Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 113. Jodha menatap kepergian Jalal dengan mata berkaca-kaca penuh penyesalan. Bakshi yang bersimpuh meminta maaf kepadanya terabaikan. Bakshi berkata, "kakak ipar, kumohon, maafkan aku. saya gak bermaksud melakukan ini padamu. Percayalah padaku, saya di paksa untuk menyakitimu." Jodha menatap Bakshi dengan tatapan terganggu. tetapi gak ada amarah, kecewa atau benci yang terpancar di matanya. Hanya rasa terluka. tetapi itupun bukan karena perbuatan baksi bano, tetapi karena apa yang telah di lakukannya pada Jalal. Jodha telah menyakiti Jalal di luar kesadarannya, tetapi dia sendiri yang terluka. Jodha menatap bakshi, "Bakshi Bano, kumohon pergilah dari sini! Tolong tinggalkan saya sendiri." Dengan sedih dan sesal, bakshi bano meninggalkan Jodha.
Jodha terduduk dan terisak memikirkan apa yang sudah di katakannya pada Jalal. Penyesalan, kesedihan dan kemarahan yang di rasakannya bukan karena bakshi bano telah menyakitinya, tetapi karena dia membayangkan rasa sakit yang di derita Jalal karena kata-katanya. Satu persatu apa yang di katakannya pada Jalal terbayang kembali di benaknya. Dia menuduh Jalal telah mengingkari janjinya, menghina karakternya. Jodha pernah menuduh Jalal, ."kau adalah raja Mughal, tetapi jangan lupa saya adalah Rajvanshi. Dan siapapun tak berhak untuk menilai diriku. Bahkan seora Raja sekalipun".. Lalu apa yang di katakan Jodha pada Jalal di depan Hamida dan para wanita, ."saya belum pernah ungkapkan ini sebelumnya, tetapi hari ini saya akan katakan di depan semua orang kalo saya membencimu.". Atau saat mereka berdiri di depan timbangan besar, ."kau manusia macam apa yang mulia? Kau mengambil kesempatan saat saya sedang pingsan. Kau menyentuhku tanpa seizinku. saya membencimu.". Membayangkan kata-katanya sendiri saja Jodha sudah sangat terluka, apalagi Jalal? Jodha menangis, tangis penuh sesal.
Ruq sedang berendam di bak mandi. Dia sangat marah dan gak percaya kalo Sharif adalah dalang di balik semua ini. Ruq bertanya sekali lagi pada Hoshiyar apakah kabar itu benar? Hoshiyar menjawab kalo itu benar dan dirinya siap di penggal. Ruq berkata kalo masalah ini sangat serius karena tabib terbunuh. Yang membuatnya heran adalah ada konspirasi sebesar ini dan tak ada yang mengetahui. tetapi di balik kemarahannya itu, Ruq merasa senang karena itu berarti Jalal dan Jodha gak pernah berhubungan intim. Ruq telah marah dan bersikap kasar pada Jalal tanpa alasan. Bagaimana mungkin dirinya bisa gelisah dan berpikir akan kehilangan jalal karena Jodha? Hoshiyar berkata kalo Jodha dan Jalal memiliki hubungan kepercayaan. Jalal bahkan berbohong pada semua orang demi Jodha yang artinya Jalal mulai menyukai Jodha. Ruq menyuruh Hoshiyar diam. Sekarang dia gak akan percaya pada omongan siapapun. Dia hanya vlcsnap-2014-11-04-08h46m54s167akan percaya pada kata hatinya sendiri saja. Ruq berkata kalo Jalal adalah miliknya dan gak ada yang bisa merebut dia darinya. Setelah ini, Ruq akan meminta maaf pad Jalal dan memperbaiki hubungan mereka lagi.
Resham bertanya pada Maham, kira-kira hukuman apa yang akan di berikan Jalal pada Bakshi bano? Maham berkata kalo itu hanya Jalal yang bisa memutuskan, "bakshi adalah adik kesayangannya. Pasti sulit bagi Jalal untuk memutuskanya. Dia pasti sangat tertekan." Terdengar pengumuman kalo Jalal datang. Maham berdiri menyambutnya. Jalal masuk dengan wajah murung. Dia berdiri mematung di depan pintu. Maham menyuruh Resham pergi. Maham memghampiri Jalal, memanggilnya, tetapi Jalal larut dalam dukanya. Maham menyentuh pipi Jalal dan membimbingnya duduk di sofa. Maham tertegun melihat jalal menangis. Maham menghapus air mata di pipi Jalal dan memintanya agar tenang. Jalal berkata kalo bakshi biasa datang padanya dengan air mata, tetapi kenapa sekarang dia sendiri yang membuatnya meneteskan airmata. Maham bersimpuh didepan Jalal mendengarkan keluhannya. Jalal mengatakan kenapa orang terdekatnya selalu yang menjadi pengkhianat. Pertama abul mali, lalu sharifudin dan bakshi bano. Maham menyahut, "seorang raja gak mempunyai teman dalam hidupnya, Raja hanya punya musuh." Jalal berkata, "kalau begitu mengapa mereka pura-pura peduli padaku." Maham terdiam. Jalal berkata kalo dia bisa membunuh musuh dengan pedangnya, tetapi membunuh pengkhianat yang orang terdekatnya sendiri? Ada perang dalam dirinya, perang antara seorang raja dan Seorang kakak. Dan siapapun yang menang, dia akan tetap kehilangan. Maham meneteskan airmata dan memeluk Jalal.
Bakshi sedang menangis di kamarnya ketika hamida datang. Bakshi memanggilnya, "ibu.." Tanpa berkata apa-apa Hamida menampar Bakshi dengan keras. Bakhsi meminta Hamida mendengarnya. tetapi Hamida dengan marah kembali menamparnya berkali-kali sambil berkata, "jangan berani memanggilku ibu." Gulbadan begum coba menghentikan Hamida, memintanya mengendalikan emosi dan agar jangan kasar pada putrinya sendiri. Hamida berkata, "apakah ini sifat seorang anak? Seorang putri adalah anak yang di bangakan orang tuanya. Yang mempunyai sifat teladan dan menjaga kehormatannya. Ini...putri macam apa dia Gulbadan Begum? saya malu dengan dirinya. Mengapa kau mengkhianati kakakmu? Mengapa kau gak menghargai kakak iparmu? Dia bukan putriku, Gulbadan begum. Seorang putri harus seperti Ratu Jodha." Hamida hampir saja mencekik Bakhsi kalo gak sadar siapa dirinya. Hamida berkata, jalal sangat menyanyanginya tetapi apa yang dia lakukan padanya? Bakshi meminta Hamida memaafkannya. Hamida berkata kalo pengkhianatan yang dia lakukan tak bisa di maafkan dan gak layak unuk di maafkan. Hamida berkata kalo dia gak mau melihat wajah bakshi sampai Jalal memutuskan hukuman untuknya. Hamida dengan marah meninggalkan Bakshi. Gulbadan begum coba untuk menenangkan bakshi yang menangis tersedu-sedu mendengar kata-kata ibunya.
Salima baru selesai sholat ketika Jodha mengunjunginya. Salima memberi salam, Jodha membalasnya. Salima mempersilahkan Jodha duduk. tetapi Jodha lebih memilih berdiri. Jodha berkata, "kau sudah seperti kakak bagiku. saya gak sanggup untuk duduk di sampingmu. Sebenarnya yang kau lakukan padaku, saya akan lakukan hal yang sama pada Sukanya. saya tak tahu bagaimana berterima kasih padamu." Salima menyahut kalo Jodha menganggapnya sebagai kakak, kenapa perlu berterima kasih? Jodha berkata kalo orang harus belajar dari salima bagaimana menjadi bijak. Salima membalasnya dengan berkata kalo orang harus belajar dari Jodha bagaimana menjadi setia. Salima mengatakan kalo dia melakukan semua itu karena dia percaya dengan kesetiaan Jodha. Dan jalal pun mempercayainya, "yang mulia gak hanya adil padamu, tetapi dia juga menjaga kehormatanmu." Jodha dengan wajah penuh penyesalan memberitahu Salima kalo dia telah salah paham dan bersikap kasar pada Jalal. Salima meminta Jodha untuk memastikan agar hal itu gak terjadi lagi di masa depan. Karena hubungan suami-istri itu sensitif, kadang keadaan membuat pasangan membuat kesalahan dan salah paham. Salima senang Jodha sudah mulai bisa memahami hubungan itu dan dia yakin Jodha akan jadi istri yang baik. Salima meminta Jodha mendengarkan kata hatinya. Jodha tersenyum dan memeluk Salima. Jodha mengucapkan terima kasih dan berkata kalo saran Salima sangat berharga. Lalu dia pamitan. Sepeninggal Jodha, Salima mendoakan Jodha dan Jalal.
Jalal sedang duduk termenung di kamarnya ketika Jodha datang menemuinya. Jodha menatap Jalal dengan perasaan bersalah. Dia berkata, "yang mulia, aku..." Jalal mengangkat tanganya, "saya tahu kenapa kau kesini, ratu Jodha. Adikku bakshi bano gak menghormatimu dan saya merasa malu. Adikku telah melakukan penghinaan yang tak bisa dimaafkan. Maafkan aku, karena kau harus mengalami peristiwa ini." Jodha menyahut, "akulah yang seharusnya minta maaf, yang mulia. Bakshi bano gak menghinamu, tetapi saya yang telah menghinamu. saya salah paham dan menganggapmu salah. saya membencimu dan menyebutmu orang yang kejam. Dan sekarang saya merasa bingung, maafkan aku, saya gak memahami dirimu, gak tahu siapa dirimu.." Jalal menjawab kalo dirinya adalah seorang manusia, "rasa kemanusiaan telah mati saat saya berperang di usia 14 tahun. saya manusia yang kejam. saya gak percaya pada siapapun. saya bisa memiliki apapun yang kuinginkan, tetapi hari ini...saya mulai percaya padamu. Dan saya menghormati integritasmu." Jodha bertanya apa yang membuat Jalal percaya padanya? Jalal berkata dia tak bisa menjawab pertanyaan itu, yang dia tahu dia mempercayainya, "...mungkin jiwamu yang tak berdosa terpancar dari matamu. Mungkin ada alasan lain. tetapi apapun alasannya, saya mempercayaimu." Jodha berkata, "saya menghinamu karena ku pikir kau gak menghormatiku. tetapi kau punya cara tersendiri untuk melindungiku, untuk menemukan pelakunya. Kehormatanku terusik, tetapi kau menjaganya. Maafkan aku, yang mulia." Jalal berkata, "Tak perlu minta maaf, Ratu Jodha. Karena kau gak bermaksud bereaksi seperti itu. Hanya saja jangan salah paham dengan tindakanku. Jangan anggap karena saya percaya padamu berarti saya mencintaimu. .Jodha tersenyum. saya gak mencintaimu. saya tak ingin orang gak menghormatiku. Itulah alasanku menjagamu. Tak boleh ada yang gak menghormati istri Raja." Jodha tersenyum senang, "saya merasa bersyukur. Kau menjaga kehormatanku, kesetiaanku, dan harga diriku." Jodha melipat tanganya di dada dan dengan mata berkaca-kaca dia berkata, "terima kasih." Jalal mengangguk.
Bakshi duduk di teras dengan sedih. Jodha melihatnya dari kejauhan. Seorang pelayan datang membawakannya makanan, tetapi bakshi menolaknya. Jodha menghampiri bakshi dan menyuruh pelayan pergi. Jodha berdiri di depan bakhsi dan berkata, "terakhir kita bertemu saya menyuruhmu pergi. Jika sekarang kau ingin saya pergi, saya akan pergi. saya gak keberatan." Bakhsi berkata kalo dirinya gak berhak meminta apa-apa dari Jodha. Jodha berkata, "saya adalah kakak iparmu, kau berhak meminta apapun padaku." Jodha duduk di depan bakshi dan bertanya, "boleh saya bertanya sesuatu padamu?" Bakshi menatap Jodha dengan takut-takut. Jodha bertanya kenapa wanita berbudi luhur seperti bakshi mau melakukan hal serendah itu? Kenapa gak melaporkannya pada sang raja? Bakshi menjawab kalo dia melakukan itu untuk seseorang yang sangat dia cintai dan gak ingin kehilangan orang itu. Jodha tak habis pikir kenapa hanya karena itu Bakshi gak memikirkan hal yang baik atau buruk. Bakshi berkata kalo Jodha gak akan mengerti apa yang di rasakannya, "saya pernah menjadi janda. saya gak ingin menderita dengan menjadi janda lagi.." Bakshi juga mengatakan kalo dia rela kehilangan nyawa dan membunuh orang demi cinta. Dia gak punya dendam pada Jodha, dia melakukan itu agar rasa cintanya gak di ragukan oleh Sahrifudin. Jodha dengan heran bertanya, "cinta seperti apa ini? Cintamu telah membuatmu buta. Kau bahkan rela menghancurkan keluargamu sendiri." Bakshi berkata, "kau gak mencintai Jalal, karena itu kau gak bisa memahami perasaan cintsaya pada Sharifudin. Cinta tak mengenal batas. Semuanya benar dalam cinta. Dan saya melakukannya tanpa menyadari akibat yang akan kuterima. saya gak tahu alasan sharifudin melakukan itu. Yang saya tahu, dia hanya ingin merusak hubunganmu dengan Jalal. Dia gak lagi ada di sisiku saat ini. Dan tak ada yang tahu kalo dia bisa kembali lagi kesini." Jodha jadi bingung sendiri dan bertanya-tanya, "saya mengalami dilema. Apakah cinta memang bisa membuat seseorang menghancurkan dirinya sendiri? Apakah seseorang bisa mengorbankan prinsipnya demi cinta?" Bakshi berkata kalo dia gak bisa menjawab pertanyaan Jodha. Jodha segera berdiri meninggalkan bakshi.
Jodha menemui Salima. Salima bertanya kenapa Jodha menemuinya? Jodha mengatakan kalo dirinya baru menemui bakshi bano, "..dia membuatku berpikir. Apakah benar seorang istri harus mencintai suaminya hingga gak lagi tahu mana yang salah dan mana yang benar? saya pernah jatuh cinta dengan mantan tunanganku, Suryabhan. tetapi gak sampai seperti bakshi bano..." Salima menyahut, "apakah kau tahu , ratu Jodha? Biasanya sebuah kejahatan di lakukan oleh orang yang baik. Cinta yang membuat mereka melakukan ini. Saat seseorang jatuh cinta dia harus memilih antara cinta dan etika. Maka mereka akan memilih cinta. Sangat sulit hidup tanpa orang yang kau cintai."
berkata kalo dalam hal ini Salima telah membimbing Jalal, "ratu Salima, kumohon bimbinglah aku. Apa yang harus kulakukan untuk menyelamatkan Bakshi Bano?" Salima mengatakan kalo hanya Jalal yang bisa menyelamatkan Bakshi bano. Dia yang akan memutuskannya. Seorang pelayan datang memberitahu kalo Jalal memanggil mereka berdua ke ruang sidang, karena hukuman untuk bakshi bano akan segera di putuskan. Salima dan Jodha saling berpandangan.....
SELANJUTYA
Sinopsis Jodha Akbar episode 114
Ruq sedang berendam di bak mandi. Dia sangat marah dan gak percaya kalo Sharif adalah dalang di balik semua ini. Ruq bertanya sekali lagi pada Hoshiyar apakah kabar itu benar? Hoshiyar menjawab kalo itu benar dan dirinya siap di penggal. Ruq berkata kalo masalah ini sangat serius karena tabib terbunuh. Yang membuatnya heran adalah ada konspirasi sebesar ini dan tak ada yang mengetahui. tetapi di balik kemarahannya itu, Ruq merasa senang karena itu berarti Jalal dan Jodha gak pernah berhubungan intim. Ruq telah marah dan bersikap kasar pada Jalal tanpa alasan. Bagaimana mungkin dirinya bisa gelisah dan berpikir akan kehilangan jalal karena Jodha? Hoshiyar berkata kalo Jodha dan Jalal memiliki hubungan kepercayaan. Jalal bahkan berbohong pada semua orang demi Jodha yang artinya Jalal mulai menyukai Jodha. Ruq menyuruh Hoshiyar diam. Sekarang dia gak akan percaya pada omongan siapapun. Dia hanya vlcsnap-2014-11-04-08h46m54s167akan percaya pada kata hatinya sendiri saja. Ruq berkata kalo Jalal adalah miliknya dan gak ada yang bisa merebut dia darinya. Setelah ini, Ruq akan meminta maaf pad Jalal dan memperbaiki hubungan mereka lagi.
Resham bertanya pada Maham, kira-kira hukuman apa yang akan di berikan Jalal pada Bakshi bano? Maham berkata kalo itu hanya Jalal yang bisa memutuskan, "bakshi adalah adik kesayangannya. Pasti sulit bagi Jalal untuk memutuskanya. Dia pasti sangat tertekan." Terdengar pengumuman kalo Jalal datang. Maham berdiri menyambutnya. Jalal masuk dengan wajah murung. Dia berdiri mematung di depan pintu. Maham menyuruh Resham pergi. Maham memghampiri Jalal, memanggilnya, tetapi Jalal larut dalam dukanya. Maham menyentuh pipi Jalal dan membimbingnya duduk di sofa. Maham tertegun melihat jalal menangis. Maham menghapus air mata di pipi Jalal dan memintanya agar tenang. Jalal berkata kalo bakshi biasa datang padanya dengan air mata, tetapi kenapa sekarang dia sendiri yang membuatnya meneteskan airmata. Maham bersimpuh didepan Jalal mendengarkan keluhannya. Jalal mengatakan kenapa orang terdekatnya selalu yang menjadi pengkhianat. Pertama abul mali, lalu sharifudin dan bakshi bano. Maham menyahut, "seorang raja gak mempunyai teman dalam hidupnya, Raja hanya punya musuh." Jalal berkata, "kalau begitu mengapa mereka pura-pura peduli padaku." Maham terdiam. Jalal berkata kalo dia bisa membunuh musuh dengan pedangnya, tetapi membunuh pengkhianat yang orang terdekatnya sendiri? Ada perang dalam dirinya, perang antara seorang raja dan Seorang kakak. Dan siapapun yang menang, dia akan tetap kehilangan. Maham meneteskan airmata dan memeluk Jalal.
Bakshi sedang menangis di kamarnya ketika hamida datang. Bakshi memanggilnya, "ibu.." Tanpa berkata apa-apa Hamida menampar Bakshi dengan keras. Bakhsi meminta Hamida mendengarnya. tetapi Hamida dengan marah kembali menamparnya berkali-kali sambil berkata, "jangan berani memanggilku ibu." Gulbadan begum coba menghentikan Hamida, memintanya mengendalikan emosi dan agar jangan kasar pada putrinya sendiri. Hamida berkata, "apakah ini sifat seorang anak? Seorang putri adalah anak yang di bangakan orang tuanya. Yang mempunyai sifat teladan dan menjaga kehormatannya. Ini...putri macam apa dia Gulbadan Begum? saya malu dengan dirinya. Mengapa kau mengkhianati kakakmu? Mengapa kau gak menghargai kakak iparmu? Dia bukan putriku, Gulbadan begum. Seorang putri harus seperti Ratu Jodha." Hamida hampir saja mencekik Bakhsi kalo gak sadar siapa dirinya. Hamida berkata, jalal sangat menyanyanginya tetapi apa yang dia lakukan padanya? Bakshi meminta Hamida memaafkannya. Hamida berkata kalo pengkhianatan yang dia lakukan tak bisa di maafkan dan gak layak unuk di maafkan. Hamida berkata kalo dia gak mau melihat wajah bakshi sampai Jalal memutuskan hukuman untuknya. Hamida dengan marah meninggalkan Bakshi. Gulbadan begum coba untuk menenangkan bakshi yang menangis tersedu-sedu mendengar kata-kata ibunya.
Salima baru selesai sholat ketika Jodha mengunjunginya. Salima memberi salam, Jodha membalasnya. Salima mempersilahkan Jodha duduk. tetapi Jodha lebih memilih berdiri. Jodha berkata, "kau sudah seperti kakak bagiku. saya gak sanggup untuk duduk di sampingmu. Sebenarnya yang kau lakukan padaku, saya akan lakukan hal yang sama pada Sukanya. saya tak tahu bagaimana berterima kasih padamu." Salima menyahut kalo Jodha menganggapnya sebagai kakak, kenapa perlu berterima kasih? Jodha berkata kalo orang harus belajar dari salima bagaimana menjadi bijak. Salima membalasnya dengan berkata kalo orang harus belajar dari Jodha bagaimana menjadi setia. Salima mengatakan kalo dia melakukan semua itu karena dia percaya dengan kesetiaan Jodha. Dan jalal pun mempercayainya, "yang mulia gak hanya adil padamu, tetapi dia juga menjaga kehormatanmu." Jodha dengan wajah penuh penyesalan memberitahu Salima kalo dia telah salah paham dan bersikap kasar pada Jalal. Salima meminta Jodha untuk memastikan agar hal itu gak terjadi lagi di masa depan. Karena hubungan suami-istri itu sensitif, kadang keadaan membuat pasangan membuat kesalahan dan salah paham. Salima senang Jodha sudah mulai bisa memahami hubungan itu dan dia yakin Jodha akan jadi istri yang baik. Salima meminta Jodha mendengarkan kata hatinya. Jodha tersenyum dan memeluk Salima. Jodha mengucapkan terima kasih dan berkata kalo saran Salima sangat berharga. Lalu dia pamitan. Sepeninggal Jodha, Salima mendoakan Jodha dan Jalal.
Jalal sedang duduk termenung di kamarnya ketika Jodha datang menemuinya. Jodha menatap Jalal dengan perasaan bersalah. Dia berkata, "yang mulia, aku..." Jalal mengangkat tanganya, "saya tahu kenapa kau kesini, ratu Jodha. Adikku bakshi bano gak menghormatimu dan saya merasa malu. Adikku telah melakukan penghinaan yang tak bisa dimaafkan. Maafkan aku, karena kau harus mengalami peristiwa ini." Jodha menyahut, "akulah yang seharusnya minta maaf, yang mulia. Bakshi bano gak menghinamu, tetapi saya yang telah menghinamu. saya salah paham dan menganggapmu salah. saya membencimu dan menyebutmu orang yang kejam. Dan sekarang saya merasa bingung, maafkan aku, saya gak memahami dirimu, gak tahu siapa dirimu.." Jalal menjawab kalo dirinya adalah seorang manusia, "rasa kemanusiaan telah mati saat saya berperang di usia 14 tahun. saya manusia yang kejam. saya gak percaya pada siapapun. saya bisa memiliki apapun yang kuinginkan, tetapi hari ini...saya mulai percaya padamu. Dan saya menghormati integritasmu." Jodha bertanya apa yang membuat Jalal percaya padanya? Jalal berkata dia tak bisa menjawab pertanyaan itu, yang dia tahu dia mempercayainya, "...mungkin jiwamu yang tak berdosa terpancar dari matamu. Mungkin ada alasan lain. tetapi apapun alasannya, saya mempercayaimu." Jodha berkata, "saya menghinamu karena ku pikir kau gak menghormatiku. tetapi kau punya cara tersendiri untuk melindungiku, untuk menemukan pelakunya. Kehormatanku terusik, tetapi kau menjaganya. Maafkan aku, yang mulia." Jalal berkata, "Tak perlu minta maaf, Ratu Jodha. Karena kau gak bermaksud bereaksi seperti itu. Hanya saja jangan salah paham dengan tindakanku. Jangan anggap karena saya percaya padamu berarti saya mencintaimu. .Jodha tersenyum. saya gak mencintaimu. saya tak ingin orang gak menghormatiku. Itulah alasanku menjagamu. Tak boleh ada yang gak menghormati istri Raja." Jodha tersenyum senang, "saya merasa bersyukur. Kau menjaga kehormatanku, kesetiaanku, dan harga diriku." Jodha melipat tanganya di dada dan dengan mata berkaca-kaca dia berkata, "terima kasih." Jalal mengangguk.
Bakshi duduk di teras dengan sedih. Jodha melihatnya dari kejauhan. Seorang pelayan datang membawakannya makanan, tetapi bakshi menolaknya. Jodha menghampiri bakshi dan menyuruh pelayan pergi. Jodha berdiri di depan bakhsi dan berkata, "terakhir kita bertemu saya menyuruhmu pergi. Jika sekarang kau ingin saya pergi, saya akan pergi. saya gak keberatan." Bakhsi berkata kalo dirinya gak berhak meminta apa-apa dari Jodha. Jodha berkata, "saya adalah kakak iparmu, kau berhak meminta apapun padaku." Jodha duduk di depan bakshi dan bertanya, "boleh saya bertanya sesuatu padamu?" Bakshi menatap Jodha dengan takut-takut. Jodha bertanya kenapa wanita berbudi luhur seperti bakshi mau melakukan hal serendah itu? Kenapa gak melaporkannya pada sang raja? Bakshi menjawab kalo dia melakukan itu untuk seseorang yang sangat dia cintai dan gak ingin kehilangan orang itu. Jodha tak habis pikir kenapa hanya karena itu Bakshi gak memikirkan hal yang baik atau buruk. Bakshi berkata kalo Jodha gak akan mengerti apa yang di rasakannya, "saya pernah menjadi janda. saya gak ingin menderita dengan menjadi janda lagi.." Bakshi juga mengatakan kalo dia rela kehilangan nyawa dan membunuh orang demi cinta. Dia gak punya dendam pada Jodha, dia melakukan itu agar rasa cintanya gak di ragukan oleh Sahrifudin. Jodha dengan heran bertanya, "cinta seperti apa ini? Cintamu telah membuatmu buta. Kau bahkan rela menghancurkan keluargamu sendiri." Bakshi berkata, "kau gak mencintai Jalal, karena itu kau gak bisa memahami perasaan cintsaya pada Sharifudin. Cinta tak mengenal batas. Semuanya benar dalam cinta. Dan saya melakukannya tanpa menyadari akibat yang akan kuterima. saya gak tahu alasan sharifudin melakukan itu. Yang saya tahu, dia hanya ingin merusak hubunganmu dengan Jalal. Dia gak lagi ada di sisiku saat ini. Dan tak ada yang tahu kalo dia bisa kembali lagi kesini." Jodha jadi bingung sendiri dan bertanya-tanya, "saya mengalami dilema. Apakah cinta memang bisa membuat seseorang menghancurkan dirinya sendiri? Apakah seseorang bisa mengorbankan prinsipnya demi cinta?" Bakshi berkata kalo dia gak bisa menjawab pertanyaan Jodha. Jodha segera berdiri meninggalkan bakshi.
Jodha menemui Salima. Salima bertanya kenapa Jodha menemuinya? Jodha mengatakan kalo dirinya baru menemui bakshi bano, "..dia membuatku berpikir. Apakah benar seorang istri harus mencintai suaminya hingga gak lagi tahu mana yang salah dan mana yang benar? saya pernah jatuh cinta dengan mantan tunanganku, Suryabhan. tetapi gak sampai seperti bakshi bano..." Salima menyahut, "apakah kau tahu , ratu Jodha? Biasanya sebuah kejahatan di lakukan oleh orang yang baik. Cinta yang membuat mereka melakukan ini. Saat seseorang jatuh cinta dia harus memilih antara cinta dan etika. Maka mereka akan memilih cinta. Sangat sulit hidup tanpa orang yang kau cintai."
berkata kalo dalam hal ini Salima telah membimbing Jalal, "ratu Salima, kumohon bimbinglah aku. Apa yang harus kulakukan untuk menyelamatkan Bakshi Bano?" Salima mengatakan kalo hanya Jalal yang bisa menyelamatkan Bakshi bano. Dia yang akan memutuskannya. Seorang pelayan datang memberitahu kalo Jalal memanggil mereka berdua ke ruang sidang, karena hukuman untuk bakshi bano akan segera di putuskan. Salima dan Jodha saling berpandangan.....
SELANJUTYA
Sinopsis Jodha Akbar episode 114