Jodha menemui Hamida. Disana juga ada Jiji angga dan Gulbadan. Jodha memberi salam pada mereka semua. Hamida menyuruhnya masuk. Hamida lalu minta Jiji angga membuat jus Lavender untuk Jodha karena dia sangat menyukainya. Jodha bertanya, "bagaiman ibu tau?" Hamida menjawab kalo dia memperhatikannya saat di Amer, dia tau kalo menawati selalu membuatkan jus lavender untuk Jodha. Jodha tertawa senang. Jodha bertanya kenapa Hamida memanggilnya, apa ada yang penting? Hamida mengatakan, "ya. Aku ingin mengujimu hari ini." Jodha gak mengerti maksud hamida. Hamida menyuruh Jodha duduk dan menjelaskan, "kamu adalah istri Jalal. kamu harus punya pemahaman yang luar biasa. Itulah sebabnya aku ingin menguji kemapuanmu. Apa pendapatmu tentang tindakan yang jalal lakukan di pengadilan hari ini?" Jiji angga menghidangkan jus lavender untuk Jodha dan Hamida. Jodha mengucapkan terima kasih. Hamida melanjutkan, "Jalal telah membuat keputusan. Bagaimana pendapatmu tentang keputusan itu? Ini adalah ujian mu, aku akan menilai jawabanmu."
Jodha berpikir sebentar lalau menjawab, "yang mulia benar. Karena dia tetap menjaga batasan nilai-nilai agama. Keputusan ini bagi mereka yang kelewat batas, maka ini benar. Argumen yang mulia juga dapat dibenarkan." Hamida bertanya, "lalu apa yang salah?" Jodha menjawab cara Jalal mengambil keputusan yang salah. Biasanya, yang mulia meminta saran orang-orang penting di dewan pengadilan. Bahkan hingga kini banyak orang yang memikirkan kesejahteraan kerajaan. Ibu ada di sana, begitu pula bibi (gulbadan) dan jiji angga. Tuan atgah juga hadir di sana yang sudah di anggap sebagai sosok ayah oleh yang mulia. Tapi yang mulia gak membahasnya dengan siapapun atau meminta pendapat mereka. Saya gak menyukainya. Keputusan yang mulia hari ini benar dan tegas. Tapi jika cara mengambil keputusan ini salah, akan tersebar di masyarakat kalo raja bersifat otokrasi dan dia gak mendengarkan saran orang lain atau menghormati sesepuh. Itu gak akan terlihat bagus untuknya. Jadi kurasa kepoutusan yang mulia benar, tapi prosesnya salah." Gulbadan, jiji angga dan hamida kagum mendengar penuturan Jodha. hamida mengatakan, "subhanallah, aku gak memperhatikan aspek ini. Jodha, jawabanmu bijaksana seperti yang kuharapakan." Gulbadan menimpali, "gak di ragukan lagi, kamu memang pintar, Jodha." Jodha tersenyum dan bertanya pada Hamida, "apakah aku lulus ujian ini?" Hamida tersenyum dan mengatakan, "tentu." Keduany alalu berpelukan di saksikan oleh Jiji angga dan gulbadan yang tertawa bahagia.
Jodha bertemu Ruqaiya. Jodha memberi Ruq salam. Ruq membalasnya. Jodha bertanya, "apakah kamu baik-baik saja?" Ruq balik bertanya, "apakah kamu kesini untukmengetaui kesehatanku atau untuk menunjukan rasa kasihan karena yang mulia meghabiskan malam bersamamu?" Jodha menjawab cepat, "gak, ratu Ruqaiya. Aku gak ingin tau itu." Ruqaiya memberitau Jodha, "yang mulia janji untuk memghabiskan malam bersamaku, tapi kamu mencuri kesempatan itu. Mengakui hak seseorang itu berbeda dengan merebut hak itu dari orang lain. Lagipula, yang mulia baru sekali bersamamu, itu gak masalah bagiku." Jodha dengan tatapan ingin tau bertanya, "apakah kamu merasa prihatin kalo dia menghabiskan malam lebih dari satu malam bersamaku?" Ruqaiya menatap Jodha denga rasa kagert yang di samarkan. Jodha melanjutkan, "mungkin kamu gak tau, di Amer yang mulia selalu bersamaku tiap malam. Tak hanya di Amer, kami juga menghabiskan malam bersama saat dalam perjalanan. Apa kamu gak tau itu?" Ruq dengan kesal mengatakan, "aku tau kalian bersama-sama dan semakin akrab, benarkan?" Ruqaiya meniru logat dan kata-kata Jodha di awal dia datang ke agra dulu dengan mimik mengejek, "Ratu Ruqaiya, aku benci yang mulia, aku gak ingin bersamanya. ~Jodha merasa geli dan terpaku tak percaya, Ruq menirunya~ Jika yang mulia menurutimu, kumohon katakan padanya agar jangan menatapku. Aku benci dia." Ruq mengejek Jodha dengan gerakan tangan. Jodha masih merasa geli dan tersenyum simpul. Ruq mengatakan lagi, "kamu mengatakan banyak hal tentang dia, kamu sangat bangga menjadi perawan, kamu terdengar sangat marah dan mengejek. Sekarang, satu malam sudah cukup untuk lupakan semua yang kamu ucapakan tentang yang mulia. Perlawananmu larut di malam itu. ~Ruq memegang lengan Jodha, sok akrab~ Jadikatakan padaku ratu Jodha, aku ingin tau apa yang terjadi dengan kebencianmu saat yang mulia menyentuhmu untuk pertama kali. Dan jika dia melakukan lebih dari menyentuhmu." -
Jodha tersenyum dan dengan tenang mengatakan, "Ratu Ruqaiya, kukira yang mulia menceritakan semuanya padamu. kamu bukan hanya kepala ratu tapi juga teman dekatnya bukan? Aku tak keberatan caramu mengejek ku, tapi aku sedih dengan kenyataan yang ada, bahwa kamu gak mengetaui seluruh kebenarannya. Mengapa yang mulia gak menceritakan padamu apa yang di lakukannya denganku malam itu?" Ruq mengejek lagi, "oh aku tau. Jadi kamu ingin menginggat kembali peristiwa malam itu? Mengapa kamu gak beritau apa yang 'yang mulia' lakukan padamu?" Jodha dengan tegas mengatakan kalo Jalal menghormati janjinya dan keinginannya, "yang gak melakukan apapun seperti yang kamu kira. Aku tau dengan baik apa yang terjadi antara yang mulia dan aku malam itu. Tapi aku terkejut kamu gak tau soal itu. lagipula, tak jadi soal jika aku menghabiskan malam bersamanya, aku yakin yang mulia gak akan melewati batas, kecuali aku mengijinkannya, bahkan jikadi abersamaku semalam penuh. ~Ganti Ruq yang merasa kaget dan tak percaya. Soal merebut hak mu itu, aku tak meminta yang mulia untuk menghabiskan waktu bersamaku, semalam. Dia yang memutuskan. kalo aku tau dia seharusnya bersamamu malam itu, aku akan menyuruh dia menemuimu. ~Ruq terlihat sedikit malu~ Karena aku masih tak ingin menghabiskan malam bersamanya dan aku juga gak ingin memisahkan dia darimu. " Ruq terdiam. Jodha melihat Ruq tak mengatakan apa-apa segera pergi meninggalkannya.
Jodha sedang bersiap-siap untuk istirahat malam. Dia melepas semua perhiasannya di bantu moti ketika seorang pelayan memberitaunya kalo Jalal ingin bertemu dengannya di ruang permainan. Jodha menyuruh pelayan memberi tau Jalal kalo dirinya lelah dan ingin istirahat. Moti menegur Jodha, "kenapa kamu lakukan hal itu? Kenapa kamu menolak bertemu yang mulia? Yang mulia ingin bertemu denganmu." Jodha mengatakan, "Moti, aku sengaja melakukan ini." Moti mengatakan kalo begitu Jodha salah, "jika suami ingin bersama istrinya, maka dia harus menemuinya. Ini tugas seorang istri." Jodha menyahut, "tapi seorang istri merebut hak istri lain juga gak benar. Moti aku tak keberatan menemui yang mulia, tapi ada orang yang tak menyukainya." Moti bertanya, "siapa?" Jodha menjawab Ruqaiya. Tiba-tiba terdengar pengumuman kalo Jalal datang berkunjung.
Jalal berdiri di depan Jodha dengan wajah gak senang. Moti pergi meninggalkan mereka berdua. Jalal mengatakan, "ratu Jodha, aku ingin bertemu denganmu. Kenapa kamu menolak untuk menemaniku?" Dengan lembut Jodha menjawab kalo dirinya lelah dan ingin istirahat. Jalal tersenyum dan mengatakan, "jadi, kamu menolak untukmenemaniku karena ingin istirahat?" Jodha mengatkan kalo Jalal selalu salah paham, "apakah aku tak boleh istirahat di malam hari?" Jalal menjawab, "tentu saja boleh. tapi aku ingin bermain permainan bersamamu. Aku gak terima jika ada seseorang menolak ku." Jodha bertanya, "kenapa? apakah itu perlu? Aku selalu datang setiap kali kamu memanggilku?" Jalal menjawab, "gak, ratu Jodha. Tapi itu adalah adat." Jodha dengan pedas mengatakan, "kalo begitu apa bedanya ratu dan pelayan? ~Jalal diam memikirkan ucapan Jodha~ Lagipula kamu memanggilku ke ruang permainan. Selama ini kamu selalu bermain dengan ratu Ruqaiya. Akan lebih baik kalo kamu bermain dengannya. Aku gak ingin merebut hak ratu Ruqaiya." Jalal tertudnuk dan mengatakan, "itu artinya ratu Ruqaiya melampiaskan kemarahannya padamu." Jodha mengatakan kalo di agak ingin memberitau apapun tentan hal ini pada Jalal. Jalal berkat adia paham meski Jodha tak memberitaunya. Jalal memberitau Jodha, "kamu tak bisa mengambil tempat Ruqaiya hanya dengan bermain denganku. tak ada yang bisa mengambil tempatnya." Kata JOdha, "aku tau, yang mulia. Aku ingin kamu beritau itu pada ratu Ruqaiya. Dia akan menyukainya." Jalal bertanya apalagi yang di katakan Ruqaiya padanya. Jodha mengatakan kalo dirinya gak bisa memberitau Jalal apa yang mereka bicarakan. Lalu Jalal bertanya, "apa yang kamu lakukan jika aku sebagai raja memerintahkanmu untuk bermain denganku?" Jodha berpikir sebentar lalu mengatakan, "maka, kamu boleh menghukumku karena gak patuh." Jalal tersenyum danmengatakan, "jadi kamu sudah siap menerima hukumannya? Baiklah, kamu sudah menghukumku di Amer, biarkan aku menghukum mu disini."
Jodha bertanya apa hukumannya? Jalal mengatakan kalo JOdha menolak sebagai putri Rajput dia gak menghormati janjinya. Jodha meminta Jalal agar jangan menyuruhnya melakukan sesuatu yang dia gak bisa lakukan. Jalal mengatakan kalo dia gak ingin mengatakan hal yang menyakiti Jodha tapi Jodha telah memutuskan hukumannya sendiri. Jodha merajuk, Jalal tertawa. Sbegai hukumannya, Jalal menyuruh Jodha menyanyi untuknya. Jalal dia akan pergi setelah mendengarkan sebuah lagu. Jodh adengan heran mengatakan, "sebuah lagu? di malam hari?" Jalal bertanya, "kenapa? kamu membuat kesalahan, maka kamu harus terima hukumannya. Jodha berusaha menolak, tapi Jalal memaksanya. Akhirnya JOdha setuju menyanyikan sebuah lagu untuk Jalal. Jalal duduk di sofa. Jodha duduk di tepi tempat tidur dan menyanyikan lagu bhajan "Hay Man Mohan". Jalal larut dalam kemerduan suara Jodha. Di amendengarkan lagu yang dinyanyikan Jodha dengan khususk. Sesekali dia menatap Jodha dengan kagum. Setelah Jodha selesai bernyanyi, Jalal mengatakan, "bukan hanya istriku, kamu juga seorang ratu. ~Jodha rertegun~ Ratu yang berbakat." Jalal tersenyum dan mengucapkan selamat malam lalu beranjak pergi.
Sinopsis Jodha Akbar episode 103. Jalal sedang sholat ketika atgah datang. Atgah berdiri menanti Jalal selesai berdoa. Jalal menatap Atgah dan mengatakan, "ada apa atgah shah? sampai membuatmu gak bisa menunggu." Atgah mengatakan kalo seseorang datang membawa berita yang gak dapat di katakan di depan orang lain. jalal menyuruh orang itu masuk. Atgah menepuk tanganya, orang itupun menghadap Jalal. Orang itu mengabarkan kalo Abul mali, saudara ipar tirinya, menantu mahamchucak akan menyerang agra. Jalal segera memberintahkan Atgah dan beberap akomandan tempur hebat yang di miliki mughal untuk menyerang abul mali dan menghancurkannya sebelum dia menyerang Agra.
Pagi sekali, Jodha sedang membaca Bhagwad Gita ketika Jalal datang ke kamarnya tanpa pemberitauan. Jodha memberi salam, jalal membalasnya. Jodha berdiri dan bertanya, "apakah kamu puas dengan hukumanmu semalam? Mengapa kamu kesini pagi sekali?" Jalal tersenyum, "aku tau kamu penyanyi hebat, ratu Jodha. Tapi aku gak datang unt7uk mendengarkan mu menyanyi. Aku meninggalkan sesuatu yang istimewa semalam, aku ingin mengambilnya kembali..." Jalal mencari-cari sesutu dan menemukan di bawah bantalan sofa. Tenyata yang ketingalan adalah belati kesayangannya. jalal mematakan kalo Jodha sangat anerh, dia meninggalkan sesuatu yang sangat istimewa di kamarnya, tapi dia gak menyadarinya. Jodha tak tau harus menjawab apa. Jalal melihat kita yang di baca Jodha, "kamu suka membaca ya? Sebelumny akamu membaca buku yang i beri Salima, kini buku ini. "Jodha memberi tau Jalal itu kitab Bhagwad gita. Jalal mengatakan kalo Jodha pasti hapal isinya seperti dia menghapal bait dari Rahim. Jalal juga mengatakan kalo dia lebih pandai dari Rahim, suatu saat dia akan mengajari Jodha,. Sebagai gantinya Jodha mengatakan kalo dia akan mengajari Jalal bhgwad gita. jalal setuju, lalu pergi meninggalkan kamar Jodha. Speninggal Jalal, Jodha menegur Reva karena gak membawakan bunga untuk krisna dan selalu lupa kalo gak di ingatkan.
Jodha sedang berjalan di halaman, dia berpapasan dengan moti yang di iringi beberpa pelayan yang membawa nampan. Jodha bertanya pada moti ada apa? Moti berkat akalo sejak tinggal di Agra, Jodha jadi pelupa. Rahim duduk tak jauh dari mereka dan tanpa sengaja menguping pembicaraan moti dna Jodha. Moti mengatakan kalo hari ini adalah ulang taun Jodha. kalo di Amer, ulang taun Jodha pasti berlangsung secara meriah. Tapi JOdha mengatakan kalo di sini bukan Amer tapi Agra. Moti mengatakan, apa bedanya? Hari ini tetaplah ulang taunnya, mereka harus merayakannya. Jodha menyuruh moti agar jangan bicara kera-keras nanti di dengar Jalal. Jodha gak ingin membuat masalah lagi di agra dam memutuskan gak akan merayakan ulang taun. Tapi Moti meminta agar dirinya di biarkan merayakan ulang taun Jodha menurut caranya sendiri. Jodha setuju. Ramin mendengarkan pembicaraan Jodha dan Moti.
Rahim segera berlari pergi untuk memyipakan hadiah untuk Jodha. Di tengah jalan dia berpapasan dengan Jalan. Jalal menghentikan Rahim dan mengatakan, "kamu mau kemana Rahim?" Rahim hanya diam dan gak menjawab, juga gak memberi salam. Jalal menegurnya. Rahim mengatakan kalo dirinya gak punya waktu karena banyak yang harus dilakukannya. Jalal bertanya, "apa yang harus dilakukannya? Mungkin aku bisa membantu?" Rahim melarangnya, "gak. kamu gak bisa membantuku. kamu gak akrab dengan ibu jOdha seperti aku. Hanya orang terdekat yang boleh melakukan sesuatu di hari ulang taunnya dan memberi dia hadiah." Jalal tersenyum dan bekata, "jadi ini ulang taun ratu Jodha. Rahim menjawab, " ya. Tapi dia gak ingin orang lain tau. Dia bahkan gak memberi tau aku. Aku sedang bermain di sana dan mendengarnya." Rahim mengatakan dia bolehkah dia pergi, karena dia harus melakukan sesuatu untuk ibu Jodha agar dia senang. Jalal mengangguk. Rahim memgucapkan salam dan berlari pergi. Tapi belum jauh dia kembali dan berpesan pada jalal agar ridak mengatakannya pada orang lain, karena itu yang Jodha katakan pada moti. Jalal berjanji. Sepeninggal Rahim, Jalal berdiri dan mengatakan, "jadi hari ini ulang taun ratu Jodha."
Jodha bertemu Ruqaiya. Jodha memberi Ruq salam. Ruq membalasnya. Jodha bertanya, "apakah kamu baik-baik saja?" Ruq balik bertanya, "apakah kamu kesini untukmengetaui kesehatanku atau untuk menunjukan rasa kasihan karena yang mulia meghabiskan malam bersamamu?" Jodha menjawab cepat, "gak, ratu Ruqaiya. Aku gak ingin tau itu." Ruqaiya memberitau Jodha, "yang mulia janji untuk memghabiskan malam bersamaku, tapi kamu mencuri kesempatan itu. Mengakui hak seseorang itu berbeda dengan merebut hak itu dari orang lain. Lagipula, yang mulia baru sekali bersamamu, itu gak masalah bagiku." Jodha dengan tatapan ingin tau bertanya, "apakah kamu merasa prihatin kalo dia menghabiskan malam lebih dari satu malam bersamaku?" Ruqaiya menatap Jodha denga rasa kagert yang di samarkan. Jodha melanjutkan, "mungkin kamu gak tau, di Amer yang mulia selalu bersamaku tiap malam. Tak hanya di Amer, kami juga menghabiskan malam bersama saat dalam perjalanan. Apa kamu gak tau itu?" Ruq dengan kesal mengatakan, "aku tau kalian bersama-sama dan semakin akrab, benarkan?" Ruqaiya meniru logat dan kata-kata Jodha di awal dia datang ke agra dulu dengan mimik mengejek, "Ratu Ruqaiya, aku benci yang mulia, aku gak ingin bersamanya. ~Jodha merasa geli dan terpaku tak percaya, Ruq menirunya~ Jika yang mulia menurutimu, kumohon katakan padanya agar jangan menatapku. Aku benci dia." Ruq mengejek Jodha dengan gerakan tangan. Jodha masih merasa geli dan tersenyum simpul. Ruq mengatakan lagi, "kamu mengatakan banyak hal tentang dia, kamu sangat bangga menjadi perawan, kamu terdengar sangat marah dan mengejek. Sekarang, satu malam sudah cukup untuk lupakan semua yang kamu ucapakan tentang yang mulia. Perlawananmu larut di malam itu. ~Ruq memegang lengan Jodha, sok akrab~ Jadikatakan padaku ratu Jodha, aku ingin tau apa yang terjadi dengan kebencianmu saat yang mulia menyentuhmu untuk pertama kali. Dan jika dia melakukan lebih dari menyentuhmu." -
Jodha tersenyum dan dengan tenang mengatakan, "Ratu Ruqaiya, kukira yang mulia menceritakan semuanya padamu. kamu bukan hanya kepala ratu tapi juga teman dekatnya bukan? Aku tak keberatan caramu mengejek ku, tapi aku sedih dengan kenyataan yang ada, bahwa kamu gak mengetaui seluruh kebenarannya. Mengapa yang mulia gak menceritakan padamu apa yang di lakukannya denganku malam itu?" Ruq mengejek lagi, "oh aku tau. Jadi kamu ingin menginggat kembali peristiwa malam itu? Mengapa kamu gak beritau apa yang 'yang mulia' lakukan padamu?" Jodha dengan tegas mengatakan kalo Jalal menghormati janjinya dan keinginannya, "yang gak melakukan apapun seperti yang kamu kira. Aku tau dengan baik apa yang terjadi antara yang mulia dan aku malam itu. Tapi aku terkejut kamu gak tau soal itu. lagipula, tak jadi soal jika aku menghabiskan malam bersamanya, aku yakin yang mulia gak akan melewati batas, kecuali aku mengijinkannya, bahkan jikadi abersamaku semalam penuh. ~Ganti Ruq yang merasa kaget dan tak percaya. Soal merebut hak mu itu, aku tak meminta yang mulia untuk menghabiskan waktu bersamaku, semalam. Dia yang memutuskan. kalo aku tau dia seharusnya bersamamu malam itu, aku akan menyuruh dia menemuimu. ~Ruq terlihat sedikit malu~ Karena aku masih tak ingin menghabiskan malam bersamanya dan aku juga gak ingin memisahkan dia darimu. " Ruq terdiam. Jodha melihat Ruq tak mengatakan apa-apa segera pergi meninggalkannya.
Jodha sedang bersiap-siap untuk istirahat malam. Dia melepas semua perhiasannya di bantu moti ketika seorang pelayan memberitaunya kalo Jalal ingin bertemu dengannya di ruang permainan. Jodha menyuruh pelayan memberi tau Jalal kalo dirinya lelah dan ingin istirahat. Moti menegur Jodha, "kenapa kamu lakukan hal itu? Kenapa kamu menolak bertemu yang mulia? Yang mulia ingin bertemu denganmu." Jodha mengatakan, "Moti, aku sengaja melakukan ini." Moti mengatakan kalo begitu Jodha salah, "jika suami ingin bersama istrinya, maka dia harus menemuinya. Ini tugas seorang istri." Jodha menyahut, "tapi seorang istri merebut hak istri lain juga gak benar. Moti aku tak keberatan menemui yang mulia, tapi ada orang yang tak menyukainya." Moti bertanya, "siapa?" Jodha menjawab Ruqaiya. Tiba-tiba terdengar pengumuman kalo Jalal datang berkunjung.
Jalal berdiri di depan Jodha dengan wajah gak senang. Moti pergi meninggalkan mereka berdua. Jalal mengatakan, "ratu Jodha, aku ingin bertemu denganmu. Kenapa kamu menolak untuk menemaniku?" Dengan lembut Jodha menjawab kalo dirinya lelah dan ingin istirahat. Jalal tersenyum dan mengatakan, "jadi, kamu menolak untukmenemaniku karena ingin istirahat?" Jodha mengatkan kalo Jalal selalu salah paham, "apakah aku tak boleh istirahat di malam hari?" Jalal menjawab, "tentu saja boleh. tapi aku ingin bermain permainan bersamamu. Aku gak terima jika ada seseorang menolak ku." Jodha bertanya, "kenapa? apakah itu perlu? Aku selalu datang setiap kali kamu memanggilku?" Jalal menjawab, "gak, ratu Jodha. Tapi itu adalah adat." Jodha dengan pedas mengatakan, "kalo begitu apa bedanya ratu dan pelayan? ~Jalal diam memikirkan ucapan Jodha~ Lagipula kamu memanggilku ke ruang permainan. Selama ini kamu selalu bermain dengan ratu Ruqaiya. Akan lebih baik kalo kamu bermain dengannya. Aku gak ingin merebut hak ratu Ruqaiya." Jalal tertudnuk dan mengatakan, "itu artinya ratu Ruqaiya melampiaskan kemarahannya padamu." Jodha mengatakan kalo di agak ingin memberitau apapun tentan hal ini pada Jalal. Jalal berkat adia paham meski Jodha tak memberitaunya. Jalal memberitau Jodha, "kamu tak bisa mengambil tempat Ruqaiya hanya dengan bermain denganku. tak ada yang bisa mengambil tempatnya." Kata JOdha, "aku tau, yang mulia. Aku ingin kamu beritau itu pada ratu Ruqaiya. Dia akan menyukainya." Jalal bertanya apalagi yang di katakan Ruqaiya padanya. Jodha mengatakan kalo dirinya gak bisa memberitau Jalal apa yang mereka bicarakan. Lalu Jalal bertanya, "apa yang kamu lakukan jika aku sebagai raja memerintahkanmu untuk bermain denganku?" Jodha berpikir sebentar lalu mengatakan, "maka, kamu boleh menghukumku karena gak patuh." Jalal tersenyum danmengatakan, "jadi kamu sudah siap menerima hukumannya? Baiklah, kamu sudah menghukumku di Amer, biarkan aku menghukum mu disini."
Jodha bertanya apa hukumannya? Jalal mengatakan kalo JOdha menolak sebagai putri Rajput dia gak menghormati janjinya. Jodha meminta Jalal agar jangan menyuruhnya melakukan sesuatu yang dia gak bisa lakukan. Jalal mengatakan kalo dia gak ingin mengatakan hal yang menyakiti Jodha tapi Jodha telah memutuskan hukumannya sendiri. Jodha merajuk, Jalal tertawa. Sbegai hukumannya, Jalal menyuruh Jodha menyanyi untuknya. Jalal dia akan pergi setelah mendengarkan sebuah lagu. Jodh adengan heran mengatakan, "sebuah lagu? di malam hari?" Jalal bertanya, "kenapa? kamu membuat kesalahan, maka kamu harus terima hukumannya. Jodha berusaha menolak, tapi Jalal memaksanya. Akhirnya JOdha setuju menyanyikan sebuah lagu untuk Jalal. Jalal duduk di sofa. Jodha duduk di tepi tempat tidur dan menyanyikan lagu bhajan "Hay Man Mohan". Jalal larut dalam kemerduan suara Jodha. Di amendengarkan lagu yang dinyanyikan Jodha dengan khususk. Sesekali dia menatap Jodha dengan kagum. Setelah Jodha selesai bernyanyi, Jalal mengatakan, "bukan hanya istriku, kamu juga seorang ratu. ~Jodha rertegun~ Ratu yang berbakat." Jalal tersenyum dan mengucapkan selamat malam lalu beranjak pergi.
Sinopsis Jodha Akbar episode 103. Jalal sedang sholat ketika atgah datang. Atgah berdiri menanti Jalal selesai berdoa. Jalal menatap Atgah dan mengatakan, "ada apa atgah shah? sampai membuatmu gak bisa menunggu." Atgah mengatakan kalo seseorang datang membawa berita yang gak dapat di katakan di depan orang lain. jalal menyuruh orang itu masuk. Atgah menepuk tanganya, orang itupun menghadap Jalal. Orang itu mengabarkan kalo Abul mali, saudara ipar tirinya, menantu mahamchucak akan menyerang agra. Jalal segera memberintahkan Atgah dan beberap akomandan tempur hebat yang di miliki mughal untuk menyerang abul mali dan menghancurkannya sebelum dia menyerang Agra.
Pagi sekali, Jodha sedang membaca Bhagwad Gita ketika Jalal datang ke kamarnya tanpa pemberitauan. Jodha memberi salam, jalal membalasnya. Jodha berdiri dan bertanya, "apakah kamu puas dengan hukumanmu semalam? Mengapa kamu kesini pagi sekali?" Jalal tersenyum, "aku tau kamu penyanyi hebat, ratu Jodha. Tapi aku gak datang unt7uk mendengarkan mu menyanyi. Aku meninggalkan sesuatu yang istimewa semalam, aku ingin mengambilnya kembali..." Jalal mencari-cari sesutu dan menemukan di bawah bantalan sofa. Tenyata yang ketingalan adalah belati kesayangannya. jalal mematakan kalo Jodha sangat anerh, dia meninggalkan sesuatu yang sangat istimewa di kamarnya, tapi dia gak menyadarinya. Jodha tak tau harus menjawab apa. Jalal melihat kita yang di baca Jodha, "kamu suka membaca ya? Sebelumny akamu membaca buku yang i beri Salima, kini buku ini. "Jodha memberi tau Jalal itu kitab Bhagwad gita. Jalal mengatakan kalo Jodha pasti hapal isinya seperti dia menghapal bait dari Rahim. Jalal juga mengatakan kalo dia lebih pandai dari Rahim, suatu saat dia akan mengajari Jodha,. Sebagai gantinya Jodha mengatakan kalo dia akan mengajari Jalal bhgwad gita. jalal setuju, lalu pergi meninggalkan kamar Jodha. Speninggal Jalal, Jodha menegur Reva karena gak membawakan bunga untuk krisna dan selalu lupa kalo gak di ingatkan.
Jodha sedang berjalan di halaman, dia berpapasan dengan moti yang di iringi beberpa pelayan yang membawa nampan. Jodha bertanya pada moti ada apa? Moti berkat akalo sejak tinggal di Agra, Jodha jadi pelupa. Rahim duduk tak jauh dari mereka dan tanpa sengaja menguping pembicaraan moti dna Jodha. Moti mengatakan kalo hari ini adalah ulang taun Jodha. kalo di Amer, ulang taun Jodha pasti berlangsung secara meriah. Tapi JOdha mengatakan kalo di sini bukan Amer tapi Agra. Moti mengatakan, apa bedanya? Hari ini tetaplah ulang taunnya, mereka harus merayakannya. Jodha menyuruh moti agar jangan bicara kera-keras nanti di dengar Jalal. Jodha gak ingin membuat masalah lagi di agra dam memutuskan gak akan merayakan ulang taun. Tapi Moti meminta agar dirinya di biarkan merayakan ulang taun Jodha menurut caranya sendiri. Jodha setuju. Ramin mendengarkan pembicaraan Jodha dan Moti.
Rahim segera berlari pergi untuk memyipakan hadiah untuk Jodha. Di tengah jalan dia berpapasan dengan Jalan. Jalal menghentikan Rahim dan mengatakan, "kamu mau kemana Rahim?" Rahim hanya diam dan gak menjawab, juga gak memberi salam. Jalal menegurnya. Rahim mengatakan kalo dirinya gak punya waktu karena banyak yang harus dilakukannya. Jalal bertanya, "apa yang harus dilakukannya? Mungkin aku bisa membantu?" Rahim melarangnya, "gak. kamu gak bisa membantuku. kamu gak akrab dengan ibu jOdha seperti aku. Hanya orang terdekat yang boleh melakukan sesuatu di hari ulang taunnya dan memberi dia hadiah." Jalal tersenyum dan bekata, "jadi ini ulang taun ratu Jodha. Rahim menjawab, " ya. Tapi dia gak ingin orang lain tau. Dia bahkan gak memberi tau aku. Aku sedang bermain di sana dan mendengarnya." Rahim mengatakan dia bolehkah dia pergi, karena dia harus melakukan sesuatu untuk ibu Jodha agar dia senang. Jalal mengangguk. Rahim memgucapkan salam dan berlari pergi. Tapi belum jauh dia kembali dan berpesan pada jalal agar ridak mengatakannya pada orang lain, karena itu yang Jodha katakan pada moti. Jalal berjanji. Sepeninggal Rahim, Jalal berdiri dan mengatakan, "jadi hari ini ulang taun ratu Jodha."