Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Rabu 1 November - Episode 227

Posted by

Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Rabu 1 November - Episode 227
Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Rabu 1 November - Episode 227
Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Rabu 1 November - Episode 227. Jodha Sedang duduk termenung di kamarnya ketika pintu di gedor dari luar. Jodha bertanya siapa itu? Shehnaz menyahut kalau itu dirinya. Jodha menyuruhnya masuk.  Begitu membuka pintu, Shehnaz mulai mengeluarkan tawa merdunya sambil memanggil nama Jodha. Shehnaz yang tertawa-tawa bahagia membuat Jodha terganggu. Dengan rasa ingin tahu Jodha bertanya, "kenapa kamu tertawa?" Dengan polos shehnaz menjawab kalau ia menertawakan kebodohan Jodha. Jodha dengan sedikit tersinggung berkata, "kau adalah temanku, namun kenapa kamu menertawakan aku?" duduk di lantai dengan wajah menegadah menatap Jodha, "karena temanmu itulah maka sudah menjadi tugasku untuk menyadarkan mu atas apa yang telah kamu lakukan." Jodha meminta Shehnaz memberitahunya apa yang sudah ia lakukan. Shehnaz berkata, "kekasihmu datang jauh-jauh padamu, namun kamu menolaknya. Apakah kamu sudah gak mencintainya lagi?" Dnegan tatapan nanar Jodha menjawab, "tidak. Malah sebaliknya, aku rasa aku mencintainya lebih dari sebelumnya." Shehnaz bertanya, "kalau begitu kenapa kamu gak pergi ke Agra bersamanya?" Jodha menjawab, "karena aku gak tahan dengan semua itu," Shehnaz menyela, "apa maksudmu?" Jodha berdiri, "aku telah melihat sisi baik yang mulia. Di adalah pria yang lembut dan baik hati. ia juga pemberani. Kami sering bertengkar dulu. namun setiap kali itu terjadi, ia selalu mencoba mencari kebenarannya, baru setelah itu ia membuat keputusan. namun kali ini, tanpa mencoba mencari tahu kebenarannya, ia menuduhku gak setia dan mengusirku dari Agra. Aku tak sanggup menghadapi penghinaan seperti itu lagi." Shehnaz menghampiri Jodha, "bunga mawar selalu memberikan wanginya, walau durinya kadang menyakiti kita. namun bukan berarti kita berhenti menghargai keindahannya." Shehnaz menyodorkan selembar kain hijau kearah Jodha. Jodha menatap kain itu dengan heran dan bertanya, "apa ini?" Shehnaz sambil tersenyum mengamati kain di tangannya dan menjawab, "ini milik hatimu,  milik cintamu, milik yang muliamu. ia lupa membawa ini. vlcsnap-2014-11-17-23h00m57s233Atau mungkin  ia meninggalkan kain ini di sini dengan sengaja agar kamu selalu ingat padanya." Jodha mengambil kain itu dari tangan Shehnaz. Shehnaz sambil tersenyum meninggalkan Jodha. Jodha menatap kain itu dan mendekapnya di dada.

Atgah khan duduk dengan gelisah di kamarnya. Jiji anga melihat itu dan bertanya, "ada apa? Yang mulia sudah kembali ke istana dengan selamat. lalu kenapa kamu terlihat khawatir? Tolong katakan sesuatu." Atgah dengan sedikit emosi berkata, "untuk pertama kalinya dalam hidupku aku merasa gak pantas duduk di posisi ini." Jiji anga bertanya apa yang membuat atgah meragukan kemampuannya sendiri? Atgah kemudian memberi tahu jiji anga semua yang di ketahuinya tentang Maham, dilawar khan, Sujamal dan konspirasi yang terjadi. Setelah bercerita atgah berkata, "aku gak mengerti harus bagaimana. Yang mulia sudah sangat stress, jika aku beritahu ia tentang hal ini, ia akan semakin stress. namun jika aku gak berkatanya, aku merasa telah mengkhianatinya. Yang mulia sangat menghormati Mahan anga." Jiji anga menyahut, "kau benar. Setiap orang tahu bahwa yang mulia sangat menyayangi Maham anga. ia adalah pengasuh Yang Mulia. namun maham bisa melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Semua orang tahu itu." Atgah berkata kalau itulah yang gak ia mengerti, apa motif maham melakukan semua ini, pasti bukan untuk menyakiti yang mulia. Jiji menduga kalau maham melakukan itu semua untuk menyakiti Jodha, karena maham gak pernah suka pada Jodha. Tujuannya pasti untuk merusak hubungan Jalal dan Jodha, "dan mungkin karena itu Ratu Jodha menolak untuk kembali ke Agra."

Sinopsis Jodha Akbar episode 227. Jalal sedang berdiri di depan timbangan besar. Atgah menemuinya dan memberi salam. Jalal membalas salam atgah dan bertanya, "aku gak memanggilmu, kenapa kamu ada di sini di malam seperti ini. Apakah ada sesuatu yang penting? Katakan padaku!" Atgah khan memberitahu jalal kalau Athemad dan Dilawar yang asli datang menemuinya dan memberitau sesuatu yang aneh tentang Maham anga. Atgah menceritakan semua yang diketahuinya. Jalal telihat tegang dan marah. Atgah berkata, "berdasarkan informasi ini, sudah jelas bahwa Maham anga tahu kalau seorang Rajput datang ke istana menyamar sebagai kasim. Mungkin ia juga tau kalau orang itu adalah Sujamal dan mengizinkan ia bekerja di harem." Jalal menghunus pedangnya dan berteriak, "Atgah shahab!" Atgah menundukan kepalanya di depan Jalal siap menerima hukuman darinya. Jalal berkata, "kau adalah penasehat kepercayaanku, namun orang yang kamu tuduh melakukan kejahatan ini bukan hanya perdana menteri kerajaan ini namun juga ibu angkatku." Atgah dengan tenang menjawab, "aku tahu, Yang Mulia. namun jika informasi yang aku berikan padamu terbukti palsu, kamu bisa menghukum mati aku." Jalal membuang pedangnya dengan geram dan berkata, "panggilkan maham anga dan beritahu ia aku ingin segera menemuinya di ruang sidang."

Jalal di temani Atgah menunggu maham di ruang sidang. Jalal hilir mudik dengan gelisah. Maham datang dan memberi salam pada Jalal. ia bertanya, "kau memanggilku ke persidangan sekarang, apa ada sesuatu yang penting?" Jalal menyuruh Atgah khan pergi, karena ia ingin bicara berdua dengan maham.  Atgah memberi salam lalu pergi. Maham menatap Jalal dengan khawatir.  Jalal dengan wajah tanpa kompromi mendekati maham dan berkata, "Maham anga, perdana menteri, kamu di panggil ke sini untuk di tanyai tentang msalah yang penting." Maham dengan khawatir dan heran berkata, "kau gak pernah memanggilku seperti ini. Ada apa? Apa ada yang gak beres?" Jalal berkata kalau hari ini, ia berada di depan maham gak sebagai anak asuhnya, tetapi sebagai Kaisar yang ingin menanyakan beberapa pertanyaan, "dan kamu akan menjawab pertanyaan itu dengan jujur." Maham menyahut, "seperti yang kamu perintahkan Yang Mulia." Jalal bertanya apakah Maham tahu kalau kasim yang menyamar sebagai dilawar adalah seorang Rajput? Maham dengan senyum ragu-ragu mengelak, "bagaimana aku bisa tahu itu?" Jalal mengamati Maham sebentar lalu memanggil Atgah khan agar membawa dilawar masuk kedalam. Dilawar masuk keruang sidang di dampingi seoarang pengawal. Jalal melihat kearah Dilawar, begitu pula maham anga, maham terlihat kaget, rasa was-was mulai terlihat nyata di wajahnya. Jalal menunjuk dilawar dan bertanya pada Maham, "apakah kamu kenal dia? Apa kamu pernah bertemu dengannya?" Maham menjawab, "tidak. ~ Maham menatap Dilawar lagi~ kalau di pikir-pikir, aku pernah melihatnya. Yang aku ingat, aku rasa, ia adalah...~ maham mncoba berbohong~ aku ...aku mengirimnya kembali karena merasa ia gak cocok bekerja di sini. Kenapa?" Jalal berkata, "bagaimana kalau aku memberitahu mu kalau ia adalah Dilawar khan yang asli yang datang mengeluh padamu kalau dilawar khan yang berkerja di istana adalah seorang penipu. Ngomong-ngomong, aku siap percaya jika kamu lupa tentang masalah ini. namun apa kamu menyangkal kalau merekrut kasim adalah tanggung jawabmu dan adalah tugasmu untuk memeriksa latar belakang mereka?" Maham mengakui kalau itu adalah tanggung jawabnya, "tapi, maafkan aku, yang mulia. AKu gak bisa memeriksa latar belakang semua kasim. Aku mempekerjakan orang lain untuk melakukan itu. Mereka bisa saja membuat kesalahan. namun sekarang kita sudah tahu bahwa pria itu bukan dilawar khan, ia adalah Sujamal." Jalal dengan menahan geram, menyuruh Dilawar khan pergi dan bertanya, "apa mungkin kamu sudah tahu kalau penipu itu adalah sujamal namun kamu tetap membiarkannya masuk ke istana?" Merasa Maham tersudut denga pertanyaan jalal, maham balik bertanya, "apa maksud mu dengan berkata begitu, Yang mulia? Aku seperti ibumu sendiri." jalal berteriak, "tidak, perdana menteri! Saat ini, aku di sini sebagai seorang kaisar dan kamu di sini sebagai seorang tersangka. Jadi tolong jangan bicarakan tentang masalah hubungan pribadi di sini. Jadi pikir sebelum kamu menjawab, perdana menteri, karena satu saja jawaban salah, bisa merubah posisimu dari  tersangka menjadi terdakwa." Maham berkata kalau jawabannya masih sama, ia gak tahu Sujamal menyamar sebagai seorang kasim. Jalal berkata, "mungkin kamu benar. Karena Sujamal sudah telihat di Badawar, benarkan?" Mendengar itu maham tertawa, dan kekhawatirannya hilang, "benar. Informan itu bilang semuanya di hadapanmu, aku harap kamu ingat siapa dia." Dengan nada ironis, Jalal juga tertawa senang dan berkata kalau ia masih ingat semua itu, "aku masih ingat informasinya dan aku ingat siapa informannya." Maham kembali terlihat khawatir namun masih mencoba untuk tersenyum. Jalal menepuk tanganya, seorang pria di bawah menghadap jalal oleh pengawal. Maham melihat orang itu dan terkejut. ia teringat bagaimana ia menemui orang itu dan menyuruhnya berkata bohong tentang Sujamal. Lelaki itu memberi Jalal salam. ia terlihat ketakutan. Maham memberinya tatapan yang mengintimidasi. Lelaki itu tertunduk takut. Pada lelaki itu Jalal bertanya, "apa benar bahwa Sujamal terlihat di Badawar?" Lelaki itu menatap Maham, Maham memberinya isyarat, melijhat itu Jalal mencabut pedangnya dan menghunusnya dileher lelaki itu sambil berkata, "kau seharusnya takut padaku, bukan pada perdana menteri. Jika kamu berkata bohong, aku akan memenggalmu sekarang juga." Lelaki itu kemudain bersimpuh di depan Jalal sambil memohon ampun, "ampuni aku yang mulia. Aku gak melakukan kesalahan apapun! Seseorang memintaku untuk berkata kebohongan tentang Sujamal kalau gak aku akan di bunuh. Ampuni aku, yang mulia." Jalal bertanya, "siapa yang menyuruhmu memberikan informasi palsu padaku?" Lelaki itu terlihat ragu-ragu untuk  berkatanya. Maham dengan bibir gemetar memberi isyarat dengan menggelengkan kepala. Jalal mendekatkan pedangnya keleher lelaki itu, dengan cepat lelaki itu menjawab kalau yang menyuruhnya adalah perdana menteri. Jalal terlihat sangat terpukul. Jalal menyuruh pengawal membawa lelaki itu keluar.

Sinopsis Jodha Akbar episode 227. Jalal mengabaikan Maham yang berdiri di belakangnya dan melangkah ke singasana dan terduduk di sana dengan wajah kecewa dan terluka. Jalal berguman, "aku gak bisa percaya bahwa orang yang melukaiku adalah orang yang selalu meindungi aku sepanjang hidupku. Ibu asuhku." Maham dengan ragu-ragu berkata, "Jalal anakku..." Jalal mengangkat tangannya sebagai isyarat kalau ia tak mau mendengarnya. Maham langsung diam. Jalal berkata, "kau tau kebenarannya...~ Jalal menatap maham dengan geram lalu berdiri mengampirinya dengan amarah yang meluap-luap~  Selain tahu kalau penipu itu adalah Sujamal, kamu juga membiarkan ia masuk ke istana! Bahkan saat aku mencurigainya, kamu tau bahwa ia adalah Sujamal. Dan kamu biarkan aku berpikir kalau ratu Joda punya hubungan dengan pria itu. kamu menipuku dan menghasutku untuk mencurigainya dan mengikutinya. kamu tau semuanya. ~jalal menunjuk Maham dengan marah~ kau... orang yang paling aku percaya! Aku menghormatimu melebihi ibuku sendiri. namun kau...kau mengkhianati aku! Abul mali menyerang dan melukai aku. namun luka yang kamu buat akan membekas dihatiku selamanya. Kenapa kamu melakukan ini padaku? Kenapa kamu melukai aku? Kenapa kamu berkonspirasi melawan ratu Jodha? Aku tahu kadang wanita saling iri, namun bukan berarti bisa berbuat hal serendah ini. Untuk balas dendam dan menyakiti wanita lain. Bahkan ratu Ruqaiya gak begitu membenci ratu Jodha. kamu pengasuhku! Aku mencintaimu seperti seorang ibu. Aku memperlakukanmu dengan hormat. Aku menjadikanmu perdana menteri, apalagi yang kamu inginkan?" Maham dengan suara tenang menjawab, "kau belum melakukan apapun untukku. kamu gak memberikan aku apapun. ~Jalal menatap Maham dengan tatapan tak percaya~ Jangan tatap aku seperti itu. Mengingat apa yang aku lakukan padamu, kamu gak pernah membalas jasaku! Aku yang melakukan banyak hal untukmu! Aku alasan kamu hidup sampai saat ini! Bukan hanya aku, bahkan Bairam Kan melakukan hal yang sama untukmu. kamu hanya anak berumur empat belas tahun. kamu menjadi kaisar hanya karena aku dan Bairam Kan. Bairam Khan dan aku yang melindungimu dari semua bahaya! Hari ini kamu ada di posisi ini karena aku dan Bairam kan. Katakan padaku, apa kamu ingat siapa kamu sebelum kami melatihmu? Bairam khan dan aku yang melatihmu menjadi seperti kamu hari ini. kamu mewarisi tahta hanya karena kamu punya darah bangsawan. Dan aku gak bisa menjadi ratu karena di darahku mengalir darah pelayan. Satu-satunya yang bisa aku lakukan adalah mengikuti perintah dari bangsawan sepertimu. Aku sudah melayanimu bertahun-tahun. Aku mencintaimu dan merawatmu seperi putraku sendiri. "

Maham takbisa lagi menahan air matanya, denganhisteri sdia berkata, "Bairam khan dan aku mengajarkanmu bagaimana menjadi pemimpin, mengajarimu politik dan strategi peperangan. namun apa yang kamu berikan padaku sebagai balasannya? kamu memperlakukan aku sebagai ibumu, itu saja. kamu katakan kamu mengangkatku sebagai perdana menteri? Maafkan aku yang mulia, kamu gak memberikan aku posisi perdana menteri sebagai sebuah hadiah. kamu tahu aku bijaksana, pemberani dan bisa diandalkan. Itulah alasannya kenapa kamu menjadikan aku seorang perdana menteri. Jika aku gak punya kemampuan itu, kamu gak akan menjadikan aku perdana menteri. Posisiku akan sama saja seperti pengasuh yang lain. Koreksi aku jika salah. Aku mencintaimu seperti putraku dari dulu hingga sekarang dan sampai nanti. namun aku gak bisa terima jika ratu Rajput yang kamu anggap menawan itu mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku. Aku mendapatkan posisi dan reputasi ini setelah mengabdi di kerajaan mughal selama bertahu-tahun. Aku gak akan membiarkan wanita rajvanshi itu mengambil semua itu dariku hanya karena ia beruntung menikahi seorang kaisar. Hanya beberapa bulan sejak ia datang dalam hidupmu, kamu mulai mempercayainya. Ya, aku yang berkonspirasi melawan ratu Jodha. Hari ini aku akan mengakui semuanya di depanmu. Bukan hanya sekali ini, aku sudah sering melakukannya untuk membuat ratu Jodha jatuh. Aku ingin kamu melupakan dia. Aku ingin ia meninggalkan mu, pergi dari istana ini dan gak pernah kembali ke Agra. Itu karena kamu mulai mencintainya. kamu percaya dengan semua perkataan Ratu Jodha. namun kamu menolak untuk mempercayaiku. Seluruh perhatianmu hanya untuk Ratu Jodha. Selama hidupku aku lebih memperhatikanmu melebihi putraku sendiri, Adham Khan. Aku gak terima kamu lebih mencintinya ketimbang aku. Aku akan melayanimu sampai mati, namun ada satu hal yang harus kamu ketahui Jalal, kamu hanya anak-anak ketika aku dan Bairam menyelamatkanmu. Bairam bahkan gak peduli kalau orang-orang yang memburumu dapat saja membunuhnya terlebih dahulu. namun apa yang kamu berikan sebagai balasan? kamu mengusirnya dan memintanya pergi ke Mekkah dan ia mati dalam perjalanannya, ia bahkan gak mendapatkan air ketika sedang sekarat. kamu bisa memanggilnya kembali kalau kamu mau, namun gak kamu lakukan. gak Jalal, tidak!  Aku gak akan terima perlakuan seperti itu, terutama untuk ratu Rajvansi yang kamu cintai itu. Sejak kapan kamu menjadi begitu emosional? kamu menganggapku sebagai ibumu, bukan? kamu katakan kamu sangat mencintai aku, dan kamu menghormati aku lebih dari kamu menghormati ibumu sendiri. Jika begitu, mengapa sikapmu berubah padaku sejak kedatangan ratu Jodha? Kenapa kamu menjauh dariku, jalal? Hanya kamu yang bisa menjawab pertanyaan itu. Katakan sesuatu, kenapa hal seperti ini terjadi setelah seorang pria menikah, ia menjauhkan diri dari ibunya? Kenapa seorang anak gak bisa melihat cinta ibunya di hadapan istrinya? Seorang ibu memberikan banyak pengorbanan, jalal. namun anak tidak." tangis Maham semakin menjadi-jadi. Jalal pun menangis dan menatap Maham dengan tatapan sangat terluka. Maham melanjutkan, "Aku tak mau kamu membalas bantuanku, pengorbananku dengan memintaku pergi ke mekkah sharif Aku tak mau mengalami nasib yang sama seperti bairam khan. Aku gak bisa menerima itu! Karena itulah aku melakukan konspirasi ini! Dan aku bersumpah pada tuhan, bahwa aku gak menyesal melakukan apa yang aku telah lakukan. Bairam khan dan aku mengajarimu bahwa kata-kata kaisar adalah hukum. Jika setelah apa yang aku katakan hari ini, kamu memutuskan untuk memenggalku, aku akan berdiri di sini dengan kepala tegak. Ayo pengallah kepalaku! kamu bisa melupakan semua kesetiaanku, pengorbanan dan bantuanku. namun aku akan tetap teguh pada perkataanku. Aku gak menyesal melakukan apa yang aku lakukan!" Jalal sambil menahan tangis berkata, "aku gak akan mengambil posisimu atau menghukum mati dirimu. namun aku ingin memberitahumu bahwa hari ini, kamu kehilangan sesuatu yang pernah dekat dengan hatimu. Hari ini kamu telah kehilangan anakmu!" Maham terpaku tak percaya...bahkan setelah apa yang ia lakukan, ia katakan dan diakuinya, ia tak bisa percaya kalau jalal akan menghukumnya dengan gak lagi menganggapnya sebagai ibu. Baca Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Kamis 2 November - Episode 228


Tags: Jodha Akbar, Jodha Akbar Mnctv, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Rabu 1 November - Episode 227. Please share...!

Blog, Updated at: 13:23