia menolong tiga wanita saat di lempari batu, dimana salah satu dari mereka adalah Jodha. Betapa dia begitu dekat dengan Jodha tetapi gak menyadarinya. Atau saat dia menarik Jodha keluar dari sungai Yamuna dengan susah payah. Jalal tersenyum mengingatnya.
SELANJUTNYA
Sinopsis Jodha Akbar episode 222
Keesokan pagi, semua orang berkumpul di depan pondok Jodha. Jodha keluar dan mengucapkan terima kasih atas kebaikan mereka semua. Seroang wanita mednekati Jodha dan berkata, "Ratu Jodha, kami semua merasa beruntung bisa melayanimu. maafkan kami jika ada kesalahan yang kami buat selama kamu tinggal di sini." Jodha menjawab, "tidak. Kalian semua sangat baik dan memperlakukan Saya seperti keluarga, menghormatiku." Seorang wanita berkata, kalau Jodha mau dia gak perlu pergi, dan tetap tinggal di sini. Jodha berkata bagaimanapun dia harus pulang ke Amer, keluarganya sedang menunggu di sana. Jodha menanyakan Shehnaz. Soerang wanita meminta Jodha jangan mengkhawatirkan Shehnaz dia akan baik-baik saja di sini.
Bharmal memberikan sedikit sumbangan kepada penghuni asilum sambil berucap, "aku berterima kasih pada kalian semua karena telah menjaga putriku Johda." Jodha memberi salam pada mereka semua. Bharmal berpamitan pada Todar Mal dan mengucapkan terima kasih atas kebaikannya. Todar menjawab kalau itu sudah tugasnya. Todar meminta maaf pada Jodha karena gak mengenalinya. Jodha mengucapakan terima kasih pada Todar karena telah memberinya banyak pelajaran di asilum. Todar berkata kalau mereka sangat beruntung karena bisa melayani ratu Jodha. Jodha menitipkan hadiah untuk shehnaz karena dia gak bisa berpamitan langsung padanya. Setelah berpamitan, Jodha masuk ke tandunya. Alangkah terkejutnya dia saat melihat Shehnaz sudah lebih dulu duduk di dalamnya. Shehnaz dengan memelas meminta agar Jodha gak meninggalkannya. Dia ingin ikut bersamanya. Ibu asrama memanggil Shehnaz dan mengajaknya keluar dari tandu Jodha. Shehnaz gak mau, dia ingin ikut Jodha dan melayaninya. tetapi ibu asrama berhasil memaksanya. Dengan sedih Shehnaz keluar dari tandu dan meninggalkan Jodha. Jodha keluar dari tandu dan memanggil shehnaz. Shehnaz menoleh, Jodha berkata, "kau boleh ikut denganku." Shehnaz tertawa gembira dan memeluk Jodha sambil berkata, "terima kasih lakshmi." Lalu dia mengelu-elukan Jodha dengan berteriak, "hidup dewi lakshmi...hidup dewi lakshmi." Jodha berkata, "cukup..sukup! Sekarang hapus air matamu." Jodha juga melarang Shehnaz memanggilnya lakshmi, karena namanya Jodha. Shehnaz melafalkan nama Jodha dengan merdu, "Jodha..."
Shehnaz kemudian masuk ke dalam tandu. Jodha memberi salam pada semua lalu berbalik hendak masuk tandu, katika sudut matanya menangkap sosok Jalal yang berdiri dikejauhan menatapnya dengan penuh harap. Keduanya saling berpandangan. Dalam hati jalal berkata, "jangan pergi ratu Jodha, jangan pergi!" Dalam hati Jodha menyahut, "maafkan Saya yang mulia, Saya gak bisa pergi denganmu. Saya gak bisa memaafmu. Kita gak bisa menjalani hidup seperi ini." Jodha masuk kedalam tandu. Jalal tertunduk dengan kecewa. Bharmal menatap jalal dengan iba, tetapi dia juga gak bisa berbuat apa-apa. Bharmal naik kekudanya dan memberi salam jarak jauh pada jalal. Rombongan Bharmal dan jodha pun berangkat ke Amer. Jalal menatap dengan sedih dan putus asa. Dalam hati Jalal berkata, "aku kehilangan cintamu karena keraguanku, Ratu Jodha. tetapi akan mendapatkan hatimu kembali dengan cintaku. Saya gak akan membiarkan dirimu terpisah dariku."
Di amer, kabar kedatangan Jodha sudah menyebar. Para pelayan memperbincangkan kedatangan Jodha. Melihat para pelayan ngerumpi, dadisa memanggil mereka dan bertanya apakah tugasnya sudah selesai? Seorang pelayan memberitahu dadisa kalau rajkumari Jodha dan Raja Bharmal akan datang hari ini. Dadisa sangat senang mendengarnya. Dia memberikan gelangnya pada salah sau pelayan dan meminta mereka pembuat persiapan untuk menyambut kedatangan Jodha dan Bharmal. Dia sendiri akan mengabari ratu Menawati.
Dadisa masuk kekamar ratu Menawati dan memanggilnya. Menawati menghampiri dadisa dan berkata kalau dirinya sedang sibuk. Dadisa memberitahu menawati kalau Jodha akan datang, Bharmal telah membawanya kemari. Menawati terlihat senang tetapi sedikit gak percaya, "benarkah, bu? Apa ini bukan lelucon saja?" Dadisa berkata, "tidak menawati, tidak. Ini benar, Bharmal sedang bersama Jodha menuju kesini." Menawati menangis lega dan mengucap syukur, "terima kasih dewa Siwa, kamu mengabulkan doaku." lalu dengan gembira menawati berkata kalau dia akan membuat persiapan untuk menyambut Jodha. Di akan berdiri paling depan, umtuk menyambutnya...daida senang mendengarnya. tetapi tiba-tiba dia ingat apa apa yang dikatakannya pada Jodha saat di agra dulu. Menawati jadi sedih dan mengurungkan niatnya untuk menyambut Jodha. Dia merasa malu, "tidak, ibu..tidak. Saya gak sanggup bertemu dengan Jodha. Saya pernah menyuruh dia untuk gak kembali ke Amer. gak ibu, Saya gak bisa bertemu dengannya." Dadisa menyuruh Menawati meminta maaf pada Jodha, "apa yang kamu lakukan pada Jodha itu sangat gak adil. Saya rasa dia akan memaafkanmu." Menawati tetap gak mau. Dia meminta dadisa yang menyambut Jodha dia akan menunggu di dalam.
Semua orang menunggu di pintu gerbang dengan sedih. Di dalam menawati memeluk boneka dan menyesali diri. Dia berpikir apa yang di lakukannya dulu pasti sangat menyakiti perasaannya. Mena merasa dirinya gak pantas disebut ibu. Karena janji nya, Jodha harus menderita.
Jalal dengan wajah murung kembali ke Agra. Dia terbayang apa yang di katakan dokter dan pendeta di asilum tentang Jodha yang menyamar sebagai lakshmi. Tiba- tiba Jalal melihat Jodha ada di depannya, sedang melangkah kearahnya. Jalal tersenyum dan berkata, "aku yakin kamu pasti datang menemuiku di sini." jalal teringat ketika dia menolong tiga wanita saat di lempari batu, dimana salah satu dari mereka adalah Jodha. Betapa dia begitu dekat dengan Jodha tetapi gak menyadarinya. Atau saat dia menarik Jodha keluar dari sungai Yamuna dengan susah payah. Jalal tersenyum mengingatnya.
SELANJUTNYA
Sinopsis Jodha Akbar episode 222