Sinopsis Serial India Jodha Akbar Episode 171. Rombongan Jalal berangkat menuju ke tempat tujuannya, yaitu Sikri. Semua anggota rombongan memakai baju orang biasa. Jodha memakai baju tradisional rajput, Jalal menyamar dengan memakai jenggot palsu. Para pengawal dan pelayan juga memakai baju yang sesuai seperti milik tuan mereka. Sesekali Jalal melirik kearah Jodha dengan rasa khawatir. Jodha sendiri terlihat senang dengan perjalanan itu, sesekali terlihat dia menyunggingkan senyum malu-malu di balik dupatanya. gak jarang tiba-tiba langkah Jodha sempoyongan dan Jalal dengan sabar mengapai pundaknya dan membuatnya berdiri tegak lagi. Jalal terlihat sangat protektif pada Jodha. Rombongan sampai di tepi sungai. Di sana telah ada perahu yang sudah menunggu mereka. Jalal dan Jodha akan menaiki perahu yang sama. Jalal naik dulu, kemudian dia mengulurkan tangannya dan bicara, "ayo Jodha." Jodha terlihat ragu-ragu sesaat tapi akhirnya dia menyambut uluran tangan Jalal lalu melangkahkahn kakinya ke atas perahu. Jodha hilang keseimbangan dan hampir jatuh dalam pelukan Jalal. Keduanya terlihat canggung. Jalal membantu Jodha duduk diatas perahu, lalu Jalal duduk di depannya. Keduanya saling berhadapan. Perahu pun mulai di dayung. Senyap sesaat. Belum sampai di tengah, Jalal menyuruh tukang perahu berhenti sebentar. Jodha bertanya mengapa? Jalal bicara kalau dia ingat sesuatu. Katanya, "hari itu ada orang menyerang ku dengan panah, bukan untuk membunuhku, tapi menyelamatkan aku. Aku belum mendapatkan kesempatan untuk berterima kasih. mengapa panah mu gak melukai Benazir? Kau sangat pintar memanah tapi mengapa gak memanah dia?" Jalal melihat Jodha yang sedikit terkejut mendengar pertanyaan itu. Jodha menjawab, " misiku adalah menyelamatkan kamu, bukan membunuh Benazir. Dan bagaimana akan membuktikan kalau dia beracun karena kamu gak pernah percaya pada sesuatu kalau gak ada bukti. Dan kamu gak percaya padaku" Jalal bicara, "setelah aku mempercayaimu dan datang ke kamarmu, tapi kau mendorong ku pergi" Jodha tertegun mendengarnya. Jalal melanjutkan, "dan aku gak mengerti wanita seperti mu meminum racun. Katakan padaku, kalau kalian melakukan hal seperti ini, maka hanya tuhan yang mengerti." Jodha ingin menyahut tapi Jalal gak memberinya kesempatan. Jalal menyuruh tukang perahu menjalankan kemudinya lagi. Jodha melihat Jalal dengan sedikit kesal. Jalal balas melihatnya dengan tatapan mengoda, Jodha tersenyum tipis. Sampai di seberang sungai, beberapa tentara dan pelayan sudah menunggu mereka. Jalal mengatakan pada mereka semua bahwa tak seorangpun boleh memanggilnya raja, Jalal meminta mereka memanggilnya Bos. Mereka menjawab, "ya yang mulia." Jalal melihat mereka semua dengan galak, Jodha tersenyum. Jalal bicara, "mana yang mulia? aku gak melihat yang mulia di sini." Lalu mereka semua sambil menahan senyum menjawab, "ya Bos." Lalu mereka pun melangkah pergi. Tinggal Jodha dan Jalal. Jodha menggoda Jalal dengan berkata dalam gaya bicara Rajishani, "bagaimana saya akan memanggil kamu?" Jalal menjawabnya dengan gaya bicara yang sama, "aku suamimu, kau istriku." Jodha terpana mendengarnya. Jalal memainkan alisnya dan bicara, "mengapa? kau pikir aku gak bisa bicara dalam ini ya?" Jodha tersenyum dan bicara, "terserah!"
Adham khan mengunjungi Sharifudin di penjara. Keduanya saling mengejek. Sharif yakin kalau rencananya akan berhasil dan dia akan bebas. Tapi adham mengejek kalau sharif akan membusuk dipenjara kalau bukan karena dirinya. Istrinya akan selalu teringat padanya. Adham bicara bahwa dia bisa menenangkan Bakshi Banu. Sharipu mengatakan kalau seseorang akan membebaskan dia. Adham bertanya siapa? tapi sharipu tak mau mengatakannya. Setelah adham pergi, baru Sharifudin memikirkan Jodha yang akan datang membebaskannya. Javeda mengumpulkan para pelayan.Maham angga datang, Javeda menyambutnya dan memberi salam. Maham angga balas memberi salam. Melihat para pelayan yang berbaris, Maham angga bertanya, "Javeda, ada apa?" Javeda menjawab gak ada apa-apa. Maham menyuruh semua pelayan pergi. Javeda menyodorkan gelas dan menyuruh maham meminumnya. Maham menurut. Lalu bertanya, apa ini? Javeda mengatakan kalau dia sedang menguji semua bandhi dengan menyuruh mereka meminum dari gelas yang sama untuk mengetahui apakah ada diantara mereka yang beracun dan terakhir maham yang mengujinya. Javeda bicara bahwa gak ada racun yang bisa membunuh Maham. Mendengar itu maham sangat marah dan terlihat seperti mau muntah karena jijik. Dia membentak Javeda, "kau membuat aku minum bekas para pelayan? Kau adalah masalah terbesar ku." Lalu pergi dengan marah. Sepeninggal maham, Javeda mencicipi air dari gelas tersebut dan dengan senang hati bicara kalau maham juga gak beracun.
Sinopsis Serial India Jodha Akbar ANTV Episode 171
Rombongan Jalal masih terus berjalan. Jodha duduk di tandu, Jalal berjalan di sampingnya. Sesekali keduanya saling bertatapan dan tersenyum. Jodha teringat saat perayaan Ganghaur, ketika dia melihat wajah Jalal di air danau. Jodha melihat Jalal sambil tersenyum. Jalal juga teringat saat dia melihat Jodha pertama kali di perayaan ganghaur di Amer, saat dia sedang menyamar. Jodha duduk di tandu dan dia mengikuti di sampingnya, sambil terus melihatnya. Kondisinya hampir sama dengan saat ini, bedanya saat itu mereka belum saling mengenal. Jalal tersenyum mengigatnya. Jalal melihat Jodha. Kain Jodha tersingkap sehingga terlihat kakinya. Jalal melihat gelang di kaki Jodha. Jalal teringat saat dia menemukan gelang kaki Jodha yang lepas di Amer dulu. Jodha melihat Jalal yang melihat ke kakinya, dia segera membetulkan kainnya dan menarik kakinya hingga tersembunyi. Setelah cukup lama berjalan, Jodha meminta agar mereka beristirahat. Jalal menyetujuinya. Mereka berhenti di Dabba.
Jodha dan Jalal membaur di antara rakyat di sebuah kedai makan. Mereka duduk bersama dan mendengarkan pembicaraan mereka. Orang-orang sedang berbicara tentang wanita beracun yang datang untuk membunuh Jalal, tapi istrinya menyelamatkan dia, karena ia seorang Rajvanshi. Jodha tersenyum mendengarnya. Jalal menyahut dengan mengatakan kalau itu benar sekali. Orang juga bicara kalau Jalal juga melakukan gak kurang dari itu. Dia meminta semua orang untuk mendoakan istrinya. Mereka sedang berdebat tentang siapa yang melakukan hal yang lebih besar, Jodha atau Jalal. Jalal bicara kalau Jodha berbuat lebih banyak, karena dia menyelamatkan Jalal sehingga Jalal bisa berdoa untuknya. Seorang wanita bicara bahwa apa yang di lakukan Jodha seperti Styavaan yang telah di selamatkan Savitri, Jodha telah sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 171amempertaruhkan hidupnya demi yang mulia. Salah seorang dari mereka nyeletuk kalau Jodha melakukan itu karena cintanya pada Jalal. Mendengar itu Jalal melihat Jodha. Jodha sendiri tertegun tak tahu harus bicara apa. Jalal melihat Jodha dan mengodanya dengan bicara kamui dia bisa mengungkapkan bagaimana Jodha pernah mendorongnya. Jodha melihat Jalal dengan mata galak dan membalas, bahwa dia juga akan mengungkapkan betapa kejamnya Jalal padanya. Keduanya lalu terlibat perdebatan kecil. Tapi Jalal terlihat menahan diri untuk gak membalas kata-kata Jodha. Jalal berpikir untuk menghindari perdebatan karena banyak hal yang ingin dia bicarakan dengan Jodha dan gak ingin Jodha mendiamkannya. Seperti ada pengertian yang muncul diantara keduanya, Jodha dan Jalal bertatapan dan tersenyum. Mereka kemudian makan dalam keheningan.
Tak lama kemudian rombongan Jalal bergerak lagi. Jodha tertidur diatas tandunya. Jalal melihatnya dan tersenyum. Dalam hati Jalal bicara, Jodha kalau tidur seperti malaikat tapi ketika bangun seperti bumbu yang sangat pahit.
Saat akan memasuki sebuah pintu gerbang, rombongan Jalal di hentikan oleh tentara Mughal. Jodha terbangun dan memghampiri Jalal. Mereka menyuruh Jalal membayar 200 koin emas kalau ingin meneruskan perjalanan. Jalal menolak memberi koin emas, karena merasa itu adalah hak mereka untuk meneruskan perjalanan. Tentara mughal menjawab itu sudah merupakan aturannya, kalau gak mau membayar, mereka akan di penjara. Pengawal Jalal siap-siap mengeluarkan senjata dari buntalannya. Jalal mencegah mereka. Jalal bicara, dirinya gak apa masuk penjara, tapi meminta mereka untuk membebaskan istrinya. Mendengar itu Jodha bicara bahwa dia ingin bersama suaminya. Bala Tentara mughal mengejek mereka dengan mengatakan kalau tampaknya mereka berdua saling mencinta. Jalal melihat Jodha. Dia menyuruh Jalal dan Jodha di tempatkan di sel yang sama.
Dalam penjara, Jalal menyuruh Jodha duduk diantara para tahanan wanita, sedang dirinya duduk diantara para tahanan pria. Seorang tahanan mendekatinya dan bertanya apa kesalahanya? Jalal dengan berckamu menjawab kalau dia mencuri kekayaan. Jodha tersenyum mendengarnya. Tahanan tadi tetawa terbahak-bahak dan bicara kalau mereka semua dari kategori yang sama. Jalal memkamung orang itu dengan tatapan terganggu. Jodha malah heran karena lelaki itu terlihat begitu akrab dengan Jalal. SELANJUTNYA EPISODE 172
Jodha dan Jalal membaur di antara rakyat di sebuah kedai makan. Mereka duduk bersama dan mendengarkan pembicaraan mereka. Orang-orang sedang berbicara tentang wanita beracun yang datang untuk membunuh Jalal, tapi istrinya menyelamatkan dia, karena ia seorang Rajvanshi. Jodha tersenyum mendengarnya. Jalal menyahut dengan mengatakan kalau itu benar sekali. Orang juga bicara kalau Jalal juga melakukan gak kurang dari itu. Dia meminta semua orang untuk mendoakan istrinya. Mereka sedang berdebat tentang siapa yang melakukan hal yang lebih besar, Jodha atau Jalal. Jalal bicara kalau Jodha berbuat lebih banyak, karena dia menyelamatkan Jalal sehingga Jalal bisa berdoa untuknya. Seorang wanita bicara bahwa apa yang di lakukan Jodha seperti Styavaan yang telah di selamatkan Savitri, Jodha telah sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 171amempertaruhkan hidupnya demi yang mulia. Salah seorang dari mereka nyeletuk kalau Jodha melakukan itu karena cintanya pada Jalal. Mendengar itu Jalal melihat Jodha. Jodha sendiri tertegun tak tahu harus bicara apa. Jalal melihat Jodha dan mengodanya dengan bicara kamui dia bisa mengungkapkan bagaimana Jodha pernah mendorongnya. Jodha melihat Jalal dengan mata galak dan membalas, bahwa dia juga akan mengungkapkan betapa kejamnya Jalal padanya. Keduanya lalu terlibat perdebatan kecil. Tapi Jalal terlihat menahan diri untuk gak membalas kata-kata Jodha. Jalal berpikir untuk menghindari perdebatan karena banyak hal yang ingin dia bicarakan dengan Jodha dan gak ingin Jodha mendiamkannya. Seperti ada pengertian yang muncul diantara keduanya, Jodha dan Jalal bertatapan dan tersenyum. Mereka kemudian makan dalam keheningan.
Tak lama kemudian rombongan Jalal bergerak lagi. Jodha tertidur diatas tandunya. Jalal melihatnya dan tersenyum. Dalam hati Jalal bicara, Jodha kalau tidur seperti malaikat tapi ketika bangun seperti bumbu yang sangat pahit.
Saat akan memasuki sebuah pintu gerbang, rombongan Jalal di hentikan oleh tentara Mughal. Jodha terbangun dan memghampiri Jalal. Mereka menyuruh Jalal membayar 200 koin emas kalau ingin meneruskan perjalanan. Jalal menolak memberi koin emas, karena merasa itu adalah hak mereka untuk meneruskan perjalanan. Tentara mughal menjawab itu sudah merupakan aturannya, kalau gak mau membayar, mereka akan di penjara. Pengawal Jalal siap-siap mengeluarkan senjata dari buntalannya. Jalal mencegah mereka. Jalal bicara, dirinya gak apa masuk penjara, tapi meminta mereka untuk membebaskan istrinya. Mendengar itu Jodha bicara bahwa dia ingin bersama suaminya. Bala Tentara mughal mengejek mereka dengan mengatakan kalau tampaknya mereka berdua saling mencinta. Jalal melihat Jodha. Dia menyuruh Jalal dan Jodha di tempatkan di sel yang sama.
Dalam penjara, Jalal menyuruh Jodha duduk diantara para tahanan wanita, sedang dirinya duduk diantara para tahanan pria. Seorang tahanan mendekatinya dan bertanya apa kesalahanya? Jalal dengan berckamu menjawab kalau dia mencuri kekayaan. Jodha tersenyum mendengarnya. Tahanan tadi tetawa terbahak-bahak dan bicara kalau mereka semua dari kategori yang sama. Jalal memkamung orang itu dengan tatapan terganggu. Jodha malah heran karena lelaki itu terlihat begitu akrab dengan Jalal. SELANJUTNYA EPISODE 172