Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 359. Sesampainya di Istana Agra . Jodha memasuki kamarnya sambil menggendong Salim, bersama ibu ratu Hamida, ratu Salima dan Moti, tiba tiba tatapannya langsung tertuju pada tirai yang menutup tempat pemujaan patung Khrisna, Jodha teringat dulu pada saat kematian Hasan, dia kehilangan kepercayaan terhadap Khrisna (Kahna) dewa yang sangat dipujanya.Kemudian perlahan lahan Jodha membuka tirai penutup patung dewa Khrisna dan meletakkan Salim di hadapan patung dewa Khrisna. “saya telah belajar dari anda, Kahna . bahwa kita harus bersabar dan jangan menyalahkan Yang Maha Kuasa atas semua yang terjadi, teapi saya melupakan semua ini, saya menyalahkan anda atas kematian anak anakku, saya telah buta, saya telah menjauh dari anda padahal anda selalu ada denganku . Sekarang saya ingin memberikan Salim padamu, saya gak akan memintaMu untuk melindunginya karena saya tau bahwa anda pasti akan melindunginya, saya tahu Kahna . saya minta maaf atas semua yang telah saya lsayakan terhadapMu, tolong maafkan semua kesalahanku selama ini” ujar Jodha pada patung dewa Khrisna. Semua yang ada disana ikut larut dalam kaharuan ketika melihat Jodha memuja Dewa Khrisna, tiba tiba Jalal masuk ke kamarnya. “anda gak perlu meminta maaf pada Kahna, Ratu Jodha . Dia selalu ada bersamamu dan akan selalu begitu” ujar Jalal, kemudian mereka bersama sama berdoa pada Kahna
Sementara itu dikamar Rukayah, Rukayah meminta salah seorang ulama untuk memberikan doa terakhirnya untuk kematiannya sendiri . sementara Hoshiyar dan Reesham pelayan Rukayah gak bisa berbuat apa apa, mereka gak mengerti apa yang akan dilsayakan Rukayah. “Maafkan saya, Ratu Rukayah . saya gak bisa mendoakan doa terakhir untuk anda yang masih hidup” ujar ulama tersebut
“Kalo anda gak melsayakan ini, ini gak akan baik buat anda ! anda akan merasakan akibatnya !” ancam Rukayah, mendengar hal itu sang ulama merasa gak enak hati sama Rukayah, dia juga ketsayatan teapi sesaat kemudian sang ulama, mendoakan doa terakhir tersebut (sebuah doa kematian). “Ini adalah air matsaya yang terakhir karena mulai dari sekarang, saya gak akan menangisi nasibku, saat ini Rukayah yang lama telah pergi ! dia telah mati !” kata Rukayah sambil mengambil segenggam pasir dan menaruhnya diatas kepalanya, dia teringat kata kata Jalal yang kasar, wajahnya penuh dengan kemarahan dan dendam yang membara . lalu Rukayah memandikan dirinya dengan pasir yang tersisa dibantu oleh Hoshiyar dan Reesham
Malam itu dikamar Jodha, Jodha dan Akbar lagi asyik ngobrol berdua, mereka tampak mesra sekali .
“Apa yang sedang anda pikirkan, Yang Mulia .” tanya Jodha sambil memandang wajah suaminya yang sedari tadi terlihat sedang memikirkan sesuatu .
“Bagaimana saya harus bilang ke anda, bahwa saat ini keinginan Ratu Rukayah semakin gak bisa dimengerti, dia menginginkan Salim padahal jelas jelas Salim adalah anak anda, dia cemburu sama anda, Ratu Jodha” jawab Jalal
“saya bisa merasakan penderitaannya, Yang Mulia . Ratu Rukayah sebenarnya juga bisa menganggap Salim itu anaknya” kata Jodha, tepat pada saat itu Rukayah datang dan mencoba untuk mendengarkan dengan lebih seksama percakapan mereka berdua
“teapi . Ratu Rukayah sekarang menjadi sangat keras . “ ujar Jalal
“saya juga seorang perempuan, saya bisa mengerti penderitaannya, saya tahu dia pasti akan baik baik saja begitu melihat Salim, dia pasti akan bahagia, Yang Mulia” kata Jodha. Tiba tiba Salim menangis, Jodha dan Jalal segera menghampirinya dan menghibur Salim, kemudian Jalal meminta pada Jodha untuk menggendong Salim, sesaat kemudian Rukayah langsung muncul didepan mereka .
“saya minta maaf, Ratu Jodha . saya memang salah, bagaimana saya bisa berfikir untuk memisahkan seorang ibu dari anaknya” ujar Rukayah sambil bersimpuh di kaki Jodha dengan linangan air mata .
“Heiii . apa yang anda lsayakan, Ratu Rukayah .” tanya Jodha gak enak teapi Jalal terlihat sedikit curiga pada Rukayah, pandangannya penuh selidik melihat perubahan teman kecilnya itu pada istri tercintanya Jodha.
“gak, Ratu Jodha . saya memang bersalah, saya telah menuduhmu membunuh anak anakmu sendiri, saya telah mencoba untuk merenggut anakmu, dari dasar hati yang paling dalam . saya minta maaf, saya mohon maafkan saya, saya kesini gak akan menemui anakmu, saya datang untuk meminta maaf padamu, tolong maafkan saya Mariam Uz Zamani .” ujar Rukayah dengan masih menangis
“Ratu Rukayah, Salim adalah anakmu juga, anda bisa menggendongnya kapan saja, anda adalah ibu tertuanya” kata Jodha,
lalu Jodha mengambil Salim dari gendongan Jalal dan menyuruh Rukayah menggendong Salim dan berkata : “Anakku memang sangat beruntung karena dia mempunyai dua ibu, anda juga berhak akan Salim, Ratu Rukayah . karena saya, kita semua kehilangan anak anak kita, jadi anda juga berhak akan Salim .” ujar Jodha tulus, Jalal hanya diam saja melihat obrolan kedua istrinya tersebut
“Apakah itu benar, Ratu Jodha . anda benar benar telah memaafkan saya ?” tanya Rukayah, Jodhapun mengangguk dan mengatakan : “Iyaaa"
mendengar hal itu Rukayah langsung menggendong Salim, sementara Jalal dan Jodha tersemyum bahagia melihat Rukayah yang juga kelihatan bahagia , teapi sebenarnya sambil terus menggendong Salim yang sedang tertidur pulas saat itu, dalam hati Rukayah berkata : “anda tahu Pangeran ,,, saya bisa memenangkan semua perang untuk mendapatkan anda, karena anda Jalal dan Jodha jadi semakin dekat dan sekarang anda akan menjadi alasan untuk memisahkan mereka berdua”
Pagi itu diluar istana Mughal, tampak sepasang suami istri yang hendak masuk ke dalam istana, mereka adalah Rashid dan istrinya Zil Bahar yang sedang hamil besar, ketika mereka menuju ke gerbang istana, prajurit menghentikannya
“Perkenalkan namsaya Rashid saya adalah seorang pemain alat alat music dan ini istriku Zil Bahar, dia adalah seorang penari, kami ingin mencari pekerjaan di Istana Mughal, apakah kami boleh masuk ?” kata Rashid
“anda gak bisa masuk dengan begitu saja, anda harus punya surat rekomendasi atau anda bisa datang pada saat pengadilan dibuka” kata prajurit
“Kami membawa benang suci ini untuk Pangeran Salim” ujar Zil Bahar sambil menunjukkannya ke prajurit
“Dia adalah seorang Pangeran, dia gak membutuhkan seperti itu” ujar prajurit lagi
“Baiklah . jika anda gak mengijinkan kami masuk, teapi segaknya tolong antarkanlah benang suci ini ke Pangeran Salim” kata Rashid sambil memberikannya ke prajurit, lalu merekapun berlalu dari sana.
Siang itu, Jodha sedang mengenakan pakaian kebesaran Permaisuri Mughal lengkap dengan mahkotanya, salah seorang pelukis istana telah selesai melukis Jodha dengan pakaian tersebut sambil menggendong Salim. Rukayah dan Hoshiyar juga ada disana .
“Tabassum benar benar membuat lukisan yang indah tentang anda, Ratu Jodha” kata Rukiyah, Jodha hanya senyum senyum saja sambil memperhatikan lukisan dirinya dan Salim, tiba tiba Jalal datang menemui mereka .
“saya dengar lukisan Ratu Jodha dan Salim sudah selesai dibuat” tanya Jalal
“Iya, Yang Mulia . saya sudah menyuruh Tabassum untuk membuat lukisan Ratu Jodha dan Salim” jawab Rukayah, Jalal lalu memandang lukisan Jodha dengan takjub
“Subahanallah . bagus sekali, indah sekali lukisanmu Ratu Jodha” ujar Jalal , “Heii . bagaimana keadaan pangeran kecil kita Mariam Uz Zamani ?” goda Jalal
“Dia baik baik saja, Yang Mulia . dia nakal sama seperti ayahnya” jawab Jodha sambil tersenyum,
Jalal juga tersenyum bahagia dan dia kembali memuji lukisan Jodha dan Salim yang begitu indah .
“Lukisan ini akan ditaruh dikamarmu, Yang Mulia” kata Rukayah
“Baiklah . kalo begitu saya pamit dulu, masih banyak pekerjaan yang belum selesai saya kerjakan” ujar Jalal sambil berlalu dari sana, tak lama kemudian Jodhapun pamit ke Rukayah untuk kembali ke kamarnya bersama Salim, sepeninggal mereka berdua ,,, Rukayah menatap lukisan Jodha dengan tatapan yang sinis dan berkata dalam hati .
“Mungkin Jodha bisa menjadi Mariam Uz Zamani teapi saya akan merenggut Pangeran kecil itu darinya, walaupun dia kelihatan begitu dekat dengan ibu kandungnya, teapi kelak Salim gak akan memanggilnya ibu, dia hanya akan memanggil Jodha . Mariam Uz Zamani dan Salim akan memanggil saya ibu “
Malam itu hujan turun sangat deras dan terdengar suara guruh dan petir saling bersahutan, di dalam kamar Jodha . tiba tiba Salim menangis, Jodha langsung menggendong dan mencoba menenangkan anaknya itu, saat itu Jodha hanya ditemani oleh pelayannya, Shamsad
“Shamshad . anda tahu sepertinya anakku ini ingin selalu dalam pelukanku setiap saat” ujar Jodha
“Anda telah melsayakannya, Ratu Jodha . anda selalu menggendongnya setiap saat” kata Shamshad
“saya gak ingin jauh jauh darinya, Shamshad” ujar Jodha, tiba tiba Zakira masuk ke kamar Jodha dan mengatakan kalo ada sepasang suami istri yang memberikan benang suci ini untuk Pangeran Salim.
“Kenapa anda gak membiarkan mereka masuk, Zakira ? meskipun mereka rakyat biasa, mereka boleh menemui Salim” ujar Jodha
“Kami gak bisa mempercayai orang luar, Ratu Jodha . apalagi yang perempuan sedang hamil besar dan dia kelihatannya juga gak baik” jawab Zakira
“Jangan bicara seperti itu pada seorang perempuan, mereka mungkin ingin memberikan doa untuk Salim teapi sekarang mereka sudah pergi, teapi saya akan menaruh benang sucinya di ayunan Salim, ikatkanlah diayunan Salim, Zakira" ujar Jodha. Kemudian Zakira mengikatkan benang suci tersebut diayunan Salim dan tak berapa lama kemudian Jalal masuk ke kamar Jodha . dan semua pelayan meninggalkan mereka berdua
“Biarkan saya bermain main dengan anakku juga, Ratu Jodha” kata Jalal , kemudian Jodha memberikan Salim ke Jalal lalu Jalal membisikkan sesuatu di telinga Salim
“Apa yang anda lsayakan, Yang Mulia” tanya Jodha penasaran
“saya memberinya sedikit mantra mantra, Ratu Jodha” jawab Jalal dengan sedikit menggoda Jodha, mendengar hal itu Jodhapun tersenyum bahagia melihat ulah suaminya
“saya dengar . dengan sering mengumandangkan ayat ayat suci Al Qur’an ke telinga seorang bayi, pengaruhnya akan baik pada anak itu, bukan begitu, Yang Mulia ?” kata Jodha
“Yaaa . itu betul dan anak kita akan menjadi Raja terbesar kelak nantinya” ujar Jalal sambil tersenyum memandang istrinya.
CERITA SELANJUTNYA
Sinopsis Jodha Akbar ANTV episode 360
“Kalo anda gak melsayakan ini, ini gak akan baik buat anda ! anda akan merasakan akibatnya !” ancam Rukayah, mendengar hal itu sang ulama merasa gak enak hati sama Rukayah, dia juga ketsayatan teapi sesaat kemudian sang ulama, mendoakan doa terakhir tersebut (sebuah doa kematian). “Ini adalah air matsaya yang terakhir karena mulai dari sekarang, saya gak akan menangisi nasibku, saat ini Rukayah yang lama telah pergi ! dia telah mati !” kata Rukayah sambil mengambil segenggam pasir dan menaruhnya diatas kepalanya, dia teringat kata kata Jalal yang kasar, wajahnya penuh dengan kemarahan dan dendam yang membara . lalu Rukayah memandikan dirinya dengan pasir yang tersisa dibantu oleh Hoshiyar dan Reesham
Malam itu dikamar Jodha, Jodha dan Akbar lagi asyik ngobrol berdua, mereka tampak mesra sekali .
“Apa yang sedang anda pikirkan, Yang Mulia .” tanya Jodha sambil memandang wajah suaminya yang sedari tadi terlihat sedang memikirkan sesuatu .
“Bagaimana saya harus bilang ke anda, bahwa saat ini keinginan Ratu Rukayah semakin gak bisa dimengerti, dia menginginkan Salim padahal jelas jelas Salim adalah anak anda, dia cemburu sama anda, Ratu Jodha” jawab Jalal
“saya bisa merasakan penderitaannya, Yang Mulia . Ratu Rukayah sebenarnya juga bisa menganggap Salim itu anaknya” kata Jodha, tepat pada saat itu Rukayah datang dan mencoba untuk mendengarkan dengan lebih seksama percakapan mereka berdua
“teapi . Ratu Rukayah sekarang menjadi sangat keras . “ ujar Jalal
“saya juga seorang perempuan, saya bisa mengerti penderitaannya, saya tahu dia pasti akan baik baik saja begitu melihat Salim, dia pasti akan bahagia, Yang Mulia” kata Jodha. Tiba tiba Salim menangis, Jodha dan Jalal segera menghampirinya dan menghibur Salim, kemudian Jalal meminta pada Jodha untuk menggendong Salim, sesaat kemudian Rukayah langsung muncul didepan mereka .
“saya minta maaf, Ratu Jodha . saya memang salah, bagaimana saya bisa berfikir untuk memisahkan seorang ibu dari anaknya” ujar Rukayah sambil bersimpuh di kaki Jodha dengan linangan air mata .
“Heiii . apa yang anda lsayakan, Ratu Rukayah .” tanya Jodha gak enak teapi Jalal terlihat sedikit curiga pada Rukayah, pandangannya penuh selidik melihat perubahan teman kecilnya itu pada istri tercintanya Jodha.
“gak, Ratu Jodha . saya memang bersalah, saya telah menuduhmu membunuh anak anakmu sendiri, saya telah mencoba untuk merenggut anakmu, dari dasar hati yang paling dalam . saya minta maaf, saya mohon maafkan saya, saya kesini gak akan menemui anakmu, saya datang untuk meminta maaf padamu, tolong maafkan saya Mariam Uz Zamani .” ujar Rukayah dengan masih menangis
“Ratu Rukayah, Salim adalah anakmu juga, anda bisa menggendongnya kapan saja, anda adalah ibu tertuanya” kata Jodha,
lalu Jodha mengambil Salim dari gendongan Jalal dan menyuruh Rukayah menggendong Salim dan berkata : “Anakku memang sangat beruntung karena dia mempunyai dua ibu, anda juga berhak akan Salim, Ratu Rukayah . karena saya, kita semua kehilangan anak anak kita, jadi anda juga berhak akan Salim .” ujar Jodha tulus, Jalal hanya diam saja melihat obrolan kedua istrinya tersebut
“Apakah itu benar, Ratu Jodha . anda benar benar telah memaafkan saya ?” tanya Rukayah, Jodhapun mengangguk dan mengatakan : “Iyaaa"
mendengar hal itu Rukayah langsung menggendong Salim, sementara Jalal dan Jodha tersemyum bahagia melihat Rukayah yang juga kelihatan bahagia , teapi sebenarnya sambil terus menggendong Salim yang sedang tertidur pulas saat itu, dalam hati Rukayah berkata : “anda tahu Pangeran ,,, saya bisa memenangkan semua perang untuk mendapatkan anda, karena anda Jalal dan Jodha jadi semakin dekat dan sekarang anda akan menjadi alasan untuk memisahkan mereka berdua”
Pagi itu diluar istana Mughal, tampak sepasang suami istri yang hendak masuk ke dalam istana, mereka adalah Rashid dan istrinya Zil Bahar yang sedang hamil besar, ketika mereka menuju ke gerbang istana, prajurit menghentikannya
“Perkenalkan namsaya Rashid saya adalah seorang pemain alat alat music dan ini istriku Zil Bahar, dia adalah seorang penari, kami ingin mencari pekerjaan di Istana Mughal, apakah kami boleh masuk ?” kata Rashid
“anda gak bisa masuk dengan begitu saja, anda harus punya surat rekomendasi atau anda bisa datang pada saat pengadilan dibuka” kata prajurit
“Kami membawa benang suci ini untuk Pangeran Salim” ujar Zil Bahar sambil menunjukkannya ke prajurit
“Dia adalah seorang Pangeran, dia gak membutuhkan seperti itu” ujar prajurit lagi
“Baiklah . jika anda gak mengijinkan kami masuk, teapi segaknya tolong antarkanlah benang suci ini ke Pangeran Salim” kata Rashid sambil memberikannya ke prajurit, lalu merekapun berlalu dari sana.
Siang itu, Jodha sedang mengenakan pakaian kebesaran Permaisuri Mughal lengkap dengan mahkotanya, salah seorang pelukis istana telah selesai melukis Jodha dengan pakaian tersebut sambil menggendong Salim. Rukayah dan Hoshiyar juga ada disana .
“Tabassum benar benar membuat lukisan yang indah tentang anda, Ratu Jodha” kata Rukiyah, Jodha hanya senyum senyum saja sambil memperhatikan lukisan dirinya dan Salim, tiba tiba Jalal datang menemui mereka .
“saya dengar lukisan Ratu Jodha dan Salim sudah selesai dibuat” tanya Jalal
“Iya, Yang Mulia . saya sudah menyuruh Tabassum untuk membuat lukisan Ratu Jodha dan Salim” jawab Rukayah, Jalal lalu memandang lukisan Jodha dengan takjub
“Subahanallah . bagus sekali, indah sekali lukisanmu Ratu Jodha” ujar Jalal , “Heii . bagaimana keadaan pangeran kecil kita Mariam Uz Zamani ?” goda Jalal
“Dia baik baik saja, Yang Mulia . dia nakal sama seperti ayahnya” jawab Jodha sambil tersenyum,
Jalal juga tersenyum bahagia dan dia kembali memuji lukisan Jodha dan Salim yang begitu indah .
“Lukisan ini akan ditaruh dikamarmu, Yang Mulia” kata Rukayah
“Baiklah . kalo begitu saya pamit dulu, masih banyak pekerjaan yang belum selesai saya kerjakan” ujar Jalal sambil berlalu dari sana, tak lama kemudian Jodhapun pamit ke Rukayah untuk kembali ke kamarnya bersama Salim, sepeninggal mereka berdua ,,, Rukayah menatap lukisan Jodha dengan tatapan yang sinis dan berkata dalam hati .
“Mungkin Jodha bisa menjadi Mariam Uz Zamani teapi saya akan merenggut Pangeran kecil itu darinya, walaupun dia kelihatan begitu dekat dengan ibu kandungnya, teapi kelak Salim gak akan memanggilnya ibu, dia hanya akan memanggil Jodha . Mariam Uz Zamani dan Salim akan memanggil saya ibu “
Malam itu hujan turun sangat deras dan terdengar suara guruh dan petir saling bersahutan, di dalam kamar Jodha . tiba tiba Salim menangis, Jodha langsung menggendong dan mencoba menenangkan anaknya itu, saat itu Jodha hanya ditemani oleh pelayannya, Shamsad
“Shamshad . anda tahu sepertinya anakku ini ingin selalu dalam pelukanku setiap saat” ujar Jodha
“Anda telah melsayakannya, Ratu Jodha . anda selalu menggendongnya setiap saat” kata Shamshad
“saya gak ingin jauh jauh darinya, Shamshad” ujar Jodha, tiba tiba Zakira masuk ke kamar Jodha dan mengatakan kalo ada sepasang suami istri yang memberikan benang suci ini untuk Pangeran Salim.
“Kenapa anda gak membiarkan mereka masuk, Zakira ? meskipun mereka rakyat biasa, mereka boleh menemui Salim” ujar Jodha
“Kami gak bisa mempercayai orang luar, Ratu Jodha . apalagi yang perempuan sedang hamil besar dan dia kelihatannya juga gak baik” jawab Zakira
“Jangan bicara seperti itu pada seorang perempuan, mereka mungkin ingin memberikan doa untuk Salim teapi sekarang mereka sudah pergi, teapi saya akan menaruh benang sucinya di ayunan Salim, ikatkanlah diayunan Salim, Zakira" ujar Jodha. Kemudian Zakira mengikatkan benang suci tersebut diayunan Salim dan tak berapa lama kemudian Jalal masuk ke kamar Jodha . dan semua pelayan meninggalkan mereka berdua
“Biarkan saya bermain main dengan anakku juga, Ratu Jodha” kata Jalal , kemudian Jodha memberikan Salim ke Jalal lalu Jalal membisikkan sesuatu di telinga Salim
“Apa yang anda lsayakan, Yang Mulia” tanya Jodha penasaran
“saya memberinya sedikit mantra mantra, Ratu Jodha” jawab Jalal dengan sedikit menggoda Jodha, mendengar hal itu Jodhapun tersenyum bahagia melihat ulah suaminya
“saya dengar . dengan sering mengumandangkan ayat ayat suci Al Qur’an ke telinga seorang bayi, pengaruhnya akan baik pada anak itu, bukan begitu, Yang Mulia ?” kata Jodha
“Yaaa . itu betul dan anak kita akan menjadi Raja terbesar kelak nantinya” ujar Jalal sambil tersenyum memandang istrinya.
CERITA SELANJUTNYA
Sinopsis Jodha Akbar ANTV episode 360