Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 178 |
Moti sedang menyisir dan menguapi rambut Jodha. Melihat Jodha hanya diam saja, Moti bertanya apa yang pikirkan Jodha. Jodha berkata kalau ia sedang memikirkan jalal. Jodha berkat abahwa semakin lama semakin sulit untuk memahami Jalal. Moti bertanya apa yang dtidak di pahami Jodha? Jodha berkata, "aku tak mengerti apa yang ia pikirkan. Contohnya dalam kasus bakshi bano, ia sangat mencintai bakshi, tapi ketika ia berbuat salah, ia menghukumnya. ia tak pernah memihak siapapun. bagaimana seseroang bisa mengendalikan emosinya seperti itu? Ketika berhubungan dengan hukum, ia tak pernah mengizinkan sautu apapun mempengaruhi keputusannya."
Moti melihat jalal datang. Jalal memberi isyarat pada moti agar tak memberitahu Jodha. Moti menyahuti ucapan Jodha, "kau benar, Jodha. Hal itu menandakan bahwa ia sungguh adil." Jodha tersenyum dan berkata kalau dirinya bahagia, karena Jalal kini mengerti apa yanag dipikirkannya dan mau memaafkan bakshi bano. bakshi sedang hamil, oleh karena itu ia harus berada diantara keluarganya. Tindakan ini juga membuktikan tak peduli betapa keras seorang Jalal, ia adalah orang yang baik. Ada saat dimana ia sangat baik sekali, tetapi ada saat di mana ia menjadi sangat mudah marah. Sampai-sampai aku tak mengerti apa sifat aslinya. Moti, ia sangat keras. Bahkan di dalam mimpiku, ketika aku berada di bawah pengaruh racun Benazir, aku merasa seperti akan memasuki dunia yang lain. Lalu yang mulia datang dan memegang tanganku untuk menghentikan aku." Moti bertanya, "benarkah Jodha?" Jodha menyahut, "ya. Aku memintanya untuk melepaskan tanganku, tapi ia tak megindahkan permintaanku. Ya tuhan! bagaiman ia bisa begitu keras, bahkan dalam mimpi sekalipun"
Sinopsis Jodha Akbar episode 178. Jalal menyuruh Moti pergi. ia melanjutkan pekerjaan moti mengasapi rambut Jodha. Jodha masih membicarakan Jalala, "aku tida percaya bahwa ia menyuruhku agar jangan pergi. Dan ketika aku sadar, aku melihat ia memegang tanganku." Jalal terlalu kera smenarik rambut Jodha, hingga Jodha protes dan menoleh. Alangkah terkejutnya Jodha saatt ia melihat jalal dan bukan Moti. Jalal pura-pura melihat kesana-sini dan berusaha untuk tak menatap Jodha. Jodha segera membalikan badan menghadap Jalal dan berkata, "kau... kenapa Moti tak memberitahu aku bahwa kau ada di sini?" Jalal menjawab kalau ia menyuruh moti untuk tak memberitahunya." Dengan tertunduk menahan malu Jodha bertanya, "dan kau mendengar semua yang aku katakan?" Jalal memgulang kata-kata Jodha, "kau memegang tanganku bahkan di dalam mimpimu?"
Jalal menatap Jodha dengan senyum mengoda. Jodha berkata, "yang mulia ini tak benar. Kau masuk untuk mendengar apa yang aku bicarakan." Jalal berkata kalau dirinya tak melakukan kesalahan, "Ratu Jodha, kau berbicara dengan Moti ketika aku kemari.kau tak berhak untuk melarang ku datang kesini. Ini aalah ruanganku yang telah aku berikan pada pada istriku. dan lagi, mimpimu berkaitan denganku, jadi aku berhak mendengarnya, bukan?" Jodha berkata tidak, karena itu mimpinya. Jodah masih berkeras kalau apa yang dilakukan Jalal menguping pembicaraan orang adalah tak benar. Jalal berkata, "aneh. kau bisa membicarakan mimpimu dengan temanmu, tapi tak pada suamimu." Jodha menjawab, "aku tak bisa mengatakan apap-apa padamu, karena aku masih belum merasa bebas bicara denganmu."
Jalal menatap Jodha dan mengatakan kalau ia akan menunggu saat itu. Jalal menatap Jodha, mungkin menanti reaksi darinya. tapi Jodha diam saja, jalal akhirnya berkata kalau ia akan pergi. Saat akan beranjak pergi tangan Jalal tersengol cawan uap yang panas hingga tumpah. Jodha segera meraih tangan jalal dan meniupinya. Jodha dengan wajah prihatin menegur Jalal, "kenapa kau selalu terburu-buru yang mulia?" Jodha mengambil minyak dan menuangkannya di tangan Jalal yang terbakar. lalu menekannya dengan lap. Sesekali Jalal melirik Jodha, begitu pula sebaliknya Jodha meliri Jalal tapi secara diam-diam. Jalal berkata, "Ratu Jodha, cobalah untuk mengingat mimpimu, siapa tahu lain kali kau ingin menceritakanny apadaku." Jodha menatap Jalal dengan jengah. ia melepas tangan Jalal. Jalal mengerak-gerakan tanganya, setelah merasa nyaman, ia mengucapkan selamat malam pada Jodha dan pergi.
Baca Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 179